405 research outputs found

    DIVERSIFIKASI USAHA KERAJINAN TIKAR PANDAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN DI DESA TUMBU KELOD KABUPATEN KARANGASEM – BALI

    Get PDF
    Mitra yang menjadi tempat pengabdian Program Kemitraan Masyarakat ini adalah kelompok pengerajin tikar pandan berasal dari Dinas Tumbu Kelod, Desa Tumbu Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem. Tikar pandan ini merupakan barang setengah jadi yang dijual 50 - 120 ribu perlembar kepada pengepul. Permasalahan yang menjadi prioritas bersama yaitu, mitra tidak mampu memproduksi barang jadi karena tidak memiliki keterampilan yang cukup dan alat – alat produksi dalam mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga pendapatan yang diperoleh sangat kurang. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, mitra akan diberikan pelatihan keterampilan dan sumbangan alat – alat untuk melakukan diversifikasi produk dalam meningkatkan penjualan. Diversifikasi ini berupa desain mulai dari motif sampai bentuk barang jadi. Adapun hasil pengabdian yaitu Pengetahuan mitra meningkat 80% dalam mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi, Mitra mampu membuat beberapa produk dari bahan tikar seperti tas dengan berbagai ukuran

    PEMBERDAYAAN EKONOMI KREATIF KELOMPOK SEKA WIRANG DALAM PEMBUATAN BUMBU SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN KULINER MASAKAN KHAS BALI DESA BUKIT – KARANGASEM

    Get PDF
    Bumbu merupakan bagian dari pengolahan hidangan yang mampu mem-berikan rasa aroma dan warna yang dapat menimbulkan selera. Mitra pada pengabdian kali ini adalah Kelompok Seka Wirang yang menyediakan bumbu bali/rajang yang dijual sekitar pasar desa. Bumbu yang dijual di pasar memiliki tampilan yang sederhana hanya di bungkus dengan plastik, karena bumbu yang dihasilkan cukup sedikit dan pengolahannya cukup lama. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mitra diberikan solusi yaitu:  memberikan hibah barang untuk mempecepat produksi, dan memberikan pelatihan pengemsan dan desain logo bagi produk mitra. Berdasarkan kegiatan yang sudah dilaksanakan produksi mitra meningkat sebesar 35% dengan bantuan alat – alat produksi yang telah diberikan. Produk mitra sudah dikemas dengan menggunakan botol bumbu/kemasan yang diberikan label dengan nama bumbu bali “NePaon”. Produk ini mampu bertahan selama 7 minggu

    ANALISIS FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN TRUST SEBAGAI INTERVENING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity) Universitas Terbuka Denpasar melalui faktor kepercayaan (trust) yang berimplikasi pada pengambilan keputusan mahasiswa berkuliah di Universitas Terbuka Denpasar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin kompetitifnya persaingan antar universitas baik negeri maupun swasta, serta Universitas Terbuka sebagai universitas yang menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh dan terbuka tentu harus mendapatkan kepercayaan (trust) bagi mahasiswanya karena pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka. Penelitian ini menggunakan Metode Analisis Jalur (Path Analysis) dengan sampel 356 mahasiswa Universitas Terbuka Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan, kebaikan hati, dan integritas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan mahasiswa Universitas Terbuka, (2) Kemampuan, kebaikan hati, integritas, dan kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa Universitas Terbuka, dan (3) Kepercayaan memediasi kemampuan, kebaikan hati, dan integritas

    First-principles study on the intermediate compounds of LiBH4_4

    Full text link
    We report the results of the first-principles calculation on the intermediate compounds of LiBH4_4. The stability of LiB3_3H8_8 and Li2_2Bn_nHn(n=5−12)_n (n=5-12) has been examined with the ultrasoft pseudopotential method based on the density functional theory. Theoretical prediction has suggested that monoclinic Li2_2B12_{12}H12_{12} is the most stable among the candidate materials. We propose the following hydriding/dehydriding process of LiBH4_4 via this intermediate compound : LiBH4↔1/12_4 \leftrightarrow {1/12}Li2_{2}B12_{12}H12+5/6_{12} + {5/6} LiH +13/12+ {13/12}H2↔_2 \leftrightarrow LiH ++ B +3/2+ {3/2} H2_2. The hydrogen content and enthalpy of the first reaction are estimated to be 10 mass% and 56 kJ/mol H2_2, respectively, and those of the second reaction are 4 mass% and 125 kJ/mol H2_2. They are in good agreement with experimental results of the thermal desorption spectra of LiBH4_4. Our calculation has predicted that the bending modes for the Γ\Gamma-phonon frequencies of monoclinic Li2_2B12_{12}H12_{12} are lower than that of LiBH4_4, while stretching modes are higher. These results are very useful for the experimental search and identification of possible intermediate compounds.Comment: 7 pages, 5 figures, submitted to PR

    PENINGKATAN PRODUKSI INDUSTRI RUMAH TANGGA JAJE BEGINA DI DESA TEGAL LINGGAH KABUPATEN KARANGASEM

    Get PDF
    The partner in this community partnership program activity is Mrs. Ni Nengah Resti whose address is in Tegallinggah Village, Karangasem District. Jaje begina production is produced using sufficient and simple equipment, both in processing and in the packaging process. Marketing is carried out conventionally by partners by leaving products in nearby stalls and selling them to the market. Another obstacle faced by partners in the packaging process is still using staples without labels. The solutions provided in this service activity are based on the principles of intensification, extensification and rationalization in three activity methods of awareness, capacity building and mentoring. The aim of this community service is how to increase the quantity and quality of products from partners. The results of the service show that partners are able to increase the quantity and quality of products, where the time needed to produce such snacks is shorter than before. Products produced by partners already have the label "jaje begina me' resti" with marketing using the social media fan page Facebook. The partner response was very satisfying with a percentage of 72,14%

