6 research outputs found

    Safe Food Handling Knowledge, Attitude and Practice of Food Handlers in Hospital Kitchen

    Get PDF
    Hospital food hygiene plays an important role to patient's health. Studies proved that improper practices and lack of knowledge are contributing factors of foodborne diseases. This study was conducted to determine knowledge, attitude and practice of hospital safe food handling in Semarang, Central Java. A cross sectional study was conducted in two general hospitals' kitchen. Data were collected from 60 food handlers through validated questionnaire. Respondents were grouped into two categories: a. Teaching Hospital, and b.Non-teaching Hospital. Data were collected in February-April 2017. Most of food handlers (80%) were graduated from vocational senior high school (SMK). Respondent's age were 28-37 years (36.7%) in average. Most of respondent‟s work experience (85%) was less than 15 years. The result showed that more than 80% of food handlers have good knowledge in safe food handling procedures, good attitude (66%) and good practices (90%). There was no significant difference of knowledge, attitude and practices between two groups. Results strongly emphasize the need of food hygiene training of hospital food handlers. It also suggest that non food handlers such as nurse or kitchen supervisor should involved in the training. Some aspects of food handlers' safety behavior need to be emphasized

    Angka Kuman di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. M. Haulussy Ambon

    Full text link
    Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kuman dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan jumlah kuman di bangsal rawat inap RSUD dr. M. Haulussy Ambon.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan studi potong lintang dengan objek ruangan yang diambil adalah bangsal interna, bangsal bedah, dan bangsal neurologi.Hasil: Studi ini menunjukkan jumlah kuman udara, dinding, dan lantai di bangsal rawat inap RSUD dr. M. Haulussy Ambon belum memenuhi persyaratan sesuai Kepmenkes no. 1204 / Menkes / SK / X / 2004. Suhu memiliki hubungan yang signifikan dengan jumlah kuman udara pagi. Pencahayaan memiliki hubungan yang signifikan dengan jumlah kuman udara sore dan jumlah kuman lantai pada sore hari.Implikasi praktis: Perlu perbaikan kualitas suhu dan pencahayaan di bangsal rumah sakit sehingga bisa mengurangi jumlah kuman di bangsal rumah sakit.Keaslian: Angka kuman udara pagi hari berhubungan dengan suhu. Pencahayaan berhubungan dengan angka kuman udara sore dan angka kuman lantai pada sore hari

    Studi Metode Penambahan Perak Nitrat Pada Saringan Keramik Terhadap Escherichia Coli Pada Air Minum

    Full text link
    Problematika air tercemar mikrobiologis di Yogyakarta berdasar hasil pemantauan rutin oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta pada tahun 2011 menunjukkan bahwa pada parameter mikrobiologis terdapat 596 (67%) sumber air bersih (sumur) penduduk belum memenuhi syarat sesuai Permenkes 492/MENKES/PER/IV/2010, demikian juga pada tahun 2010 dan 2009 masing masing 68,8% dan 63,2% dari sampel yang diperiksa, sedangkan untuk pemeriksaan terhadap air perpipaan (PDAM) pada tahun 2011 masih terdapat 8,9 % dari sampel yang tidak memenuhi syarat. Hal tersebut terjadi pada pemukiman padat penduduk yang disebabkan keterbatasan lahan sehingga jarak antara peresapan jamban dengan sumur penduduk kurang dari persyaratan. Penggunaan Filter Keramik sebagai pengolahan air pada tingkat rumah tangga telah banyak dipelajari dan diteliti Riset filter keramik dikembangkan untuk persiapan keadaan darurat bencana dan pemukiman padat penduduk. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2013-2014 dengan menggunakan rancangan analitik observasional, dengan pendekatan pre test-postest group design dengan analisis kuantitatif eksperimen dilaksanakan didalam laboratorium. Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada metode penambahan perak nitrat ke dalam saringan keramik, sehingga pengembangan saringan keramik lebih mudah dan sangat memungkinkan menjadi alternatif untuk penyediaan air bersih dan layak konsumsi terutama pada keadaan darurat kebencanaanProblems of microbiologically contaminated water in Yogyakarta based on the results of routine monitoring by the City Health Office Yogyakarta in 2011 showed that the microbiological parameters are 596 (67%) of clean water sources (wells) population is not eligible in accordance Permenkes 492 / Menkes / Per / IV / 2010 , as well as in 2010 and 2009, respectively 68.8% and 63.2% of the samples examined, while for the examination of water piped (PDAM) in 2011, there are 8.9% of the sample were not eligible. It occurs in a densely populated residential area due to limited so that the distance between the infiltration wells latrine with a population less than the requirement. Use of Ceramic Filter as water treatment at household level has been widely studied and researched Research ceramic filters developed for the preparation of emergency response and densely populated area. This study used observational analytic design, the pretest-posttest approach to group design with quantitative analysis experiments were carried out in the laboratory. The results showed no difference in the method of adding silver nitrate into the ceramic filters, so that the development of ceramic filters easier and it is possible to be an alternative to the provision of clean and potable water, especially in an emergency disaster

