587 research outputs found

    Teaching Literature in the Class

    Get PDF
    Teaching literature in the classroom emphasis on improving students ability through the presentation of extracts of novels and short stories through their literary development. In addition, the potential of literary texts carry for the students' critical ability development and personal growth. There are some forms of exercises that can be applied in the classroom by using all forms of literatur

    Pola Spasial Kejadian Tb Paru Bta Positif di Wilayah Kerja Puskesmas Puuwatu Tahun 2013-2015

    Full text link
    Tuberculosis atau TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosisyang pada umumnya mempengaruhi paru-paru. Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2014menunjukkan TB membunuh 1,5 juta orang di dunia. Pada tahun 2015, Indonesia setiap tahunnya untuk kasustuberkulosis paru bertambah seperempat juta kasus baru dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiaptahunnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola spasial kejadian TB paru BTA positif di wilayah kerjaPuskesmas Puuwatu tahun 2013-2015 berdasarkan tingkat kepadatan penduduk, persentase keluarga miskin,cakupan rumah sehat, cakupan imunisasi BCG, dan wilayah kumuh. Penelitian ini merupakan penelitianepidemiologi deskriptif dengan pendekatan cross sectional deskriftif. Populasi penelitian ini yaitu seluruhkelurahan di wilayah kerja Puskesmas Puuwatu tahun 2013-2015 sebanyak 95 penderita. Hasil dari penelitianini dengan menunjukkan bahwa pola spasial sebaran kejadian TB paru BTA positif cenderung terjadi pola padatingkat kepadatan penduduk yang sangat padat, persentase keluarga miskin yang tinggi, cakupan rumah sehatyang tinggi, cakupan imunisasi BCG yang tinggi, dan wilayah yang tidak kumuh di wilayah kerja PuskesmasPuuwatu tahun 2013-2015

    Studi Kualitatif Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional oleh Bpjs Kesehatan di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan

    Full text link
    Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan pola pembiayaan pra-upaya, artinyapembiayaan kesehatan yang dikeluarkan sebelum atau tidak dalam kondisi sakit. Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui gambaran Pelaksanaan Sosialisasi, gambaran Kepesertaan, KesiapanFasilitas Kesehatan, dan Sistem rujukan dalam Pelaksanaan Program JKN di Kecamatan Tinanggea.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis melaluiwawancara mendalam dengan informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaansosialisasi tentang program JKN yang di jalankan oleh pihak BPJS dalam hal ini Kantor LayananOperasional Kabupaten, Dinas kesehatan, dan puskesmas di Kecamatan Tinanggea KabupatenKonawe Selatan baik itu dengan menggunakan media cetak maupun media elektronik sudahberjalan dengan baik, akan tetapi belum merata sepenuhnya ke masyarakat karena masih adamasyarakat yang tidak mengetahui tentang program JKN. Kepesertaan BPJS saat ini mencapai 40%dari jumlah penduduk. Masyarakat yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS di sebabkankarena kurangnya sosialisasi tentang JKN dan kendala dari segi kesanggupan untuk membayar iuranper-bulannya. Kesiapan Fasilitas kesehatan masih kurang siap menghadapi era JKN dimana fasilitayang tersedia yakni 1 unit puskesmas dan tidak semua terdapat poskesdes di setiap desa. ditinjaudari segi sumber daya manusia, Puskesmas Tinanggea masih kekurangan dokter karena idealnyasetiap puskesmas memiliki dua orang dokter. Sistem rujukan yang dijalankan oleh Pihak puskesmamengacu pada sistem rujukan dari BPJS kesehatan yang tercantum pada UU. Namun, Kendala yangsering terjadi dalam proses rujukan yaitu masih banyaknya masyarakat yang tidak patuh terhadapsistem rujukan, dan bahkan seringkali ditemukan pasien yang meminta untuk dirujuk meski pihakpuskesmas masih mampu untuk menangani pasien tersebut

    Gambaran Sanitasi Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Poli -Polia dan Kecamatan Ladongi di Kolaka Timur Tahun 2015

