13 research outputs found
PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN OLEH CAMAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT PANYINGKIRAN KABUPATEN MAJALENGKA
Penelitian ini merupakan studi tentang penerapan kepemimpinan oleh Camat dalam upaya mencapai efektivitas karyawan di Kantor Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka. Adapun responden dalam penelitian penulis adalah karyawan di Kantor Kecamatan Panyingkiran yang berjumlah 17 orang, dengan menggunakan teknik sampling adalah sampel yang jenuh. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Analisis Deskriptif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan peristiwa-peristiwa yang muncul ketika penelitian sedang berlangsung dan sifatnya yang sebenarnya, kemudian data yang dikumpulkan disusun, dianalisis dan akhirnya kesimpulan dapat ditarik. Sedangkan Teknik Pengumpulan Data yang penulis gunakan, yaitu; studi literatur, Observasi, Wawancara dan Kuisioner. Selanjutnya, untuk menguji variabel kepemimpinan, penulis menggunakan parameter / pengukuran teknik kepemimpinan yang dikemukakan oleh Pamudji dalam buku "Kepemimpinan Pemerintahan di Indonesia". Sementara itu, untuk menguji variabel efektivitas kerja seperti yang diusulkan oleh Gibson et al. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: bahwa Camat dalam pelaksanaan kepemimpinan belum sepenuhnya didasarkan pada teknik kepemimpinan. Ini bisa dilihat berdasarkan hasil rekapitulasi keseluruhan hanya mendapat nilai rata-rata 72,55% dengan judul "Cukup Bagus". Kondisi seperti itu jelas akan mempengaruhi rendahnya efektivitas kerja karyawan di Kantor Kecamatan Panyingkiran, di mana secara keseluruhan berdasarkan rekapitulasi hasil tanggapan responden tentang efektivitas karyawan, skor rata-rata 70,59% dengan judul "Cukup Baik". Dari uraian kepemimpinan ini dengan efektivitas kerja Karyawan terdapat hubungan sebab akibat, ini berarti hipotesis yang penulis usulkan, yaitu "Jika penerapan oleh Camat didasarkan pada teknik kepemimpinan, maka efektivitas kerja Karyawan di Panyingkiran Kantor Kecamatan Mencapai. " Kebenaran yang dapat diterima dan terbukti
PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL OLEH CAMAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepemimpinan transformasional, kinerja pegawai dan meneliti pelaksanaan kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai pada Kantor Camat Argapura Kabupaten Majalengka Dalam teknik pengumpulan data menggunakan cara yaitu , studi kepustakaan, observasi langsung, wawancara, dan angket. Dalam teknik wawancara diperoleh data dari Camat dan dalam teknik angket diperoleh data dengan penyebaran angket kepada seluruh pegawai kecamatan yang berjumlah 18 orang dan semuanya dijadikan sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik modus, yaitu suatu cara analisis dengan mengambil jawaban yang paling banyak.Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional berada pada kategori baik dan kinerja pegawai pada kategori cukup baik. Dan juga bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
PERANAN HUMAS PT. KAI DAOP III CIREBON DALAM PENANGANAN KELUHAN UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API
AbstractThis study aims to discover how to handle PR PT complaints. Kereta Api Indonesia DAOP III Cirebon to train service users, to find out how to increase the satisfaction of service users after addressing complaints in PT. Kereta Api Indonesia DAOP III Cirebon. The method used is a descriptive method. The results of this study indicate that the management of complaints by PT Kereta Api DAOP III to the service of users directly in general can be satisfactorily and satisfactorily managed under the aspect of credibility of 74.29%, which is considered good. In the credibility of 62.86% classified as good, speaking in style, the language used for processing 71.43% is classified as very good and service complaints are delivered directly to PT Kereta Api DAOP III Cirebon The result is create a feeling of satisfaction for consumers of 54.29% classified as good and increase the image for the company of 71.43% classified as good. The final conclusion of this study shows that the direct management of public complaints of PT Kereta Api DAOP III Cirebon can increase user satisfaction of railway services.Keywords: public relations role, complaint management, user satisfaction.AbstrakPenelitian ini bertujuan Untuk mengetahui cara menangani keluhan oleh Humas PT. Kereta Api Indonesia DAOP III Cirebon terhadap pengguna jasa kereta api, untuk mengetahui cara meningkatkan kepuasan pengguna jasa setelah menangani keluhan pada PT. Kereta Api Indonesia DAOP III Cirebon. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanganan keluhan oleh PT Kereta Api DAOP III kepada pengguna jasa secara langsung umumnya dapat ditangani dengan baik dan memuaskan dalam aspek kredibiltas yang diperoleh 74,29% tergolong baik, focus kredibilitas sebesar 62,86% tergolong baik, gaya bicara, bahasa digunakan pengananan 71,43% tergolong sangat baik dan pelayanan keluhan yang langsung diberikan kepada pihak PT Kereta Api DAOP III Cirebon ternyata dapat menciptakan rasa puas bagi konsumen sebesar 54,29% tergolong baik dan meningkatkan citra kepada perusahaan sebesar 71,43% tergolong baik. Kesimpulan akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwa penanganan komplain langsung yang dilakukan oleh Humas PT Kereta Api DAOP III Cirebon dapat meningkatkan kepuasan bagi para pengguna jasa kereta api.Kata Kunci: Peran Humas, Penanganan Keluhan, Kepuasan Penggun
