ANALISIS DESAIN PEMASANGAN PLTS ON-GRID DI GBTE UNIVERSITAS BRAWIJAYA: STUDI KELAYAKAN PADA ASPEK TEKNIK DAN EKONOMI

Solar energy is energy that comes from the sun and has great potential to be utilized, one of which is to make electricity. In line with the target of a 23% renewable energy mix in Indonesia through the National Energy General Plan (RUEN), solar energy is one of the main renewable energies to be developed through solar panels. This is intended as one of the efforts to reduce Green House Gas (GHG) emissions, achieve energy independence in the future, and form an energy source at an affordable cost. The Electrical Engineering Joint Building of Brawijaya University (GBTE UB) is one of the buildings in the UB campus which will be the object of research in this study. The purpose of this study is to determine the feasibility of  installing an on-grid rooftop Solar Power Plant (PLTS). This study was conducted by reviewing the feasibility of installation from two aspects, namely technical and economic aspects. There is several software needed in this study which include: Helioscope, PVSyst 7.2, and ETAP. Helioscope and PVSyst 7.2 are useful in determining the correct type of components and simulating various types of plotting available. Based on the simulation, it was found that 46 Trina Solar TSM-PE14A 320 Wp modules and an inverter with a capacity of 12 kW would give a Performance Ratio (PR) value of 80.7% and a DC/AC ratio of 1.23. The total power produced by PV system is 14,72 kWp and energy produced is more than 18 MWh annually will be supplied to the load at GBTE UB. ETAP 16.0 is used to determine the power distribution in the system. It is noted that the load at GBTE UB uses 15,1 kVA and still needs 8,14 kVA power supply from PLN. Economically, the initial investment required to install a PLTS on-grid is IDR 208,619,628 with a net metering scheme of 1:1. Therefore by this scheme, all surplus energy produced by the PV system might be able to be exported to PLN grid 100%. The simulation shows that the NPV is 256.265.384 IDR, IRR is 19%, PP is 6,45 tahun, and PI is 31,04. Based on the feasibility study, the PLTS system was successfully assessed as feasible to implement as an effort to accelerate renewable energy in Indonesia. Keywords: solar power plant, on-grid, Helioscope, PVSyst 7.2, Economi

Analisis Desain Pemasangan PLTS On-grid di GBTE Universitas Brawijaya: Studi Kelayakan pada Aspek Teknik dan Ekonom

Energi surya adalah energi yang bersumber dari matahari dan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan, salah satunya untuk dijadikan energi listrik. Sejalan dengan target bauran EBT 23% pada 2025 di Indonesia melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), energi surya menjadi salah satu energi terbarukan utama yang akan dikembangkan melalui panel surya. Hal ini ditujukan sebagai salah satu upaya untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), mewujudkan kemandirian energi di masa depan, dan membentuk sumber energi dengan biaya terjangkau. Gedung Bersama Teknik Elektro Universitas Brawijaya (GBTE UB) merupakan salah satu bangunan di lingkungan kampus UB yang akan menjadi objek penelitian dalam studi ini. Tujuan diadakannya studi ini adalah untuk mengetahui kelayakan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap secara on-grid. Studi ini dilakukan dengan meninjau kelayakan pemasangan dari dua aspek, yaitu aspek teknik dan ekonomi. Terdapat beberapa software yang diperlukan dalam studi ini yang meliputi: Helioscope, PVSyst 7.2, dan ETAP. Helioscope dan PVSyst 7.2 berguna dalam menentukan jenis komponen yang tepat dan simulasi berbagai jenis plotting yang ada. Berdasarkan simulasi, diperoleh bahwa sebanyak 46 modul Trina Solar TSM-PE14A 320 Wp dan sebuah inverter berkapasitas 12 kW akan memberikan nilai Performance Ratio (PR) 80,7% dan rasio DC/AC 1,23. Daya PLTS dengan total kapasitas 14,72 kWp dan energi lebih dari 18 MWh per tahun akan disuplai ke beban di GBTE UB. ETAP versi 16.0 berguna dalam menentukan distribusi daya yang ada pada sistem. Tercatat, sebanyak 15,1 kVA daya yang dipakai oleh beban masih membutuhkan daya dari PLN sebesar 8,14 kVA. Secara ekonomi, nilai investasi awal yang diperlukan dalam memasang PLTS on-grid adalah Rp 208.619.628 dengan skema net metering 1:1. Artinya melalui skema tersebut, seluruh energi yang surplus dapat diekspor ke jaringan PLN 100%. Simulasi menunjukkan bahwa nilai NPV sebesar Rp 256.265.384, IRR sebesar 19%, PP sebesar 6,45 tahun, dan PI sebesar 31,04. Berdasarkan studi kelayakan, sistem PLTS ini berhasil dinilai layak untuk diterapkan sebagai upaya mendorong akselerasi energi terbarukan di Indonesia