23 research outputs found
ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA LAYANAN VOD (VIDEO ON DEMAND) USEETV JARINGAN INDIHOME DI KOTA BENGKAYANG
Video on Demand merupakan fitur pada layanan UseeTv IndiHome yang diluncurkan PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk berbasis Internet Protocol. Video on Demand merupakan penyedia layanan yang memungkinkan pelanggan untuk dapat melakukan perekaman, penyimpanan dan penayangan kembali acara televisi tertentu. Untuk mendapatkan kinerja yang baik, maka layanan ini membutuhkan bandwidth yang cukup besar. Teknologi Gigabyte-Capable Passive Optical-Network (GPON) menjadi teknologi yang dapat mendukung layanan ini. Dalam layanan UseeTv, aktivitas kecepatan transfer data sangat mempengaruhi laju trafik agar menghasilkan parameter (QoS) Quality of Service yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membandingkan kualitas kecepatan transfer data pada paket IndiHome saat menggunakan fitur Video on Demand dengan menggunakan aplikasi wireshark berdasarkan parameter throughput, packet loss, delay dan jitter. Penelitian ini membahas tentang analisis kualitas kecepatan transfer data pada layanan UseeTV IndiHome di Kota Bengkayang berdasarkan parameter Quality of Service pada layanan IndiHome menggunakan aplikasi Wireshark, dari hasil penelitian ini merupakan data pengukuran QoS pada layanan IndiHome per masing-masing layanan 10 Mbps, 20 Mbps, dan 50 Mbps. Keunikan dari tugas akhir ini adalah pengambilan layanan sampel penelitian khususnya beberapa cafe yang menggunakan 10 Mbps atau 20 Mbps dengan 2 jalur layanan sebagai backup saat terjadi gangguan pada salah satu jalur layanan sebagai upaya kestabilan layanan sistem koneksi internet di cafe tersebut. Dari semua rekapitulasi kualitas kecepatan transfer data pada paket 10 Mbps, 20 Mbps dan 50 Mbps pada UseeTv IndiHome dapat disimpulkan bahwa nilai setiap parameter Quality of Service dapat berbeda-beda pada setiap paket yang meliputi kategori buruk, sedang, bagus dan sangat bagus walaupun pada paket yang sama
IDENTIFIKASI PENERIMAAN SINYAL ANTENA DIGITAL UNTUK TELEVISI MENGGUNAKAN METODE SINPO
Antena Televisi digital merupakan perangkat yang digunakan untuk menangkap sinyal digital. Siaran televisi digital mampu memancarkan sinyal gambar dan suara dengan kualitas penerimaan yang lebih jernih dilayar televisi dibandingkan siaran analog. Saat ini di Indonesia masih dalam tahap proses migrasi dari siaran televisi analog kesiaran televisi digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perolehan hasil kualitas gambar, suara serta sinyal yang dihasilkan oleh siaran televisi digital. SINPO merupakan kode angka untuk menilai kekuatan sinyal, gangguan,derau dari atmosfer, kondisi propagasi, dan kesan umum penerimaan. Penilaian dilakukan dengan angka mulai dari 5 (sangat baik) sampai 1 (sangat buruk). Hasil pengamatan kualitas gambar, suara serta sinyal yang dihasilkan siaran televisi digital memiliki kualitas yang sangat bagus
ANALISIS QUALITY OF SERVICE PADA JARINGAN TELKOMSEL ORBIT PADA JARINGAN TELKOMSEL ORBIT MENGGUNAKAN APLIKASI WIRESHARK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan pada jaringan telkomsel orbit berdasarkan parameter seperti: Throughput, Packet Loss, Delay dan Jitter menggunakan aplikasi wireshark pada saat melakukan streaming video dan bermain game mobile legends. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai throughput mengalami perubahan yaitu: Jumlah paket data yang banyak menyebabkan semakin meningkatnya nilai dari throughput, jumlah packet loss karena semakin banyak packet loss maka nilai throughput akan semakin menurun. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai packet loss mengalami perubahan yaitu: Terjadinya kelebihan paket data didalam jaringan, congestion atau terjadinya antrian yang berlebihan dalam jaringan, memori yang terbatas pada node (saluran komunikasi), kesalahan yang terjadi pada perangkat pengguna, semakin besar nilai throughput maka akan semakin besar pula resiko untuk terjadinya packet loss. