19 research outputs found
APLIKASI KATALIS NaOH PADA PROSES TRANS ESTERIFIKASI KOPRA MENJADI BIODIESEL
Proses konversi minyak kopra (kelapa) menjadi biodiesel dilakukan dalam bejana tertutup dengan menggunakan metanol dan bantuan katalis berupa NaOH pada tahap esterifikasi dan H2SO4 pada tahap transestrifikasi. Faktor yang mempengaruhi konversi minyak kopra menjadi biodiesel adalah jumlah penambahan metanol dan katalis basa yang digunakan. Secara kuantitatif semakin besar jumlah metanol yang digunakan, (15%, 20%,dan 25%) maka semakin tinggi volume biodieselnya. Hal ini terlihat pada penggunaan metanol 25 % menghasilkan volume terbanyak yaitu 82, 87 dan 84 ml.Penggunaan NaOH optimum yaitu 0,75%, dilihat dari menghasilkan volume biodiesel terbanyak, yaitu 87, 84 dan 80 ml
Kritik Terhadap Pemikiran Abdul Munir Mulkhan Mengenai Konsep Ketuhanan Dan Pluralisme Syekh Siti Jenar
Paham pluralisme agama menjadi salah satu tantangan serius bagi pemikiran Islam kontemporer. Paham ini pada dasarnya menyatakan bahwa semua agama adalah jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. Salah seorang yang cukup aktif menyebarkan paham ini adalah Abdul Munir Mulkhan. Melalui buku-buku tentang Syekh Siti Jenar, Abdul Munir Mulkhan berupaya mencari pembenaran bahwa paham pluralisme agama berasal dari ajaran lokal. Penelitian ini bertujuan menguraikan bagaimana pemahaman Abdul Munir Mulkhan terhadap konsep Ketuhanan dan Pluralisme Syekh Siti Jenar. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Pendekatannya adalah pendekatan deskriptif yang dilakukan
dengan meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Berdasarkan penelitian ini, Abdul Munir Mulkhan salah paham terhadap ajaran
Syekh Siti Jenar sehingga menganggapnya sebagai pembenaran dari paham pluralisme agama dan penolakan terhadap syariat Islam. Pemahaman Abdul Munir Mulkhan terhadap ajaran Syekh Siti Jenar memiliki persamaan dengan ajaran para anggota SI Merah yang berideologi komunis. Keduanya menyandarkan ajaran Syekh Siti Jenar dari Serat Syekh Siti Jenar karya Raden Panji Natarata. Akan tetapi, keduanya juga berbeda pemahaman dengan sang penulis Serat Syekh Siti Jenar, yakni R.P. Natarata
Kritik Interpretasi Kelompok Pemikir Liberal Terhadap Ayat Al-Qur’an Tentang Jilbab Berdasarkan Tinjauan Ulama Dalam Surah Al-AḤzâb Ayat 59
This thesis purposed to discuss interpretation from liberal thinkers group
towards al-Qur’an verses about veil based on ‘ulamâ reference into surah al-
Aḥzâb ayat 59. There three (3) focus of discussion divided into research plan, are:
those are interpretation of liberal thinkers towards al-Qur’an verses about veil,
ulama’s reference discourse for veil verses, and critics for liberal thinker about
veil based on commentary of ulama’s review. Research methods that is used is
deductive one with analysis approach of ta’ṣîl, taṣwîr, tarsyîd, taṭwîr, dan tanżîr
according to Islamic worldview concept.
The research result shows that veil obligation is very obvious pured
(ṣarîh) at surah al-Aḥzâb ayat 59, interpreted differently by liberal thinker as
culture from Arabic and will not suitable to be applied now for several
arguments, such as: ḥijâb supposed to be Arabic tradition in Rasulullah pbuh era
only, the proof for ḥijâb is derived from solitary hadîṡ (Ḥadîṡ Âḥad) which is not
valid to be used as argumentation ḥujjah syarʻe, ḥijâb is a symbol of restraint and
oppression women, and ḥijâb is not a proof (evidence) symbol of faith and
obedience ones.
