9 research outputs found

    Pemberdayaan Masyarakat melalui Kemitraan Kehutanan

    Full text link
    Skema Kemitraan Kehutanan digagas sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, dengan menyediakan akses bagi masyarakat untuk mengelola tanah pada areal hutan yang telah dibebani hak atau pada wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Skema ini juga sebagai wahana penyelesaian konflik atas sumberdaya hutan yang terjadi antara pengelola hutan dan unit manajemen hutan dengan masyarakat yang sudah memanfaatkan kawasan hutan. Pelaksanaan skema Kemitraan Kehutanan dilaksanakan berbasis pada Peraturan Menteri Kehutanan No P.39/2013. Kemitraan/Partnership terlibat aktif dari mulai memfasilitasi penyusunan kebijakannya, mensosialiasikan kepada para pihak sampai dengan membuat uji coba implementasinya. Hasil pembelajaran uji coba implementasi skema ini di lapangan salah satunya menemukan bahwa masih terbatasnya kapasitas para pihak, baik pengelola hutan, pemegang ijin, pemerintah daerah dan masyarakat dalam memahami dan menerapkan prinsip dan langkahlangkah melakukan Kemitraan kehutanan

    Mendorong Pemanfaatan Air dan Energi Air yang Lebih Baik

    Full text link
    Pada abad ke-21 air tampaknya akan mengambil peran yang dimainkan minyak pada abad ke-20, yakni menjadi komoditas bernilai yang menentukan kesejahteraan bangsa-bangsa. Namun yang perlu diingat adalah air tidak seperti minyak, karena air tidak memiliki substitusi” (Majalah Fortune, Mei 2000). Prediksi tersebut sekarang telah menjadi Kenyataan. Air sudah menjadi komoditas yang diperjualbelikan, kadang dengan harga yang lebih mahal dibanding minyak

    Implementasi Supervisi Pembelajaran Berbasis Karakter oleh Kepala Sekolah di Sdn 6 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya

    Full text link
    Penelitian ini mendeskripsikan implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter oleh kepala sekolah di SDN 6 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Penelitian ini mengacu pada aspek implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter yang berfokus pada: 1) strategi implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter; serta 2) faktor pendukung dan kendala dalam implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian, data dikumpulkan dan di analisis dengan menggunakan pola interaktif dari Miles dan Huberman (reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter oleh kepala sekolah menggunakan metode bersifat individual yang meliputi percakapan pribadi, kunjungan kelas, observasi kelas, dan rapat dengan dewan guru. Serta (2) faktor pendukung dan kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan supervisi pembelajaran berbasis karakter yakni: (1) faktor pendukungnya seperti: adanya dukungan dari pihak dinas pendidikan terkait, dukungan dari orang tua siswa yang ingin anak-anaknya mendapatkan pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan (2) kendala yang dihadapi ialah masih ditemukan guru yang menghindar bahkan takut untuk disupervisi, serta kurangnya pemahaman guru terkait pentingnya supervisi dalam memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas. Kata Kunci: Implementasi, Supervisi Pembelajaran, Karakter References: Berliani, T., & Wahyuni, R. (2017). Implementasi Supervisi oleh Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jurnal Manajemen dan Supervisi Pendidikan, 2(2): 124-135. Burhanuddin, S., Imron, A., Maisyaroh., & Ulfatin, N. (2007). Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep, Pendekatan, dan Penerapan Pembinaan Profesional. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Daryanto., & Rachmawati, T. (2015). Supervisi Pembelajaran.Yogyakarta: Gava Media. Emzir. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Analisa Data. Jakarta: PT. Rajagrapindo Persada. Gunawan, I. (2009). Sertifikasi Guru: Antara Harapan dan Kenyataan. Banjarmasin Pos, hlm. 6. Gunawan, I. (2015a). Mengembangkan Alternatif-alternatif Pendekatan dalam Pelaksanaan Supervisi Pengajaran. Manajemen Pendidikan, 24(6), 467-482. Gunawan, I. (2016). Manajemen Kelas. Malang: UM Press. Masaong. 2013. Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru. Bandung: Alfabeta. Mulyasa, E. (2013). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Askara. Muslim. (2013). Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta. Purwanto, N. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sagala, S. (2009). Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta Sahertian, P. A. (2008). Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Sutisna. (1989). Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa Bandung. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    Susceptibility of Cultivated Plants to Sumatran Elephant (Elephas maximus sumatranus) in The Human Elephants Conflict Area in Aceh Province

    No full text
    Study on human-elephant conflict was conducted in Aceh Province in August 2013−April 2014 to assess susceptibility of farms by crop raiding elephants. The locations were determined by selected areas impacted by elephant conflict including Cot Girek, Mane, Meureudu, Sampoiniet, and Pantai Ceureumen.  150 respondents was interviewed to  assess the variety of the commodity plant species cultivated by local community within study areas, species of damaged commodity plants,  species of undamaged commodity plants, and the planting system. There were 29 species considered as commodity plants cultivated by farmers. Moreover, 5 commodity plants were considered as high risk plants damaged by elephant including areca, banana, oil palm, paddy, and rubber. On the other hand, species considered as low risk or undamaged consist of cacao, coffee, chili, candlenut, and patchioli. Those low risk or undemaged commodity plants species have a potential to be promoted as elephant-friendly crop commodities in area adjacent to elephant habitat based on the analysis and the categorization of susceptibility of cultivated plants against crop raiding elephant. One of the problems of human-elephant conflict is crop raiding of village farms. It is assumed that elephants might destroy a particular species therefore  information on the species could assist farmers in selecting appropriate crop to be planted.  There is a risk that current polyculture and monoculture planting system used by farmers will not prevent farms from crop raiding elephants
    corecore