    Full text link
    Sanitasi dasar sekolah adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang harus dipunyai oleh setiapsekolah untuk memenuhi kebutuhan siswa dan siswi. Ruang lingkup sanitasi dasar yakni sarana penyediaan airbersih, sarana jamban, sarana pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah. Tujuan peneliti an iniuntuk mengetahui gambaran sanitasi pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Poli -Polia danKecamatan Ladongi Kolaka Timur Tahun 2015. Jenis penelitian adalah deskriptif observasional yang dilakukanuntuk mendeskripsikan tentang Kondisi Sanitasi Lingkungan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan sanitasiventilasi sekolah yang 26 SDN mempunyai ventilasi yang memenuhi syarat dengan nilai ≥ 75, sanitasi jambanpada 26 SDN mempunyai 6 sekolah yang tidak memenuhi syarat dengan nilai < 225, dan 20 sekolah yangmemenuhi syarat dengan nilai ≥ 225, Konstruksi Bangunan pada 26 SDN mempunyai 6 sekolah yang tidakmemenuhi syarat dengan nilai < 150, dan 20 sekolah yang memenuhi syarat dengan nilai ≥ 150, Sanitasi airbersih pada 26 SDN, 6 sekolah yang tidak memenuhi syarat dengan nilai < 375, dan 20 sekolah yang memenuhisyarat dengan nilai ≥ 375, Sanitasi pengelolaan sampah pada 26 SDN, 6 sekolah yang tidak memenuhi syaratdengan nilai < 375, dan 20 sekolah yang memenuhi syarat dengan nilai ≥ 375, Saluran Pembuangan Air Limbah(SPAL) pada 26 SDN 6 sekolah yang tidak memenuhi syarat dengan nilai < 375, dan 20 sekolah yang memenuhisyarat dengan nilai ≥ 375. Diperlukan peran pemintah, dalam menangani sanitasi lingkungan yang beradadisekolah

    Hubungan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Pasien Rawat Inap Umum di Rumahsakit Umum Daerah Kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Kualitas pelayanan adalah merupakan suatu indikator yang di berikan oleh petugas kesehatan. Kualitas pelayananadalah salah satu modal untuk mendapatkan pasien yang lebih banyak dan untuk mendapatkan pasien yang loyal.Mempunyai pasien yang loyal akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Menurut data sekunder dariRumah RSUD Kota Kendari Tahun 2016 terjadi penurunan tingkat loyalitas pasien di ruang unit rawat inap RSUDKota Kendari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan terhadaployalitas pasien rawat inap umum di RSUD Kota Kendari dari aspek bukti langsung (tangible), empati (empaty),keterandalan (reliability), dan jaminan/ kepastian (assurance) di ruang rawat inap RSUD Kota Kendari. Penelitianini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah populasi sebanyak 1.292 dan sampel sebanyak 100 orangyang di tentukan dengan teknik probability sampling dengan memberikan kuisioner kepada pasien rawat inap diRSUD Kota Kendari. Berdasarkan hasil analisis hubungan dengan uji chi-square (p<0,05) menunjukkan adahubungan antara bukti langsung (p=0,000), empati (p=0,000), keterandalan (p=0,000), dan jaminan/kepastian(p=0,000) terhadap loyalitas pasien di RSUD Kota Kendari. Bagi pihak rumah sakit agar lebih memperhatikankenyamanan ruangan pasien dan meningkatkan keterampilan dalam melayani pasien sehingga menimbulkankualitas pelayanan terhadap pasien dan mendorong pasien untuk kembali datang berobat di RSUD Kota Kendari

    What is the role of ethics in accreditation guidelines for engineering programmes in Europe?

    Get PDF
    The Washington Accord emphasises the role of ethical and societal considerations in the practice of engineering. Increasingly, national accrediting bodies are alsoexpecting to see evidence in the delivery and assessment of ethics throughoutengineering programmes. Nevertheless, there is still little known on how the process of evaluating ethics can best serve the function of accreditation ensuring quality assurance and quality improvement. The aim of this paper is to look at the top-down approach and analyse what role engineering ethics plays in national accreditation documentations in Europe. A multi-country analysis of how and where ethics appears in the systems of accreditation was carried out for the UK, Ireland, France, and Switzerland. The competencies, programme outcomes or learning outcomes were reviewed and explicit or implicit references to ethics education were identified. A quantitative and qualitative word analysis was carried out by extracting verbs and comparing verb definitions that were stated. Verbs were categorised under Doing actions, Thinking actions or both and compared to Bloom’s Taxonomy of Learning. In all cases, ethics was explicitly mentioned however limited to 1 or 2 sections of the documents reviewed. The majority of statements linking to ethics were implicit,opening room for interpretation. A more conscious effort to engage engineeringethics in all aspects of engineering programmes as well as using higher levels ofBloom’s taxonomy should be made where engineering ethics education is applied in practice
    • …
    corecore