13 research outputs found
The Influence of Health Education on Mother’s Knowledge and Attitude toward Toddler’s Stimulation Development in Anutapura Hospital Palu 2015
The development of child could come to 80% at the age of 3 if development stimulation is done regularly. A mother is the best to carry out the child stimulation development. For this reason, the mother’s knowledge needs upgrading through health education. This research was aimed to explore the influence of health education on mother’s knowledge and attitude toward children stimulation development in toddler at Anutapura Hospital Palu. The reseacrh method was quasy eksperimental with pretest-posttest non-equivalent control group design. Consecutive sampling was applied in this study. A sampling of 17 mother’s as an intervention group (health education) and 17 mother a control group. The result were show the different between knowledge, and attitude before and after health education to the intervention group. Different between knowledge and attitude intervention group and control group to stimulate toddler. Sugestion to the pediatric nurse provide health education to the parents how to stimulate growth and development in toddler and collaboration with stake holder. Keywords: Health education, knowledge, attitude, toddler, stimulate growth and development , mother
Tesis : Makna Spiritualitas Pada pasien HIV / AIDS Dalam Konteks Asuhan Keperawatan Di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
Aspek Spiritual merupakan salah satu isu penting dalam asuhan keperawatan klien HIV Aids. Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman mendalam tentang makna spiritualitas pada kllien HIV / AIDS dalam konteks asuhan keperawatan.90 Hal : 29,7 x 21 c
The Effect of 4 Pillars of Health Education on Blood Sugar Levels in Type 2 Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus occurs more frequently in rural areas than urban areas and occurs more frequently in groups with low education. Type 2 Diabetes Mellitus disease management through the implementation of the four pillars of diabetes treatment, including education, dietary nutrients, exercise, and pharmacology. The study aimed to determine the effect of the 4 pillars of DM health education on blood sugar levels. Pre-experimental research design with a one-group pre-test and post-test design approach using paired t-test. The number of samples is determined by the sample formula to test the hypothesis on the average of two populations with a 33 sample. The samples involved in this study were selected by simple random sampling who met the criteria, namely DM > 3 months, could read and write and were willing to participate in the study. The results of this research is the 4 pillars of health education gave a change in the blood sugar levels of patients before and after health education with a P value of 0.0005 and did not affect the length of suffering from DM. The conclusion is there is an effect of health education on the 4 pillars of DM on the value of blood sugar levels. It is hoped that health workers will maximize health education on the 4 pillars of DM
Peningkatan Pengelolaan Diri melalui Edukasi KADO pada Pasien Penyakit Ginjal Stadium Awal dan Pengaturan Pola Makan di Wilayah Kerja Puskemas Talise: Improving Self-Management through KADO Education for Early Stage Kidney Disease Patients and Dietary Management in the Talise Community Health Center Work Area
Edukasi pasien penyakit ginjal kronik penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempertahankan pasien tetap dalam kondisi yang stabil. Salah satu edukasi yang dapat diberikan adalah topik terkait diet dan pengaturan pola makan. Tujuan pengabmas adalah untuk mengetahui pengaruh dari edukasi yang diberikan terhadap perubahan tingkat pengetahuan pasien PGK stadium awal. Metode kegiatan adalah edukasi yang diberikan kepada pasien PGK stadium awal di wilayah kerja Puskesmas Talise. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan simulasi dengan menggunakan aplikasi android KADOic dan pembagian leaflet pada tanggal 12 Agustus 2023. Tahapan yang dilakukan adalah persiapan dan pelaksanaan. Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan pengabmas dilakukan evaluasi untuk menilai pengaruh edukasi terhadap tingkat pengetahuan dengan memberikan sejumlah pertanyaan. Hasil yang diperoleh adalah terdapat peningkatan pengetahuan responden yang diukur dengan uji paired t-test, masyarakat antusias dalam kegiatan penyuluhan. Edukasi yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang diet pada pasien PGK stadium awal dan pengaturan pola makan
The Relationship Between Nutritional Status and The Quality of Life of Chronic Kidney Disease Patients Undergoing Hemodialysis
