3 research outputs found

    Pengaruh Pendidikan Bilingual terhadap Perkembangan Diksi, Tata Bahasa, dan Pelafalan Ujaran Bahasa Daerah Siswa

    Get PDF
    In the era of globalization, bilingual education (Indonesian-English) which is encouraged in several schools has reduced the intensity of using local languages as mother tongue. This resulted in regional languages being at a critical level. Therefore, this study aims to describe the influence of bilingual education on the development of diction, grammar, and regional language pronunciation of bilingual education students. The method used in this study is a qualitative conversational method. The instruments in this study were researchers assisted by observation sheets. The results of the study state that at the diction level, code mixing occurs in regional languages, Indonesian, and English. At the grammatical level, sentences in Javanese, Indonesian and English are interchanged. On the other hand, at the pronunciation level, students experience problems learning phonemes in regional languages in the form of phoneme substitutions and silences. The factors that cause this to happen are the familiarity between speakers, the high intensity of the use of Indonesian and English, as well as the mastery of regional languages that are still limited.Di era globalisasi, pendidikan bilingual (Indonesia-Inggris) yang digalakkan di beberapa sekolah membuat intensitas penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa ibu menurun. Hal ini mengakibatkan bahasa daerah berada pada level kritis. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh pendidikan bilingual terhadap perkembangan diksi, tata bahasa, dan pelafalan ujaran bahasa daerah siswa pendidikan bilingual. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode percakapan. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti dibantu dengan lembar observasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam tataran diksi muncul peristiwa campur kode dalam bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Dalam tataran tata bahasa, susunan kalimat dalam bahasa Jawa, Indonesia, dan Inggris saling tertukar. Di sisi lain, dalam tataran pelafalan, siswa mengalami kendala pembelajaran fonem dalam bahasa daerah yang berupa penggantian fonem dan senyapan. Adapun faktor penyebab terjadinya hal tersebut adalah adanya keakraban antarpenutur, tingginya intensitas penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta penguasaan bahasa daerah yang masih terbatas

    Hubungan Pendidikan Bilingual (Aspek Leksikal dan Sintaksis) dengan Keterampilan Debat Bahasa Indonesia

    No full text
    Pendidikan bilingual yang telah digalakkan oleh berbagai negara mengindikasikan bahwa pendidikan bilingual memiliki pengaruh positif. Meskipun demikian, berdasarkan penelitian terdahulu, pendidikan bilingual memiliki pengaruh negatif dalam eksistensi bahasa nasional dan bahasa lokal. Sementara itu, Indonesia belum menerapkan kebijakan bilingual secara menyeluruh karena bahasa Inggris hanya digunakan sebagai mata pelajaran bahasa asing di sekolah. SMP National Leader School (NLS) merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pendidikan bilingual dengan tiga kurikulum, yakni Cambridge Curriculum, Kurikulum Nasional, dan NLS Curriculum. Latar belakang siswa yang berbeda-beda menghasilkan keterampilan berbicara bahasa Indonesia yang berbeda, baik dari aspek kompetensi leksikal maupun sintaksisnya. Salah satu keterampilan berbicara yang diajarkan di sekolah tersebut adalah debat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pendidikan bilingual dari aspek kompetensi leksikal dan sintaksis dengan keterampilan debat bahasa Indonesia, serta mengetahui faktor pendukung adanya hubungan pendidikan bilingual dengan keterampilan debat bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif multiple regression. Adapun instrumen yang digunakan berupa tes dan non-tes. Data dari penelitian ini diambil dari hasil kuesioner, hasil wawancara, hasil penilaian debat, dan hasil observasi yang dilakukan pada 27 siswa kelas IX dan 21 guru SMP NLS. Data yang telah terkumpul, kemudian dianalisis secara kuantitatif menggunakan metode statistika melalui SPSS. Selain itu, secara kualitatif diproses dengan reduksi data, kategorisasi, sintesisasi, dan penyusunan hipotesis kerja. Kemudian, langkah terakhir adalah uji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kompetensi leksikal dengan keterampilan debat bahasa Indonesia yang berupa penggunaan kata tidak baku, kesalahan bentukan kata, kesalahan kata ganti kepemilikan, filled pause, dan interferensi bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia. Namun, penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kompetensi sintaksis dengan keterampilan debat bahasa Indonesia. Meskipun terdapat kesalahan dalam hal ketidaktepatan susunan kata dan ketidakefektifan kalimat, menurut Chomsky (1965), hal tersebut tidak memengaruhi makna dari kalimat yang disampaikan. Dari kedua hubungan tersebut, terdapat faktor pendukung adanya hubungan pendidikan bilingual dengan keterampilan debat bahasa Indonesia, yakni kurikulum sekolah, latar belakang pendidikan siswa, latar belakang bahasa siswa, latar belakang keluarga siswa, dan latar belakang lingkungan rumah siswa

    AKTIVITAS SITOTOKSIK DAN PENGHAMBATAN MIGRASI SEL KANKER 4T1 DARI EKSTRAK DAUN WARU (Hibiscus tiliaceus Linn.)

    Get PDF
    Kanker payudara merupakan jenis penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Kegagalan dalam terapi kanker akibat resistensi sel telah mendorong upaya pengembangan obat anti kanker, terutama dari bahan alam. Beberapa penelitian menunjukkan daun waru memiliki aktivitas sitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dan penghambatan migrasi sel oleh ekstrak daun waru terhadap sel kanker payudara 4T1. Ekstrak daun waru (Hibiscus tiliaceus Linn.) diperoleh dengan metode maserasi. Uji sitotoksisitas ekstrak daun waru dilakukan dengan MTT assay. Uji penghambatan migrasi sel dilakukan dengan metode scratch wound healing. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC50 pada sel 4T1 sebesar 892,4 µg/mL. Ekstrak daun waru konsentrasi 892 μg/mL, 446 dan 223 µg/mL mampu menghambat migrasi sel kanker payudara 4T1 berdasarkan persentase penutupan sel pada jam ke 18, 24 dan 42. Dengan demikian, ekstrak daun waru berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antimigrasi pada sel kanker payudara 4T1
    corecore