742 research outputs found

    Multi-center Airborne Coherent Atmospheric Wind Sensor (MACAWS)

    Get PDF
    This effort involves development of a calibrated, pulsed coherent CO2 Doppler lidar, followed by a carefully-planned and -executed program of multi-dimensional wind velocity and aerosol backscatter measurements from the NASA DC-8 research aircraft. The lidar, designated as the Multi-center Airborne Coherent Atmospheric Wind Sensor (MACAWS), will be applicable to two research areas. First, MACAWS will enable specialized measurements of atmospheric dynamical processes in the planetary boundary layer and free troposphere in geographic locations and over scales of motion not routinely or easily accessible to conventional sensors. The proposed observations will contribute fundamentally to a greater understanding of the role of the mesoscale, helping to improve predictive capabilities for mesoscale phenomena and to provide insights into improving model parameterizations of sub-grid scale processes within large-scale circulation models. As such, it has the potential to contribute uniquely to major, multi-institutional field programs planned for the mid 1990's. Second, MACAWS measurements can be used to reduce the degree of uncertainty in performance assessments and algorithm development for NASA's prospective Laser Atmospheric Wind Sounder (LAWS), which has no space-based instrument heritage. Ground-based lidar measurements alone are insufficient to address all of the key issues. To minimize costs, MACAWS is being developed cooperatively by the lidar remote sensing groups of the Jet Propulsion Laboratory, NOAA Wave Propagation Laboratory, and MSFC using existing lidar hardware and manpower resources. Several lidar components have already been exercised in previous airborne lidar programs (for example, MSFC Airborne Doppler Lidar System (ADLS) used in 1981,4 Severe Storms Wind Measurement Program; JPL Airborne Backscatter Lidar Experiment (ABLE) used in 1989,90 Global Backscatter Experiment Survey Missions). MSFC has been given responsibility for directing the overall program of instrument development and scientific measurement. The focus of current research and plans for next year are presented

    Model Fragmentasi Sistem Basis Data Terdistribusi Studi Kasus Sistem Member Warnet

    Full text link
    Sistem terdistribusi merupakan suatu bentuk arsitektur sistem dimana komputer-komputer yangberdiri secara otonom dapat saling berkomunikasi dan berbagi resource tanpa memperdulikan dimanakomputer itu berada dan platform yang digunakan.Bisnis warnet dan game center saat ini dianggap sebagai bisnis yang menggiurkan. Untukmemperluas pasar biasanya digunakan strategi membuka cabang baru dan pemberlakuan program khusus.Sistem member yang diberlakukan memberikan fasilitas potongan harga dibandingkan dengan user yangtidak masuk dalam program member dan prepaid atau prabayar. Dengan sistem tersebut mereka berharapdapat mengikat konsumennya untuk menjadi seorang pelanggan.Pada penelitian ini akan dibahas mengenai penerapan sistem terdistribusi pada sistem memberwarnet. Sehingga member warnet dapat menggunakan keanggotaannya untuk mendapatkan potongan hargapada semua warnet yang dimiliki oleh pengusaha warnet tersebut

    Penggunaan Alat Peraga Sederhana Berbasis Teknologi Daur Ulang untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Materi Vektor dalam Kelas Remedial SMKN 1 Wonoasri Tahun Pelajaran 2014/2015

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep fisika pada materi vektor dengan menggunakan Alat Peraga Sederhana Berbasis Teknologi Daur Ulang. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X MM 2 SMKN 1 Wonoasri dengan 16 siswa. Data diperoleh dengan metode tes. Hasil penelitian ini menunjukkan melalui pemanfaatan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya hasil tes yang dilakukan pada siswa setelah penggunaan alat peraga. Berdasarkan hasil observasi hasil tes sebelum penggunaan alat peraga memiliki nilai rata-rata 19,06. Setelah penggunaan alat peraga diperoleh nilai rata-rata 92,31. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan Alat Peraga Sederhana Berbasis Teknologi Daur Ulang dapat meningkatkan pemahaman konsep fisika siswa pada materi vektor di SMKN 1 Wonoasri tahun pelajaran 2014/2015 dengan nilai gain rata-rata 0,91