KOMUNIKASI RITUAL PADA ADAT NGABALIUNG DI DESA CIPASUNG KECAMATAN LEMAHSUGIH KABUPATEN MAJALENGKA
AbstractThe purpose of this study is to describe the symbolic meaning found in the traditional Ngabaliung rituals in the school of the village of Cipasung, Lemahsugih district, Majalengka Regency. This study uses a qualitative descriptive method with the question of the search for ritual communication in the ADAT Ngabaliung in the school of the village of Cipasung, Lemahsugih district, Majalengka Regency. To collect data from this study, the researchers used observation and interview techniques. The results of this study are (1) there are conditions for the implementation of traditional Ngabaliung, (a) women who are deprived of menstruation to maintain sainthood during the implementation of the Adat and (b) have not had sex one week before traditional Ngabaliung ceremony. (2) there is a symbolic meaning adat ngabaliung, (a) rice symbolized in the clean white sense as an image of the holy holiness used, (b) or wrapping sheets also called wrapping sheets congkok from the purity of the meaning of the rice still used for wake up and those leaves having a distinctive flavor, (c) verify this link due to traditional Ngabaliung ritual events that make the school inhabitants to meet cipasung to celebrate the harvest, (d) these offerings of incense that burns like a prayer of thanksgiving to the creator that gave everything fortune.Key words: symbolic meaning, traditional ritual, ngabaliungAbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna simbolik yang terdapat dalam ritual adat ngabaliung di Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian komunikasi ritual pada adat ngabaliung di Desa Cipasung Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka. Untuk mengumpulkan data penelitian ini peneliti menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini adalah (1) terdapat syarat untuk pelaksanaan adat ngabaliung, (a) wanita yang bebas dari haid untuk menjaga kesucian saat pelaksanaan adat dan, (b) tidak berhubungan badan dalam jangka 1 minggu sebelum hari pelaksanaan upacara adat ngabaliung. (2) terdapat makna simbolik pada adat ngabaliung, (a) beras yang di simbolkan putih yang berarti bersih sebagai gambaran kesucian padat adat, (b) daun pembungkus atau juga yang di sebut daun congkok untuk membungkus dari kesucian makna beras yang di gunakan agat tetap terjaga dan dari daun tersebutlah yang mempunya aroma khas, (c) kebersamaan ini terjadi karna pristiwa ritual adat ngabaliung lah yang membuat semua masyarakat desa cipasung berkumpul bersama merayakan panen raya, (d) pembakaran menyan ini sebagai persembahan doa dan menjadi ucapan rasa syukur kepada sang pencipta yang telah memberikan semua rezeki yang di berikan.Kata Kunci: makna simbolik, ritual adat, ngabaliun
PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN OLEH CAMAT DALAM UPAYA MENINGKATKANPRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka, Kecamatan adalah merupakan perangkat daerah kabupaten sebagai pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dipimpin oleh seorang Camat yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.Berkaitan dengan penyusunan laporan hasil penelitian yang diberi judul,” Pelaksanaan Kepemimpinan Oleh Camat Dalam Upaya Meningkatkan Presatasi Kerja pegawai pada Kantor Camat Banjaran Kabupaten Majalengka “, penyusun melaksanakan penelitian untuk mengetahui sejauhmana hubungan Kepemimpinan Camat dengan prestasi kerja pegawai pada Kantor Camat Banjaran Kabupaten Majalengka yang merupakan salah satu indikator yang dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan dari pelaksanaan tugas dan fungsi Camat .Berdasarkan pengamatan penyusun selama penelitian pada Kantor Camat Banjaran Kabupaten Majalengka, ternyata masih ditemui beberapa indikasi masalah yang menunjukan bahwa prestasi kerja pegawai pada Kantor Camat Banjaran masih rendah. Setelah mengolah data jawaban responden, ternyata :1. Pelaksanaan kepemimpinan oleh Camat Banjaran , khususnya dalam penerapan teknik-teknik kepemimpinan baru mencapai 66 %, dan prestasi kerja pegawai pada Kantor Camat Banjaran baru mencapai 66,70 %.2. Terdapat hubungan antara penerapan teknik-teknik kepemimpinan dengan pencapaian prerstasi kerja pegawai . Penerapan teknik kepemimpinan yang belum optimal berpengaruh pula terhadap prestasi kerja pegawai yang juga belum optimal.Dalam penerapan teknik-teknik kepemimpinan oleh Camat Banjaran terdapat hambatan dan terdapat pula upaya yang dilakukan oleh Camat mengatasi hambatan tersebut