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai delay mengalami perubahan yaitu: Media transmisi yang digunakan modem telkomsel orbit adalah jaringan seluler dimana jangkauannya luas tetapi konektivitasnya tidak begitu stabil, paket data yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk dikirim dari pada paket data yang kecil, nilai throughput yang besar berpengaruh pada hasil nilai delay yang menurun. Faktor-faktor yang menyebabkan nilai jitter mengalami perubahan yaitu: Besarnya congestion karena semakin besar beban dalam suatu jaringan menyebabkan nilai dari jitter meningkat, throughput yang nilainya tinggi menyebabkan nilai jitter semakin meningkat, delay yang memiliki nilai tinggi meningkatkan nilai jitter. Secara keseluruhan Quality of Service jaringan Telkomsel Orbit Pro pada saat bermain game mobile legends dapat dikategorikan (Sedang) dengan indeks 2,5 dan pada saat streaming video youtube dikategorikan (Bagus) dengan indeks 3
ANALISIS KINERJA KOMUNIKASI MODUL TRANSCIVER ESP32 PADA FREKUENSI 2,4 GHz YANG AKAN DI TERAPKAN PADA JARINGAN IoT
Salah satu faktor penting dalam pemeliharaan ikan di akuarium adalah pemberian pakan yang teratur, yang secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan daya tahan ikan. Maka, perlu melakukan pemberian pakan secara intensif yakni dengan merancang alat pemberian pakan yang bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja dengan menggunakan teknologi ESP32. Tujuan penelitian ini merancang perangkat pemberian pakan untuk ikan di akuarium menggunakan teknologi ESP32, untuk mengetahui keberhasilan dari penelitian ini maka di lakukan pengukuran dari jarak 1 ā 100 meter di laboratorium telekomunikasi dan di lakukan juga dengan jarak jauh mengunakan aplikasi blynk. Nilai RSSI yang rata 54,7 dBm dengan SSID Untan dan Pengoprasian feeding case dapat di lakukan dengan menggunakan aplikasi Blynk sehinggah lebih memudahkan pengopasian sistem lebih optimal dalam pemberian pakan
RENCANA PENGEMBANGAN PEMETAAN KEBUTUHAN PELANGGAN ICONNET BERDASARKAN KONDISI EXISTING BERBASIS AMARTA
Aplikasi Manajemen Resource Tertata (AMARTA) merupakan sebuah program pemetaan atau peta online berbasis web (Web-Based) yang digunakan secara khusus oleh PT. ICON+ dalam melakukaan pendataan atau pengelolaan aset. Dalam penelitian ini diperlukan Teknik analisis kondisi perencanaan pemetaan pelanggan ICONNET dengan menggunakan aplikasi AMARTA. Dengan melakukan pendataan atau pengelolaan aset dan membuat letak titik sebaran data pada setiap pelanggan ICONNET didapatkan hasil pendataan atau pengelolaan aset, dengan membuat letak titik sebaran dan peta sebaran pelanggan ICONNET serta rencana pengembangan pada cluster Sungai Jawi dengan menggunakan AMARTA. Pendataan aset aktivasi pelanggan ini merupakan penginputan dan pengerjaan perangkat Outside Site Plan (OSP) jaringan. Perangkat OSP adalah semua perangkat atau komponen yang berada di luar Point of Presence (PoP), seperti Optical Distribution Frame ODF (ODF), tiang, kabel serat optik, splice closure atau Joint Box (JB), dan sebagainya. Adapun pengerjaannya yaitu seperti penarikan kabel, penyambungan core (splicing core), dan sebagainya. Untuk penelitian yang dilakukan terhadap rencana pengembangan pemetaan pada cluster Sungai Jawi dapat disimpulkan bahwa cluster Sungai Jawi terbagi menjadi 3 polygon yang dimulai dari Gg. Harapan ā Gg. Rumput Permai. Fiber Distribution Terminal (FDT) pada cluster ini terletak pada SMAN 2 Pontianak dan memiliki total FAT sebanyak 66. Kabel yang digunakan yaitu kabel 24 core dan 6 core dengan total pemakaian kabel sepanjang 11.900 m dan penggunaan tiang sebanyak 117. Perangkat ONT pada cluster ini menggunakan merk Raisecom. Titik sebaran cluster Sungai Jawi pada AMARTA hanya berupa pole, FAT, splitter, splice closure, cable. Jarak kabel drop wire dari FAT menuju ONT pelanggan rencana pengembangan jarak terdekat 75 m dan jarak terjauh 200 m dengan rata rata layanan yang dipilih oleh pelanggan 10, 20 dan 50 Mbps
IDENTIFIKASI PENGUKURAN INTENSITAS RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK PEMANCAR RADIO DAN PENGARUH TERHADAP KESEHATAN MANUSIA
