6 research outputs found

    Analisis Evapotranspirasi dengan Menggunakan Metode Thornthwaite, Blaney Criddle, Hargreaves, dan Radiasi

    Get PDF
    Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evapotranspirasi dengan menggunakan beberapa metode yaitu metode Thornthwaite, Blaney Criddle, Hargreaves, dan Radiasi. Data klimatologi diambil dari dua stasiun yang berbeda, yaitu BMKG Blang Bintang dan Stasiun Klimatologi Indrapuri, Kab. Aceh Besar. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa evapotranspirasi potensial (Eto) menunjukkan Eto yang terdapat pada BMKG Blang Bintang lebih tinggi dari pada Stasiun Klimatologi Indrapuri. Perbedaan hasil perhitungan Eto yang terjadi pada setiap metode dipengaruhi oleh data-data iklim yang dipakai. Nilai evapotranspirasi potensial (Eto)yang tertinggi diperoleh dengan menggunakan metode Thornthwaite dan yang terendah dengan menggunakan metode Radiasi. Suhu, curah hujan, radiasi matahari, kecepatan angin, kelembaban udara, tekanan udara, dan lama penyinaran matahari adalah faktor-faktor yang sangat mempengaruhi proses evapotranspirasi potensial. Beberapa metode yang aplikatif untuk menghitung evapotranspirasi.Abstract. The aim of this research is to analyze the evaporation using several methods, such as: Thornthwaite, Blaney Criddle, Hargreaves, and Radiation. Climatology data were taken from two climatological stations: Board of Meteorological, Climatology, and Geophysics of Blang Bintang and Climatology Station of Indrapuri in Aceh Besar District. The results showed that potential evapotranspiration (Eto) in Blang Bintang was higher than the potential evapotranspiration in Indrapuri. The differences of potential evapotranspiration occurred due to different methods used in the calculation. The highest potential evapotranspiration (Eto) obtained using Thornthwaite method and the lowest potential evapotranspiration (Eto) obtained using Radiation method. Temperature, precipitation, solar radiation, wind speed, moisture, air pressure, and the length of solar radiation were the factors that influenced the process of potential evapotranspiration (Eto). Several applicable methods in calculating the potential evapotranspiration (Eto) in Blang Bintang  and Indrapuri were Blaney Criddle, Hargreaves and Radiation methods

    Analisis Sifat Fisika Tanah Akibat Lintasan dan Bajak Traktor Roda Empat

    Get PDF
    Abstrak. Pengolahan tanah sangat penting dalam pengendalian pemadatan tanah sebagai tindakan yang menentukan kelanjutan usaha tani pada lahan kering. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan sifat fisika dan mekanika tanah akibat penggunaan traktor dengan menggunakan bajak dan tanpa bajak pada uji lintasan traktor serta mengetahui performansi traktor pada pengolahan tanah. Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang uji lintasan dan performansi traktor roda empat terhadap analisis sifat fisika dan mekanika tanah pada lahan kering.  Penelitian ini dilaksanakan Juni sampai Agustus 2011, dengan menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi (RPB) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor yang diteliti adalah dan bajak. Dengan demikian diperoleh 6 kombinasi perlakuan, dan setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 18 satuan unit percobaan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengaruh lintasan dan bajak secara interaksi berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah dengan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan tanpa dilintasi dengan bajak (20,33 %), berpengaruh sangat nyata terhadap plastisitas dimana nilai tertinggi terdapat pada perlakuan 3 kali lintasan  dengan bajak (32,33 %). Faktor bajak berpengaruh sangat nyata terhadap permeabilitas, bobot isi, kadar air, porositas dan plastisitas tanah. Faktor lintasan hanya berpengaruh sangat nyata terhadap permeabilitas, bobot isi, dan porositas, sedangkan kadar air dan plastisitas tidak berpengaruh nyata.Analysis of Soil Physical to Flash and Plow of Four Wheeled TractorAbstract. Soil tillage is very important in controlling soil compaction as a decisive action of sustainable farming on dry land. Hence, it was needed to do a research in trail and performance of a four-wheeled tractor on physical and mechanical characteristics of dry land soil. The objectives of this experiment were to study the changes of physical and mechanical characteristics of soil due to uses of a tractor with and without a plow on a tractor trail test and to reckon tractor performances on tillage preparation. The study was conducted from June to August 2011, using a Split Plot Design with a factorial pattern, consisting of two factors. Factors studied were(1) trail, consisting of no trail, 1 xtrail, and 3 xtrails (2) plow, consisting of without plow and with plow. Therefore, there were six combinations, and each treatment was repeated 3 times, so that there were 18 experimental units. Results showed that trail and plow exerted a significant interaction on soil water content with the highest value in the combination of no trail with plow (20,33%), exerted a highly significant interaction on plasticity with the highest value found in a combination of 3 trails with plow (32,33%), while exerted no significant interaction on the other variables. Plow exerted highly significant effects on permeability, bulk, water content, porosity and soil plasticity. Trail exerted highly significant effects on permeability, bulk, and porosity, but exerted no significant effect on water content and plasticity