    Hubungan Iklim dan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah terhadap Insidensi Demam Berdarah Dengue di Beberapa Zona Musim di Daerah Istimewa YOGYAKARTA (Studi Kasus di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, YOGYAKARTA)

    Full text link
    Latar belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah utama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Secara klimatologis, pola distribusi curah hujan dikelompokkan berdasarkan zona musim (ZOM). Awal musim hujan dan sifat hujan, berbeda di tiap wilayah ZOM. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menganalisis Perubahan iklim dan insidensi DBD di tiap wilayah ZOM.Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi ekologi menurut waktu untuk mengamati kecenderungan (trend) insidensi DBD di DIY dalam jangka waktu 2010-2014. Analisis hubungan dilakukan dengan menggunakan metode analisis korelasi dan regresi linear sederhana. Untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian DBD menggunakan desain case control dengan uji Mc. Nemar.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan iklim dengan insidensi DBD di beberapa zona musim. Pada ZOM 138 (Sleman bagian timur dan Kota Yogyakarta bagian utara), faktor iklim yang berhubungan dengan insidensi DBD berupa curah hujan, suhu, dan kelembaban. Pada ZOM 139 (Sleman bagian barat dan Kulonprogo bagian utara) berupa curah hujan dan kelembaban udara, sementara pada ZOM 140 (Bantul, Kulonprogo bagian barat, dan Kota Yogyakarta bagian selatan) serta ZOM 142 (Gunungkidul bagian selatan) berupa curah hujan. Tidak terdapat hubungan antara iklim dan insidensi DBD pada ZOM 136 (bagian utara Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan, Kab. Sleman) dan ZOM 141 (Gunungkidul bagian utara). Kondisi lingkungan fisik rumah yang berhubungan dengan kejadian DBD berupa breeding place luar rumah (p=0,0043 dan OR=2,57), sedangkan penggunaan kasa ventilasi dan keberadaan jentik dalam rumah tidak berhubungan dengan kejadian DBD.Kesimpulan: Curah hujan, suhu, dan kelembaban udara berhubungan dengan insidensi DBD di beberapa zona musim. Kondisi lingkungan fisik rumah berupa breeding place luar rumah berhubungan dengan kejadian DBD

    DAYA REPELAN MINYAK ATSIRI CENGKEH, PALA DAN SELEDRI DALAM SEDIAAN LOSION TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti

    No full text
    Background: Dengue is virus disease, it can cause mortality of patients in a few days and it is transmitted by Aedes aegypti mosquito. Botanic repellent is one of materials used to reduce mosquito bite. Objective: To find repellent potency of essential oils of clove (Syzygium aromaticum, L), nutmeg (Myristica fragans Houtt) and celery (Apium graveolens L.) in lotion preparation against Aedes aegypti mosquito bite. Method: This research is quasi experimental with test stages such as negative control test, preliminary test, and real test, by experimenting hands which had been smeared by test material and entered the hands into mosquito cage. Results: essential oils of clove, nutmeg and celery in lotion preparation were found functioning as repellent against Aedes aegypti mosquito for each repellent of essential oils which were experimented such as 5.25% clove, 9.69% nutmeg and 12.06 celer
    corecore