    Model Informasi Klaster UMKM dan Potensi Wilayah Berbasis Peta Web sebagai Dasar Pengembangan Ekonomi Daerah

    Full text link
    Setiap daerah memiliki karaktersitik berbeda karena ditunjang atas potensi wilayah dan pembangunan ekonomi daerahnya. Salah satu yang berperan adalah keberadaan UMKM yang ada pada daerah tersebut. Kota Semarang telah memiliki peta wilayah yang menggambarkan potensi daerah. Dalam makalah ini dikembangkan sebuah model informasi untuk mengetahui klaster UMKM pada suatu wilayah. Tujuannya agar dapat mengetahui apakah potensi wilayah yang dipetakkan sesuai dengan kluster UMKM yang ada dan sesuai dengan klaster unggulan pada daerah tersebut. Model dikembangkan berdasar informasi peta web yang ditunjang dengan peta GIS potensi wilayah daerah. Manfaatnya agar dapat digunakan oleh para pengambil keputusan untuk pengembangan ekonomi daerah sesuai dengan RT/RW.Metode yang digunakan adalah R&D berbasis pengembangan sistem informasi. Kata Kunci: Informasi, Klaster, UMKM, potensi wilayah, pet

    Identifikasi Dan Alokasi Risiko-risiko Pada Proyek Superblok Di Surabaya

    Full text link
    Setiap proyek konstruksi selalu dihadapkan pada kemungkinan terjadinya berbagai macam risiko. Semakin tinggi tingkat kompleksitas suatu proyek maka semakin besar tingkat risiko yang mungkin terjadi pada proyek tersebut. Proyek Superblok merupakan salah satu proyek dengan tingkat kompleksitas yang sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin muncul dalam proyek superblok di Surabaya dan bagaimana mengalokasikannya. Penelitian tentang identifikasi dan alokasi risiko-risiko pada proyek superblok ini dilakukan di wilayah Surabaya dengan cara semi-studi kasus dimana dilakukan observasi langsung ke lapangan, wawancara, dan penyebaran kuisioner yang ditujukan kepada kontraktor dan pihak owner yang terlibat secara langsung dalam proyek superblok ini. selanjutnya semua kuisioner yang berhasil terkumpul dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis T-Test dan analisis mean. Semua data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan kuisioner akan digunakan untuk mencari kesimpulan tentang frekuensi terjadinya suatu risiko dan pengalokasiaannya. Dari hasil analisis didapatkan bahwa faktor penyebab risiko yang paling sering terjadi dalam proyek superblok adalah : risiko disain, risiko alam, dan risiko konstruksi. Didapat juga adanya perbedaan pendapat antara pihak kontraktor dan pihak owner khususnya pengalokasian faktor alam, faktor disain, dan faktor finansial

    Kampanye Pr Radio Ssfm “Assik Ala Ssfm”

