8 research outputs found

    Kombinasi Pengukuran Radioaktivitas Batuan Dan Geofisika Dalam Menentukan Akuifer Airtanah Potensial Di Desa Sumbermanjing Kulon, Pagak, Malang, Jawa Timur

    Full text link
    Daerah penelitian merupakan daerah yang mengalami kesulitan penyediaan air bersih. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik geologi, perangkap stratigrafi dan karakteristik sifat geofisika bawah permukaan guna identifikasi keberadaan, kedalaman dan sebaran akuifer. Tujuan penelitian ini adalah penentuan lokasi titik potensial untuk dilakukan pemboran sumur airtanah guna memenuhi kebutuhan air di daerah ini. Tahapan penelitian meliputi pemetaan topografi, pemetaan geologi, pengukuran radioaktivitas soil/batuan, survei geolistrik (tahanan jenis) dan analisis penentuan titik potensial untuk pemboran. Daerah penelitian merupakan dataran bergelombang, secara litologi tersusun atas satuan batupasir dan satuan batugamping. Nilai Radioaktivitas batugamping antara 30c/s - 45c/s, batupasir gampingan 20c/s - 30c/s, dan batupasir tufan 100 Wm), batulempung (1Wm - 7Wm), batupasir-1 (10Wm - 33Wm) dan batupasir-2 (14Wm - 17Wm). Analisis terpadu menghasilkan dua lokasi potensial untuk pemboran dengan koordinat titik 1 UTM 49M 664327mT, 9082526mU, 346 mdpl dan titik 2 UTM 49M 664333mT, 9082750mU, 349 mdpl. The study area is an area with difficulties in fresh water supply. This study aimed to investigate geological characteristics, stratigraphical traps and sub surface geophysical characteristics to identify aquifer existance, depth and distribution. The purpose of this study is to determine the potencial location for groundwater drilling to fulfill the needs of fresh water in this area. Stages of activities include topography mapping, geological mapping, soil/rocks radioactivity measurements, geoelectric (resistivity) surveys and potential location determination analysis for drilling. The study area is an area with undulating terrain, litologically composed with sandstone unit and limestone unit. Radioctivity value of limestone ranged from 30c/s to 45c/s, carbonaceous sandstone ranged from 20c/s to 30c/s, and tuffaceous sandstone lower than 20c/s. Based from geoelectrical measurements analysis, lithologically this area devide into 4 rock layers, i.e. limestone (>100Wm), claystone (1Wm - 7 Wm), sandstone-1 (10Wm - 33Wm), and sandstone-2 (14Wm - 17 Wm). Integrated analysis resulted 2 potential location for drilling with coordinates for location 1 UTM 49M 664327mT, 9082526mU, 346 mdpl and location 2 UTM 49M 664333mT, 9082750mU, 349 mdpl

    Prospek Thorium Pada Endapan Aluvial Di Daerah Koba Dan Sekitarnya

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian prospek thorium pada endapan aluvial di daerah Koba Kabupaten Bangka Tengah dan sekitarnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui prospek thorium pada endapan aluvial. Metodologi yang digunakan adalah pemetaan geologi, pemetaan radioaktivitas singkapan batuan, percontohan dan analisis butir mineral berat serta analisis kadar thorium mineral berat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa litologi daerah penelitian tersusun oleh satuan metabatupasir dengan nilai radioaktivitas 35 – 200 c/s, intrusi granit dengan nilai radioaktivitas 140 – 550 c/s dan endapan aluvial dengan nilai radioaktivitas 40 – 300 c/s SPP2NF. Kadar rata-rata monasit dalam mineral berat 7,54%, kadar rata-rata thorium dalam mineral berat 1.410 ppm, luas pelamparan aluvial 400 km2 dengan tebal rata-rata 3,77 meter. Berdasarkan tipe deposit (plaser) yang tergolong relatif mudah untuk ditambang dengan biaya murah, persentase monasit dan kadar thorium cukup tinggi sehingga prospek thorium Koba layak untuk dikembangkan. The objective of the present study of the thorium in placer of Koba, Central Bangka District, Bangka Belitung Province and its surrounding is to find out thorium prospect in alluvial deposits. The study method are geological and radiometrical mapping, grain counting and thorium grade analysis of pan concentrated. Result of the research reveals that lithology of the investigation area compose of metasandstone unit with radiometric value of 35 c/s - 200 c/s, granite intrusion with radiometric value of 140-550 c/s and alluvial with radiometric value of 40-300 c/s SPP2NF. Content of monazite in the pan concentrated is approximately 7.54 %, content of thorium in pan concentrated of 1410 ppm, covered alluvial deposits of about 400 kilometers square with average thickness 3.77 meters. According to the study thorium prospect in Koba area is feasible to be Based on the type of deposit (placer) which are relatively easy to be mined at low cost, high content of monazite and thorium so that the prospect thorium Koba feasible to develop

