218 research outputs found

    Kajian Sistem USAhatani Buah Kesemek (Diosphyros Kaki L.f) dan Permasalahannya di Kabupaten Garut – Jawa Barat

    Full text link
    The research was conducted at Barusuda and Giriawas Villages (Cikajang District), and Cisurupan Village(Cisurupan District), Garut Regency, West Java Province from September to October 2002. Data collection wascarried through a survey using semi-structure questionnaires from 50 respondents (producing-farmer, persimmonhome industry owners, intermediate sellers, local community, and agricultural officers). The research aimed toidentify the persimmon agribusiness system. Persimmon farming was carried out in a simple manner characteristizedby: (1) minimum maintenance (without fertilizer and plant protection effort), (2) manual harvest, and (3) diversifiedplants spacing, cultivars and ages of the tress. Yileds of persimmon varied from 25 –200 kg/tree, and yeild of Kapascultivar was higher than that of Reundeu. Average farmer's tree ownership was 101 trees/farmer. Post-harvestactivities were carried by local intermediate sellers. Benefits of the producing-farmers were 1/43 of thoseagroindustries'owners (Rp 2,283,300.00/year vs. Rp 98,942,500.00/year), and 1/34 times benefit of the localintermediatae-sellers (Rp 2,283,300.00/year vs. Rp 77,931,00.00/year). The producing-farmers were lack of extensionin plants practice. The intermediate sellers and owners of persimmon home industry were lack of knowledges onharvest and post-harvest processes, and processed-fruit products diversification.Key word : Diospyros kaki, farming system, post-harvest, home industry, GarutPenelitian ini di laksanakan di Desa Barusuda dan Desa Giriawas (Kecamatan Cikajang), serta DesaCisurupan (Kecamatan Cisurupan), Kabupaten Garut, Jawa Barat dari Bulan September sampai dengan Oktober 2002,dengan metode survai menggunakan kuesioner semi terstruktur pada 50 responden : (petani-produsen; pengrajinindustri pengolahan kesemek; pedagang-pengumpul; tokoh masyarakat; dan petugas pertanian) untuk dua kecamatan.Teknik pengambilan data dilakukan melalui wawancara; pengamatan langsung, dan pengukuran. Tujuanmengidentifikasi sistem budidaya pada tingkat petani dan sistem pemasarannya, serta permasalahan dan upayapenanggulangannya. Hasil penelitian menunjukan, bahwa budidaya kesemek di tingkat petani masih dilakukan secarasederhana, dengan karakteristik : (1) pemeliharaan minimum (tanpa pupuk dan upaya proteksi tanaman); (2)pemanenan dengan cara manual (dipetik), serta (3) jarak tanam, kultivar dan umur tanaman beragam. Hasil kesemek25-200 kg/ph, kultivar Kapas lebih tinggi dibandingkan kultivar Reundeu. Pemilikan pohon petani rata-rata 101,3ph/org, Penanganan fungsi pascapanen sudah ada, namun dilakukan oleh pedagang-pegumpul (Bandar Lokal) danpengrajin industri pengolahan bukan oleh petani-produsen. Keuntungan petani-produsen setara dengan 1/43keuntungan pengrajin industri pengolahan sale (Rp 2.283.300,00/th-B/C rasio 3,40 vs Rp 98.942.500,00/th-B/C rasio2,14), dan 1/34 dari keuntungan pedagang-pengumpul desa/kecamatan (Bandar Lokal) (Rp 2.283.300,00/th-B/C rasio3,40 vs Rp 77.931.000,00/th-B/C rasio 0,94). Permasalahan pada petani-produsen adalah kurangnya upaya pembinaanpetugas dalam teknik budidaya, terutama dalam rangka peningkatan kuantitas hasil panen dan produksi. Sedangkanpada pedagang-pengumpul dan pengrajin industri pengolahan umumnya mengharapkan bimbingan dan introduksiteknologi alat dan proses pada aspek panen dan pascapanen, serta diversifikasi produk olahan kesemek. Upayapelatihan tentang berbagai aspek dari sistem produksi kesemek juga diperlukan bagi petugas lingkup pertaniansetempat

    Penerapan Progressive Web Apps untuk Pengembangan Fitur Push Notification dan Multi-Platform Installable pada Aplikasi Beasiswa

    Get PDF
    Kecenderungan orang dalam melihat website yang sewaktu-waktu dan tidak rutin berpotensi untuk kehilangan informasi. Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang dapat memberikan perhatian kepada pengguna jika terdapat informasi baru pada aplikasi web. Progressive Web Apps merupakan sebuah teknologi pada aplikasi web agar memiliki kemampuan seperti aplikasi native. Salah satu fitur yang didukung oleh PWA adalah push notification. Selain itu, PWA juga mendukung fitur multiplatform installable. Fitur tersebut berguna agar aplikasi dapat dipasang pada perangkat yang beragam dan dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan PWA untuk pengembangan fitur push notification dan multi-platform installable, serta melakukan pengujian terhadap keberhasilan pengembangan dua fitur tersebut pada aplikasi beasiswa. Pengujian dilakukan dengan metode pengujian blackbox dan pengujian performa pengiriman notifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fitur push notification dan multi-platform installable pada aplikasi beasiswa berhasil dikembangkan dengan menerapkan PWA. Kedua fitur tersebut dapat bekerja pada sistem operasi android, windows, dan iOS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perangkat dengan sistem operasi android dan windows berhasil melalui seluruh skenario pengujian blackbox. Sedangkan perangkat dengan sistem operasi iOS gagal pada satu skenario pengujian yaitu pengiriman notifikasi dengan gambar. Pengujian performa pengiriman notifikasi menunjukkan bahwa besar data gambar yang akan ditampilkan pada notifikasi tidak mempengaruhi durasi pengiriman notifikasi dari server menuju perangkat. Sedangkan besar data gambar mempengaruhi durasi perangkat dalam menampilkan notifikasi. Kata Kunci— Progressive Web Apps, Push Notification, MultiPlatform, Firebase Cloud Messaging, Aplikasi Beasiswa

