90 research outputs found

    PEMBAGIAN HARTA WARISAN; TELAAH PEMBAGIAN WARISAN OLEH PEWARIS KEPADA AHLI WARIS SEBELUM PEWARIS MENINGGAL PADA MASYARAKAT BIMA

    Get PDF
    Pembagian harta warisan sebelum pewaris meninggal sudah menjadi bagian dari kebiasaan yang senantiasa hidup dalam kehidupan masyarakat Bima. Proses pembagiannya yakni orang tua melakukan musyawarah bersama keluarga serta para calon ahli waris untuk dilakukan pembagian dan menentukan bagian-bagian yang akan menjadi hak ahli waris. Hal ini dianggap oleh masyarakat Bima bahwa pembagian harta warisan sebelum pewaris meninggal merupakan pembagian warisan, sedangkan berdasarkan syariah Islam pembagian yang dilakukan dengan cara seperti ini merupakan bukan pembagian warisan melainkan hibah. Hal ini dilakukan bertujuan agar tidak terjadi selisih terhadap persoalan harta yang telah dibagikan ketika orang tua sudah meninggal.Pembagian Warisan oleh Pewaris  kepada ahli waris sebelum pewaris meninggal pada masyarakat Bima merupakan cara adat dan kebiasaan dalam membagikan warisan kepada anak-anaknya sebagai ahli waris dengan harapan untuk mendapatkan kemaslahatan terhadap anak-anak dalam menunjang kebutuhan ekonomi dan menghindari konflik dalam keluarga. Pembagian Warisan oleh Pewaris  kepada ahli waris sebelum pewaris meninggal memiliki kesamaan dengan pembagian dalam hukum Islam karena aturan yang diterapkan diambil dari hukum Islam yaitu perempuan mendapat setengah dari bagian laki-laki, namun pembagian dengan cara Pembagian Warisan oleh Pewaris  kepada ahli waris sebelum pewaris meninggal bukan merupakan pembagian warisan berdasarkan hukum Islam karena pembagiannya dilakukan sebelum orang tua atau pewaris meninggal dunia

    Strategi penyampaian materi salat dalam pembelajaran pendidikan agama islam di SDN se Kelurahan Pendahara Kabupaten Katingan Kecamatan Tewang Sangalang Garing

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil observasi yang penulis lakukan pada siswa kelas VI di SDN sekelurahan Pendahara Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan dengan hasil bahwa mereka masih belum bisa menghafal bacaan Ṣalat dan mempraktekan gerakan Ṣalat dengan baik dan benar. Keadaan ini tentunya mengindikasikan telah terjadi permasalahan pada strategi penyampaian pembelajaran yang dilakukan oleh para guru SDN se Kelurahan Pendahara Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan, oleh sebab itu maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisi media, interaksi, dan bentuk pembelajaran Ṣalat di SDN se Kelurahan Pendahara Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif, penelitian ini dilakukan di SDN se Kelurahan Pendahara Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan, subyek penelitian ini adalah guru 3 guru PAI di SDN se Kelurahan Pendahara dan informan adalah kepala sekolah dan siswa kelas II. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian teknik analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data sedangkan teknik pengabsahan mengunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian ini adalah: 1) Media pembelajaran yang digunakan di SDN se Kelurahan Pendahara Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan adalah papan tulis, orang dan buku, 2) Interaksi guru dan siswa yang terjadi di SDN se Kelurahan Pendahara Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan adalah interaksi satu arah, 3) Bentuk pembelajaran yang dilakukan di SDN se Kelurahan Pendahara Kecamatan Tewang Sangalang Garing Kabupaten Katingan yaitu bentuk pembelajaran dalam kelompok kecil. Abstract This research is based on the results of observations made by the author on grade VI students at SDN in Pendahara sub-district, Tewang Sangalang Garing District, Katingan Regency with the result that they still cannot memorize prayer readings and practice prayer movements properly and correctly. This situation certainly indicates that there has been a problem in the delivery strategy of learning carried out by SDN teachers in Pendahara Village, Tewang Sangalang Garing District, Katingan Regency, therefore this study aims to describe and analyze media, interactions, and forms of prayer learning in SDN in the Kelurahan. Pendahara, Tewang Sangalang Garing District, Katingan Regency. This research is a qualitative research with a descriptive qualitative type, this research was conducted in SDN throughout Pendahara Village, Tewang Sangalang Garing District, Katingan Regency, the subjects of this study were 3 PAI teachers in SDNs throughout Pendahara Village and the informants were the principal and grade II students. Data collection techniques used observation, interview and documentation techniques, then data analysis techniques were data collection, data reduction, data presentation, and data verification, while the validation technique used source and method triangulation. The results of this study are: 1) The learning media carried out in SDN throughout Pendahara Village, Tewang Sangalang Garing District, Katingan Regency are blackboards, people and books, 2) Teacher-student interactions that occur in SDNs in Pendahara Village, Tewang Sangalang Garing District, Katingan Regency are One-way interaction, 3) The form of learning carried out in SDNs in Pendahara Village, Tewang Sangalang Garing District, Katingan Regency, is a form of learning in small groups

    UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DALAM PERSPEKTIF HISTORIS-POLITIS

    Get PDF
    Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 merupakan wujud dari Positivisasi Hukum Islam di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 merupakan salah satu upaya perjuangan politik umat islam Indonesia. Secara spesifik Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 mengatur tentang hukum perkawinan yang di khususkan bagi umat islam. Tulisan ini menggunakan pendekatan Sejarah dan Politik hokum guna melihat sebuah proses Panjang sejak rancangan undang-undang ini di ajukan hingga di tetapkan menjadi sebuah Undang-Undang yang dapat dijadikan sebagai landasan hukum bagi umat islam dalam melaksanakan kehidupan beragama dalam konteks keindonesiaan

    SISTEM POLITIK DAULAH/KERAJAAN: KONSEPSI, BENTUK PEMERINTAHAN DAN INSTITUSI POLITIK ALIRAN SYI’AH

    Get PDF
    Perang Shiffin berakhir dengan arbitrase yang berakibat terbentuknya tiga fraksi politik waktu itu, pertama golongan khawarij, kedua golongan muawiyah, dan ketiga golongan Ali yang kemudian terkenal dengan sebutan Syi’ah. Kaum Syi’ah adalah pengikut setia Ali bin Abi Thalib. Keyakinan mereka yang amat tinggi kepadanya membawa kepada satu keyakinan bahwa Ali Bin Abi Thalib adalah al-Khalifah al-Mukhtar (khalifah terpilih) dari Nabi Muhammad Saw., karena dianggap sahabat terbaik di antara sahabat-sahabat lain. Artinya mereka meyakini bahwa yang berhak mengendalikan pemerintahan pasca Nabi meninggal adalah Iman; baik kepemimpinan politik maupun kepemimpinan spiritual (agama). Dan jabatan Imam adalah istimewa ahlul al-bait (keluarga Nabi), yaitu Ali Bin Abi Thalib  dan keturunanya. Dalam hubungan ini al-Muzaffar mengatakan “kami meyakini bahwa Imamah adalah salah satu ajaran Islam yang fundamental (ushul al-din), dan keyakinan seseorang tak pernah menjadi sempurna tanpa meyakini imamah itu”. Tulisan ini mengupas sisi lain dari perkembangan aliran politik syi’ah dalam peradaban Islam. Tulisan ini menggunakan pendekatan sejarah dan sosiologi Politik. pergolakan politik mazhab Syi’ah dalam pentas sejarah Islam  melahirkan paham dan sekte-sekte yang beragam dan saling berseberangan. Para pemimpin dalam sekte Syi’ah saling mengklaim dan berebut pengaruh untuk mendapatkan pengikut dari dulu hingga sekarang. harus diakui dalam peta sejarah Islam Mazhab Syi’ah telah mampu membangun sebuah peradaban dan memberikan kontribusi dalam peradaban Islam ketika mazhab Syi’ah Ismailiyah membangun dinasti Fatimiyyah di mesir. Konsep Imamah dalam Mazhab Syi’ah merupakan konsep yang mempercayai Ali bin Abi Thalib yang berhak menggantikan posisi Nabi Muhammad sebagai pemimpin agama dan pemimpin Negara dari pada sahabat seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman. Sebagian sekte-sekte tersebut tidak mengakui akan kepemimpinan Abu Bakar. Umar, dan Utsman dan menganggap mereka telah merampas hak Ali bin Abi Thalib sebagai penerima wasiat dari Nabi. Namun di sisi lain sekte-sekte syi’ah ada juga yang mengakui dan menerima kepemimpinan Abu Bakr, Umar, dan Utsman, sebagaimana halnya Syi’ah Zaidiyah namun tidak semua pecahan dari sekte Zaidiyah ini memiliki satu pendapat tentang hal demikian

