4 research outputs found

    PENGEMBANGAN MODEL PRAKTIKUM SAINS UNTUK SISWA TUNANETRA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS SERTA APLIKASINYA PADA PENDIDIKAN INKLUSIF

    Get PDF
    Developing a Model of a Science Practicum for Blind Students Through the Constructivist Approach and Its Application in the Inclusive Education. This study aims to develop a model of a science practicum for blind students through the constructivist approach for both schools running inclusive education and those for the handicapped. The research stages included: (1) developing practicum devices for realistic science, i.e. voice equipment, (2) developing a practicum model using the constructivist approach, and (3) developing an evaluation model for the sclence learning process and product. The study employed a spiral model by Cennamo and Kalk (2005:6), consisting of (1) definition, (2) design, (3) demonstration, (4) development, and (5) presentation. The products include: (1) voice equipment to measure temperature and electricity voltage that the students use in the science practicum, (2) a realistic practicum model that motivates and trains the students to be active and autonomous as suggested by the constructivist approach, and (3) the improvement of the students’ discussion activities based on the eveluation model. Keywords: science practicum model, inclusive education, blind student

    PENGEMBANGAN VOICE EQUIPMENT UNTUK PRAKTIKUM SAINS BAGI GURU – GURU SLB BIDANG TUNANETRA DAN TUNARUNGU DI SLB N III YOGYAKARTA

    No full text
    Abstrak. Pada dasarnya kegiatan PPM ini bertujuan untuk, (1). Mengembangkan alat praktikum sains realistik (talking equipment untuk demonstrasi dan percobaan ) yang dapat digunakan guru SLB dalam mengajarkan sains untuk siswa penyandang tunanetra. (2). Mengembangkan modul praktikum (LKS) yang harus dibuat guru yang dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa penyandang tunanetra . (3). Mengembangkan model praktikum sains dengan pendekatan konstruktivis bagi guru SLB untuk kegiatan PBM bagi siswa penyandang tunanetra dan tunarungu (4). Mengembangkan model evaluasi proses dan produk pembelajaran sains untuk siswa penyandang tunanetra (5). Mendesain strategi belajar mengajar yang dapat mengoptimalkan aktivitas langsung (pengelaman belajar) bagi siswa penyandang tunanetra dan tunanetra Metode untuk kegiatan PPM mengunakan ceramah dan pelatihan penggunaan talk equipment yang disertai LKS untuk anak tuna netra dan tuna rungu, disamping itu juga mengadakan diskusi untuk pengembangan pembelajaran sains yang menggunakan pendekatan kostruktivis dan cara mendesain strategi pembelajarannya. Sebagai peserta kegiatan PPM adalah guru – guru SLB untuk bidang tunanetra dan tuna rungu yang ada di Yogyakarta dan pelaksanaannya di SLB N3 Yogyakarta. Hasil yang dicapai pada tahun kedua ini adalah; (1) Perangkat pembelajaran praktikum talking equipment yang berupa alat ukur tegangan listrik batu baterai yang bersifat kulitatif maupun kuantitatif yang digunakan untuk siswa penyandang tunanetra berhasil dikembangkan dan mendukung proses belajar mengajar sains, (2) Modul praktikum (LKS) untuk anak tunanetra dan tuna rungu dapat disusun dan digunakan oleh guru pengampu dalam melakukan keseluruhan aspek pembelajaran seperti yang telah dirancang bersama dengan tim pengabdi , (3) Aktivitas guru didominasi dengan kegiatan mencoba alat talking equipment dan diskusi tentang strategi pembelajaran sains serta evaluasinya membimbing siswa (4) Bedasarkan evaluasi yang dikembangkan terlihat aktivitas diskusi guru sangat mendukung pengambangan sains equipment yang didasarkan pada talking equipment untuk pembelajarna sains. (5) Pada umumnya guru SLB menyatakan senang dan baru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh tim pengabdi, sehingga para guru berminat untuk mengikuti pembelajaran sains berikutnya seperti yang telah mereka ikuti, dan guru sains menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan tim pengabdi sangat membantu dan bermanfaat dalam proses belajar mengajar sains. Kata Kunci : Voice equipment , Pendekatan Konstruktivis, Pendidikan Inklusif tunanetra dan tunarungu

    PELATIHAN PEMBUATAN VOICE EQUIPMENT SUSUNAN SERI PARALEL SUMBER TEGANGAN LISTRIK BATU BATERAI UNTUK GURU SLB PENGAMPU MATAPELAJARAN SAINS SISWA PENYANDANG TUNANETRA