    Full text link
    JUDUL : Kampanye PR Radio SSFM “Assik Ala SSFM”NAMA : Jeffry Septian PutraNIM : D2C607024ABSTRAKSIPersaingan radio saat ini semakin ketat, industri media siaran perlu memahamidan mengenali ekspektasi atau apa yang diinginkan para pendengar. Pengelola radioperlu strategi untuk mendapatkan perhatian dari para pendengarnya terlebih dari sisipemasaran yang akan memberikan dampak bagi kelancaran merebut perhatianpendengar. Untuk menciptakan strategi yang tepat dalam membuat mengelola radioagar tetap disukai dan didengarkan oleh audience adalah dengan memperhatikan danmemahami perilaku pendengar mereka. Radio SSFM adalah radio anak muda yanginspiring, dynamic, dan entertaining. Dengan basic itulah Radio SSFM melakukanvisi misinya. Menjadi radio yang menginspirasi anak muda, menjadi radio yangdinamis dan dapat berubah mengikuti perkembangan jaman, serta radio yang syaratakan hiburan.Tujuan dari kampanye PR “Assik Ala SSFM” ini adalah memperkenalkan SSfmsebagai radio anak muda di Semarang dan meningkatkan awareness anak muda diSemarang terhadap radio SSFM melalui event roadshow yang diselenggarakan di 3Sekolah Menengah Atas di Semarang dengan mengedukasi target audiens bagaimanacara berkendara dengan baik dan benar (Safety Riding). Mengacu pada analisiskhalayak yang dituju, target audiens diberikan pengalaman secara langsung untukberpartisipasi didalam program acara melalui permainan-permainan dan informasimengenai Radio SSFM.Persiapan event dimulai dengan riset, konsep acara, penyusunan anggaran,pencarian sponsor, penentuan vendor untuk produksi acara, pembagian kerja untukanggota, dan perijinan tempat.Event dilaksanakan dengan mengambil jam pelajaran sekolah, dengan programdidalamnya berupa edukasi dalam ruangan mengenai safety riding dari pihak AstraHonda Semarang didalam aula sekolah masing-masing, selanjutnya praktek safetyriding dan 3 permainan mengenai safety riding dengan konten berisi informasimengenai Radio SSFM. Tidak lupa juga hiburan berupa pertunjukan music dari siswasekolah itu sendiri dan hadiah-hadiah yang menarik. Event ini adalah cara untukmemperkenalkan Radio SSFM dengan menampilkan para penyiar dari radio tersebutsecara langsung berinteraksi dengan audiens, mascot radio, informasi program radio,frekuensi radio, dan semua informasi mengenai radio tersebut.Kata kunci : Kampanye Humas, Radio SSFM2TITLE : Radio PR campaign SSFM "Ala Assik SSFM"NAME : Jeffry Septian PutraNIM : D2C607024ABSTRACTCompetition of radio industry is getting tougher, the broadcast media industryneeds to understand and recognize the expectations or what the audience want. Radioneeds a strategy business to get the attention of the audience especially from themarketing side that will give effect to grab the attention of listeners. To create theright strategies in order to make managing radio remains popular and is heard by theaudience to pay attention and understand the behavior of their audience. Radio SSFMis inspiring young, dynamic, and entertaining. With that basic vision Radio SSFMperform its mission. Being a radio that inspires young people, into a dynamic radioand can evolve with changing times, as well as the requirement of radioentertainment.The goal of the PR campaign "AlaAssik SSFM" This is introduced SSFM as ayouth radio in Semarang and increase the awareness of young people in Semarangagainst SSFM through radio roadshow event held at 3 high schools in Semarang toeducate the target audience how to drive properly and right (Safety Riding). Referringto the analysis of the target audience, they directly given experience to participate inthe program through games and information about Radio SSFM.Event begins with the preparation of research, concept of the show, budgeting,sponsorship, determination of vendors for event production, division of labor for themembers,and permitting place.Event held during the school hours, with the form of educational programs inthe indoor from Astra Honda Semarang professionals in each