    PEMBAGIAN WARIS PADA MASYARAKAT BIMA DI TINJAU DARI ASPEK SOSIOLOGI HUKUM

    Get PDF
    Pembagian waris pada masyarakat Bima sangat mengedepankan asas hukum Islam yang dianggap sebagai yang utama untuk menyelesaikan persoalan waris tersebut. Namun disisi lain juga justru persoalan warisan menjadi salah satu aspek yang menimbulkan perselisihan yang berimbas pada renggangnya silaturahmi antara sesama saudara kandung, paman, bibi, dan bukan saaudara kandung. Bahkan yang lebih parah lagi adalah mengklaim warisan milik anak yatim dan piatu hanya karena hubungan sedarah dengan orang tua anak tersebut. Perilaku tersebut disebabkan karena menganggap anak yang ditinggalkan tersebut tidak memiliki pendidikan atau pemahaman tentang masalah tersebut. Tulisan ini mencoba mengurai pola pembagian waris pada masyarakat Bima di tinjau dari aspek sosiologi hukum. Tulisan ini akan menggunakan pendekatan sosiologi Hukum dengan teori Hukum sebagai perilku sosial. Digunakan untuk melihat implementasi perubahan perilaku kehidupan masyarakat Bima dalam hal pembagian harta waris. Persoalan warisan menjadi salah satu aspek yang menimbulkan perselisihan yang berimbas pada renggangnya silaturahmi antara sesama saudara kandung, paman, bibi, dan bukan saaudara kandung. Bahkan yang lebih parah lagi adalah mengklaim warisan milik anak yatim dan piatu hanya karena hubungan sedarah dengan orang tua anak tersebut. Dalam pembagian warisan, ada kecenderungan yang dilakukan oleh masyarakat, bahwa tanah warisan yang dibawah oleh bapak akan diwariskan kepada anak laki-laki jika punya anak laki-laki; sedangkan tanah warisan yang dibawah oleh ibu cenderung menjadi bagian warisan anak perempuan, kecuali tidak ada anak perempuan turun ke anak laki-laki dan sebaliknya. Namun ada juga pembagian warisan dilakukan berdasarkan atas dasar kesepakatan bersama tanpa membedakan haarta bawaan masing-masing (suami atau istri)

    Islamphobia: Perlindungan dan Peneggakan Hak Asasi Manusia

    Get PDF
    kajian ini mengkaji terkait dengan islampbobia sebagai sesuatu pengaruh yang tidak bisa ditanggapi sebagai sesuatu yang normal. Islamphobia telah merugikan umat islam. Agama islam telah disudutkan sebagai agama kekerasan. Kebabasan beragama serta lemahnya perlindungan terhadap hak beragama menjadi pintu masuk bagi oknum manusia yang saling merendahkan agama tertentu, terutama agama islam. Maka perlu ada perlindungan agama yang tidak hanya melindungi pada aspek tertentu saja. Tetapi harus dilakukan perlindungan secara universal. Metodo penelitian yang digunakan dalam tulisan ini ialah normatif empiris yaitu mengkaji dokumen-dokumen hukum nasional maupun internasioal yang berkaitan dengan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia dalam aspek keyakinan dan kepercayaan serta menganalis peristiwa kasus yang terjadi karena dilatarbelakangi islamophobia

    Efektivitas Peraturan Daerah Nusa Tenggara Barat Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pencegahan Perkawinan Anak

    Get PDF
    Perkawinan anak di bawah umur bukan lagi masalah yang baru muncul di tengah masyarakat, tapi sudah sejak lama terjadi. Penegahan perkawinan anak masih terus saja menjadi wacana menarik yang terus-menerus digerakkan oleh pemerintah. Namun, keluarnya kebijakan oleh pemerintah tidak begitu mampu menghilangkan problem perkawinan anak di bawah umur, salah satunya adalah Peraturan Daerah Nusa Tenggara Barat Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pencegahan Perkawinan Anak. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan anak di bawah umur khususnya di Kecamatan Langgudu, diantarannya yaitu masalah ekonomi, kenakalan remaja, perjodohan, dan penyebab yang paling krusial sehingga terjadinya perkawinan anak di bawah umur di Kecamatan Langgudu adalah kenakalan remaja. Jenis penelitian ini adalah penelitian Hukum Empiris Normatif yaitu penelitian yang dilakukan langsung dengan instrumen penelitian berbentuk wawancara terhadap pemangku jabatan yang memilik peran penting ditengah masyarakat Kecamatan Langgudu, seperti Kepala Desa, KUA, masyarakat, dan juga pelaku perkawinan anak di bawah umur. Hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Langgudu masih banyak masyarakat yang belum tentang adanya PERDA nomor 5 tahun 2021 tersebut. Hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi yang di lakukan oleh pemerintah. Sehingga pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan perkawinana anak di bawah umur dan dampak dari perkawinan di bawah umur sangat minim sekali

    ISLAM DAN POLITIK ORDE LAMA; “DINAMIKA POLITIK ISLAM PASCA KOLONIAL SEJAK KEMERDEKAAN SAMPAI AKHIR KEKUASAAN SOEKARNO”