    No full text
    Abstrak Pada dasarnya kegiatan PPM ini bertujuan agar guru sains SLB yang mengampu siswa tunanetra memahami kerja Voice Equipment Susunan Seri Paralel Sumber Tegangan Listrik Batu Baterai. Adapun tujuan khusus dari kegiatan PPM yakni, membuatan alat percobaan sains realistik voice equipment susunan seri paralel sumber tegangan listrik batu baterai dengan member pelatihan pada guru SLB yang akan digunakan siswa penyandang tuna netra. mengembangkan modul praktikum (LKS) yang dibuat oleh guru SLB yang dapat mengakomodasi kebutuhan belajar siswa penyandang tuna netra, menerapkan pembelajaran sains berbasis voice equipment susunan seri paralel sumber tegangan listrik batu baterai bagi guru SLB untuk siswa penyandang tuna netra. Metode untuk kegiatan PPM mengunakan ceramah dan pelatihan pembuatan voice equipment dan penyusunan LKS untuk anak tuna netra dan tuna rungu, disamping itu juga mengadakan diskusi untuk penerapan pembelajaran sains yang menggunakan pendekatan kostruktivis dan cara mendesain strategi pembelajarannya. Sebagai peserta kegiatan PPM adalah guru – guru sains SLB untuk bidang tunanetra yang ada di Yogyakarta dan pelaksanaannya di SLB N3 Yogyakarta. Hasil yang dicapai pada kegiatan PPM ini yakni |: (1) Perangkat pembelajaran praktikum voice equipment tegangan listrik batu baterai yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk siswa penyandang tunanetra berhasil dikembangkan dan mendukung proses belajar mengajar sains, (2) Modul praktikum (LKS) untuk anak tunanetra dapat disusun dan digunakan oleh guru pengampu dalam melakukan keseluruhan aspek pembelajaran seperti yang telah dirancang bersama dengan tim pengabdi , (3) Aktivitas guru didominasi dengan kegiatan mencoba alat voice equipment dan diskusi tentang strategi pembelajaran sains serta evaluasinya membimbing siswa. Pada umumnya guru sains SLB menyatakan senang dan baru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh tim pengabdi, sehingga para guru berminat untuk mengikuti pembelajaran sains berikutnya seperti yang telah mereka ikuti, dan guru sains menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan tim pengabdi sangat membantu dan bermanfaat dalam proses belajar mengajar sains. Kata Kunci : Voice Equipment sumber tegangang batu baterai, Sains, Tunanetra

    Pengembangan Kit Praktikum Sains Ramah Lingkungan Dari Bahan Daur Ulang dan Implementasinya Dalam Kegiatan PPL-KKN Melalui Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pemulung di Sekitar Sekolah Mitra

    No full text
    Penelitian ini mencoba mengintegrasikan solusi terpadu untuk memenuhi kebutuhan dasar sekolah tentang tersedianya saran a dan prasarana terutama untuk kegiatan praktikum, inovasi teknologi berupa kit praktikum ramah lingkungan dari bahan daur ulang untuk menunjang nafkah ganda dan diversifikasi usaha bagi para pemulung, dan kemitraan dengan sekolah dan kampus. Oleh karena itu tujuan penelitian ini, adalah: (I) menghasilkan model pemberdayaan masyarakat pemulung dengan mengacu pada pengembangan budaya kemitraan antara sekolah dan masyarakat dengan memberikan pengalaman praktis sebagai mentor pada mahasiswa peserta PPL-KKN, (2) meningkatkan kualitas hidup masyarakat pemulung melalui workshop pembuatan Kit Praktikum Sains suatu strategi pemberian keterampilan hidup (life skills) tambahan terkait dengan pekerjaannya, (3) menemukan lIpaya penanganan lingkungan melalui daur ulang iimbah plastik dan logam lIntuk mengembangkan Kit Praktikum Ramah lingkllngan dari bahan daur u1ang yang terkait dengan strategi atau model pembiayaan pendidikan bagi masyarakat, (4) dapat diterapkannya Kit Praktikum Sains dalam pembelajaran di kelas untuk mengembangkan keterampilan berfikir tingkat tinggi di kelas pembelajaran sains menggunakan kit praktikum ramah lingkungan dari bahan daur ulang Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan Lima Fase Perancangan Pengajaran Model Spiral diadaptasi dari 'Five phases o/instructional design' dari Cennamo dan Kalk, (2005:6). Dalam model spiral ini dikenal 5 (lima) fase pengembangan yakni: (I) definisi (define), (2) desain (design), (3) peragaan (demonstrate), (4) pengembangan (develop), dan (5) penyajian (deliver). Pengembang dimulai dari fase definisi (yang merupakan titik awal kegiatan), menuju kearah fase desain, peragaan, pengembangan, dan penyajian yang dalam prosesnya berlangsung secara spiral dan melibatkan pihak-pihak calon pengguna, ahli dari bidang yang dikembangkan (subject matter experts), anggota tim dan instruktur, serta perserta pelatihan pertukangan kayu dan logam. HasH yang dicapai pada tahun pertama ini yakni; (1) dihasilkan model pemberdayaan masyarakat pemulung dengan budaya kemitraan Sekolah(Guru) - Mahasiswa KKN-PPL -Kampus (Dosen-Teknisi Bengkel) yang sifatnya masih "partial" (2) ada peningkatan kualitas hidup masyarakat pemulung dalam bidang pertukangan kayu dan logam melalui workshop pembuatan Kit Praktikum Sains, dengan dihasilkannya Kit Praktikum Sains (3) telah dihasilkan Kit Praktikum Sains Perpaduan Gaya, Melde, Massa Jenis Zat Cair, Ayunan Matematik, Pipa D, Gerak parabola, Inteferensi Cahaya, Polarisasi cahaya, Resonansi BlInyi dari sisa bahan aluminium, pipa logam dari bengkellas kaca aluminium dan logam, dan kayu triplek sisa bangunan, dan (4) dapat digunakan Kit Praktikum Sains dalam pembelajaran di kelas untuk mengembangkan keterampilan berfikir tingkat tinggi di kelas pembelajaran sains menggunakan kit praktikum ramah lingkungan dari bahan daur ulang. Kata kunci ; kit praktikum, sains bahan daur ulang, pemberdayaan masyarakat, pemulung, lemitraan sekolah- mahasiswa KKL-PPL-Kampus
    corecore