19 research outputs found

    PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUKUAN SEDERHANA DAN STRATEGI PEMASARAN PADA UMKNESIA DI SURABAYA

    Get PDF
    This abdimas activity took the theme of 'back to basic' or back to basics, because it saw the condition of SME partners, the majority of whom had micro/small business scale. In this case, the abdimas team provides training in simple bookkeeping and marketing management with the main focus being partners' understanding of the importance of keeping financial records, changing the mindset of partners who initially saw financial bookkeeping as difficult but became easy. After the training, the STIESIA abdimas team assisted partners to become proficient in making financial reports. Located in Dapur Djitoe, which is one of the partner SMEs, so that partners contribute to providing a place for activities and empowering SME products as consumption activities as well as promotional events for other UMK products. The initial stage starts with understanding the basics of making simple bookkeeping and understanding related to marketing management, the next activity the abdimas team will use bookkeeping applications, then on the marketing side there will be training and digital marketing assistance, cataloging techniques, employee management management, supply chain and recording business legality. Thus, this basic activity is expected to be able to become the foundation for SME partners in maintaining their business, expanding market share and developing their business

    Expression of circulating miR-200c and vascular endothelial growth factor-A (VEGF-A) mRNA as potential biomarker in human hepatocellular carcinoma

    Get PDF
    Hepatocellular carcinoma (HCC) is a common liver disease that causes significant publichealth problems throughout the world, including in Indonesia. The HCC is the six mostcommon cancers and second cancer-related deaths among men in the world. Recentlyit was reported that the microRNA is an important player in hepatocarcinogenesis. Theexpression of MiRNA-200c is often regulated in primary HCC and HCC cell lines. Vascularendothelial growth factor-A (VEGF-A) is a regulator of angiogenesis that has been reportedas miR-200c target gene. This study was conducted to measure expression levels in miR-200c and mRNAVEGF-A and their potential role as biomarkers at HCC. A total of 36HCC patients and 36 healthy subjects were included in this study. The relative expressionof miRNA-200c and mRNA VEGF-A was quantified using reverse transcription real timequantitative PCR (qRT PCR). Relative expression was calculated using . Unpaired t-testwas used to compare the expression levels of circulating miRNA-200c and mRNA VEGF-Ain HCC patients and healthy subjects. Pearson test was used to determine correlationbetween circulating miR-200c expression and mRNA VEGF-A expression levels. Theexpression levels of circulating miR-200c in HCC patients were lower compared to healthysubjects although it was not significant (p = 0.258). Conversely, the expression levelsof circulating mRNA VEGF-A in HCC patients were significantly higher compared tohealthy subjects (p = 0.001). The relative expression levels of circulating miR-200c werenegatively correlated with mRNA VEGF-A in HCC patients. In conclusion, the expressionlevels of mRNA VEGF-A in HCC patients are significantly deregulated in compared tothat in healthy subjects. Negative correlation between circulating miRN-200c and mRNAVEGF-A expression levels are reported in HCC patients

    Pengaplikasian Trash Burner Untuk Memperbaiki Sistem Sanitasi Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso

    Get PDF
    Sumber Tengah merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Binakal Kabupaten Bondowoso. Salah satu permasalahan yang terdapat di Desa Sumber Tengah yaitu permasalahan sanitasi dan cara pengelolaan sampah yang kurang benar. Permasalahan pengelolaan sampah yang tak kunjung usai mulai dari rendahnya kesadaran masyarakat hingga terbatasnya keberadaan sarana dan prasarana yang mendukung seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA), menyebabkan masyarakat memiliki kebiasaan dalam membuang sampah sembarangan seperti di sungai maupun di selokan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menanggulangi permasalahan sanitasi beserta pengelolaan sampah yang terdapat di Desa Sumbertengah dengan berbagai keterbatasan. Metode pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan program yaitu dengan melakukan observasi, wawancara, FGD (Focus Group Discussion), penyuluhan, serta dokumentasi. Program kerja yang telah dilaksanakan sebagai solusi dari permasalahan sanitasi dan pengelolaan sampah yang ada di Desa Sumber Tengah diantaranya yaitu  dengan mengadakan program penyuluhan PHBS di Sekolah Dasar, penyuluhan pengelolaan sampah pada masyarakat dan menyediakan tempat pembakar sampah (Trash Burner) di beberapa RT. Trash burner ini nantinya akan dikelola oleh kader yang telah dibentuk agar dapat mengatasi permasalahan sampah secara berkelanjutan.

    GALERI TANAMAN HIAS

    No full text

    GALERI TANAMAN HIAS DAUN

    No full text

    Galei Tanaman Hias Bunga

    No full text
    233 hl

    Analisis Rantai Nilai untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif PT. Euro East Bridge Divisi Agronic Farm, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

