3 research outputs found
SHORELINE CHANGES AFTER THE SUNDA STRAIT TSUNAMI ON THE COAST OF PANDEGLANG REGENCY, BANTEN
The Sunda Strait tsunami occurred on the coast of west Banten and South Lampung at 22nd December 2018, resulting in 437 deaths, with10 victims missing. The disaster had various impacts on the environment and ecosystem, with this area suffering the greatest effects from the disaster. The utilisation of remote sensing technology enables the monitoring of coastal areas in an effective and low-cost manner. Shoreline extraction using the Google Earth Engine, which is an open-source platform that facilitates the processing of a large number of data quickly. This study used Landsat-8 Surface Reflectance Tier 1 data that was geometrically and radiometrically corrected, with processing using the Modification of Normalized Difference Water Index (MNDWI) algorithm. The results show that 30.1% of the coastline in Pandeglang Regency occurred suffered abrasion, 20.2% suffered accretion,while 40.7% saw no change. The maximum abrasion of 130.2 meters occurred in the village of Tanjung Jaya. Moreover, the maximum shoreline accretion was 43.3 meters in the village of Panimbang Jaya. The average shorelinechange in Pandeglang Regencywas 3.9 meters
Penggunaan Action Camera Pada Spherical Photogrammetry Untuk Pemodelan Tiga Dimensi
Penggunaan action camera untuk pengumpulan data dapat diterapkan untuk pengambilan data spherical photogrammetry. Data foto diambil dengan memposisikan kamera pada salah satu titik exposure. Titik ini menjadi sumbu rotasi kamera saat melakukan pengambilan foto dengan sudut pandang 360°. Overlap kamera panoramik dibuat vertikal untuk mendapatkan foto stereo fasad candi yang akan dibuat model tiga dimensinya. Pembuatan foto panorama memerlukan beberapa foto dengan membuat bagian dari foto yang saling bertampalan (overlap). Kelebihan foto ini ialah dengan sekali berdiri alat dapat meliput sudut pandang 360° dalam arah horisontal dan 180° dalam arah vertikal. Permukaan objek yang dimodelkan dapat direpresentasikan dalam bentuk mesh. Mesh (dalam komunitas komputer grafik) diperoleh dari penggabungan titik-titik yang menghubungan setiap fitur yang sama menjadi jaring segitiga atau biasa disebut sebagai triangular irregular network (TIN) dalam fotogrametri. Hasil akhir dari rekonstruksi objek adalah model 3D yang memiliki tekstu
ANALISIS PENURUNAN ELEVASI TANAH (LAND SUBSIDENCE) WILAYAH DKI JAKARTA
Salah satu penyebab turunya tanah di Jakarta adalah eksploitasi air tanah yang berlebih.Sejak awal
abad ke-20, penduduk Jakarta memanfaatkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air minum, maupun
kebubutuhan industri pabrik.Namun seiringnya waktu, kebutuhan air meningkat, sehingga pemanfaatan
air tanah juga meningkat. Peningkatan pemanfaatan air tanah menyebabkan turunnya tanah di Jakarta.
Setiap tahunnya di DKI Jakarta mengalami penurunan tanah, maka perlu adanya pemantauan seberapa
besar indikasi penurunan tanah di DKI Jakarta pada tahun 2011 sampai 2012.
Melalui penelitianl ini, pengujian indikasi penurunan tanah di DKI Jakarta menggunakan data
pengukuran leveling tahun 2011 dan 2012. Perhitungan perataan tinggi menggunakan metode perataan
kuadrat terkecil (least square adjustment), kemudian uji statistik hasil perataan tinggi menggunakan
distribusi chi square. Sedangkan perhitungan deformasi menggunakan metode global test dan uji
statistik deformasi menggunakan distribusi F.
Hasil perhitungan deformasi di DKI Jakarta menggunakan data pengukuran leveling perlu menggunakan
bobot pengukuran (weight). Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa uji
statistik chi square tingkat kepercayaan 95% untuk data leveling tahun 2011 dan 2012 tanpa bobot
pengukuran (weight) tidak lolos uji statistik. Hasil perhitungan deformasi metode global test dengan uji
statistik F Test tingkat kepercayaan 95% menyatakan adanya indikasi penurunan tanah di DKI Jakarta
sebesar 5,5 cm.
Katakunci: DKI Jakarta, penurunan tanah, uji statisti