8 research outputs found

    Ipteks Bagi Masyarakat Kelompok Tani Produksi Pestisida Nabati Karangmelok, Kecamatan Tamanan, Bondowoso

    Get PDF
    IbM Produksi Pestisida Nabati ini dilaksanakan di Kelompok Tani Karya Tani I dan Kelompok Tani Karya Tani II Desa Karang Melok Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso. Solusi yang ditawarkan dalam Program IbM ini yaitu: (i) merancang Prosedur Operasi Standar pembuatan pestisida nabati yang berasal dari ekstrak akar, daun dan batang tanaman; (ii) membuat modul Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu; (iii) Buku Kerja Praktek Petani: beberapa macam pestisida nabati untuk OPT; (iv) pelatihan produksi pestisida nabati; (v) aplikasi hasil produksi pestisida nabati ke tanaman produksi di areal sawah milik kelompok tani; (vi) membuat desain produk pestisida nabati yang diproduksi oleh kelompok tani; (vii) evaluasi dan pendampingan hasil aplikasi pestisida nabati untuk tanaman padi. Target luaran dari kegiatan Program IbM Kelompok Tani Produksi Pestisida Nabati Desa Karangmelok, Kecamatan Tamanan, Bondowoso adalah: (i) Modul Pengendalian Hama Terpadu sebagai Sistem Perlindungan Tanaman Padi, Palawija dan Sayuran; (ii) Buku Kegiatan Praktek Petani: Pestisida Nabati Wereng Coklat, Xanthomonas camprestis, Penyakit Tungro, Penggerek Batang Padi (Sundep), Lalat Bibit dan Bulai; (iii) Produk Pestisida Nabati untuk Padi, Palawija dan Sayuran, kapasitas 5 liter/hari; (iv) Unit Produksi Pestisida Nabati di masing-masing kelompok tani Karya Tani I dan Karya Tani IIIbM Produksi Pestisida Nabati ini dilaksanakan di Kelompok Tani Karya Tani I dan Kelompok Tani Karya Tani II Desa Karang Melok Kecamatan Tamanan Kabupaten Bondowoso. Solusi yang ditawarkan dalam Program IbM ini yaitu: (i) merancang Prosedur Operasi Standar pembuatan pestisida nabati yang berasal dari ekstrak akar, daun dan batang tanaman; (ii) membuat modul Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu; (iii) Buku Kerja Praktek Petani: beberapa macam pestisida nabati untuk OPT; (iv) pelatihan produksi pestisida nabati; (v) aplikasi hasil produksi pestisida nabati ke tanaman produksi di areal sawah milik kelompok tani; (vi) membuat desain produk pestisida nabati yang diproduksi oleh kelompok tani; (vii) evaluasi dan pendampingan hasil aplikasi pestisida nabati untuk tanaman padi. Target luaran dari kegiatan Program IbM Kelompok Tani Produksi Pestisida Nabati Desa Karangmelok, Kecamatan Tamanan, Bondowoso adalah: (i) Modul Pengendalian Hama Terpadu sebagai Sistem Perlindungan Tanaman Padi, Palawija dan Sayuran; (ii) Buku Kegiatan Praktek Petani: Pestisida Nabati Wereng Coklat, Xanthomonas camprestis, Penyakit Tungro, Penggerek Batang Padi (Sundep), Lalat Bibit dan Bulai; (iii) Produk Pestisida Nabati untuk Padi, Palawija dan Sayuran, kapasitas 5 liter/hari; (iv) Unit Produksi Pestisida Nabati di masing-masing kelompok tani Karya Tani I dan Karya Tani I

