Penentuan Daerah Prospek Logam Tanah Jarang di Pulau Singkep

Abstract

Logam tanah jarang merupakan bahan stategis yang digunakan pada perangkat teknologi tinggi dan energi bersih. Di Indonesia logam tanah jarang terkandung dalam mineral monasit, zirkon, dan xenotim sebagai mineral-mineral ikutan pada penambangan timah di zona granit jalur timah Kepulauan Riau hingga Bangka Belitung. Singkep merupakan salah satu wilayah potensial logam tanah jarang karena terletak pada zona granit jalur timah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daerah prospek logam tanah jarang di Pulau Singkep. Metoda yang digunakan adalah pengambilan 25 sampel konsentrat dulang pada beberapa tailing bekas tambang timah di Pulau Singkep. Sampel diambil pada setiap formasi batuan yang ada di Pulau Singkep dari batuan berumur tua hingga batuan berumur muda berturut-turut adalah kuarsit Bukit Duabelas berumur Permo-Karbon, komplek Malihan Persing berumur Permo-Karbon, granit Muncung berumur Trias, granit Tanjungbuku berumur Yura, endapan rawa dan aluvium berumur Holosen. Setiap sampel konsentrat dulang dibagi menjadi dua bagian untuk analisis kandungan logam tanah jarang dan analisis mineral butir. Dua puluh lima (25) sampel dianalisis kandungan logam tanah jarangnya dan 14 sampel dianalisis kandungan mineral butirnya. Hasil analisis kandungan logam tanah jarang dan mineral butir menunjukkan bahwa daerah prospek logam tanah jarang terletak pada beberapa tailing bekas tambang timah di wilayah formasi batuan granit Muncung. Kadar lanthanum tertinggi mencapai 20100 ppm, cerium 37100 ppm, yttrium 9872 ppm dan neodymium 2840 ppm di mineral monasit, zirkon dan alanit

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions

    Last time updated on 24/05/2022