4 research outputs found
EFEKTIVITAS PENGELOLAAN LIMBAH PADAT MEDIS INFEKSIUS DI RUMAH SAKIT XYZ KOTA BALIKPAPAN
Rumah Sakit XYZ Kota Balikpapan yang di bangun pada tahun 1949 oleh perusahaan minyak dari belanda yang didirikan diatas luas tanah 35.577,28 m₂. Rumah Sakit XYZ mempunyai 19 ruangan rawat jalan, 17 ruangan rawat inap (150 tempat tidur) dan beberapa fasilitas lainnya. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan jumlah responden 5 orang, pertimbangan yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian ini yaitu petugas cleaning service (pemisahan, pengemasan dan pengangkutan limbah infeksius), petugas pembakaran limbah medis (penyimpanan dan pembakaran limbah padat infeksius) dan kepala HSE rumah sakit XYZ kota Balikpapan, hal ini dilakukan karena ketiga bagian tersebut sangat berkaitan erat dengan limbah padat infeksius yang ada di rumah sakit. Dari hasil observasi dilapangan menunjukan adanya respon positif terhadap peneliti dalam melakukan observasi dilapangan yang berkaitan tentang efektifitas penanganan limbah padat infeksius yang ada di rumah sakit XYZ. Berdasarkan penelitian di rumah sakit terdapat kondisi pengelolaan limbah (pemisahan, pengemasan, penyimpanan dan standar bangunan TPS) 89% sesuai dengan aturan dan 11% tidak sesuai dengan aturan, karna terdapatnya penumpukan limbah B3 digudang TPS limbah infeksius, dan untuk penelitian kondisi incinerator rumah sakit XYZ terdapat 80% kondisi sesuai dan 20% kondisi yang tidak sesuai, yaitu dimana tidak tercapainya temperature pada kondisi maksimal yaitu 1000°C yang pembakaran hanya pada kondisi 300 - 400°C yang mengakibatkan kondisi limbah infeksius tidak menjadi abu.
Upper Control Limit (UCL) didapat nilai sebesar 672; dari hasil analisis daerah rawan kecelakaan dimana nilai EAN tertinggi sebesar 102 kecelakaan dengan jumlah korban 5 meninggal dunia, 5 luka berat serta 4 luka ringan dan nilai UCL tertinggi sebesar
53 terjadi di segmen/ruas jalan KM 13 Jl.Soekarno Hatta Balikpapan, sehingga ruas jalan KM 13 dinyatakan Daerah Rawan Kecelakaan (Black site). Dari hasil karakteristik kecelakaan terdapat adanya hubungan antara beberapa faktor usia,pekerjaan, jenis kelamin,kondisi lingkungan dan kecepatan dengan jumlah kecelakaan yang terjadi di Jl.Soekarno Hatta terutama pada ruas jalan KM 13 (blacksite).
Karakteristik kecelakaan di dominasi oleh laki-laki dengan usia rata-rata 15-20 tahun dan berstatus pelajar/mahasiswa;dengan kendaraan sepeda motor pada kecepatan rata-rata 68,8 km/jam di atas kecepatan yang seharusnya 60 km/jam (area sekitar pemukiman) faktor penyebab diatas adalah faktor manusia. Karakteristik kecelakaan berdasarkan waktu kejadian terjadi pada pada waktu gelap (18.00 – 05.59) merupakan faktor penyebab adalah kondisi lingkunga
Management Optimization of Cipanunjang-Cileunca Reservoir in Bandung Regency Using Discrete Markov Methods
This research discusses about intake Cikalong as water resource infrastructure supplying water for PDAM Bandung City and PDAM Bandung Regency that depend on the operational of Cipanunjang Dam-Cileunca Dam, Plengan Hydropower, Lamajan Hydropower, Cikalong Hydropower and water from Cisangkuy River. Nowdays, capacity of PDAM Bandung city is 1800 L/sec and capacity of PDAM Bandung Regency is 500 L/sec. However, the amount of water that could be provided by PDAM Bandung City is 1400 L/sec while PDAM Bandung Regency is 200 L/sec. Aim: Optimization on upstream infrastructure is needed to make sure the quantity of water being supplied sufficient. Methodology and Result: There are some methods that can be used to fulfill that aim, on this research use Stochastic Markov Method. The optimization of the reservoir is achieved by the condition of the guideline track and the actual trajectory approaching 1, which means the absence of wasted water through the spillway but through the reservoir utility function for turbine demand, irrigation raw water and raw drinking water in the downstream. The comparison between trajectory and actual trajectory of Cipanunjang Reservoir is 0.861 while for optimization of Cileunca Reservoir is 0.827. Conclusion, significance and impact study: The correlation between the actual (historical) discharge and the Markov estimation discharge on the Cipanunjang-Cileunca Reservoir is closed to 1, so it can be show that the discharge estimation is conceptual because it corresponds to the actual condition (actual discharge)
Penguatan Manajemen Operasional dan Strategi Pemasaran di Keripik Bu Sunar Desa Wonokarang
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah membenahi sistem manajemen operasioanal dan pemasaran terhadap usaha Keripik Bu Sunar. Pengabdian masyarakat ini dilakukan selama satu bulan yaitu tanggal 8 September hingga 8 Oktober 2021. Di Dusun Wonokoyo RT 5 RW 3 Desa Wonokarang Kecamatan Balong bendo Kabupaten Sidoarjo yang merupakan alamat rumah mitra. Metode yang dilakukan yaitu menggunakan data primer yaitu data hasil wawancara. Pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran melalui media sosial adalah salah satu peluang yang paling menguntungkan dan pembuatan inovasi produk dapat menarik minat masyarakat untuk membel
Industrial and Environmental Disaster Risk Assessment for Hazardous Materials in Balikpapan City, East Kalimantan, Indonesia
Industrial disasters may cause massive public health problems, as they create large environmental damage and major loss of life. Balikpapan City has experienced a large oil spill which caused an industrial and environmental disaster: five fishermen died, various public health problems arose, and damage to environmental wildlife and ecosystems occurred. The objective of this study was to evaluate the industrial and environmental disaster risk related to hazardous material (hazmat) in Balikpapan. The research method involved the use of a semi-quantitative risk analysis with an originally organized checklist, a risk matrix, and a Geographic Information System (GIS) analysis. The results suggested that the risk score in Balikpapan’s City is 32 (MEDIUM; the dominant types of hazmat were flammables and corrosives). The major sectors contributing to the risk appeared to be the mining, energy, and oil and gas industries, with a medium risk (average risk score 33), while one clean water industry showed a low risk (risk score 24) using the checklist and risk matrix. According to the results from the GIS mapping, the areas t the highest risks appeared to be located within Balikpapan City coastal regions. The industries and the government of Balikpapan must be prepared for industrial and environmental disasters by educating competent major hazmat responders and ensuring a large spills response equipment, extensive environmental monitoring and measurement, procedures to deal with major fire and explosions and adequate disaster communication and coordination