    Iptek Bagi Kewirausahaan (Ibk) Di Politeknik Negeri Jember

    Get PDF
    Enterpreneurship is a part of activities in conducting at State Polytechnic Jember. Initially, entrepreneurship subject is included into all of study programme curriculum for 4 credits and supported by staff teaching commitment through entrepreneurship integration on every taken skill subject. This condition makes state polytechnic students are motivated to develop them to be a good entrepreneur. Enterpreneurship atmosphere runs well since it is supported by institution, management commitment, staff teaching and sufficient facilities for initial entrepreneurship teaching. The objective of entrepreneurship technology programme is to make students newly successful entrepreneur with technology based and have good entrepreneurship management skill.The targets and the outcomes of this programme : (1) National journal publication / proceeding (draft); (2) Mass Media Publication; (3) 5 new independent entrepreneurs every years; (4) 25 % tenant from the selection become new independent entrepreneurs; (5) The exiting new entrepreneur products that have technology excellence

    Science And Technology For Entrepreneurship (Ibk) at Jember State Politechnic

    Get PDF
    Entrepreneurship is  a  part  of  activities  in  conducting  at  State  Polytechnic Jember.  Initially,  entrepreneurship  subject  is  included  into  all  of  study  program curriculum  for  4  credits  and  supported  by  staff  teaching  commitment  through entrepreneurship  integration  on  every taken  skill  subject.  This  condition  makes  state polytechnic  students  are  motivated  to  develop  them  to  be  a  good  entrepreneur. Entrepreneurship atmosphere runs well since it is supported by institution, management commitment, staff teaching and sufficient facilities for initial entrepreneurship teaching. The  objective  of  entrepreneurship  technology  program is  to  make  students  newly successful  entrepreneur  with  technology  based  and  have  good  entrepreneurship management skill. The targets and the outcomes of this program : (1) National journal publication/proceeding  (draft);  (2)  Mass  Media  Publication;  (3)  5  new  independent entrepreneurs every years; (4) 25 % tenant from the selection become new independent entrepreneurs;  (5)  The  exiting  new entrepreneur  products  that  have  technology excellence

    IbDM Rowosari Village Sumberjambe District, Jember Regency as Village Organic Farming Center

    Get PDF
    The State Polytechnic of Jember Development Program for Village Partner (PPDM) of 2017 has been well completed. This first year activity focused on the basic step of building the concepts of organic village through these following steps : (1) the existence of the same perception (conceptual) between academics, practitioners, bureaucracies, entrepreneurs and the communities; (2) Building the"image" of  organic  farming  as  a  sustainable  healthy  food  producer;  (3)  Assembling  organic  farming technologies  which  involves  farmers,  on  an  ongoing  basis.Therefore,  the  second  year  of  PPDM activity  is  planned  to  include:  1)  Developing  applicative  technology  for  organic farming  system  by focusing  on  physical  activity,  such  in  the  restoration  of  a  simple  green  house  with  automated technology based on micro controller to support organic farming activities; 2) Encouraging partners from  both  private  sectors  and  the  government to  activite  BumDes;  3)  Arranging  some  pioneer programs  about  Organic  Agriculture  System  (SPO)  such  as  the  certification  of  organic  vegetable products and simple patents of pesnab; 4) Improving the profile website of Desa Mitra.In completing the activities in the second year, asides from having a partnership with Tani Jaya II association, Polije PPDM  team  also  cooperates  with  the  Community  and  Village  Improvement  Agency  of  Jember Regency, through the signing of MOU that has been  made in the document of the Joint Agreement Letter between the Regional Government of Jember Regency and State Polytechnic of Jember on last October  2017.Up  to  July  2018,  there  are  several  activities  that  have  been  carried  out:  1)  The development of applicative technology for organic farming by focusing on physical activities, which in the restoration of a simple green house with automated technology based on micro controller which can  support  organic  farming  activities;  2)  Arranging  some  pioneer  programs  about  Organic Agriculture  System  (SPO)  with  the  registration  of  a  simple  MOL  paten

    PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU

    Get PDF
    Teknik pengetahuan yang dimiliki petani secara tradisional memiliki beberapa kekurangan, salah satu yang paling utama adalah proses penentuan hama dan penyakit pada tanaman tembakau serta pemberian solusi yang memerlukan waktu cukup lama dan biaya yang cukup besar.Hal inilah yang seringkali membuat para petani tembakau mengalami kerugian. Dengan adanya sebuah sistem pakar maka para petani tembakau tidak akan mengalami kesulitan untuk mendiagnosa hama dan penyakityang menyerang tanaman tembakau. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dibuat suatu sistem pakar untuk mendiagnosa hama dan penyakit pada tanaman tembakau menggunakandengan teknik penelusuran data forward chaining, dan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.Net,serta menggunakan database MySQL. System ini diharapkan dapat menganalisa beberapa gejala yang ada sehingga dapat menghasilkan keluaran yang lebih akurat

    The RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) AKAR KAKAO

    No full text
    The aims of this study were: (i) to determine the response of cocoa seedling growth to cocoa root PGPR; (ii) determine the appropriate PGPR concentration of cocoa roots for the growth of cocoa seedlings. The research was carried out in June – December 2021, located in the Jember State Polytechnic nursery with an altitude of 89 m above sea level. The study used non-factorial RAK, namely: PO = PGPR concentration 0 ml/liter/5 polybags; P1 = PGPR concentration 50 ml/ liter / 5 polybags; P2= PGPR concentration 100 ml / liter / 5 polybags; P3 = PGPR concentration 150 ml / liter / 5 polybags and 6 replications. The results showed: (i) Cocoa seedling growth response by giving PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Cocoa Roots had a significant effect on plant height, number of leaves, stem diameter, wet weight and dry weight of roots, number of roots and root volume; (ii) Provision of optimal PGPR concentration of cocoa roots on root dry weight : 109 ml / l and root wet weight : 99 ml / l

    Analisa Kandungan bahan organik Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, Curahdami, Binakal dan Pakem untuk Penilaian Tingkat Kesuburan Tanah Sawah Kabupaten Bondowoso (2)

    No full text
    Salah satu indikator kualitas tanah adalah  kandungan bahan organik tanah, selain indikator yang lain seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah.  Diambilnya bahan organik sebagai salah satu indikator yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang sangat labil dan kandungannya berubah sangat cepat tergantung manajemen pengelolaan tanah.  Walaupun kandungan bahan organik tanah sangat sedikit yaitu 1 – 5% dari berat total tanah mineral, namun pengaruhnya terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah sangat besar. Manfaat bahan organik sudah teruji kehandalannya dalam memperbaiki kualitas tanah. Tujuan penelitian ini adalah : (i) menetapkan letak pengambilan contoh tanah sawah untuk analisa kandungan bahan organik tanah sawah; (2) melakukan analisa kandungan bahan organik tanah dari sampel tanah sawah; (3) menginterpretasi hasil analisa kandungan bahan organik tanah tersebut sebagai bahan pertimbangan penambahan bahan organik di tanah sawah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di lima kecamatan Kabupaten Bondowoso selama enam bulan mulai bulan Juni 2020 sampai dengan Desember 2020. Jumlah sampel atau contoh yang akan dikerjakan pada kegiatan ini adalah sebanyak 75 buah yang tersebar di 5 kecamatan masing-masing tiga desa dan pada setiap desa diambil sebanyak 5 buah sampel tanah. Setiap lokasi pengambilan sampel tanah akan ditentukan posisi geografisnya dengan alat GPS (Global Position System). Hasil penelitian menunjukkan rekomendasi penambahan bahan organik tanah sawah sebagai berikut : (i) Tingkat kesuburan tanah sawah kecamatan Tenggarang, Bondowoso, Pakem dari rendah sampai sedang dengan kebutuhan penambahan bahan organik sebanyak 20 – 50 ton / ha; (ii) Tingkat kesuburan tanah sawah kecamatan Curahdami dan Binakal sedang dengan kebutuhan penambahan bahan organik sebanyak 16 – 40 ton / ha.Salah satu indikator kualitas tanah adalah  kandungan bahan organik tanah, selain indikator yang lain seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah.  Diambilnya bahan organik sebagai salah satu indikator yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang sangat labil dan kandungannya berubah sangat cepat tergantung manajemen pengelolaan tanah.  Walaupun kandungan bahan organik tanah sangat sedikit yaitu 1 – 5% dari berat total tanah mineral, namun pengaruhnya terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah sangat besar. Manfaat bahan organik sudah teruji kehandalannya dalam memperbaiki kualitas tanah. Tujuan penelitian ini adalah : (i) menetapkan letak pengambilan contoh tanah sawah untuk analisa kandungan bahan organik tanah sawah; (2) melakukan analisa kandungan bahan organik tanah dari sampel tanah sawah; (3) menginterpretasi hasil analisa kandungan bahan organik tanah tersebut sebagai bahan pertimbangan penambahan bahan organik di tanah sawah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di lima kecamatan Kabupaten Bondowoso selama enam bulan mulai bulan Juni 2020 sampai dengan Desember 2020. Jumlah sampel atau contoh yang akan dikerjakan pada kegiatan ini adalah sebanyak 75 buah yang tersebar di 5 kecamatan masing-masing tiga desa dan pada setiap desa diambil sebanyak 5 buah sampel tanah. Setiap lokasi pengambilan sampel tanah akan ditentukan posisi geografisnya dengan alat GPS (Global Position System). Hasil penelitian menunjukkan rekomendasi penambahan bahan organik tanah sawah sebagai berikut : (i) Tingkat kesuburan tanah sawah kecamatan Tenggarang, Bondowoso, Pakem dari rendah sampai sedang dengan kebutuhan penambahan bahan organik sebanyak 20 – 50 ton / ha; (ii) Tingkat kesuburan tanah sawah kecamatan Curahdami dan Binakal sedang dengan kebutuhan penambahan bahan organik sebanyak 16 – 40 ton / ha

