2 research outputs found

    Gambaran Faktor Kebisingan Pada Pembuatan Tiang Pancang Dengan Proses Produksi Putar Di PT. Wijaya Karya Beton, Tbk. Pabrik Produk Beton Pasuruan

    Get PDF
    K3 merupakan unsur yang sangat penting dalam pekerjaan di sebuah instansi atau industri yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan pekerja di dalamnya. Secara filosofis, K3 merupakan upaya dalam mempertahankan Kesehatan jasmani dan rohani pekerja dan masyarakat umum guna menuju masyarakat yang adil dan Makmur. Sedangkan K3 dalam bidang ilmu pengetahuan merupakan ilmu yang mempelajari dan menerapkan upaya pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Hasibuan et al., 2020). Penerapan upaya keselamatan dan kesehatan kerja perlu dukungan dari seluruh pihak dan seluruh unsur di perusahaan, karena K3 merupakan upaya dari pekerja, oleh pekerja dan untuk pekerja dan masyarakat umum (Suma’mur, 2014). Adapun ruang lingkup dalam penerapan upaya keselamatan kerja berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yaitu diterapkan di segala tempat kerja, baik itu di darat, di dalam tanah, di dalam air, di permukaan air, maupun di udara yang berada dalam wilayah Republik Indonesia. Terdapat beberapa syarat-syarat keselamatan kerja berdasarkan Undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknik ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis guna menjamin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum (Presiden Republik Indonesia, 1970)

    ANALISIS PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA (SAMPAH MEDIS DAN NON MEDIS) DI KOTA SURABAYA SELAMA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    ABSTRACT  Community activities during the Covid-19 pandemic that runs from home such as school and work led to an increase in non-medical household waste and medical waste (masks). The aim of study was to analyze the implementation of the management of household waste (medical and non-medical) by the community in Surabaya during the pandemic Covid-19.  The study was a descriptive cross-sectional design.  Data was collected through observation and questionnaires online for one month. The variables analyzed were the level of community knowledge and actions in the application of 3R (reduce, reuse, recycle) and waste sorting. Results of research on the level of knowledge demonstrated 57,73% out of 220 people with a good knowledge level. A total of 30,9% of the people implementing the 3R, as many as 47,7% of people apply organic and non-organic waste sorting, while 16.4% of people who apply medical and non-medical waste segregation. From these results, it can be concluded that the level of knowledge of the people of Surabaya City is high but the application of waste management by the people in the City of Surabaya (application of 3R, sorting organic and non-organic waste, and sorting medical and non-medical waste) is low. Encouragement and strict regulation are needed from central and local government in waste management to support the health and environmental hygiene. Keywords: Household waste, medical waste, waste management, waste sorting, Covid-19 Pandemic   ABSTRAK Aktivitas masyarakat selama pandemi Covid-19 yang berlangsung dari rumah seperti sekolah dan bekerja menyebabkan peningkatan sampah rumah tangga non medis dan sampah medis (masker). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pengelolaan sampah rumah tangga (medis dan non medis) oleh masyarakat Kota Surabaya selama masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan disain cross sectional. Data dikumpulkan melalui observasi dan penyebaran kuesioner online selama satu bulan. Variabel yang dianalisa adalah tingkat pengetahuan dan tindakan masyarakat dalam penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) dan pemilahan sampah. Hasil penelitian pada tingkat pengetahuan menunjukkan sebanyak 57,73% dari 220 masyarakat dengan tingkat pengetahuan baik.  Sebanyak 30,9% masyarakat menerapkan 3R, pada masyarakat yang menerapkan pemilahan sampah organik dan non organic sebanyak 47,7%, sedangkan masyarakat yang menerapkan pemilahan sampah medis dan non medis sebanyak 16,4%. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat Kota Surabaya tinggi namun penerapan pengelolaan sampah oleh masyarakat di Kota Surabaya (penerapan 3R, pemilahan sampah organik dan non organic, serta pemilahan sampah medis dan non medis) tergolong rendah. Diperlukan anjuran dan peraturan yang tegas dari pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan sampah untuk mendukung kesehatan dan kebersihan lingkungan. Kata kunci: Sampah rumah tangga, sampah medis, pengelolaan sampah, pemilahan sampah, pandemi Covid-1
    corecore