school hall, the nextprogram is practice and 3 safety riding games contains information about RadioSSFM, and also entertainment in the form of music performances from students theschool itself and attractive prizes. This event is a way to introduce radio SSFM withthe radio broadcasters from directly interacting with the audience, radio mascot,information radio program, radio frequency, and all the information about the radio.Keywords: Public Relations Campaign, Radio SSFM3Kampanye PR Radio SSFM “Assik Ala SSFM”Jurnal Laporan Project OfficerPenyusunNama : Jeffry Septian PutraNIM : D2C607024JURUSAN ILMU KOMUNIKASIFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS DIPONEGORO20134PENDAHULUANSekarang ini, radio masih mempunyai tempat dalam dunia komunikasi sebagaisalah satu media komunikasi yang mempunyai keunggulan tersendiri dibanding mediakomunikasi lainnya. Radio sebagai media komunikasi dengan suara dan membuatpendengarnya berimajinasi atau membuat gambar di benak pendengar. Radiomerupakan media tercepat karena tidak membutuhkan proses produksi yang rumit,percetakan, atau perekaman. Dari segi pendengar radio dapat merasakan kedekatansecara personal dengan penyiarnya dan bersifat fleksibel karena tidak menggangguaktifitas lainnya. Semakin berkembangnya jaman, radio juga dapat digunakan secaramobile dengan menggunakan gadget atau alat elektronik yang memadai. Semua halini adalah karakteristik radio yang dijelaskan oleh Asep Syamsul M. Romli dalambukunya Broadcast Jurnalism: Panduan Menjadi Penyiar, Reporter, danScripwrite.Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkangagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa programyang teratur dan berkesinambungan. (Asti Musman dan Sugeng WA, 2011)Persaingan dalam pengelolaan radio saat ini semakin ketat, perlu adanya strategikhusus untuk merebut perhatian pendengar, pengelola media siaran harus benar-benarmemahami dan mengenali ekspektasi atau apa yang diinginkan para pendengar.Strategi yang tepat adalah memperhatikan dan memahami perilaku pendengaryang dapat ditemukan dari ketertarikan mereka pada isi radio tersebut. Program radio,penyiar radio, feature radio, dan lagu-lagu yang disajikan adalah beberapa contoh darikonten radio yang menjadi kesukaan dari pendengar. Pada umumnya perilakupendengar yang memiliki kegemaran mendengarkan radio, akan lebih prefer untukmemilih radio dari kesukaannya pada kategori tersebut, mereka suka pada programradio yang ada didalamnya contohnya program cerita misteri, program musik indie,program masalah rumah tangga, dan lainnya. Dari konsep program musik yangdirancang itulah tim produksi menjadi tahu apa saja yang menjadi tolak ukur suatuprogram musik radio terus bertahan lama dan tetap dicintai oleh pendengarnya, danjuga daya tarik apa yang menjadikan program musik begitu digemari dan terus diikutioleh pendengar. Dalam konsep radio anak muda, di Semarang sendiri terdapatbeberapa radio diantaranya Prambors, trax, RCT, SSfm dan lainnya. Masing-masingdari radio tersebut mempunyai ciri khas yang masih berbeda, mulai dari pemilihanmusik, program acara di dalamnya, gaya berbicara penyiarnya, dan juga kontenkontendi dalamnya.SSFM adalah sebuah brand yang baru walaupun sebenarnya radio ini sudahlama berdiri. Dulu SSFM bernama “Suara Sakti” dengan konsep konten-konten lagujazz, lalu berubah menjadi radio keluarga, radio untuk profesional muda, dankemudian barulah merubah namanya menjadi SSFM (tanpa singkatan) yangbersegmentasi anak muda, dengan range usia 15 – 34 tahun. Target audienceprimernya adalah usia 15 – 25 tahun, target bisa sampai dengan 34 tahun. Targetaudience yang diutamakan adalah usia SMA, kuliah, dan professional muda. Darisangat luasnya target audience yang dimiliki oleh SSFM, sangat sulit pula untukmengelola program sesuai dengan masing-masing karakteristik usia tersebut.Brand atau merek didefinisikan oleh American Marketing Association sebagainama, istilah, tanda, symbol, atau desain, atau kombinasi dari keseluruhannya