2 research outputs found

    Pengembangan Modul Berbasis Bounded Inquiry Laboratory (Lab) Untuk Meningkatkan Literasi Sains Dimensi Proses Pada Materi Sistem Pencernaan Kelas XI

    Full text link
    Penelitian bertujuan untuk: 1) Mengetahui karakteristik modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses; 2) Menguji kelayakan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses; 3) Menguji keefektivan penggunaan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses pada materi Sistem Pencernaan kelas XI. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R & D) mengacu pada model Borg and Gall (1983) yang dimodifikasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar analisis, lembar observasi, angket, lembar validasi, wawancara, dan tes. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif dan literasi sains dimensi proses dianalisis dengan N-gain ternormalisasi untuk mengetahui keefektivan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab), dan uji Wilcoxon untuk mengetahui literasi sains dimensi proses. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan bahwa: 1) Modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses pada materi Sistem Pencernaan dikembangkan sesuai dengan tahapan bounded inquiry laboratory (lab) (observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, aplikasi) dan pendekatan saintifik; 2) Hasil pengembangan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) layak untuk diterapkan pada materi Sistem Pencernaan. Kelayakan modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) pada materi Sistem Pencernaan berdasarkan validasi ahli memperoleh kategori “sangat baik” dengan persentase 98,21%, validasi praktisi memperoleh kategori “sangat baik” dengan persentase 99,22%, dan responden uji coba skala kecil memperoleh kategori “baik” dengan persentase 77,34%, sehingga layak digunakan kelas XI; 3) Modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) pada materi Sistem Pencernaan efektif untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses yang ditunjukkan dengan hasil uji Wilcoxon yaitu diperoleh probabilitas (p) sebesar 0,000 (p < 0,05), H0 ditolak, sehingga ada perbedaan literasi sains dimensi proses sebelum dan setelah menggunakan modul bounded inquiry laboratory (lab) pada materi sistem pencernaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakteristik modul berbasis bounded inquiry laboratory (lab) sesuai tahapan bounded inquiry laboratory (lab) (observasi, manipulasi, generalisasi, verifikasi, aplikasi) dan pendekatan saintifik; layak dan efektif untuk meningkatkan literasi sains dimensi proses pada materi Sistem Pencernaan kelas XI

    Linear and Nonlinear Optical Properties of Silver-Coated Gold Nanorods

    No full text
    Silver-coated gold nanorods (GNRs) with large longitudinal surface plasmon resonance (SPR) wavelength tunability were fabricated by depositing silver (Ag) on the surface of GNRs. Linear and third-order optical nonlinear properties together with the ultrafast response time of these nanorods were investigated. The results demonstrate that the longitudinal SPR wavelength of GNRs is very sensitive to the thickness (<i>t</i><sub>Ag</sub>) of the Ag coating layer, which changes the dielectric constant of the environment. As <i>t</i><sub>Ag</sub> increases from 0 to 15 nm, the SPR wavelength decreases dramatically from 840 to 520 nm, the corresponding wavelength-dependent third-order optical susceptibility changes dependently with the changing of the SPR absorption curve while the one-photon and two-photon figures of merit were required for optical switching applications, and the ultrafast response time also changes continuously with varying SPR wavelength. These observations are important for applications of plasmonic structures in ultrafast wavelength division multiplexing devices
    corecore