    Origin of the interhemispheric potential mismatch of merging cells for interplanetary magnetic field B Y ‐dominated periods

    Full text link
    Peer Reviewedhttp://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/2027.42/95141/1/jgra18727.pd

    Pendidikan Sepuluh Keterampilan Sosial untuk Anak-Anak di Desa Seririt Buleleng Bali

    Get PDF
    Peran masyarakat sangat penting dalam pendidikan karakter anak-anak, setelah peran orang tua dan keluarga dekat. Dalam konteks Bali, masyarakat memiliki lembaga yang disebut banjar di mana warga dapat berkumpul untuk melaksanakan kegiatan sosial apa saja. Mulai dari pertemuan rutin untuk membahas tentang kondisi lingkungan aktual, upacara keagamaan, kesehatan masyarakat, sarana dan prasana umum sampai dengan kegiatan pendidikan untuk anakanak. Salah satu contoh lokasi, di wilayah Kecamatan Seririt, Buleleng, Bali, di mana banyak terdapat bale banjar yang digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan juga Taman Kanak-Kanak (TK), serta tempat bermain bagi anak-anak Sekolah Dasar (SD). Pendidikan Sepuluh Keterampilan Sosial (PSKS) yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat, membantu anak-anak dalam menemukan dan memperbaiki kekurangan dari setiap kepribadian melalui berbagai teknik dan juga berbagai materi dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), yang mencakup pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan teknik pembelajaran, serta pelaksanaan sharing dan pembagian modul untuk orang tua dan guru-guru. Tim pengabdian masyarakat mengajak bersama-sama melaksanakan PSKS. Pelaksanaan kegiatan tim pengabdian masyarakat dibantu oleh mahasiswa Bidikmisi Universitas Terbuka Denpasar. Kegiatan ini telah dilaksanakan di masing-masing banjar selama 8 bulan. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah adanya perubahan sikap anak-anak setelah melaksanakan kegiatan yaitu menjadi lebih sopan-santun, lebih percaya diri untuk aktif bertanya dan menjawab, lebih fokus, serta bersemangat dalam melaksanakan proses belajar

    Strong ice-ocean interaction beneath Shirase Glacier Tongue in East Antarctica

    Get PDF
    Mass loss from the Antarctic ice sheet, Earth’s largest freshwater reservoir, results directly in global sea-level rise and Southern Ocean freshening. Observational and modeling studies have demonstrated that ice shelf basal melting, resulting from the inflow of warm water onto the Antarctic continental shelf, plays a key role in the ice sheet’s mass balance. In recent decades, warm ocean-cryosphere interaction in the Amundsen and Bellingshausen seas has received a great deal of attention. However, except for Totten Ice Shelf, East Antarctic ice shelves typically have cold ice cavities with low basal melt rates. Here we present direct observational evidence of high basal melt rates (7–16 m yr−1) beneath an East Antarctic ice shelf, Shirase Glacier Tongue, driven by southward-flowing warm water guided by a deep continuous trough extending to the continental slope. The strength of the alongshore wind controls the thickness of the inflowing warm water layer and the rate of basal melting

    Perspectives of people in Mali toward genetically-modified mosquitoes for malaria control

    Get PDF
    Background: Genetically-modified (GM) mosquitoes have been proposed as part of an integrated vector control strategy for malaria control. Public acceptance is essential prior to field trials, particularly since mosquitoes are a vector of human disease and genetically modified organisms (GMOs) face strong scepticism in developed and developing nations. Despite this, in sub-Saharan Africa, where the GM mosquito effort is primarily directed, very little data is available on perspectives to GMOs. Here, results are presented of a qualitative survey of public attitudes to GM mosquitoes for malaria control in rural and urban areas of Mali, West Africa between the months of October 2008 and June 2009. Methods: The sample consisted of 80 individuals - 30 living in rural communities, 30 living in urban suburbs of Bamako, and 20 Western-trained and traditional health professionals working in Bamako and Bandiagara. Questions were asked about the cause of malaria, heredity and selective breeding. This led to questions about genetic alterations, and acceptable conditions for a release of pest-resistant GM corn and malaria-refractory GM mosquitoes. Finally, participants were asked about the decision-making process in their community. Interviews were transcribed and responses were categorized according to general themes. Results: Most participants cited mosquitoes as one of several causes of malaria. The concept of the gene was not widely understood; however selective breeding was understood, allowing limited communication of the concept of genetic modification. Participants were open to a release of pest-resistant GM corn, often wanting to conduct a trial themselves. The concept of a trial was reapplied to GM mosquitoes, although less frequently. Participants wanted to see evidence that GM mosquitoes can reduce malaria prevalence without negative consequences for human health and the environment. For several participants, a mosquito control programme was preferred; however a transgenic release that satisfied certain requirements was usually acceptable. Conclusions: Although there were some dissenters, the majority of participants were pragmatic towards a release of GM mosquitoes. An array of social and cultural issues associated with malaria, mosquitoes and genetic engineering became apparent. If these can be successfully addressed, then social acceptance among the populations surveyed seems promising
    • 

    corecore