yang5dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari penjual atausekelompok penjual agar dapat dibedakan dari kompetitornya. Seperti yang sudahdijelaskan di atas, SSFM sudah mempunyai sesuatu yang berbeda dibanding radiobersegmen anak muda di Semarang, hanya saja kurangnya promosi menjadikanSSFM kurang dikenal.Dari aspek psikografisnya, anak muda di Semarang dapat dibilang mengikutitren-tren yang ada baik itu positif maupun negatif. Tren yang positif diantaranyatermasuk dalam bidang olahraga, musik, seni, komunitas dan lainnya, sedangkan trennegatif nya adalah alcohol, pergaulan bebas, balapan liar, dan lainnya. Dalamkegiatan kampanye PR yang akan kami lakukan, kami mengambil isu kecelakaanyang diakibatkan lalainya pengendara motor khususnya pelajar di Semarang.Menurut Kepala Cabang PT Jasa Raharja (Persero) Jateng, Sukonomenjelaskan, data kendaraan yang terlibat kecelakaan selama Januari hingga Maret2012, didominasi oleh sepeda motor. Diikuti mobil pribadi dan truk.. Berdasarkanusia korban paling besar untuk rentang usia 15-29 tahun (39,22%), diikuti usia 30-49tahun (30.65%). Sedangkan jika berdasar profesi, sebagian besar adalah karyawan(28,33%) diikuti pelajar/mahasiswa (23.67%) dan wiraswasta (22,90%).Strategi yang akan digunakan untuk memperkenalkan SSFM sebagai radio lokalpendatang baru mengacu pada bentuk kegiatan dengan kemasan yang menarik danmenyasar langsung kepada audiens dan bersifat mendidik atau mengedukasi. RadioSSFM sabagai radio baru sudah melakukan berbagai kegiatan promosi beberapa tahunkebelakang ternyata belum mampu menyasar pada target audiencenya. Bahkan bagimasyarakat muda kota semarang yang merupakan target utama dari radio ini, namaSSFM itu sendiri pun belum terlalu dikenal. Melihat kondisi tersebut, sebuah kegiatanberupa event roadshow yang menjurus langsung kepada target primer yaitu siswaSMA merupakan cara yang efektif untuk membangun awareness terhadap SSFMkarena salah satu filosofi dari SSFM adalah radio yang berorientasi padapendengarnya.Dalam pelaksanaan kegiatan yang melibatkan siswa SMA sebagai target audiens,strategi yang mengacu pada experience target audiens dianggap efektif untukmencapai tujuan karena memungkinkannya terjadi interaksi dengan target audiencedalam kondisi yang nyaman dan menyenangkan. Dengan taktik seperti ini mampumemberikan pengalaman menarik dan kesan baik terhadap Radio SSFM, sesuaidengan karakter psikografis target audiens yang suka tantangan dan suka hal baruakan memungkinkan informasi diserap secara maksimal. Strategi experience ini jugamemberikan pengalaman langsung kepada target audiens mengenai program SSFM.Dengan keterlibatan audiens diharapkan mampu menciptakan kesan menyenangkansehingga akhirnya mereka merasa penasaran dan mencoba untuk mendengarkanSSFM. Kegiatan utama yang dilakukan adalah Assik ala SSFM (Aman SelamatSaat Naik Kendaraan ala SSFM).Assik ala SSFM sebagai proses untuk memasukan input berupa informasi ataupengetahuan mengenai radio SSFM dan juga edukasi mengenai cara berkendara yangbaik dan benar, input ini diproses secara menarik dengan permainan-permainan seruyang diikuti siswa-siswa tersebut sehingga menciptakan mood yang menyenangkandan dapat dengan mudah untuk menerima informasi mengenai SSFM. Didalampermainan tersebut dimasukan features dari SSFM baik dari tagline, frekuensi, dan6informasi lainnya, dalam edukasi mengenai safety riding akan dikemas secaramenarik dan interaktif. Untuk memperkuat ingatan mereka mengenai informasi ini,kami juga menambahkan gimmick yang akan diberikan kepada siswa berupa helmSNI, masker motor, sarung tangan berkendara, stiker, gantungan kunci sepeda motor,dan hadiah uang tunai, dengan tujuan siswa yang berkendara yang baik akan dianggapsebagai anak Assik SSFM. Output yang diharapkan adalah berupa awareness yangdimiliki siswa-siswa sma yang terlibat didalam kegiatan tersebut meningkat, baikdalam pengetahuan mengenai radio SSFM maupun behaviour mereka dalamberkendara. Dalam pemeragaan cara berkendara yang baik