    Get PDF
    Setelah mengeluarkan dekret, Soekarno yang sudah terobsesi untuk menjadi penguasa mutlak di Indonesia, memaksa pembubaran partai Masyumi pada 17 Agustus 1960. Pemberlakuan Demokrasi Terpimpin oleh Soekarno ternyata menimbulkan respon yang beragama dari kalangan partai Islam. Ahmad syafi’i ma’arif membagi era Demmokrasi Terpimpin ini menjadi periode kristalisasi dan Periode Kolaborasi. Periode kristalisasi ditandai dengan pemilihan kawan dan lawan, pendukung dan oposisi terhadap kebijakan Soekarno tersebut. Sementara periode kolaborasi ditandai dengan kerja sama partai-partai Islam yang ikut bersama demokrasi terpimpin, termasuk dengan komunis, yang merupakan salah satu pilar penyangganya. Islam dipandang sebagai salah satu unsur Nasakom dengan NU sebagai wakil utamanya, Partai-partai Islam yang lain dalam menghadapi berbagai isu politik lebih banyak meniru gaya NU sebagai kekuatan Islam terbesar saat itu. &nbsp

    TRADISI KATIKA NGARA SEBELUM AKAD NIKAH (STUDI KASUS DI DESA NIPA KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menjawab bagaimana pelaksanaan Katika Ngara dan akibat jika tidak melakukan katika ngara sebelum akad nikah serta bagaimana bagaimana tinjauan Fiqh Munakahat terhadap tradisi katika ngara sebagai syarat sebelum akad di Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris yang menganalisis dan mengkaji bekerjanya hukum didalam masyarakat. sifat penelitiannya adalah penelitian lapangan (field research) dalam hal ini juga penyusun menggunakan pendekatan fenomenologi. hasil penelitian disimpulkan, bahwa Tradisi Katika Ngara Sebelum Akad Nikah yang terjadi Di Desa Nipa Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. terdapat beberapa faktor pengharapan dalam tradisi katika ngara agar pernikahan menjadi langgeng, dan diperlancarkan rezeki. Meskipun semua ketentuan ditangan Allah SWT. Oleh sebab itu, tradisi katika ngara sangat dipercayai oleh masyarakat Desa Nipa untuk perlu dilakukan bagi pasangan yang akan melakukan akad nikah. Jika ditinjau dari Fiqh Munakahat tradisi katika ngara sebelum akad ini tidak ada. tradisi katika ngara sebelum akad hanyalah bagian dari ikhtiar masyarakat

    PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI LATIHAN MENYELESAIKAN SOAL SECARA SISTEMATIS PADA SISWA KELAS XI. IPA1 SMA NEGERI 2 SUNGGUMINASA

    Get PDF
    Keaktifan siswa mengikuti pelajaran matematika biasanya sangat kurang, karena matematika dianggap sebagai pelajaran yang sangat menakutkan bagi sebagaian siswa. Semua diperparah oleh strategi pembelajan yang dibawakan guru. Pembelajaran yang dibawakan guru pada umumnya masih berpusat pada guru tidak pada siswa. Bisanya hasil akhir atau hasil belajar dari siswa tidak sesuai dengan harapan. Berbagai masalah di atas, peneliti melakukan riset dengan tujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Sungguminasa dengan jumlah siswa 41 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, angket respon siswa, dan tes hasil belajar yang diberikan pada setiap akhir siklus. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Sungguminasa. Ini dapat dilihat dari skor rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pada siklus I sebesar 59,39. Pada siklus II skor rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 83,93. Data hasil observasi di setiap siklusnya menunjukkan adanya perubahan sikap siswa ke arah yang lebih positif, baik dari segi sikap dalam belajar, keaktifan, maupun kedisiplinan.Keaktifan siswa mengikuti pelajaran matematika biasanya sangat kurang, karena matematika dianggap sebagai pelajaran yang sangat menakutkan bagi sebagaian siswa. Semua diperparah oleh strategi pembelajan yang dibawakan guru. Pembelajaran yang dibawakan guru pada umumnya masih berpusat pada guru tidak pada siswa. Bisanya hasil akhir atau hasil belajar dari siswa tidak sesuai dengan harapan. Berbagai masalah di atas, peneliti melakukan riset dengan tujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Sungguminasa dengan jumlah siswa 41 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, angket respon siswa, dan tes hasil belajar yang diberikan pada setiap akhir siklus. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri 2 Sungguminasa. Ini dapat dilihat dari skor rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pada siklus I sebesar 59,39. Pada siklus II skor rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 83,93. Data hasil observasi di setiap siklusnya menunjukkan adanya perubahan sikap siswa ke arah yang lebih positif, baik dari segi sikap dalam belajar, keaktifan, maupun kedisiplinan
    corecore