3 research outputs found

    Synthesis and Characterization of Cual Batik Waste Dyes From Photocatalysis Using TiO2 From Ilmenite Bangka

    Get PDF
    Cual batik is one of the local products of the Bangka Belitung Islands. The expansion of cual batik in Bangka Belitung continues to increase, resulting in an increase in the production of cual batik cloth. Cual batik contains remasol dyes which are carcinogenic so that waste handling is appropriate and safe for the surrounding environment. One of them is using the TiO2 photocatalytic method from ilmenite Bangka. The results of XRF characterization showed that the TiO2 content after magnetic separator and HCl washing reached 69,975% and 77,260%. The results of XRD characterization showed that the optimal temperature of calcination was at 700ºC with the peak diffraction intensity of anatase TiO2 crystals at 2θ 48.9º, 53.53º and 53.92º. In FTIR characterization, there is a functional group spectrum of titanium dioxide (TiO2) at the absorption wave number 795 cm-1 showing Ti-O-Ti stretching vibrations, at wavenumber 2326 cm-1 showing Ti-O stretching vibrations. The results of photodegradation of cual batik waste showed a decrease in the dye content of remazol briliant blue when exposed to UV lamps and sunlight at contact times of 30, 60, and 90 minutes 85.21%, 82,75%, and 86,72% (UV light); 70,75%, 78,92%, and 93.51% (sunlight).  Cual batik is one of the local products of the Bangka Belitung Islands. The expansion of cual batik in Bangka Belitung continues to increase, resulting in an increase in the production of cual batik cloth. Cual batik contains remasol dyes which are carcinogenic so that waste handling is appropriate and safe for the surrounding environment. One of them is using the TiO2 photocatalytic method from ilmenite Bangka. The results of XRF characterization showed that the TiO2 content after magnetic separator and HCl washing reached 69,975% and 77,260%. The results of XRD characterization showed that the optimal temperature of calcination was at 700ºC with the peak diffraction intensity of anatase TiO2 crystals at 2θ 48.9º, 53.53º and 53.92º. In FTIR characterization, there is a functional group spectrum of titanium dioxide (TiO2) at the absorption wave number 795 cm-1 showing Ti-O-Ti stretching vibrations, at wavenumber 2326 cm-1 showing Ti-O stretching vibrations. The results of photodegradation of cual batik waste showed a decrease in the dye content of remazol briliant blue when exposed to UV lamps and sunlight at contact times of 30, 60, and 90 minutes 85.21%, 82,75%, and 86,72% (UV light); 70,75%, 78,92%, and 93.51% (sunlight).   &nbsp

    EKSTRAKSI DAUN PELAWAN (Tristaniopsis merguensis Griff.) DENGAN METODE MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION DAN UJI FITOKIMIANYA

    Get PDF
    Pohon pelawan banyak tersebar di hutan-hutan kepulauan Bangka Belitung. Pohon ini telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat bangka belitung sebagai teh herbal dan obat tradisional. Ekstraksi menjadi hal penting untuk mempertahankan khasiat dari Pelawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi metabolit sekunder secara kualitatif pada ekstrak daun pucuk pelawan (Tristaniopsis merguensis) dengan membandingkan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) dengan metode maserasi dalam ekstraksi daun pucuk pelawan (Tristaniopsis merguensis). sampel diperoleh dari Desa Kimak, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung. Pengujian metabolit sekunder menunjukkan tidak terdapat perbedaan kandungan antara hasil uji fitokimia menggunakan ekstrak etanol menggunakan metode MAE dan maserasi. Kedua ekstrak mengandung alkaloid, fenol hidrokuinon/tanin, dan flavonoid. Tetapi keberadaan senyawa saponin dan steroid tidak menunjukkan keberadaan senyawa aktif dari ketiga ekstrak pucuk pelawan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penggunaan metode MAE dapat mengekstrak dengan waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan metode maserasi

    Fotodegradasi zat warna limbah batik cual menggunakan fotokatalis TiO2 dari Ilmenit Bangka

    Get PDF
    Batik cual merupakan salah satu produk unggulan Kepulauan Bangka Belitung. Perkembangan batik cual di Bangka Belitung terus meningkat sehingga mengakibatkan permasalahan lingkungan akibat pembuangan limbah batik cual. Limbah batik cual mengandung zat pewarna remasol yang bersifat karsinogenik sehingga dibutuhkan penanganan limbah yang tepat dan aman bagi lingkungan sekitar. Salah satunya menggunakan metode fotokatalitik TiO2 dari ilmenit Bangka. Hasil karakterisasi XRF menunjukkan kadar TiO2 setelah magnetic separator dan leaching HCl mencapai 69,975% dan 77,260%. Hasil karakterisasi XRD, diperoleh suhu optimal kalsinasi yaitu pada suhu 700ºC dengan puncak intensitas difraksi kristal TiO2 anatase pada 2(θ) 48,9º, 53,53º dan 53,92º. Pada karakterisasi FTIR terdapat spektrum gugus fungsi dari titanium dioksida (TiO2) pada serapan bilangan gelombang 795 cm-1 menunjukkan Vibrasi ulur Ti-O-Ti, pada bilangan gelombang 2326 cm-1 menunjukkan vibrasi ulur Ti-O. Hasil fotodegradasi limbah batik cual menunjukkan penurunan kadar zat warna remazol briliant blue ketika disinari dengan lampu UV dan sinar matahari pada waktu kontak 30, 60, dan 90 menit sebesar 85,21%, 82,75%, dan 86,72% (sinar UV); 70,75%, 78,92%, dan 93,51% (sinar matahari)
    corecore