dan benar dilakukan olehtim dari SSFM “Laskar Kawi”, didalamnya juga terdapat komptisi-kompetisimenarik seputar berkendara dan hal-hal ang behubungan dengan SSFM. Tentunyadalam sebuah kompetisi, pemenang akan mendapatkan hadiah. Hadiah yang kamisiapkan dalam satu sekolah berjumlah Rp. 1.052.000,00 yang akan dibagi menjadi 21hadiah. Sistematika pemilihan sekolah dilakukan oleh klien yang menurut merekasekolah tersebut termasuk sasaran utama target dari radio SSFM.Konsep kegiatan berupa serangkaian acara dengan mengangkat isu disekitartarget audiens yaitu anak muda Semarang mengenai masalah berkendara sepedamotor yang dikemas dalam permainan dan kuis interaktif yang memunculkan featuresmengenai radio SSFM. Dalam program Assik ala SSFM dibagi menjadi tiga tahapanyaitu pre-event, event dan post event.Event ASSIK ALA SSFM sebagai kegiatan PR Campaign Radio SSFMmemperoleh hasil berdasarkan tujuan yang akan dicapai yaitu memperkenalkan RadioSSFM sebagai radio anak muda Semarang, hal ini dapat dilihat dari evaluasi kegiatanyang menganalisis hasil akhir apakah event ini berhasil dan dapat dilanjutkan lagikedepannya.Menurut Anne Gregory dalam bukunya Perencanaan dan ManajemenKampanye PR tahun 2004, terdapat 3 point penting dalam evaluasi, yang pertamayaitu input, penjelasan dari produk tersebut, latar belakangnya, kemasan, dan pilihansaluran distribusi. Yang kedua adalah output, bagaimana input digunakan oleh publikyang dihitung dari analisis pembaca atau audiens, penyebutan dalam media, dananalisis isi. Ketiga adalah outcome (hasil akhir) ini melibatkan pengukuran efek akhirdari komunikasi yang diukur dalam 3 cara yaitu kognitif (Perubahan tingkatpemikiran atau kesadaran), afektif (Perubahan sikap atau opini) dan konatif(Perubahan dalam perilaku).Evaluasi kegiatan kampanye PR ”Assik Ala SSFM” tidak terlepas darioperasional pelaksanaan kegiatan yang dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap praproduksi (planning), tahap produksi (acting), dan tahap pasca produksi (reporting).Seluruh tahapan dievaluasi mulai dari perencanaan sampai pelaporan. Tahap planning”Assik Ala SSFM” diuraikan menjadi beberapa kegiatan diantaranya penjabaran idemenjadi konsep berupa roadshow edukasi safety riding, pembentukan tim danpembagian jobdesk untuk eksekusi event, pengembangan konsep kreatif (rundown,talent, dan dekorasi), penentuan tempat, perlengkapan, akomodasi, dokumentasi),promosi dan publikasi, penyelesaian kontrak, perijinan tempat, dan lainnya. Tahapproduksi (acting) pada event ”Assik Ala SSFM” diantaranya kesiapan pengisi acarayaitu penyiar radio SSFM atau laskar kawi, kesiapan perlengkapan untuk produksievent ”Assik Ala SSFM” berupa tenda (stage), sound system, kesiapan team, danproses event yang diadakan sesuai dengan rundown. Tahap reporting diantaranyaevaluasi event, dan pembuatan laporan.7ASSIK ala SSFM merupakan Event yang berisi kegiatan edukasi mengenai safetyriding sepeda motor dan games-games yang dikemas secara menarik mengenai radio SSFM.Sebagai radio yang inspiring, dynamic, and entertaining, SSFM peduli anak muda Semarangsebagai target market mereka untuk lebih concern mengenai lalu lintas dan berkendara sepedamotor. Kegiatan ini melibatkan langsung target audience untuk berpartisipasi dalam gamesgamesdan konten acara didalamnya. Siswa-siswi di Sekolah yang terpilih dapat secaralangsung terlibat dalam kegiatan Radio 105.2 SSFM, bertemu dengan Laskar Kawi /penyiarRadio 105.2 SSFM secara langsung dan lebih mengenal mereka untuk mengetahui programprogramon air apa saja. Melalui Event ini Radio 105.2 SSFM juga mampu memperkenalkanlebih jauh mengenai radio 105.2 SSFM mengenai frekuensi radio tersebut, berbagai programradio SSFM, keunggulan yang dimiliki oleh Radio 105.2 SSFM, memperkenalkan maskotradio SSFM dan berbagai informasi lainnya.Selain itu melalui Event ini pihak manajemen Radio 105.2 SSFM juga dapat melihatkondisi target audiens secara langsung , hal ini menjadi penting karena dari sinilah fungsiPublic relation akan