    Pola Tahanan Jenis Dan Konduktivitas Batuan Mengandung Mineral Radioaktif Di Botteng Dan Takandeang, Mamuju, Sulawesi Barat

    Get PDF
    The general investigation activities of radioactive minerals in Mamuju Area, West Sulawesi is a respon of the environmental radioactivity measurement result, which shows the existence of high radioactivity value. High radioactive mineral content found in Botteng and Takandeang Villages. From the outcrops, they composed of leucite-basalt rocks; meanwhile the subsurface characteristics of this area are unknown. To characterize the subsurface geology, related to uranium and thorium mineralization in Botteng and Takandeang area, geophysical measurement conducted using resistivity and Induced Polarization (IP) methods. The measurements carried out using Wenner and dipole-dipole configurations. The measurements started with the creation of six measurement paths where three lines: GF/BTGY-01, GF/BTGK-02, and GF/BTGK-04 are in Botteng and three other lines: GF/TKDK-01, GF/TKDK-07 and, GF/TKDY-06 are in Takandeang. Measurements conducted by crossing the surface radiometric anomaly distribution. The result showed anomaly occurences on autobreccia distribution in GF/TKDY-6, GF/TKDK-07, and GF/BTGK-04 locations. Several mineralization indication on surface identified in GF/BTGK-0, and GF/TKDK-01 sections, charaterized by chargeability anomalies more than 25.14 ms and 81.4 ms respectively. All significant anomalies are recomended as drilling location

    Geologi Dan Identifikasi Cebakan Bijih Di Daerah Batubesi, Belitung Timur

    Get PDF
    The Batubesi area in Belitung Timur is located in the eastern part of the Southeast Asian granites tin belt zone, so that it expected as a potential area for the occurence of ore deposit such as iron and cassiterite associate with monazite and other accessories minerals. The study aimed to understand the geological setting and to determine the occurrence of primary ore deposit and its radioactive accessories minerals. The methodologies in this research are geological mapping, uranium and thorium grade measurement, petrography, mineragraphy and grain counting analysis. The area composed by granite and metasandstone units. Types of granites are biotite and hornblende granites. The geological structures founded in this area are SW-NE sinistral and NW-SE dextral faults. Ore deposit in the area is primary iron ore deposits of skarn iron tin polymetallic type where magnetite is the main mineral while monazite and zircon are radioactive accessories minerals. The other accessories minerals are hematite, ilmenite, cassiterite, and rutile

    Penentuan Daerah Prospek Logam Tanah Jarang di Pulau Singkep

    Full text link
    Logam tanah jarang merupakan bahan stategis yang digunakan pada perangkat teknologi tinggi dan energi bersih. Di Indonesia logam tanah jarang terkandung dalam mineral monasit, zirkon, dan xenotim sebagai mineral-mineral ikutan pada penambangan timah di zona granit jalur timah Kepulauan Riau hingga Bangka Belitung. Singkep merupakan salah satu wilayah potensial logam tanah jarang karena terletak pada zona granit jalur timah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah prospek logam tanah jarang di Pulau Singkep. Metoda yang digunakan adalah pengambilan 25 sampel konsentrat dulang pada beberapa tailing bekas tambang timah di Pulau Singkep. Sampel diambil pada setiap formasi batuan yang ada di Pulau Singkep dari batuan berumur tua hingga batuan berumur muda berturut-turut adalah kuarsit Bukit Duabelas berumur Permo-Karbon, komplek Malihan Persing berumur Permo-Karbon, granit Muncung berumur Trias, granit Tanjungbuku berumur Yura, endapan rawa dan aluvium berumur Holosen. Setiap sampel konsentrat dulang dibagi menjadi dua bagian untuk analisis kandungan logam tanah jarang dan analisis mineral butir. Dua puluh lima (25) sampel dianalisis kandungan logam tanah jarangnya dan 14 sampel dianalisis kandungan mineral butirnya. Hasil analisis kandungan logam tanah jarang dan mineral butir menunjukkan bahwa daerah prospek logam tanah jarang terletak pada beberapa tailing bekas tambang timah di wilayah formasi batuan granit Muncung. Kadar lanthanum tertinggi mencapai 20100 ppm, cerium 37100 ppm, yttrium 9872 ppm dan neodymium 2840 ppm di mineral monasit, zirkon dan alanit

