20 research outputs found

    Kejadian Gastritis Berdasarkan Aspek Promosi Kesehatan Dan Pola Makan

    Get PDF
    Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak baik dan tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitif disaat asam lambung meningkat. Persentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40.8%, dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan promosi kesehatan dan pola makan dengan kejadian gastritis di Desa Taruna Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari dan bertempat di Desa Taruna. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling, sampel adalah masyarakat desa Taruna sebanyak 62 responden. Instrument penelitian yang digunakan berupa kuesioner, teknik pengumpulan data yaitu data sekunder (data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan) dan data primer (data dari kuesioner), analisis data berupa data univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pola makan (p=0.000) dengan kejadian gastritis. Variabel promosi kesehatan (p=1.000) tidak ada hubungan dengan kejadian gastritis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan antara pola makan dengan kejadian gastriris dan tidak ada hubungan antara promosi kesehatan dengan kejadian gastritis. Saran kepada peneliti selanjutnya agar untuk memperdalam lagi penelitian ini dengan menambahkan beberapa variabel atau diubah menjadi penelitian kualitatif

    THE QUALITY OF BAKTERIOLOGIS STUDY AND USE OF WATER OR DUG WELLS WITH AN OCCURRENCE WATER BORNE DISEASES IN THE VILLAGE WEST PASAYANGAN

    Get PDF
    Background & Objective : Clean water which could cause bakteriologis water quality ineligible .This study attempts to know the quality of water bakteriologis a well (the bacteria MPN coliformm and e.coli ) consumed villagers west Pasayangan Kabupaten Banjar in the water borne disease and relations the behavior of the people in the water borne disease. Materials and method: This research methods used the cross sectional. The study analyzed by the quality of bakteriologis (MPN coliform and E. Coli ) as many as 30 a well. Data obtained through observation, interview using a questionnaire and results laboratory.Results bakteriologis water quality a well suggests that the whole water a well ineligible clean water developed by the minister of health no. 416 / menkes / per / ix / 1990. Result: The results showed that source of drinking water and management of drinking water had links scene water borne disease. Conclusion: The quality of bakteriologis well water dig they did not qualified drinking water and there was a correlation between the clean and healthy living (PHBS) in a household with a water borne diseases .Was recommended to the community to need to do and healthy patterns of living water management well with the way of chlorine in and cook water with the right way before us

    Treatment Self Healing di Era Pandemi Covid-19 Pada Anak-Anak di Yayasan Ruang Pelita Kalimantan

    Get PDF
    Permasalahan di masa pandemi covid-19 sangat bervariasi  yang dialami oleh anak-anak dan orangtua. Salah satu permasalahan yang sering muncul pada proses pembelajaran di kalangan anak-anak selama pandemi adalah masalah psikologis seperti perasaan gelisah, dan juga tidak percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik, sehingga timbul rasa bosan yang disebabkan karena pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada anak-anak dan orangtua dalam mengatasi problematika di masa pandemi covid-19. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui Dongeng anak yang diikuti oleh anak-anak di Yayasan Ruang Pelita Kalimantan. Saran yang diharapkan melalui treatment self healing anak-anak dan orangtua ini adalah mereka mampu mengatasi kondisi psikologis yang dihadapai serta diharapkan peran orangtua untuk berkomunikasi dengan baik dengan anaknya dalam mengatasi stress selama belajar online

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS SUNGAI BESAR TAHUN 2016

    No full text
    Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolic dengankarakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin ataukedua-duanya.Banyak pasien diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakityang lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan penyakit gula atau kencing manis.Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi dan pengetahuan pada masyarakattentang diabetes terutama dengan gejala-gejala dan penyebabnya, selain itu kebiasaanmakan juga menjadi factor terjadinya penyakit diabetes mellitus.Tujuan penelitian iniadalah menganalisis hubungan pengetahuan dan kebiasaan makan dengan kejadiandiabetes mellitus di Puskesmas Sungai Besar tahun 2016.Jenis penelitian inimenggunakan metode survey analitik.Dengan menggunakan pendekatan crosssectional.Sampel penelitian ini berjumlah 78 responden. Hasil penelitian menunjukkandari 78 responden (100%), terdapat 29 responden (37,2%) yang berpengetahuan rendahdan 42 responden (53,8%) yang kebiasaan makannya mengkonsumsi makanan yang dapatmeningkatkan gula darah

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA KONSUMSI TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA SISWI SLTPN2BANJARBARU TAHUN 2016