PELAKSANAAN MOTIVASI OLEH KEPALA UPTD DALAM UPAYA MENCAPAI KUALITAS PELAYANAN PESERTA PENERIMA BANTUAN IURAN( PBI ) PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL ( JKN ) PADA UPTD PUSKESMAS ARGAPURA KABUPATEN MAJALENGKA
Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat.Untuk itu seluruh masyarakat membutuhkan pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.Puskesmas merupakan pihak terdepan dalam pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat memberikan pelayanan yang diharapkanoleh masyarakat, terutama pelayanan untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bersifat wajib bagi seluruh masyarakat.Berdasarkan observasi ternyata kualitas pelayanan JKN masih belum memenuhi kriteria, yang terlihat pada indikator sebagai berikut : Masih ada keluhan dari peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) terkait pelayanan;Data base kepesertaan PBI (Penerima Bantuan Iuran) kurang akurat;sehingga upaya petugas dalam memberikan tanggungjawab dalam pelakasanaan program Jaminan Kesehatan Nasional relatif kurang; Kurangnya informasi dan fasilitas yang memadai. Masalah-masalah tersebut dikarenakan pelaksanaan motivasi oleh Kepala UPTD belum berdasarkan asas-asas motivasi secara maksimal.Penelitian dilaksanakan di UPTD Puskesmas Argapura Kabupaten Majalengka dengan populasi sebanyak 44 orang dan sampel sebanyak 22 orang yang merupakan pegawai/petugas kesehatan UPTD Puskesmas Argapura. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, data diperoleh melalui hasil observasi langsung, wawancara terstruktur dan angket.Dalam melaksanakan penelitian penulis menggunakan landasan teori tentang motivasi dengan parameter asas-asas motivasi yang dikemukakan oleh Melayu S.P Hasibuan dan untuk pengukuran kualitas pelayanan menggunakan dimensi kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Zeithaml.Hasil dari penelitian yang penulis lakukan, mengenai pelaksanaan motivasi oleh Kepala UPTD presentasinya mencapai nilai rata-rata 67 %, dengan predikat “Cukup Baik”.Sedangkan variabel terikatnya yaitu kualitas pelayanan peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) presentasinya sebanyak 72 % dengan predikat “Cukup Baik”
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA APARATUR SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
The performance of public services has a huge influence on the quality of people's lives. The factors that influence public services in this study were identified from the aspects of employee performance, participatory communication and leadership. This type of research used in this research is descriptive verification research. Data collection techniques in this study using survey techniques and data sources in this study are primary and secondary data. The data analysis technique in this study used the path analysis method. The results of descriptive research indicate that participatory leadership, communication, employee performance and service quality are in the sufficient category, so it is necessary to increase their role in order to improve the quality of public services. The results of hypothesis testing have proven that there is an influence between participatory leadership style and communication, both partially and simultaneously, which have a positive effect on employee performance. The results of other hypothesis testing prove that employee performance has a positive and significant effect on the quality of public servicesThe performance of public services has a huge influence on the quality of people's lives. The factors that influence public services in this study were identified from the aspects of employee performance, participatory communication and leadership. This type of research used in this research is descriptive verification research. Data collection techniques in this study using survey techniques and data sources in this study are primary and secondary data. The data analysis technique in this study used the path analysis method. The results of descriptive research indicate that participatory leadership, communication, employee performance and service quality are in the sufficient category, so it is necessary to increase their role in order to improve the quality of public services. The results of hypothesis testing have proven that there is an influence between participatory leadership style and communication, both partially and simultaneously, which have a positive effect on employee performance. The results of other hypothesis testing prove that employee performance has a positive and significant effect on the quality of public service
PENGARUH PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAYANAN RETRIBUSI PERSAMPAHAN DI KABUPATEN MAJALENGKA