Patients undergoing hemodialysis for a period of more than 3 years tend to experience malnutrition due to inadequate food intake, diseases of the digestive tract, eating restrictions, drugs that cause impaired nutrient absorption, inadequate dialysis, and comorbidities. This study aimed to determine the relationship between nutritional status and the quality of life of chronic kidney disease patients undergoing hemodialysis in Palu. This study used a cross-sectional design to determine the correlation or relationship between 2 variables. Data were analyzed using the Pearson correlation test. The sampling formula determined the number of samples to test the hypothesis on the average of two populations with 108 respondents. This study was carried out in 2 hemodialysis units in Palu. The samples involved in this study were selected by simple random sampling. The results of this study show that most respondents are in the age range of > 55 years, with 41 people (48.1%); are female, with 56 people (51.9%); have a high school education, with 46 people (42.6%); are working, with 81 people (75%) while the remainings are retirees and housewives; and have hypertension as their comorbid disease, with 56 people (51.9%). There is a relationship between nutritional status and overall quality of life, based on the SGA p-value of 0.016 (p-value < 0.05) and based on the MIS p-value of 0.004 (p-value < 0.05), with the strength of the relationship being weak. The conclusion is there is a relationship between nutritional status and the quality of life of CKD patients undergoing hemodialysis. It is hoped that nurses can pay more attention to the nutritional status of CKD patients undergoing hemodialysis
Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam untuk Mengurangi Nyeri Akut pada Pasien Gastroenteritis (Studi Kasus): Application of Deep Breathing Relaxation Technique to Reduce Acute Pain in Gastroenteritis Patients (Case Study)
Latar Belakang: Gastroenteritis adalah gangguan pada fungsi penyerapan dan sekresi yang ada di saluran pencernaan dengan gejala buang air besar yang tidak normal dengan konsistensi bentuk tinja yang encer dan dengan frekuensi BAB lebih dari biasanya. Tujuan: Dari penelitian ini menerapkan asuhan keperawatan pada Tn. S dengan nyeri akut dalam tinjauan teori Kolcaba di ruangan Jambu RSUD Madani. Metode: Penelitian pada kasus ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Data dikumpulkan dengan menggunakan hasil wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumen terhadap status pasien. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 November 2022 selama 1 minggu di ruangan Jambu RSUD Madani dan memberikan asuhan keperawatan salama 3 hari pada Tn. S dengan nyeri akut dalam tinjauan teori comfort Kolcaba di RSUD Madani. Hasil: Dari hasil pengkajian klien mengeluh nyeri perut, nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6 (nyeri sedang), nyeri dirasakan saat sebelum dan sesudah BAB, nyeri hilang timbul, klien mengatakan BAB cair sudah 8x sehari, tanda-tanda vital: tekanan darah : 96/57 mmHg, nadi : 79 x/m, respirasi : 22 x/m, suhu : 36,6?C, SPO2 : 97 %. Diagnosa keperawatan prioritas yaitu nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis. Peneliti melakukan intervensi terapi relaksasi nafas dalam serta pemberian analgetik. Hasil evaluasi pada hari ketiga dengan diagnosis nyeri akut teratasi. Kesimpulan: Penerapan tindakan nonfarmakologis (teknik relaksasi nafas dalam) pada Tn. S memberikan dampak positif pencapaian kenyamanan (comfort) dengan hasil evaluasi nyeri akut teratasi
Edukasi Protokol Kesehatan dan Penerapan Program 5M dalam Mencegah Penularan Covid-19 di Pondok Pesantren Hidayatullah
Covid-19 is a pandemic that has spread all over the world. No country is free from the Covid-19 pandemic. Most of the students do not wear masks, do not keep the distance. The number of students who live in Islamic boarding schools is 100 people plus boarding school administrators and school students because in Hidayatullah Islamic boarding school there are also schools that are still open, as well as the surrounding community who carry out worship activities in the mosque area. The purpose of the service was to increase the knowledge of the Hidayatullah Islamic boarding school students and perform a 6-step handwashing simulation. The activity methods are 1) counseling and discussion; 2) Demonstration and distribution of masks and hand sanitizers. Participants were 50 students who were at the Hidayatullah Tondo Islamic Boarding School, conducted at the Mosque. The results showed that there was an increase in students' knowledge about the 5M health protocol, 100% of washing hands. Suggestions for Hidayatullah Islamic Boarding School to further improve supervision related to the use of masks, especially in the classroom and washing hands and make rules for the application of the use of masks by providing sanctions if there are violations.