    Studi Geologi Awal untuk Calon Tapak PLTN di Pulau Singkep dan Lingga, Kepulauan Riau

    Full text link
    STUDI GEOLOGI AWAL UNTUK CALON TAPAK PLTN DI PULAU SINGKEP DAN LINGGA, KEPULAUAN RIAU. Pulau Singkep dan Lingga adalah bagian dari Kepulauan Riau, seperti Pulau Batam, Bintan, Karimun,terletak pada daerah strategis yang dapat menjadi lokasi dikembangkannya perdagangan dan perindustrian. Guna memenuhi kebutuhan teknologi dan listriknya, PLTN merupakan salah satu alternatif pilihan. Berdasarkan hal ini telah dilakukan studigeologi awal guna mengetahui keberadaan daerah interes untuk lokasi PLTN di Kepulauan Riau. Tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan Pulau Singkep dan Lingga dari aspek geologi sebagai daerah interes untuk ditindaklanjuti sebagai calon tapak PLTN. Metodologi penelitian meliputi studi geologi regional melalui pengumpulan data sekunder, dan survei lapangan untuk verifikasi data sekunder. Verifikasi data lapangan meliputi pengamatan batuan untuk menentukan jenis dan karakteristiknya, pengukuran struktur geologi untuk mengetahui potensi sesar dan gempa, pendataan sumber air panas untuk mengetahui aktivitas magmatisme. Pengamatan dilakukan di wilayah pesisir Pulau Singkep dan Lingga. Hasil penelitian awal untuk aspek geologi menunjukkan bahwa ditemukan beberapa daerah interes yang secara kualitatif merupakan lokasipotensial calon tapak PLTN. Dari aspek kegempaan, Pulau Singkep dan Lingga relatif aman. Sebaran batuan metamorfik dari Kompleks Malihan Persing dan granit Tanjungbuku ditemukan di Pulau Singkep, sedangkan sebaran batuan metamorf Formasi Tanjung Datuk di Pulau Lingga. Jenis batuan tersebut merupakankelompok batuan kerasdan resisten, sehinggasangat potensial untuk daerah interes calon tapak PLTN

    Karakterisasi Geoteknik Fondasi Kandidat Tapak PLTN dengan Metode Seismik Refraksi

    Full text link
    . Pemerintah Indonesia dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017–2045, menetapkan beberapa bidang utama yang akan menjadi prioritas penelitian nasional, salah satunya adalah bidang energi. Dalam tema riset teknologi kelistrikan berbasis energi baru dan terbarukan rendah/nol karbon terdapat topik riset teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) skala komersial. Pada topik riset tersebut, ditetapkan bahwa dalam jangka waktu penelitian tahun 2020–2024, dihasilkan purwarupa PLTN. Pada penelitian ini, karakterisasi geoteknik tapak PLTN dilakukan dengan menggunakan metode seismik refraksi guna melengkapi data penelitian sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perlapisan batuan bawah permukaan untuk estimasi pekerjaan terkait fondasi PLTN. Pemetaan geologi dan akuisisi data geofisika, pengolahan, serta interpretasi tanah/batuan berdasarkan parameter kecepatan gelombang kompresi (Vp). Hasil pemetaan geologi menunjukkan adanya 2 satuan batuan beku yaitu diorit kuarsa dan andesit. Hasil pengolahan dan interpretasi data seismik refraksi menghasilkan model penampang Vp pada lapisan batuan bawah permukaan. Terdapat 3 lapisan batuan di lokasi penelitian yaitu lapisan tanah (Vp = 361–715 m/s), lapisan batuan beku lapuk (Vp = 1.386–2.397 m/s), dan lapisan beku segar (Vp = 3.789–6.133 m/s). Perkiraan densitas batuan beku segar berdasarkan perhitungan adalah 2,43–2,74 g/cm3. Hasil pemodelan dapat menunjukkan kedalaman dan struktur bawah permukaan lapisan batuan beku segar yang dapat menjadi fondasi bangunan PLTN
    corecore