sangat dibutuhkan, agar dapat diselenggarakan sebuah kegiatan yangdapat meningkatkan awareness dan menjalin hubungan antara Radio 105.2 SSFM dengantarget audiens yaitu pelajar SMA/SMK secara langsung. Sudah menjadi tugas public relationsuntuk melakukan kegiatan komunikasi pemasaran yang mengutamakan interaksi,koneksivitas serta hubungan yang akrab dengan target audience untuk menciptakanpencitraan yang baik dan peningkatan awareness dari target audiens.Secara garis besar Event sebagai tools PR dalam IMC pada Event ASSIK ala SSFMterlakasana dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.PENUTUPKesimpulanKegiatan PR Campaign “ASSIK ALA SSFM berhasil diselenggarakan dan mencapaitujuan yang diinginkan berdasarkan evaluasi yang dilakukan. Terjalinnya hubungan yang baikdari pihak klien Radio SSFM dan juga sponsor pendukung acara seperti Astra MotorSemarang (Honda), AEOC, INKRAFT, Rinjani View, serta media lainnya.Dengan menganalisis target audiens dengan tepat, event ini telah menjadi tool PRCampaign yang efektif karena dapat menjadi rangsangan bagi siswa-siswi sekolah lainnyauntuk penasaran dan mencari tahu informasi mengenai “ASSIK ALA SSFM”. Dua diantaraketiga sekolah yang terpilih untuk menjadi target audiens dalam acara ini cukup berperanbesar dalam menyebarkan informasi dan menjadi teaser, namun SMK Perintis 29 kurangberperan dalam menjadi buzzer dalam social media dikarenakan siswa-siswinya kurang aktifdalam kegiatan social media.Saran Riset merupakan hal yang penting untuk menganalisis situasi dan target audiens.Untuk target anak muda, khususnya pelajar sebaiknya menggunakan metodewawancara sehingga hasil yang diperoleh benar-benar valid, dan communicationtools yang digunakan untuk menyampaikan pesan dapat efektif menuju targetaudiens, dan event yang diselenggarakan dapat memperoleh hasil maksimal. Penyebaran informasi event atau publikasi harus dilakukan dari jauh hari danmenggunaan media yang bersegmentasi sama dengan target audiens yaitu anakmuda. Publikasi event juga aharus mempunyai jangkauan luas, tidak hanyaditerima oleh target audiens di sekolah yang terpilih saja, social media danwebsite perlu dimaksimalkan penggunaannya untuk publikasi karena efektifmenjadi teaser untuk target audiens yang lain.8 Tujuan komunikasi dan penyampaian pesan dalam event akan efektif apabilamendatangi audiens secara langsung dan dilibatkan didalam acara tersebutsehingga memperoleh experience dan lebih kuat mengingat pesan yangdisampaikan. Intensif menjalin hubungan dengan Perusahaan yang ditargetkan menjadi sponsordan melakukan proses lobby secara santai namun santun. Setelah mendapatkankesepakatan kerjasama, Perusahaan sponsorship selalu diberikan informasiinformasimengenai event dan laporan event.9DAFTAR PUSTAKAAaker, David. 1991. Managing Brand Equity; Capitalizing on the Value of Brand Name. NewYork : Free Press(http://www.scribd.com/doc/76703520/Managing-Brand-Equity)Astute, Santi Indra. 2008. Jurnalisme Radio Teori dan Praktik. Bandung:Simbiosa RekatamaMediaDuncan, Tom. 2005. The Principle of Advertising and IMC. New York : McGraw HillGregory, Anne. 2004. Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations.Jakarta : ErlanggaKasali, Rhenald. 2009. Manajemen Public Relation Konsep dan Aplikasinya diIndonesia. Jakarta : GrafitiKottler. 2000. Marketing Management, The Millnium Edition. New Jersey :Prentice Hall International, Inc.Lattimore, Dan., Otis Baskin., Suzette T.Heiman & Elizabeth L.Toth. (2010).Public Relations : Profesi & Praktik. Jakarta : Salemba Humanika.Masterman, Guy & Wood, Emma. 2006. Innovative Marketing Communication, Strategiesfor the Events Industry. United Kingdom : Butterworth HeinemannMusman, Aswi & WA, Sugeng.2011.Marketing Media Penyiaran, BukanSekedar Jual Kecap. Yogyakarta: Cahaya Atma Pusaka.Peter, J Paul dan Olson, Jerry C. 1996. Customer Behaviour and MarketingStrategy. 4th Edition. New York : McGraw Hill Co.Tjiptono, Fandy. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta : Andi Publishe