ABSTRAK
Covid-19 merupakan pandemi yang berjangkit meluas di seluruh dunia. Tidak ada negara yang bebas dari pandemi Covid-19. Sebagian besar santri tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak. Padahal jumlah santri yang tinggal di pondok pesantren sebanyak 100 orang ditambah dengan pengurus pondok dan siswa sekolah karena di pondok pesantren Hidayatullah juga terdapat sekolah yang tetap dibuka, serta masyarakat sekitar yang melakukan kegiatan ibadah di area masjid. Tujuan pengabdian adalah meningkatkan pengetahuan santri pondok pesantren Hidayatullah serta melakukan simulasi cuci tangan 6 langkah. Metode kegiatan adalah 1) penyuluhan dan diskusi; 2) Demonstrasi dan pembagian masker serta hand sanitizer. Peserta adalah santri yang berada di pondok pesantren Hidayatullah Tondo sebanyak 50 orang, dilakukan di Masjid Pondok. Hasil terdapat peningkatan pengetahuan santri tentang protokol kesehatan 5M, 100% melakukan cuci tangan. Saran bagi Pondok pesantren Hidayatullah untuk lebih meningkatkan kembali pengawasan terkait penggunaan masker terutama di dalam kelas dan cuci tangan serta membuat aturan penerapan penggunaan masker dengan memberikan sanksi apabila ada yang melanggar
Experience of Kaili Community in reducing pain and swelling because of filariasis disease
Introduction: Filariasis has been common in Baluase area with complaints in the form of swelling in the legs. Patients who suffer from filariasis do not receive complete medication and often complain of swelling, pain, and disruption in their daily activities. In addition, they also often try traditional medication by applying decoction and buying drugs at the shop when they experience fever and pain in the legs. This study aimed to understand the culture of Kaili communities to reduce the symptoms of pain and swelling due to filariasis
Hubungan Pengetahuan dan Peran Perawat dengan Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan di IGD RS Bhayangkara Palu: The Relationship between Knowledge and Role of Nurses with First Aid for Accident Victims at the Emergency Room at Bhayangkara Hospital Palu
Latar Belakang: Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia sehingga dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan dipengaruhi pengetahuan dan peran perawat mengenai pertolongan pertama. Kasus kecelakaan di Sulawesi Tengah mengalami peningkatan yaitu 564 kasus dan data pasien kecelakaan di RS Bhayangkara Palu sebanyak 192 kasus.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya hubungan pengetahuan dan peran perawat dengan pertolongan pertama korban kecelakaan di IGD RS Bhayangkara Palu.
Metode: Jenis penelitian ini yaitu penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian yaitu IGD RS Bhayangkara Palu. Populasinya adalah berjumlah 30 orang dengan tehnik total sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner dan dianalisis distribusi frekuensi dan uji Chi-Square.
Hasil: Penelitian pengetahuan dengan pertolongan pertama menggunakan uji statistik Chi-Square diperoleh value yaitu 0,04 (p<0,05) artinya ada hubungan pengetahuan dengan pertolongan pertama pada korban kecelakaan dan hasil penelitian peran perawat dengan pertolongan pertama menggunakan uji statistik Chi-Square diperoleh value yaitu 0,010 ( 0,05) artinya ada hubungan peran perawat dengan pertolongan pertama pada korban kecelakaan di IGD RS Bhayangkara Palu.
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan pertolongan pertama korban kecelakaan dan ada hubungan peran perawat dengan pertolongan pertama korban kecelakaan di IGD RS Bhayangkara Palu. Saran direkomendasikan kepada pelayanan kesehatan dapat menambah informasi dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di IGD RS Bhayangkara Palu, khususnya pada penanganan kasus kecelakaan