    PERBAlKAN METODE PENGHITUNGAN DEBIT SUNGAI MENGGUNAKAN CUBIC SPLINE 'NTERPOLATION

    No full text
    ABSTRAKMakalah ini menyajikan perbaikan metode pengukuran debit sungai menggunakan fungsi cubic spline interpolation. Fungi ini digunakan untuk menggambarkan profil sungai secara kontinyu yang terbentuk atas hasil pengukuran jarak dan kedalaman sungai. Dengan metoda baru ini, luas dan perimeter sungai lebih mudah, cepat dan tepat dihitung. Demikian pula, fungsi kebalikannnya (inverse function) tersedia menggunakan metode. Newton-Raphson sehingga memudahkan dalam perhitungan luas dan perimeter bila tinggi air sungai diketahui. Metode baru ini dapat langsung menghitung debit sungaimenggunakan formula Manning, dan menghasilkan kurva debit (rating curve). Dalam makalah ini dikemukaan satu canton pengukuran debit sungai Rudeng Aceh. Sungai ini mempunyai lebar sekitar 120 m dan kedalaman 7 m, dan pada saat pengukuran mempunyai debit 41 .3 m3/s, serta kurva debitnya mengikuti formula: Q= 0.1649 x H 2.884 , dimana Q debit (m3/s) dan H tinggi air dari dasar sungai (m).Kata Kunci: Debit Sungai, Penarnpang dan Perimeter Basah Sungai, Cubic Spline Interpolation.Diterima: 8 Agustus 2007; Disetujui: 22 Agustus 200

    Analisis Performansi Model Roda Ramping Bersirip (Narrow Lug Wheel) pada Tanah Basah di Soil Bin

    Full text link
    Rancangan roda besi bersirip pada umumnya digunakan untuk budidaya pertanian terbatas hanya pada kegiatan pengolahan tanah, tidak untuk pembenihan, penanaman dan pemeliharaan tanaman. Hal ini disebabkan oleh tidak cocok bentuk dan ukuran roda besi bersirip rancangan umum (existing). Oleh sebab itu perlu kiranya dikembangkan sebuah rancangan roda ramping bersirip (narrow lug wheel) yang bentuk dan ukurannya sesuai untuk budidaya padi sawah pada kegiatan pembenihan, penanaman dan pemeliharaan. Tujuan penelitian untuk menganalisis kinerja model roda ramping bersirip (narrow lug wheel) pada lahan basah dengan pengujian di soil bin. Sudut sirip dan tinggi sirip divariasikan, sudut sirip dirancang sebesar 300, 400 dan 450 dan lebar sirip tetap 7 cm serta tinggi sirip 7 cm, 10.5 cm dan 14 cm. Analisis hasil penelitian meliputi: hubungan tractive efficiency (%), slipp (%), sinkage (cm) terhadap beban tarik (N) pada berbagai tingkat sudut dan rasio sirip roda. Sudut sirip memiliki pengaruh dominan terhadap Perubahan slip roda, ketenggelaman roda (sinkage) dan efisiensi traksi. Ukuran sirip dan sudutsirip optimum dihasilkan oleh sirip berdimensi lebar 7 cm dan tinggi sirip 10.5 cm dengan sudut sirip 45 derajat, nilai efisiensi traksi maksimum pada ukuran sirip dan sudut sirip optimum adalah sebesar 24.5%

    Perbalkan Metode Penghitungan Debit Sungai Menggunakan Cubic Spline 'Nterpolation

    Full text link
    Makalah ini menyajikan perbaikan metode pengukuran debit sungai menggunakan fungsi cubic spline interpolation. Fungi ini digunakan untuk menggambarkan profil sungai secara kontinyu yang terbentuk atas hasil pengukuran jarak dan kedalaman sungai. Dengan metoda baru ini, luas dan perimeter sungai lebih mudah, cepat dan tepat dihitung. Demikian pula, fungsi kebalikannnya (inverse function) tersedia menggunakan metode. Newton-Raphson sehingga memudahkan dalam perhitungan luas dan perimeter bila tinggi air sungai diketahui. Metode baru ini dapat langsung menghitung debit sungaimenggunakan formula Manning, dan menghasilkan kurva debit (rating curve). Dalam makalah ini dikemukaan satu canton pengukuran debit sungai Rudeng Aceh. Sungai ini mempunyai lebar sekitar 120 m dan kedalaman 7 m, dan pada saat pengukuran mempunyai debit 41 .3 m3/s, serta kurva debitnya mengikuti formula: Q= 0.1649 x H 2.884 , dimana Q debit (m3/s) dan H tinggi air dari dasar sungai (m)
    corecore