8 research outputs found

    Efisiensi TIME Saving Dalam Penerapan Pembayaran Transaksi Menggunakan E-money

    Full text link
    Salah satu penarik faktor kunjungan wisatawan adalah sarana trasnportasi, dengan kemudahan sarana transportasi maka wisatawan dapat menggunakan waktunya secara efisien. Salah satu terobosan yang dianggap efektif dan membantu adalah penerapan e-money dalam pembayaran transportasi umum. Dengan menggunakan sistem e-money maka waktu yang dapat dihemat adalah 2 menit dari rata-rata penggunaan 3 menit dalam kegiatan pembayaran tiket. Kota Surabaya saat ini menyediakan sarana bus “Surabaya Shopping and Culinnary Track (SSCT)” sebagai pengembangan bidang pariwisatanya, bus tersebut membantu wisatawan mengunjungi beberapa tempat wisata, dengan beberapa rute. Peningkatan pelayanan dapat dikembangkan dengan merubah cara pembayaran dari loket manual menjadi pembayaran melalui-e-money. Dari pengguna e-money yang berada di Surabaya efisiensi time savingnya sebesar 5.709.891 menit/ orang/ hari. Dapat disimpulkan bahwa penerapan pembayaran transportasi umum yang menggunakan e-money menghasilkan 1.447.299 jam/ tahun saving time. Dimana waktu tersebut ekuivalen dengan 1.880 jam kerja/ orang/ tahun. Sehingga kota Surabaya dapat meningkatkan produktivitas kerja 769 orang/ tahun. Kata Kunci: time saving, e-money, efisiensi waktu, time ekuivale

    Penentuan Potensi Batuan Induk Menggunakan Model Log Toc pada Formasi Ngimbang, Lapangan “Arrazi”, Cekungan Jawa Timur Utara

    Full text link
    - Analisa laboratorium telah membuktikan Formasi Ngimbang sebagai batuan induk yang relatif kaya kandungan organik, ketersediaan data laboratorium terbatas untuk mengukur distribusi kematangan dan kuantitas material organik dalam skala luas cekungan regional. Hal inilah yang menjadi tujuan utama dalam penelitian ini. Dengan demikian dibutuhkan suatu metode sederhana yang terbukti dan akurat mengukur TOC (kandungan karbon organik) pada seluruh kedalaman lubang bor. Penelitian ini mengamati perilaku TOC Model berdasarkan data log sumur. Dengan demikian, akan menghemat banyak waktu dan menekan biaya observasi. Dalam penelitian ini, digunakan metode Passey untuk menentukan besar kandungan karbon organik pada formasi (TOC) dan model Mallick-Raju sebagai indikator kematangan formasi.. Tersedia satu data sumur dan data batuan inti yang digunakan untuk menentukan potensi batuan induk di formasi Ngimbang, Nilai LOM (Tingkat Metamorfisme) diperlukan untuk digunakan pada Passey Model dengan menggunakan crossplot antara DlogR dan TOC dari data inti. Hasil memperlihatkan formasi Ngimbang merupakan formasi dengan rerata kandungan TOC berada pada tingkat buruk – cukup baik dengan tingkat kematangan immature hingga post mature Kata kunci— TOC, Vitrinite Reflectance, Vshale, ΔLog

    Analisis Petrofisika dan Penentuan Zona Potensi Hidrokarbon Lapangan "Kaprasida" Formasi Baturaja Cekungan Sumatera Selatan

    Full text link
    --Analisis petrofisika pada sumur MI-1, MI-2, MI-3, dan MI-6dilakukan untuk evaluasi parameter petrofisika pada Formasi Baturaja. Identifikasi porositas, kandungan serpih, saturasi air dan permeabilitas dilakukan pada empat sumur. Estimasi kandungan serpih dilakukan dengan menggunakan log Gamma ray, estimasi porositas efektif dilakukan dengan menggunakan gabungan log densitas dan log neutron, Saturasi air dihitung dengan menggunakan persamaan Indonesia, dan permeabilitas dihitung dengan menggunakan persamaan Timur. Setelah parameter petrofisika didapat, pembungkalan (lumping) dilakukan untuk mengetahui ketebalan reservoir bersih dan ditentukan wilayah yang memiliki potensi keterdapatan hidrokarbon. Melalui analisis petrofisika dan pembungkalan didapatkan bahwa ketebalan reservoir bersih (net reservoir thickness) pada sumur MI-1 adalah sebesar 18,44 meter, sumur MI-2 sebesar 9,6 meter, sumur MI-3 sebesar 12,192 meter, dan sumur MI-6 sebesar 7,35 meter