    No full text
    Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurangdari darah normal.Kadar Hb normal pada remaja putri adalah 12 gr/dl.Anemia merupakanmasalah gizi yang banyak terdapat diseluruh dunia, yang tidak hanya terjadi di negaraberkembang tetap juga dinegara maju.Penderita anemia diperkirakan dua milyar di dunia,dengan prevalensi terbanyak diwilayah Asia dan Afrika.WHO (2004).DiIndonesia, darilaporan (Depkes, 2005) prevalensi anemia pada remaja wanita usia 15-19 tahun adalah26,5%. Hasil penelitian Permaesih dan Herman (2005) tentang prevalensi anemia remaja usia10-19 tahun adalah 25,5%, dengan anemiapada remaja wanita 30%. Tujuan penelitian inidilakukan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola konsumsi terhadap pencegahananemia pada siswi SLTPN 2 Banjarbaru.Jenis penelitian adalah survei analitik denganpendekatan cross sectional.Sampel penelitian yaitu siswi kelas VII dan VII SLTPN 2Banjarbaru yang berjumlah 84 siswi.Instrumen penelitiannya adalah menggunakan angketdan analisis data di uji dengan menggunakan uji Chi-square.Hasil penelitian didapat(Pvalue= 0,038), yang berarti ada hubungan yang bermakna antara Pengetahuan denganPencegahan Anemia pada siswi, dan (P value= 0,032) yang berarti ada hubungan yangbermakna antara pola konsumsi denganPencegahan Anemia pada Siswi

    PENINGKATAN KETERAMPILAN PERILAKU ANAK TENTANG CARA MENYIKAT GIGI YANG BENAR DENGAN METODE SIMULASI DI PAUD ISLAM TERPADU ANAK SHOLEH BANJARBARU TAHUN 2018

    No full text
    Pengembangan keterampilan merupakan tujuan dan harapan untuk perkembangandan keterampilan perilaku anak usia dini. Tujuan adanya program perkembanganketerampilan yang memungkinkan anak-anak melakukan secara efektik disekolahataupun dirumah. Salah satunya Personal Hygiene kebersihan gigi dan mulutTujuan pengabdian ini adalah untuk peningkatan keterampilan perilaku anaktentang cara menyikat gigi yang benar dengan metode simulasi di paud islamterpadu anak sholeh Banjarbaru. Metode yang digunakan dalam pengabdian iniadalah metode simulasi cara menyikat gigi yang benar dan dibantu oleh tenagapembantu dengan membawa alat peraga gigi,sikat gigi dan pasta gigi. Pelaksanaankegiatan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati dengan mitra.Khalayak sasaran yang dijadikan untuk kegiatan ini adalah 145 anak Paud IT anaksholeh Banjarbaru yang terdiri dari 6 kelas. Kegiatan ini dilaksanakan melalui 3tahapan. Tahap pertama yaitu persiapan, tahap kedua pelaksanaan dan tahapketiga yaitu Evaluasi.Hasil dari kegiatan ini setelah diberikan penyuluhan danpraktik langsung cara menyikat gigi lebih dari separo anak-anak sudah menyikatgigi yang benar

    PERBEDAAN UPAYA PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) PADA PENDERITA DBD DAN NON PENDERITA DBD DI KOTA BANJARBARU TAHUN 2016

    No full text
    DBD adalah salah satu jenis penyakit yang berkembang di daerah tropis. Penyakit DBDperlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak, mengingat jumlah kasusnya yangcenderung meningkat setiap tahun. Upaya pemberantasan sarang nyamuk berperanpenting untuk memutus rantai penularan DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuiperbedaan upaya PSN pada penderita dan non penderita DBD di Kota Banjarbaru.Sampeldiambil secara total populasi yaitu semua peserta di 5 tempat arisan ibu ibu KelurahanSungai Besar dan Cempaka sebanyak 27 penderita DBD dan 58 non penderita DBD.Analisa dengan Chi Square menunjukkan ada hubungan/perbedaan upaya PSN antarapenderita DBD dan non DBD, sehingga diperlukan juru pemantau jentik yang berasal ibuibu arisan sendiri

    Hubungan Karakteristik dan Aktifitas Fisik dengan Hipertensi pada Masyarakat Pralansia di Kota Banjarbaru: The Relationship Between Characteristics and Physical Activity with Hypertension in Pre-Elderly Communities in Banjarbaru City