    No full text
    Pertumbuhan unit usaha dan rumah tangga subsektor hortikultura yang berbanding terbalik dengan peningkatan kebutuhan menciptakan peluang pengembangan usaha pemenuhan sayur.Para produsen yang memilih mempertahankan usaha sayurnya berpeluang besar untuk mengembangkan usaha dan memperluas pasar.Hal tersebut berimbas pada meningkatnya persaingan bisnis bagi para pelaku usaha dalam bidang pemenuhan kebutuhan sayur di tanah air.Agronic Farm merupakan salah satu unit usaha subsektor hortikultura yang bergerak di bidang pemenuhan kebutuhan sayur dan beroperasi di wilayah Provinsi Jawa Barat.Agronic Farm memasarkan sayuran dengan membidik para pemilik usaha pengolahan makanan dan konsumen akhir yang berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta.Berkaitan dengan adanya persaingan usaha di bidang pemenuhan kebutuhan sayur, maka Agronic Farm harus mampu menentukan strategi bertahan dan unggul di dalam persaingan. Langkah yang dapat dilakukan oleh Agronic Farm yaitu dengan mempertahankan keunggulan usaha yang dimiliki.Keunggulan kompetitif dapat diperoleh dengan menerapkan beberapa strategi diantaranya kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, atau strategi fokus.Salah satu cara yang dapat dilakuan untuk mengetahui atau menciptakan keunggulan kompetitif yaitu dengan melakukan analisis rantai nilai (value chain).Agronic Farm dapat menerapkan strategi diferensiasi pelayanan agar dapat menambah dan mempertahankan konsumen.Hal tersebut mempertimbangkan sasaran pemasaran perusahaan yang langsung kepada konsumen akhir, sehingga pelayanan yang diberikan dapat memengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas lingkungan internal, peta rantai nilai, kepuasan pelanggan dan pengembangan strategi keunggulan kompetitif di Agronic Farm. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dengan menggunakan analisis rantai nilai (value chain analysis) dan kepuasan konsumen. Tahapan pada analisis rantai nilai yang digunakan yaitu the point of entry for value chain analysis, mapping value chains, kemudian critical sucess factor’s in final market. Kepuasan pelanggan Agronic Farm dianalisis dengan menggunakan kepuasan terhadap 30 orang konsumen yang menjadi responden, selanjutnya pengembangan strategi keunggulan kompetitif didapatkan dengan mengombinasikan hasil critical sucess factor’s in final market dan kepuasan konsumen. Hasil penelitian yang dilakukan antara lain aktivitas lingkungan internal Departemen Penjualan dan pemasaran di Agronic Farm terdiri dari aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama terbagi menjadi lima kategori yatu logistik kedalam (penanganan sayur dan persediaan sayur), operasi (proses produksi), logistik keluar (penanganan sayur kemas dan pendistribusain sayur), penjualan dan pemasaran (promosi, usaha penjualan, dan penentuan harga) dan pelayanan (pemesanan, pengiriman pesanan, saran dan keluhan). Aktivitas pendukung meliputi infrastruktur perusahaan (keuangan dan perencanaan penjualan), MSDM (rekrutmen, pelatihan, dan pemberian reward dan punishment), pengembangan teknologi (pengepakkan dan pelaporan), dan pengadaan barang (pembelian sayur dan perlengkapan kantor). Lembaga atau pihak-pihak yang bekerja sama dengan Agronic Farm yaitu petani atau warga di sekitar kebun perusahaan, pemasok bahan baku industri pengolahan makanan, kantor pemasaran Agronic Farm dan pemasok kemasan.Kerja sama yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi kendala yang mungkin terjadi pada kegiatan pemenuhan kebutuhan sayur. Critical sucess factor’s in final market di Agronic Farm yaitu terletak pada urutan variabel bukti fisik (tangible), keandalan (reliability), jaminan (assurance), daya tanggap (responsiveness) dan yang terakhir yaitu variabel empati (empathy). Berdasarkan hasil analisis tingkat kepentingan, maka Agronic Farm dapat melakukan pengembangan sesuai dengan prioritas variabel menurut konsumen.Hasil analisis kepuasan konsumen terhadap 16 atribut menunjukkan bahwa terdapat 5 atribut yang termasuk ke dalam tingkat kepuasan rendah.kelima atribut tersebut yaitu (1) kerapian karyawan pada variabel bukti fisik, (2) kesesuaian kualitas pada variabel keandalan. (3) Kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen pada variabel keandalan, (4) kecepatan menanggapi keluhan dan (5) upaya memahami kebutuhan konsumen. Penerapan strategi pengembangan pelayanan untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan mempertahankan pelanggan dilakukan dengan mengkombinasikan hasil perhitungan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan konsumen.Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu (1) kerapian karyawan menyesuaikan standar konsumen yaitu mengenakan kemeja, celana bahan, tidak kusut dan bersepatu pantofel. (2) Mengirimkan sayuran yang tidak layu atau busuk dan semua bagian sayuran yang diinginkan dapat dimanfaatkan. (3) Memenuhi semua kebutuhan konsumen dengan meningkatkan produksi dari kebun budidaya, (4) menanggapi keluhan konsumen secara cepat dengan membentuk divisi customer care. (5) Upaya memahami kebutuhan konsumen dapat dilakukan dengan menerapkan sistem atau mesin kasir yang dapat membaca ID pelanggan dan melakukan scanning terhadap barcode sayuran, sehingga identitas konsumen danjenis sayuran yang paling sering diminta masuk dalam database perusahaan

    Galeri tanaman hias bunga/ Ratnasari

    No full text
    iv, 224 hal. : ill.; 23 cm

    Galeri tanaman hias daun/ Ratnasari

    No full text
    iv, 260 hal. : ill.; 21 cm

    Galeri tanaman hias bunga/ Ratnasari

    No full text
    iv, 224 hal. : ill.; 23 cm
    corecore