    Studi Kasus Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas Pada Tikungan Tajam

    Full text link
    Hairpin curve is an accident prone location. The number of accidents on curve 1,5 to 4 times much more than on straight road. This study aimed to evaluate the geometric conditions on some curve that is reviewed by applicable geometric rules, to determine the characteristics of the accidents, to determine the relationship of modeling the causes of accidents, to determine the main factors causing traffic accidents, and provide troubleshooting recommendations. The analysis that is carried out are analysis of geometric condition evaluation, accident characteristics analysis, and cross tabulation analysis. Based on the evaluation of the geometric conditions, on all of the third curves there are not reach the technical standards because under minimum curve radius and the value of SMS of sample vehicle variety more than SS curve calculation speed limit nearly reach 50%. Based on the characteristics of accidents, on the third curves showed that the dominant factor causing accidents is human factor (70%). The results of study relationship between curve radius and degree of fatality indicate the value of R Square 0,859, meanwhile relationship between speed and degree of fatality indicate the value of R Square 0,91. The sum of the analysis showed the main factor causing traffic accidents is human factor specificly to the speed factor and then continued by curve radius factor. Several attempts types of treatment that can be applied is to install speed limit signs in some specific locations, make rumble strips before entering the hairpin curves

    Government Communications in the Implementation of Vaccinations and Health Protocols for Handling Covid-19

    Get PDF
    The implementation of vaccination and the implementation of the Covid 19 Health protocol is a program run by the government in an effort to suppress the spread of the virus. The rejection by some people is related to the fact that vaccines are considered unsafe and not halal and Covid is just an ordinary disease. This research was conducted using a qualitative approach to explain the communication process of the Manado City Government in the implementation of vaccinations and health protocols for handling Covid 19. The research findings are that the communication carried out by the government has made the public understand the benefits of implementing vaccinations and health protocols for handling Covid 19. The government functions as chairperson. environment and cooperate with social organizations and religious organizations in helping deliver messages to the public regarding the implementation of vaccinations and health protocols for handling Covid 19. The conclusion of the study is that social organizations and religious organizations are scroll communicators as well as media that can be functioned by the government in delivering messages to the public
    • …
    corecore