7 research outputs found
Pengembangan Bahan Ajar Analisis Real Untuk Memfasilitasi Self Regulated Learning Mahasiswa
Abstrak
Pengembangan bahan ajar disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan mahasiswa. Menurut Branch (2009), pengembangan suatu produk berpusat kepada mahasiswa, salah satu strategi yang paling banyak dikenal untuk membantu mahasiswa memahami dan mengingat materi yang dibaca mahasiswa adalah Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite dan Review). Strategi ini membantu mahasiswa untuk menata informasinya secara bermakna, mengajukan, pertanyaan, merefleksi, dan mengulasnya. Langkah-langkah dalam strategi PQ4R dapat membantu mahasiswa dalam mengorganisasi teks, dan mengatur dirinya sendiri untuk memperoleh informasi lebih mendalam dengan elaborasi yang lebih luas. Sehingga mahasiswa lebih mandiri dalam belajar. Kemandirian dalam belajar diistilahkan dengan Self Regulated Learning.
Model Pengembangan bahan ajar analisis real untuk memfasilitasi self regulated learning mahasiswa yaitu dengan model ADDIE. Tahapan ADDIE adalah (1) Analisis, (2) Perancangan, (3) Pengembangan, (4) Implementasi dan (5) Evaluasi. Kelayakan dan kualitas bahan ajar ditentukan dengan indikator valid, praktis, dan efektif. Validitas bahan ajar ditilik pada aspek materi dan desain bahan ajar, dan praktikalitas dilihat pada uji coba terbatas kepada 10 mahasiswa. Semua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini divalidasi kepada 2 orang validator yang merupakan dosen pendidikan matematika FKIP Universitas Jambi.
Hasil yang diperoleh, Instrumen sudah dinyatakan layak untuk digunakan. Sedangkan hasil pengembangan bahan ajar analisis real dinyatakan valid dan praktis.
Kata Kunci: Analisis Real, Self Regulated Learning
Abstract
Development of teaching materials tailored to the characteristics and needs of students. According to Branch (2009), the development of a product centered on students, one of the most well-known strategies to help students understand and remember material read by students is the PQ4R Strategy (Preview, Question, Read, Reflect, Recite and Review). This strategy helps students to organize their information meaningfully, ask questions, reflect, and review it. The steps in the PQ4R strategy can help students organize the text, and organize themselves to obtain more in-depth information by means of broader elaboration. So that students will be more independent in learning. Independence in learning is termed Self Regulated Learning.
Model Development of real analysis teaching materials to facilitate student self-regulated learning, namely the ADDIE model. ADDIE stages are (1) Analysis, (2) Design, (3) Development, (4) Implementation and (5) Evaluation. The quality of teaching materials is determined by valid, practical, and effective indicators. The validity of teaching materials is seen in the material aspects and design of teaching materials, and the practice seen in the trial is limited to 10 students and 1 lecturer. All instruments used in this study were validated to 2 validators who were lecturers in mathematics education FKIP Jambi University.
The results obtained, the instrument has been declared eligible for use. While the results of developing real analysis teaching materials are declared valid and practical.
Kata Kunci: Analisis Real, Self Regulated Learnin
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Menggunakan Adobe Premiere Pro untuk Guru SMP 7 Muaro Jambi
Kegiatan pelatihan ini dilakukan secara bertahap, mulai dari tahap perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Dalam kegiatan perencanaan dilakukan Koordinasi dengan kelompok mitra dan menyepakati pelaksanaan kegiatan pada kelompok mitra, Sosialisasi program pelatihan media pembelajaran pada kelompok mitra, dan menyusun program pelatihan. Pada tahap tindakan implementasi Program Pelatihan Media pembelajaran dengan Program Adobe Premiere Pro untuk guru-guru di SMP Negeri 7 Muara Jambi. Selanjut tahap observasi dan evaluasi adalah Observasi dilakukan terhadap dalam proses mendesain media pembelajaran dengan Program Adobe Premiere Pro oleh para guru mitra. Dan tahap refleksi melakukan evaluasi kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan. Pelatihan dilakukan sesuai kesepakatan waktu antara tim pengabdian dan guru-guru di sekolah mitra. Kegiatan Pelatihan telah dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2020 di SMA Negeri 7 Muara Jambi. Tahap terakhir adalah tindak lanjut dari pelatihan pemdampingan guru-guru dalam pembuatan media pembelajaran menggunakan Program Adobe Premiere Pro secara Online, di mana guru-guru merancang media dengan mengikuti petunjuk modul yang telah disediakan. Hasilnya guru–guru SMP Negeri 7 Muara Jambi dapat membuat media pembelajaran menggunakan Adobe Premiere Pro
Pelatihan Penggunaan Class dojo di MTS Laboratorium Sebagai Alternatif Virtual Class di Masa Pandemi Covid-19
Aplikasi class virtual yang digunakanan guru selama ini adalah antara lain whatsapp, google classroom, quizizz, dan zoom meeting. Dari aplikasi ini guru cenderung hanya menilai dari segi kognitif siswa, kurang memperhatikan penilaiaan sikap didalam Proses Pembelajaran. Salah satu aplikasi yang bisa menilai sikap serta bisa memberikan umpan balik secara lansung adalah class dojo. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melatih guru dan siswa menggunakan aplikasi class dojo dan mempraktekkannya di dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, angket, dokumentasi dan wawancara. Hasil yang didapatkan Guru-guru di MTs Laboratorium memperoleh wawasan baru terkait media yang dapat digunakan untuk pembelajarna virtual, menunjukkan keterampilan literasi digital melalui penggunaan media class dojo dan merasakan manfaat kemudahan dan keefektifan melalui class dojo dalam pembelajaran. Selama penggunaan aplikasi class dojo dalam proses pembelajaran sebagian besar siswa dapat bekerja sama dan dalam kelompok-kelompok. Kegiatan berkelompok ini merupakan aktifitas diskusi dan saling membantu
Pelatihan Pembuatan Film Animasi Pembelajaran Menggunakan Aplikasi Toontastic 3D Bernuansa Budaya Jambi Sebagai Upaya Optimalisasi Literasi Teknologi Bagi Guru-Guru SMP dan SMA
Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada guru di SMP Muhammadiyah Kuala Tungkal, SMP Negeri 5 Kuala Tungkal, dan SMA Negeri 5 Tanjung Jabung Barat mengenai penggunaan aplikasi Toontastic 3D dan Plotagon sebagai alat pembuatan film animasi pembelajaran. Metode kegiatan adalah melalui pelatihan atau workshop yang dilaksanakan secara tatap muka. Hasil workshop menunjukkan bahwa respon peserta pelatihan sangat positif dengan capaian nilai rata-rata sebesar 90,75% dengan kriteria sangat baik. Guru tertarik dan berkomitmen untuk terus belajar dan meningkatkan kompetensi dalam membuat film animasi pembelajaran menggunakan aplikasi Toontastic 3D dan Plotagon. Kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan adalah guru-guru memahami dan dapat menggunakan aplikasi Toontastic 3D dan Plotagon untuk pembelajaran.