This research aims to analyze management functions including planning, organizing, implementation and supervision of its effect on service effectiveness. This research uses quantitative methods by testing hypotheses from the functions of planning, organizing, implementing and monitoring the effectiveness of services both simultaneously and partially. The sample in this study was employees involved in waste management at the Environment Agency which amounted to 142 using a random sampling system. The results of the study proved that planning, organizing, implementation and supervision have a positive influence on the effectiveness of services both simultaneously and partiallyThis research aims to analyze management functions including planning, organizing, implementation and supervision of its effect on service effectiveness. This research uses quantitative methods by testing hypotheses from the functions of planning, organizing, implementing and monitoring the effectiveness of services both simultaneously and partially. The sample in this study was employees involved in waste management at the Environment Agency which amounted to 142 using a random sampling system. The results of the study proved that planning, organizing, implementation and supervision have a positive influence on the effectiveness of services both simultaneously and partiall
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI: Studi pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Kabupaten Majalengka
This research aims to analyze organizational culture factors and work motivations their influence on employee performance. The study used quantitative methods by testing hypotheses about the influence of organizational culture and work motivation on employee performance simultaneously and partially. The sample in this study was all 32 active employees using a stratification system based on groups and positions. The results proved that organizational culture and work motivation positively influence employee performance both simultaneously and partiallyThis research aims to analyze organizational culture factors and work motivations their influence on employee performance. The study used quantitative methods by testing hypotheses about the influence of organizational culture and work motivation on employee performance simultaneously and partially. The sample in this study was all 32 active employees using a stratification system based on groups and positions. The results proved that organizational culture and work motivation positively influence employee performance both simultaneously and partiall
PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN CAMAT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA
Laporan Hasil Penelitian ini merupakan hasil penelitian yang telah penyusun lakukan pada Kantor Camat Talaga Kabupaten Majalengka.Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa prestasi kerja pegawai pada kantor Camat Talaga masih rendah, hal ini terlihat dari indikator diantaranya,masih ada pegawai yang kurang atau belum memiliki kecakapan atau kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya, sehingga masih ada pekerjaan yang belum terselesaikan sesuai target yang telah ditentukan.Masih ditemukan beberapa pegawai yang lamban dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Permasalahan tersebut di atas diduga karena kepemimpinan Camat Talaga belum dilakukan secara optimal, hali ini terlihat dari gejala masalah Jarangnya memberikan Solusi terhadap masalah pekerjaan pegawai, sehingga masalah tidak bisa dipecahkan.Penyusun menduga, masalah tersebut disebabkan kepemimpinan Camat belum dilaksanakan secara optimal.Adapun yang dijadikan populasi maupun sampel dalam penelitian penyusun adalah pegawai pada Kantor Camat Talaga berjumlah 16 orang.Metode penelitian yang penyusun gunakan adalah Metode Deskriptif Analisis. Sedangkan Teknik Pengumpulan Datanya yang penyusun gunakan, yaitu; studi kepustakaan ,Observasi, Wawancra dan Angket.Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :bahwa Camat dalam pelaksanaan Kepemimpinannya belum sepenuhnya berdasarkan teknik-teknik kepemimpinan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil rekapitulasi secara keseluruhan baru mencapai nilai 64,06% dengan predikat “Cukup Baik”.Kondisi demikian jelas akan berpengaruh terhadap rendahnya prestasi kerja pegawai pada Kantor Camat Talaga Kabupaten Majalengka,dimana secara keseluruhan berdasarkan rekapitulasi hasil tanggapan responden tentang pencapaian prestasi kerja pegawai sebesar 66,83 %.dengan predikat “Cukup Baik”Dari uraian tersebut maka Kepemimpinan dengan Prestasi kerja Pegawai terdapat hubungan sebab akibat, hal ini berarti hipotesis yang penyusun rumuskan, yaitu “Jika Kepemimpinan Camat Dilaksanakan Berdasarkan Pada Teknik-teknik Kepemimpinan, Maka Prestasi kerja Pegawai Pada Kantor Camat Talaga Kabupaten Majalengka Meningkat”.dapat diterima kebenaranny