    Correlation Analysis Between Seawater Intrusion And Mangrove Greenbelt

    Get PDF
    Seawater intrusion is an entry process of seawater to land. Many factors have caused seawater intrusion from freshwater exploitation until mangrove degradation. Mangrove ecosystem is a type of forest ecosystem which has an ability to reduce seawater intrusion. This paper analyzes the estimation and prediction of seawater intrusion and correlation between widths of mangrove with seawater intrusion. The relation analysis between the width of mangrove greenbelt with seawater intrusion used an equation model to predict seawater intrusion. The research method used sampling technique, system analysis with powersim software, correlation analysis and mathematical method with trend line analysis. Results show that (1) the mangrove density in the coastal area is approximately 50 – 109 trees/ha. (2) Simulation results showed seawater intrusion rate was about 0.20 km year (with mangrove as a component system), but reached 0.3 – 0.4 km/year (without mangrove as a component system). (3) The simulation result also showed that freshwater salinity was estimated to increase from 1.92 ppt to 4.86 ppt. (4) The relation model between seawater intrusion and mangrove greenbelt showed that correlation coefficient was 0.97 with the equation seawater intrusion (m) = 2264.9 * exp (-0.009 * the width of mangrove greenbelt (m)), the correlation of mangrove width with seawater intrusion was 0.97. (5) Avicennia marina, Avicennia alba, Rhizophora styllosa, Sonneratia alba and Sonneratia caseolaris were the mangrove species that had the best ability to reduce seawater intrusion

    Pelatihan Dan Pendampingan Pemanfaatan Aplikasi Google Meet Untuk Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di SMP Negeri 2 Tegallalang – Gianyar

    Get PDF
    SMP Negeri 2 Tegalalang Gianyar berlokasi di Br. Jasan Sebatu dengan status akreditasi A dan berdiri pada tahun 1986. SMP Negeri 2 Tegalalang memiliki jumlah guru 37 dan jumlah siswa aktif 598. Alumni yang telah diluluskan oleh SMP Negeri 2 Tegallalang pada tahun 2020 adalah 190 siswa. Permasalahan yang diangkat berdasarkan kondisi kegiatan belajar mengajar pada masa Pandemi Covid-19, adalah adanya ketidakmaksimalan pengajaran dari para guru kepada siswanya, dimana para guru belum secara optimal menerapkan pembelajaran secara daring dikarenakan keterbatasan pengetahuan. Kondisi saat ini komunikasi yang terjadi antara guru dan siswa hanya melalui aplikasi whatsapp, penyampaian materi berupa bahan bacaan, sehingga proses belajar mengajar dirasa kurang interaktif. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka melalui kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan kegiatan pelatihan dan penggunaan media online pendukung pembelajaran dengan mengenalkan aplikasi komunikasi konferensi yaitu google meet. Pelatihan penggunaan aplikasi ini bisa memberikan fasilitas untuk melakukan proses pembelajaran secara daring antara guru dengan siswa tanpa adanya pembatasan waktu dan kemudahan fitur aplikasi yang mudah digunakan. Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan menunjukkan bahwa para guru telah mampu menggunakan dan menerapkan penggunaan aplikasi google meet sebagai media pengajaran kepada para siswanya, dengan jumlah pembuatan kelas ajar sebanyak 28 pertemuan

    Universitas Pertamina Starting Act (UPSTRACT) 3.0 Sebagai Edukasi Pengelolaan dan Pengolahan Limbah Padat

    Get PDF
    Permasalahan sampah di lingkungan kampus menjadi salah satu tantangan. Upaya pengendalian dampak lingkungan tidak terlepas dari bagaimana cara pengolahan sampah. Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Pertamina melaksanakan rangkaian kegiatan UPSTRACT 3.0 (Universitas Pertamina Starting Act 3.0) dengan tema Solid Waste Treatment for Sustainable Cities and Communities untuk mengendalikan dampak lingkungan negatif yang mungkin terjadi. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah untuk kepedulian terutama warga Kampus Universitas Pertamina terhadap pengolahan sampah Rangkaian kegitan ini yaitu lomba inovasi teknologi, -pemaparan mesin pencacah plastik dan pemaparan redesain TPS, dan talk show pengolahan sampah. Tingginya tingkat inovasi lingkungan yang terukur dalam kegiatan ini berkorelasi dengan tingginya kepedulian warga kampus terhadap pencegahan pencemaran lingkungan oleh sampa
    corecore