5 research outputs found
PEMBUATAN BIOCHAR-SLOW-RELEASE-FERTILIZER DARI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT
Industri kelapa sawit dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi lingkungan terkait dengan limbah cair dari industri pengolahan maupun limbah padat dari perkebunan. Limbah padat dari perkebunan kelapa sawit, seperti pelepah sawit, sesungguhnya dapat dimanfaatkan ulang menjadi biochar yang digunakan sebagai bahan pelapis slow-release-fertilizer. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi komposisi, bahan pelapis, dan bahan perekat terhadap daya lepas nitrogen pada biochar-slow-release-fertilizer, serta mempelajari kinetika pelepasannya. Variasi yang digunakan adalah rasio biochar/bentonite 20%:80% – 80%:20%, jenis perekatnya asap cair dan minyak jarak, dan jumlah pupuk urea 30% massa total. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil optimum yang diperoleh untuk bahan perekat asap cair dan minyak jarak adalah berturut-turut pada rasio biochar/bentonite 50%:50% dan 60%:40%. Sedangkan hasil uji pelindian mendapatkan bahwa kedua formula tersebut mampu mempertahankan pelepasan nitrogen total hingga 28 hari, dibanding 13 hari untuk formulasi yang tidak dimodifikasi. Uji kinetika pelepasan menggunakan model Korsmeyer-Peppas menunjukkan bahwa mekanisme pelepasan kedua sampel tersebut mengikuti difusi Fickian.
Kata kunci : Biochar Pelepah Sawit, Pupuk Pelepasan Lambat, Asap Cair, Minyak Jarak, Model Pelepasa
INOVASI MEDIA TANAM ANGGREK DARI LIMBAH PELEPAH KELAPA SAWIT
Anggrek merupakan salah satu tanaman hias dengan keanekaragaman yang tinggi, khususnya di Pulau Sumatera. Permintaan serta nilai komersial anggrek menjadikan budidaya anggrek semakin berkembang. Media tanam yang umumnya digunakan merupakan cacahan tanaman pakis, namun status pakis yang hampir punah menjadikan tanaman pakis menjadi salah satu tanaman yang perlu dilindungi. Limbah pelepah sawit dengan kandungan unsur hara yang beragam merupakan salah satu bahan potensial dalam pengembangan media tanam. Penelitian bertujuan untuk mengembangkan alternatif media tanam anggrek dari limbah pelepah sawit terfortifikasi dan menganalisis kelayakan ekonominya. Cacahan limbah pelepah sawit difortifikasi dengan pupuk serta direkatkan menggunakan getah damar kemudian dicetak dalam bentuk pellet. Hasil penelitian terbaik ditunjukkan pada pelet dengan rasio sawit/pakis sebesar 60%:40% dimana komponen N-P-K yang terekstrak berturut-turut sebesar 6,0; 4,4; dan 4,2 ppm/g pelet. Hasil uji tekan juga menunjukkan bahwa penambahan 60% serbuk pelepah sawit mampu memberikan kekuatan tekan tertinggi pada media pelet sehingga mampu memberikan penahanan nutrisi dan air tertinggi. Sementara itu, hasil analisis ekonomi menujukkan bahwa pabrik pelet media tanam layak didirikan, yang ditunjukkan oleh nilai Internal Rate of Return 16,47%; Pay Back Period 2,26 tahun, Break Even Point 58,86%; Return On Investment 44,26%; dan Net Present Value Rp 1.236.691.035,00
Whole genome sequencing data of Candida krusei, the pathogen causing Candidaemia, from Department of Parasitology Culture Collection, Faculty of Medicine Universitas Indonesia [version 2; peer review: 2 approved]
Candida krusei is a Candida non-albicans species with a high prevalence, which causes candidaemia. Current treatment guidelines include fluconazole as a primary therapeutic option for the treatment of these infections; however, it is only a fungistatic against Candida spp., and both inherent and acquired resistance to fluconazole have been reported. C. krusei species is also reported as the only Candida sp. which has an intrinsic resistance factor to fluconazole. Therefore, in dealing with antifungal resistance, it is necessary to develop new antifungal agents that are efficient in the treatment of fungal infections, especially those caused by C. krusei. The purpose of this study was to investigate the genome of clinical C. krusei isolates and correlate the resistant phenotypes with mutations in resistance genes. A total of 16 samples of C. krusei from clinical samples from hospitals in Jakarta were used in the experiment. All colonies were extracted using the QIAamp DNA Mini Kit. The library was prepared using the Illumina DNA Prep Kit. The sequencing process was carried out on the Illumina MiSeq Platform using a 2x301 paired-end configuration. FASTQ raw files are available under the BioProject Accession Number PRJNA819536 and Sequence Read Archive Accession Numbers SRR18739949 and SRR18739964
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Baglog Budidaya Jamur Tiram di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan
Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia menghasilkan limbah berupa pelepah selama proses produksi kelapa sawit. Desa Sabah Balau, Lampung Selatan merupakan kawasan yang dikelilingi oleh perkebunan karet sebagai komoditas utama serta tanaman kelapa sawit yang diusahakan masyarakat sekitar. Pengolahan limbah pelepah sawit berpeluang menyelesaikan permasalahan lingkungan serta menghasilkan nilai ekonomi bila diproses menjadi produk yang bernilai tinggi, yaitu media tanam jamur tiram (baglog). Pemberian informasi mengenai potensi limbah pelepah kelapa sawit di Desa Sabah Balau dilakukan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan dan persiapan, tahap pelaksanaan, serta tahap evaluasi. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi dan praktik. Materi sosialisasi terintegrasi dengan praktik meliputi bahan baku dan produksi baglog, proses sterilisasi dan inokulasi serta cara budidaya jamur tiram yang baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan di Desa Sabah Balau berupa sosialisasi dan praktik pembuatan media tanam jamur tiram (baglog) meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai potensi limbah pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku baglog, proses pembuatan baglog, serta proses budidaya jamur tiram
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Perkebunan Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Baglog Budidaya Jamur Tiram di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan
Kelapa sawit sebagai salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia menghasilkan limbah berupa pelepah selama proses produksi kelapa sawit. Desa Sabah Balau, Lampung Selatan merupakan kawasan yang dikelilingi oleh perkebunan karet sebagai komoditas utama serta tanaman kelapa sawit yang diusahakan masyarakat sekitar. Pengolahan limbah pelepah sawit berpeluang menyelesaikan permasalahan lingkungan serta menghasilkan nilai ekonomi bila diproses menjadi produk yang bernilai tinggi, yaitu media tanam jamur tiram (baglog). Pemberian informasi mengenai potensi limbah pelepah kelapa sawit di Desa Sabah Balau dilakukan melalui Pengabdian Kepada Masyarakat yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan dan persiapan, tahap pelaksanaan, serta tahap evaluasi. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui sosialisasi dan praktik. Materi sosialisasi terintegrasi dengan praktik meliputi bahan baku dan produksi baglog, proses sterilisasi dan inokulasi serta cara budidaya jamur tiram yang baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan di Desa Sabah Balau berupa sosialisasi dan praktik pembuatan media tanam jamur tiram (baglog) meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai potensi limbah pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku baglog, proses pembuatan baglog, serta proses budidaya jamur tiram