    Peningkatan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiate L) menggunakan Pupuk Azolla Pinnata dan Pupuk Urea

    No full text
    Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Negeri Jember Desa Tegalgede, Kecamatan Sumbersari. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan produksi kacang hijau menggunakan pupuk azolla pinnata dan pupuk urea. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor pertama yaitu aplikasi Azolla pinnata dengan tiga taraf dan faktor kedua yaitu dosis pemberian pupuk N (Urea) empat taraf. Jumlah ulangan ditentukan dengan menggunakan rumus (t-1) (r-1) ≥ 15 dengan masing – masing disusun dengan 12 perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 36 unit kombinasi perlakuan. Analisa data menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan DMRT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (i) Penggunaan pupuk Azolla pinnata dengan dosis 6 ton perhektar mampu meningkatkan produksi tanaman kacang hijau. Pemberian Azolla pinnata berpengaruh nyata pada tinggi tanaman 7 HST dengan rata-rata tertinggi 5,76 cm, berat polong basah kacang hijau perplot rata-rata tertinggi 953,3 gram, berat biji kering kacang hijau perplot memiliki rata-rata tertinggi 811,67 gram dan memberikan pengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman 35 HST.  Berat biji kering kacang hijau persampel rata-rata tertinggi 34,12 gram; (ii) Pengaplikasian pupuk Urea dengan dosis 45 ton perhektar berpengaruh  sangat nyata pada jumlah polong persampel rata-rata tertinggi 54,24, berat polong basah kacang hijau persampel memiliki rata-rata tertinggi 58,58 gram, berat biji kering kacang hijau persampel dengan rata-rata tertinggi 34,82 gram dan berpengaruh nyata pada berat polong basah kacang hijau perplot dengan rata-rata  teringgi sebesar 972,78 gram; (iii) Interaksi pupuk Azolla pinnata dan dosis pupuk Urea tidak berpengaruh nyata pada setiap variabel pengamatan
    corecore