2 research outputs found

    Formulasi Hydrogel Eye Mask Berbasis Ekstrak Limbah Kepala Udang Putih (Litopenaeus Vannamei) sebagai Suplemen dan Relaksasi Mata Lelah

    Full text link
    Kepala udang merupakan salah satu limbah yang belum dimanfaatkan namun mengandung Astaksantin yang dapat dimanfaatkan sebagai pengatasan terhadap mata lelah. Meningkatnya pengunaan komputer menyebabkan gangguan terhadap penglihatan yang dinamakan Computer Vision Syndrome (CVS) yaitu suatu gejala yang dapat menyebabkan berbagai keluhan antara lain mata lelah dan kering, hal tersebut menjadi tujuan penelitian ini yaitu memformulasi kedalam bentuk sediaan dari ekstrak etanol kepala udang putih (Litopenaeus vannamei). Salah satu sediaan mata yang dapat digunakan dengan nyaman bagi pengguna yaitu Hydrogel EyeMask. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Preparasi penelitian dilakukan dengan penyiapan ekstrak etanol kepala udang putih (Litopenaeus vannamei) dengan metode maserasi. Formulasi hydrogel Eye Mask dengan menggunakan Na-alginat dan xanthan gum sebagai basis. Sediaan dievaluasi kestabilan dan karakteristik fisik hydrogel Eye Mask dievaluasi melalui pengamatan organoleptis, daya mengembang, dan nilai pH. Hasil evaluasi menunjukkan hydrogel Eye Mask tidak mengalami Perubahan organoleptis selama 12 minggu dan memiliki kemampuan menahan air yang baik. Selain itu, pengukuran daya mengembang menunjukkan pada pengukuran minggu pertama yaitu pada jam ke-1 dan jam ke-2 hingga pada jam ke-3 berturut-turut 42,10%, 48,56%, 72,11% dengan nilai pH 6,15±0,04. Hydrogel yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki karakteristik dan stabilitas fisik yang baik sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai sediaan suplemen dan relaksasi mata

    Formulasi Gel Hand Sanitizer dari Ekstrak Metanol Kulit Semangka (Citrullus Lanatus)

    Full text link
    Hand sanitizer merupakan sediaan yang digunakan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan tangan, serta penggunaannya lebih praktis. Sebagian besar hand sanitizer tersedia dalam bentuk cair atau gel. Umumnya gel hand sanitizer berbahan dasar alkohol. Namun penggunaan secara terus-menerus alkohol dapat mengiritasi kulit. Oleh karena itu perlu adanya alternatif bahan alam yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya iritasi kulit. Salah satu bahan alam yang terbukti sebagai antibakteri adalah kulit semangka (Citrullus lanatus). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat potensi gel hand sanitizer ekstrak metanol kulit semangka terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang digunakan riset empirik dengan platform luring dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat di masa pandemi Covid-19. Ekstrak metanol kulit semangka dilakukan pengujian antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus dengan tiga konsentrasi yaitu 15%, 17,5% dan 20%. Formulasi dibuat dengan variasi konsentrasi karbopol yaitu konsentrasi 1%, 1,5% dan konsentrasi 2%, kemudian dilakukan evaluasi sifat fisik dari sediaan gel. Ekstrak metanol kulit semangka 15% memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.coli dengan rata-rata zona hambat 5,03±1,98 mm (kategori daya hambat cukup) dan pada bakteri S. aureus 2,53±2,40 mm (kategori daya hambat lemah). Formula 1 (karbopol 1%) dan formula 2 (karbopol 1,5%) memenuhi syarat evaluasi sifat fisik sediaan gel yaitu pada uji organoleptik, pH, viskositas, homogenitas, dan daya sebar. Sedangkan untuk formula 3 (karbopol 2%) tidak memenuhi pada uji fisik yaitu uji daya sebar
    corecore