    Identifikasi Sedimen Piroklastik Pada Kawah Tengger Gunung Bromo Menggunakan Metode Resistivitas 2D

    Get PDF
    Gunung Bromo merupakan bagian dari gunung berapi aktif yang mengelilingi Kaldera Bromo Tengger. Untuk mengidentifikasi jenis sedimen yang diendapkan dari tipe erupsi letusannya, maka dilakukan pengukuran geofisika menggunakan pencitraan resistivitas 2D dengan konfigurasi Wenner. Penampang Resistivitas akan menunjukkan sejarah proses sedimentasi di kaldera tengger yang dapat menjelaskan bagaimana kaldera tengger terbentuk. Hasil yang diperoleh dari pemodelan inversi dengan empat data di lokasi pengukuran yang berbeda dapat digunakan untuk mengetahui sejarah Gunung Bromo. Dengan demikian, dapat diinterpretasikan bahwa lapisan pertama, kedua, dan ketiga memiliki rentang nilai resistivitas antara 12 - 55,3 Ohm meter pada kedalaman antara 0 - 1.3 meter dengan litologi sedimen piroklastik dan tipe lapil abu, 36 - 207 Ohm meter pada sebuah Kedalaman antara 1,3 - 1,8 meter dengan sedimen pyroclastic padat dan jenis tuf, dan 207 - 682 Ohm meter pada kedalaman antara 1,82,15 meter dengan sedimen piroklastik padat dan tipe lapilli kasar. Lapisan pertama ketebalan sedimen piroklastik dapat diketahui dengan mengasumsikan itu adalah produk letusan terakhir Gunung Bromo, untuk memantau aktivitas letusan Gunung Bromo dapat dilakukan perhitungan volume sediment piroklastik

    Identifikasi Zona Tersaturasi Air pada Daerah Longsor Desa Olak Alen, Blitar dengan Metode Polarisasi Terinduksi (IP) Domain Waktu

    Full text link
    Longsoran massa tanah dapat terjadi dalam waktu yang singkat dan dengan volume yang besar. Beberapa faktor yang memicu terjadinya longsor antara lain lereng yang curam, intensitas hujan yang tinggi, lapisan bawah permukaan yang permeable, dan adanya lapisan tersaturasi air di bawah permukaan. Salah satu daerah rawan longsor adalah Kabupaten Blitar, pada tahun 2014 terjadi 6 peristiwa longsor dan tahun 2015 terjadi 10 peristiwa longsor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona tersaturasi air serta hubungannya dengan longsor pada daerah longsor di Desa Olak Alen, Blitar. Penelitian dilakukan dengan metode IP (Polarisasi Terinduksi) domain waktu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa zona tersaturasi air merupakan pasir kelanauan dengan respon chargeability -0,51 hingga 1,09 ms. Zona ini memiliki nilai derajat saturasi 99 %, kadar air 76,45 %, dan kandungan lempung 0,72 %. Zona tersaturasi air pada lintasan 5 (lintasan yang tepat berada di samping lereng yang mengalami longsor) terletak di permukaan dengan ketebalan sekitar 3 m. Adanya zona tersaturasi ini dapat mengganggu kestabilan tanah

    Identifikasi Persebaran Kualitas Batubara Nilai Kalori, Kandungan Abu dan Kadar Kelembapan dengan Menggunakan Metode Well Logging

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Well Logging di daerah Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa nilai log densitas terhadap nilai kalori, kandungan abu dan kadar kelembaban pada lapisan batubara. Metode Well Logging yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Log gamma ray dan Log Densitas. Hasil analisa di daerah penelitian didapatkan nilai rata-rata nilai densitas 12937 gr/cc, Kandungan abu 3,79%, Kalori 5799 Kcal/kg dan Kadar kelembaban 32,69%. Didapatkan hubungan antara densitas yaitu untuk kandungan TM (Kadar kelembaban) dan kandungan abu (Kandungan abu) menunjukkan bahwa nilainya semakin rendah kearah dip (Utara). Berdasarkan hubungan korelasi tersebut kualitas batubara pada daerah penelitian memiliki kualitas yang baik
    corecore