    No full text
    Latar belakang: Hipertensi adalah kelainan sistem sirkulasi darah yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal atau tekanan darah ?140/90 mmhg¹. Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan. Berdasarkan data dari 3, hipertensi di Indonesia merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi yaitu sebesar 25,8%. Prevalensi tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur (29,6%), Jawa Barat (29,4%), dan Gorontalo (29,4%). Hipertensi berkaitan dengan perilaku dan gaya hidup. Pengendalian hipertensi dicapai dengan memodifikasi perilaku, yang meliputi rajin aktivitas fisik, menghindari merokok, makan makanan yang sehat, dan tidak mengkonsumsi alkohol (P2PTM Kemenkes RI). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Data Dinas kesehatan provinsi Kalimantan Selatan menunjukkan angka Hipertensi di Kota Banjarbaru tertinggi ke 4 setelah Banjarmasin, Kab. Banjar dan Balangan. Tujuan: Tujuan penelitian untuk menganalisa hubungan karakteristik yang meliputi jenis kelamin, genetik, pekerjaan, aktifitas fisik dan lama bekerja dengan hipertensi pada masyarakat pralansia di Kota Banjarbaru tahun 2022. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analitik observasional, serta pendekatan cross sectional dan mengambil sampel/responden yang kebetulan ditemui (accidental Sampling) yaitu berjumlah 114 orang baik pegawai maupun pengunjung di kantor Kecamatan Landasan Ulin, Kecamatan Banjarbaru Selatan, kantor Kecamatan Banjarbaru Utara dan Kantor Kelurahan Sungai Besar di kota Banjarbaru. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jenis kelamin (p value 0,63), genetic (p value 0,11), IMT (p value 0,74), aktifitas fisik (p value 0,58) dan lama bekerja (p value 0,79) tidak berhubungan dengan hipertensi. Kesimpulan: variable resiko jenis kelamin, genetic, IMT, Aktifitas fisik dan lama bekerja tidak berhubungan dengan hipertensi, selama faktor resiko dikendalikan dengan pola makan sehat dan pola istirahat yang baik. Disarankan kepada institusi pendidikan dan instansi kesehatan agar bekerja sama dalam melaksanakan promosi hipertensi dalam kegiatan masyarakat

    ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI MR DI KELURAHAN SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU TAHUN 2018

    No full text
    Kejadian luar biasa serta peningkatan kasus penyakit Campak dan Rubellayang terjadi di Wilayah Kota Banjarbaru dengan jumlah kasus Pondok PesantrenDarul Ilmi 33 Kasus, Pondok pesantren Al-Falah 19 kasus, SMAN 2 Banjarbaru 9kasus, Poltekes Banjarbaru 10 kasus. Data kasus yang tinggi tidak lepas dari prodan kontra status kehalalan Imunisasi MR. Untuk menanggulangi masalahtersebut Dinas Kesehatan Banjarbaru gencar mensosialisaikan pentingnyaimunisasi MR ini, walaupun terdapat berbagai berbagai tanggapan di MasyarakatKota Banjarbaru. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor yangmempengaruhi ibu dalam pelaksanaan imunisasi MR di Kelurahan Sungai Besar,Kota Banjarbaru. Penelitian ini merupakan penelitian observasion analitik, artinyapengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap variabel yang diteliti yaitufaktor yang mempengaruhi ibu ( pengetahuan, sikap dan tindakan) dalampelaksanaan Imunisasi MR dengan menggunakan rancangan Cross Sectional.Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anakumur 9 bulan s.d 15 tahun di RT 22 dan 23 Kelurahan Sei Besar, Kota Banjarbaru.Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dengan tehnik wawancara.Carapengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakankuesioner dengan wawancara, pengolahan data dimulai dari proses editing,cooding, entry data, shorting dan terakhir cleaning. Analisa data disajikan dalambentuk tabel distribusi frekuensi dan prosentase

    PENINGKATAN PERAN SERTA IBU DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI DI KELURAHAN SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU TAHUN 2018

    No full text
    Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan yang terbukti palingcost-effective (murah), karena dapat mencegah dan mengurangi kejadiankesakitan, kecacatan, dan kematian akibat PD3I yang diperkirakan 2 hingga 3 jutakematian tiap tahunnya.Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalamPenyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) antara lain TBC, Difteri,Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio, radang selaput otak, dan radangparu-paru. Anak yang telah diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagaipenyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan kecacatan atau kematian.Di Indonesia, rubella merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yangmemerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhirmenunjukan 70% kasus rubella terjadi pada kelompok usia <15 tahun, namungencarnya berbagai kabar melalui media social dan menjadi bola salju merupakanpenghalang bagi orang tua untuk percaya dan memberikan imunisasi pada anak,melihat fenomena ini pengusul tertarik untuk melaksanakan pengabdian tentangpeningkatan peran serta ibu dalam pelaksanaan imunisasi dasar dan tambahandengan pemanfaatan brosur manual dan elektronik (media sosial) di KelurahanSungai Besar, Kota Banjarbaru. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkanperan serta ibu dalam pelaksanaan imunisasi dasar dan tambahan di KelurahanSungai Besar Kota Banjarbaru. Pelaksanaan terhadap khalayak sasaran uangberjumlah 81 KK di 2 RT Kelurahan Sungai Besar, disertai dengan pemberianbrosur secara manual dan dibagikan melalui media social (whats app danfacebook)
    corecore