Pelatihan Assesment untuk Pembelajaran Blended Learning Memanfaatkan Socrative di MTS Laboratorium Kota Jambi
Online computer-based assessments will make it easier for teachers to conduct evaluations quickly and correctly. The time and costs required to prepare for exam activities can be reduced as effectively and minimally as possible. Online assessment applications that teachers can use include Socrative. Socrative software allows teachers to get immediate feedback from all students by downloading a free app to their phones. After the teacher formulates the question, the system will capture the student's answer and immediately produce graphs and statistics, which makes it easier for the teacher to evaluate the level of understanding of the concept being explained. This service aims to train teachers to use the Socrative application to make assessments in blended learning. The service activity is assessment training using Socrative for teachers in blended learning. The results of this service in the form of training show that teachers at MTs Laboratory have gained new insights regarding making assessments in blended learning and are very interested in implementing them in learning
Kemampuan representasi dan komunikasi matematis peserta didik SMA ditinjau dari prestasi belajar dan gaya kognitif
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan membandingkan kemampuan representasi dan komunikasi matematis ditinjau dari prestasi belajar dan gaya kognitif. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain ex post facto. Data dianalisis menggunakan uji multivariat Hotelling’s Trace (T2) dan uji univariat t-Bonferroni. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi prestasi belajar dan gaya kognitif yang membedakan representasi dan komunikasi matematis. Peserta didik field independent lebih baik dalam kemampuan representasi dan komunikasi matematis dibandingkan peserta didik field dependent, dan tingkat prestasi belajar membedakan kemampuan representasi dan komunikasi matematis.
Kata kunci: representasi matematis, komunikasi matematis, prestasi belajar, dan gaya kognitif
Â
Mathematical representation and communication ability of senior high school students in terms of learning achievement and cognitive style
Â
Abstract
This study aims to describe mathematical and compare mathematical representation and communication ability in terms of learning achievement and cognitive style. Type of this study is used quasi eksperimen by ex post facto design. Data were analyzed using multivariate Hotteling’s Trace (T2) and univariate t-Bonfferoni. The result of this study that there isn’t interaction between learning achievement and cognitive style in different mathematical representation and communication ability. Students with field independent cognitive style have better mathematical representation ability and mathematical communication ability than students with field dependent cognitive style. The level of learning achievement different mathematical representation and communication ability.
Keywords: mathematical representation, mathematical communication, learning achievement, and cognitive styl
Kemampuan Representasi dan Komunikasi Matematis Peserta Didik SMA Ditinjau dari Prestasi Belajar dan Gaya Kognitif. (Penelitin Ex Post Facto pada Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 7, 8, dan 11 Yogyakarta).
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan kemampuan representasi dan komunikasi matematis ditinjau dari prestasi belajar dan gaya kognitif, 2) membandingkan kemampuan representasi dan komunikasi matematis pada peserta didik yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah, dan 3) membandingkan kemampuan representasi dan komunikasi matematis pada peserta didik yang bergaya kognitif field dependent dan field independent.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ex post facto. Populasi dalam penelitian ini kelas X SMA Negeri Yogyakarta. Sampel penelitian diperoleh dengan undian untuk mendapatkan 3 sekolah dan dilanjutkan dengan Embbed Figure Test (GEFT) untuk mendapatkan unit sampel. Instrumen yang digunakan adalah tes. Untuk menyelidiki perbandingan gaya kognitif terhadap kemampuan representasi dan komunikasi matematis, data dianalisis menggunakan uji multivarian Hotteling’s Trace (T2) dan uji univariat t-Bonfferoni. Uji normalitas yang digunakan adalah dengan menentukan jarak mahalanobis lalu dilakukan homogenitas multivariate dengan menggunakan uji Box’s M.
Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. 1) Tidak terdapat interaksi prestasi belajar dan gaya kognitif dalam membedakan kemampuan representasi dan komunikasi matematis. 2) Peserta didik yang field independent lebih baik dalam kemampuan representasi matematis dan kemampuan komunikasi matematis dibandingkan peserta didik yang field dependent. 3) tingkat prestasi belajar membedakan kemampuan representasi dan komunikasi matematis