Argument and interpretation of liberal thinkers clearly erroneous, given
the clarity of textual paragraph and tafsir ulama, caption sabab nuzûl, the
arguments of the verses of the Qur'an and the narrations of al-Ḥadiṡ ṣaḥîḥ other
scholars about the interpretation of paragraph explanation veil , restrictions
female genitalia and syari'a or manners of dress, as well as the relevance and
authenticity of the revelation of the verse Allah
Konsep Nabi Dan Citra Nabi Dalam Bibel Dan Al-Qur’an Dalam Perspektif Al-Qur’an
Jika dibandingkan, figur para nabi yang disebut dalam al-Qur’an maupun Bibel, memiliki kemiripan. Namun, menyangkut detail yang lebih spesifik, akan tampak perbedaannya. Salah satunya adalah konsep tentang nabi. Nabi dalam pandangan Kristen adalah orang yang dekat dengan Tuhan, berkomunikasi dengan Tuhan dan menyampaikan pesan-pesan Tuhan. Namun, Nabi dalam Kristen sering digambarkan banyak menyimpang dari perintah Tuhan. Sedangkan dalam Islam, para nabi adalah manusia yang suci, mendapat wahyu dan terjaga dari dosa dan moralitas rendah. Perbedaan citra dari Bibel maupun Al-Qur’an membuat peneliti tertarik untuk meneliti.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Dengan tahapan 1) mengumpulkan dan mendeskripsikan data. 2) menganalisa data. 3) mengintepretasikan data. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif-kualitatif dengan metode pendekatan komparatif. Adapun masalah penelitiannya adalah: 1) Bagaimana konsep Nabi menurut pandangan Bibel?, 2) Bagaimana konsep Nabi menurut pandangan al-Qur’an?, 3) Bagaimana citra figur nabi-nabi menurut pandangan Bibel dan al-Qur’an?
Adapun hasil-hasil yang didapatkan yaitu: 1) Nabi dalam konsep Kristen adalah seseorang yang mendapat ”panggilan” dari Tuhan untuk berbicara atas nama Tuhan. Namun seringkali mereka terjatuh dalam dosa dan moralitas yang rendah. 2) Nabi dalam konsep Islam, adalah seorang laki-laki yang merdeka yang mendapat wahyu dari Allah. Seorang nabi, suci dari segala dosa dhahir maupun bathin. Sehingga mereka memiliki kredibilitas maksimum untuk dijadikan teladan bagi kaumnya. 3) Citra nabi dalam Kristen dan Islam ditelusuri dari Bibel dan al-Qur’an. Bibel sering menggambarkan nabi melanggar perintah Tuhan. Sedangkan nabi yang tergambar dalam al-Qur’an adalah abdi Allah yang mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah, mereka jauh dari sifat-sifat yang tercela, sebagaimana dalam Bibel
Maternal anthropometry for prediction of pregnancy outcomes: Memorandum from a USAID/WHO/PAHO/MotherCare meeting
The meeting discussed two main areas concerning maternal anthropometry in developing countries: (1) how various anthropometric indicators can be best utilized for assessing and monitoring the nutritional status of women at different times in their reproductive lives, and (2) the predictive value of various anthropometric indicators for identifying benefit or risk for maternal and perinatal/neonatal health and nutritional outcomes of pregnancy. The indicators discussed were prepregnancy weight, height, weight gain in pregnancy, arm circumference, weight-for-height and body mass index (weight (kg)/height (m)2). Some 50 experts reached consensus on the tools for assessing maternal nutritional status for widespread field application in developing countries, and on priority research needs. This Memorandum summarizes the general recommendations which have important and immediate field applications, as well as priority research issues related to specific indicators
Population study of relative effectiveness of weekly and daily iron supplementation in infant and toddlers
Cytological study in the Iraqi speeies of the genus Bromus L. Poaceae)
This paper is a part of a cytological studies of the genus Bromus L. in Iraq . Cl number for 103 specimens ropro^eming l^species determined . The course of meiosis including an analysis of chromosome configuradon for 27 collections belonging to 8 species were investigated . Meiosis was regular in most species . Tetraploid for B.scoparius L. (new cytotype ) and hexaploid ?'or " Kunth. were re^rted for the first time, cytological findings were supported the view of maintaining the closely related species B.danthoniae Trin. and B.lanceolatus Roth, as distinct species