22 research outputs found
STUDI KAPASITAS APRON BANDAR UDARA H. AS. HANANDJOEDDIN-TANJUNGPANDAN
Apron merupakan salah satu komponen utama dalam sistem bandar udara, yang berfungsi sebagai tempat parkir pesawat, menaikkan atau menurunkan penumpang dan barang, atau perbaikan dan pengisian bahan bakar. Apron yang tersedia harus dapat melayani kebutuhan gate pesawat berdasarkan demand yang ada. Seiring dengan pertumbuhan pergerakan lalu lintas udara yang dari tahun ke tahun terus meningkat, maka diperlukan sebuah studi tentang kapasitas apron untuk mengetahui kebutuhan fasilitas apron di masa mendatang sebagai salah satu solusi untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas udara yang terjadi. Studi ini menganalisis kebutuhan apron Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin pada kondisi eksisting dan kondisi forecasting10 tahun ke depan. Dengan data pergerakan pesawat dari tahun 2008-2013, dilakukan perhitungan forecastingpeak hour rencana di tahun 2024. Setelah itu dilakukan perhitungan desain, dimensi serta penentuan konsep apron yang digunakan. Seluruh perhitungan berdasarkan metode dari Federal Aviation Administration (FAA). Dari hasil perhitungan, didapatkan jumlah gate position yang dibutuhkan pada kondisi eksisting adalah 3 buah, jumlah pergerakan pesawat yang dilayani pada tahun 2024 adalah 26.466 pesawat dan pergerakan pesawat peak hour rencana adalah sebesar 10 pergerakan. Pengembangan apron yang perlu dilakukan adalah penambahan jumlah gate position menjadi 9 buah, dengan luas apron rencana 55 m x 378 m
KAJIAN TENTANG MODEL BANGKITAN PERGERAKAN PERMUKIMAN KAWASAN CIWASTRA KOTA BANDUNG
Meningkatnya jumlah penduduk Kota Bandung menyebabkan peningkatan kebutuhan tempat tinggal. Untuk memenuhinya, dibangun permukiman baru di wilayah Bandung Timur termasuk Ciwastra. Adanya permukiman baru akan menimbulkan peningkatan volume lalu lintas, apabila peningkatan volume lalu lintas tidak berimbang dengan peningkatan kapasitas jalan, maka akan terjadi permasalahan transportasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memodelkan bangkitan pergerakan yang dihasilkan permukiman. Data yang dibutuhkan yaitu data sosio ekonomi warga yang didapat dengan cara penyebaran angket/kuisioner, selanjutnya diolah untuk menghasilkan model bangkitan pergerakan dengan metode analisis regresi berganda. Hasil penelitian yaitu, model bangkitan pergerakan Perumahan de Green Grande adalah Y1= 6,068+1,239 X4 +1,435 X5 + 0,855 X7+1,166 X8, Jingga Residence Y2 = 2,554 + 1,143 X3 + 1,041 X4 + 1,011 X5 +1,256 X6 + 1,2045 X7, Pesona Ciwastra Permai Y3 = 7,540 + 2,874 X5 + 1,696 X6 + 0,552 X8, dan Buana Ciwastra Y4 = 5,840 + 1,143 X3 + 2,108 X5 + 1,3295 X6. X3 adalah pekerjaan, X4 pendapatan, X5 jumlah anggota keluarga, X6 jumlah anggota keluarga yang bekerja, X7 jumlah perjalanan per hari, X8 jumlah kepemilikan motor
ANALISIS TARIKAN PERGERAKAN TERMINAL PETI KEMAS KOTA BANDUNG
Kegiatan ekspor impor barang di Kota Bandung terus meningkat yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan fasilitas penunjang yang dapat mempermudah kegiatan ekspor impor. Menurut RDTRK Wilayah Pengembangan Gedebage, kegiatan pelayanan primer bidang transportasi salah satunya melalui Terminal Peti Kemas Bandung. Barang-barang dari produsen diangkut meuju Terminal peti kemas dengan menggunakan moda transportasi darat. Simpang Gedebage merupakan simpang terdekat dengan terminal peti kemas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tarikan pergerakan Terminal Peti Kemas Kota Bandung ditinjau dari Simpang Gedebage Kota Bandung. Data yang dibutuhkan yaitu data kependudukan, ekonomi, dan lingkungan di sekitar Simpang Gedebage yang diperoleh dari instansi terkait. Data tersebut kemudian dimodelkan dengan metode regresi linier berganda. Volume lalulintas diperoleh dengan cara survei lalulintas pada setiap pendekat simpang. Permodelan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Perhitungan diproyeksikan dalam 5 tahun dan 10 tahun kedepan. Hasil penelitian yaitu, estimasi tarikan pergerakan pada tahun 2018 adalah 323 kendaraan/jam, pada tahun 2023 adalah 401 kendaraan/jam, dan pada tahun 2028 adalah 478 kendaraan/jam
ANALISIS MODEL PREDIKSI PENINGKATAN LALU LINTAS UDARA BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG
Keberadaan Bandara Husein Sastranegara di kota Bandung, ibukota Provinsi Jawa Barat, menjadikan bandara ini cukup strategis karena didukung oleh intensitas kegiatan domestik sosial ekonomi yang tinggi. Bandara Husein Sastranegara merupakan prasarana pokok untuk menunjang berkembangnya kegiatan sosial ekonomi dan berbagai aktivitas di Jawa Barat.Meningkatnya pergerakan penumpang dan barang diharapkan dapat menciptakan peningkatan ekonomi. Pertumbuhan lalu-lintas udara secara langsung berpengaruh menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan sarana transportasi yang cukup jauh dan sulit dijangkau bila menggunakan transportasi darat. Selain itu dari tahun ke tahun permintaan terhadap transportasi udara di Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung terus meningkat.Peningkatan lalu lintas udara, melakukan evaluasi terhadap peningkatan kebutuhan lalu lintas udara di Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung saat ini dan dalam 10 tahun kedepan dalam melayani kebutuhan volume lalu lintas udara terutama pada saat jam puncak. Sebagai akibat dari peningkatan lalu lintas udara, pengembangan terhadap bandar udara seperti memperbesar kapasitas harus selalu ditingkatkan., ini dilakukan untuk menjaga kualitas pelayanan. Selain itu dari tahun ke tahun permintaan terhadap transportasi udara di Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung terus meningkat
Konstribusi Mobilitas Siswa Sman Favorit Terhadap Kinerja Ruas Jalan Di Kota Bandung
The volume of traffic on the road sections leading to the center of the City of Bandung is influenced by the number of vehicles used by students of favorite school located in the center of Bandung. This study was carried out on the trips made by the students of the state favorite schools in Bandung and the impact of the trips on the performance of the road. The results indicate that if there were not any journey undertaken by students heading to favorite schools, the degree of saturation of road or the potential traffic congestion on the road could have been reduced
KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK
To predict the trip generation at Cirebon Super Block, needed domestic social data on the zone where the Cirebon Super Block is located, in this case the social data is sampled households in the Pekiringan Kesambi Cirebon. Data obtained from the Transportation Department of Cirebon City as household data in 2004 which contains a number of trips, household size, vehicles owned, and monthly income. Data obtaines from these generation trip model of Y = 4.76 + 0.45 X1 - 0.53 X2 + 0.50 X3 with koefien test results of determination 0.917