Perkembangan radio dimulai dari penemuan phonograph (gramofon), yang juga bisa digunakan memainkan rekaman, oleh Edison pada tahun 1877. Setiap stasiun pemancar memiliki kekuatan pemancar (daya) tersendiri, penentuan kekuatan pemancar ditentukan oleh pihak stasiun radio berdasarkan jumlah penduduk atau pemirsa radio dan luas wilayah, Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pancaran gelombang lektromagnetik dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.Bahan penelitian yang digunakan yaitu berupa pendekatan metode pengukuran nilai intensitas radiasi gelombang elektromagnetik pada pemancar Radio yang berada pada di kota Pontianak. Mengukur nilai intensitas radiasi gelombang elektromagnetik pada Pemancar Radio menggunakan alat Radiation Elektromagnetik Detector.Hasil Pengukuran Pada pemancar Radio Duta Kharisma Pontianak nilai E-field (V/m) untuk jarak 10-30 meter maksimal nilainya 2, Radio Volare dan Gita Kenari Ceria maksimal nilainya 2, Radio Diah Rosanti maksimal nilainya 5, Radio Suara Manusa Indah maksimal nilainya 3, Radio Swara Mas Mujahidin maksimal nilainya 2 dan RRI Pontianak maksimal nilainya 3.Besar pancaran radiasi dari berbagai lokasi adalah mulai dari 1 Vām paling kecil terukur sampai 5 Vām paling besar terukur, nilai dari rata rata pada seluruh antena pemancar radio FM yang ada di kota Pontianak memiliki standarisasi aman sesuai dari standar lembaga WHO yaitu ICNIRP yaitu 28 V/m-1 untuk frekuensi 100-400 MHz
RANCANG BANGUN ALAT MONITORING SUHU DAN KELEMBABAN TANAH BERBASIS LORA END DEVICE
Kondisi lahan pertanian seperti suhu dan kelembaban tanah sangat penting untuk dimonitoring agar pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik sehingga akan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi. LoRa merupakan teknologi wireless yang memiliki jangkauan luas, sehingga cocok diterapkan sebagai media transmisi data monitoring kondisi lahan pertanian di Indonesia yang dikenal dengan negara agraris karena luasnya lahan pertanian. Pada kasus ini peneliti berhasil mengimplementasikan teknologi LoRa untuk dimanfaatkan sebagai media transmisi data monitoring suhu dan kelembaban tanah dengan modul end device RFM95W. Sensor suhu mampu mengakuisisi data dengan akurasi 96.96% dan sensor kelembaban tanah mampu mengakuisisi data dengan akurasi 90.91%. Perubahan parameter transmisi LoRa untuk data monitoring berakibat pada perubahan hasil performasinya. Pada pengujian dengan variasi Bandwidth (BW) dari 31,25 kHz, 62,50 kHz, 125 khz, 250 kHz, dan 500 kHz pada jarak 100m, nilai SNR dan RSSI terbaik diperoleh BW 31,25 kHz dengan nilai 5,35 dB dan -82,50 dBm. Sedangkan ToA terbaik diperoleh BW 500 kHz dengan nilai 28,30 ms. Pada pengujian dengan variasi Coding Rate (CR) dari CR 4/5, 4/6, 4/7, dan 4/8 pada jarak 100m, nilai SNR dan RSSI terbaik diperoleh CR 4/8 dengan nilai 3,85 dB dan -80,20 dBm. Sedangkan ToA terbaik diperoleh CR 4/5 dengan nilai 112,60 ms. Pada pengujian dengan variasi Spreading Factor (SF) dari SF7, SF9, dan SF12, semakin tinggi nilai SF yang pakai maka area jangkauan komunikasi data akan semakin luas. Konfigurasi SF7 dan SF9 hanya mampu menjangkau jarak 300m, sedangkan SF12 mampu menjangkau jarak 500m
PERANCANGAN ANTENA HELICAL PADA RADIO TRANSCEIVER SX1276 PADA FREKUENSI 915 MHZ
LoRa merupakan modul transceiver yang bekerja pada rentang frekukensi 433 MHz sampai dengan 920 MHz. Modul ini bisa berkomunikasi dalam jangkauan jauh dengan treatment yang tepat. Salah satu solusi untuk mendapatkan jangkauan yang jauh adalah menambahkan antena pada sisi pemancar dan penerima untuk meningkatkan daya terima sinyal LoRa pada tempat-tempat yang memiliki sinyal dengan level daya rendah. Sehingga peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan melakukan pengukuran RSSI dengan menambahakan antena helical untuk meningkatkan sinyal RSSI (Received Signal Strength Indication) pada ketinggian 40 meter kondisi LOS (Line Of Sight) di atas gedung kedokteran UNTAN Pontianak dan melakukan pengukuran dalam kondisi LOS (Line of sight) dan NLOS (Non Line Of Sight) Dikawasan Lab Telekomunikasi Fakultas Teknik UNTAN Pontianak. Pada penelitian ini dirancang sebuah antenna helical untuk meningkatkan sinyal RSSI pada pemancar dan penerima dengan jangkauan jarak jauh