7 research outputs found

    Penerapan Lean Sigma Dalam Upaya Peningkatan Efisiensi Proses dan Kualitas Produk

    Get PDF
    Dewasa ini, persaingan di dunia industri di Indonesia semakin ketat. Setiap industri harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan mengutamakan efisiensi proses produksi. PT. CPS merupakan industri tas kain spunbond di Surabaya. Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa banyak terjadi pemborosan aktivitas selama proses produksi, yaitu aktivitas rework akibat banyaknya cacat produk, transportasi yang cukup jauh, proses mencari barang yang memakan waktu, menata tas, berhenti produksi karena menunggu aktivitas lain dan persediaan yang tidak tertata. Untuk itu, lean sigma diterapkan melalui metodologi DMAIC yang mana konsep lean berfokus pada peningkatan efisiensi proses dengan menghilangkan waste di lingkungan produksi sedangkan six sigma berfokus pada pengurangan variasi proses dan meminimalkan cacat. Integrasi kedua konsep diharapkan akan membawa peningkatan efisiensi proses produksi dan kualitas produk. Berdasarkan analisis terhadap penyebab masalah yang terjadi, diperoleh bahwa penyebab waste antara lain tingkat cacat produk tinggi, jarak jauh, intensitas transportasi tinggi, rak tidak tertata, kebiasaan melempar tas, menunggu pembagian kain dan rework. Berdasarkan prioritas ranking Risk Priority Number (dari analisis FMEA) diperoleh bahwa permasalahan cacat antara lain kurang jelasnya ukuran, setting mesin kurang tepat, jahitan miring, dan bahan baku yang cacat. Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, dilakukan implementasi perbaikan, antara lain: memberi rak yang lebih dekat dengan area kerja, menata rak, memasang label, memberi alas/plastik pada tas, penggunaan kardus untuk menampung tas yang selesai dijahit, mengurangi defect dengan mengubah form lebih detail, pemasangan penggaris meja, instruksi kerja dan pemberian pembatas berupa garis lurus. Hasil implementasi perbaikan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan efisiensi proses produksi (PCE), yaitu pada proses: (a) pemasangan filamen sebesar 2.21% (91.22% menjadi 93.43%), (b) pita sebesar 1.7% (93.14% menjadi 94.83%), (c) kancing sebesar 1.33% (93.18% menjadi 94.51%). Terjadi peningkatan nilai kapabilitas sigma (penjahitan 3.7 menjadi 3.9; pemasangan aksesoris 3.6 menjadi 3.8), serta peningkatan persentase produk baik (penjahitan 89.55% menjadi 94.963%; pemasangan aksesoris 93.97% menjadi 96.65%)

    Ribrium (Alat Peraga Fisika Untuk Siswa SMA)

    Get PDF
    Ribrium merupakan suatu alat peraga pembelajaran yang dapat membantu anak SMA kelas XII dalam memahami konsep Kesetimbangan benda tegar dan jungkat-jungkit. Komponen dalam produk ini terdiri dari:1. Lengan beban yang nantinya akan menunjukkan keadaan itu setimbang., 2. Beban berbentuk tabung yang terbuat dari besi memiliki berat maksimal(250g) yang akan di taruh pada teori kesetimbangan benda tegar untuk membantu menyeimbangkan lengan beban., 3.Beban berbentuk kubus dan tabung yang terbuat dari kayu akan ditaruh pada teori jungkat-jungkit dengan cara menggeserkan kedua beban agar lengan beban dapat dalam keadaan seimbang. Kelebihan dari Ribrium ini adalah desain menarik dan adanya unsur teknoogi dalam alat peraga ini sehingga anak dapat bermain dan belajar yang membuat tidak membosankan untuk belajar fisika kelas X

    PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN DI PAPAYA FRESH GALLERY MARGOREJO SURABAYA

    Get PDF
    Banyaknya supermarket yang berdiri di Surabaya membuat perusahaan harus tetap menjaga kualitas layanannya dan memperhatilran kepuasan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana kualitas layanan dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan serta membentuk loyalitas pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kelompok pelanggan, loyalitas tinggi dan loyalitas rendah diketahui memiliki perbedaan pada variabel jenis kelamin, member / non member, pekerjaan, dan nilai belanja. Berdasarlcan hasil manova loyalitas pelanggan terdapat perbedaan antara kelompok pelanggan loyalitas tinggi dan rendah, variabel loyalitas pelanggan Papaya Fresh Gallery lebih besar. Hasil dari analisis SEM. kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan bobot 0,598, kualitas layanan juga berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan bobot 0, 752. Namun, kepuasan pelanggan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan secara signifikan dengan bobot 0,-095. Usulan perbaikan dibuat dengan menggunakan QFD. yaitu dengan membuat seasonal diskon pada hari besar dengan bobot importance of how sebesar 15, 7 melengkapi produk lokal dengan bobot importance of how sebesar 15, 7, dan membuat sistem reward untuk karyawan teladan dengan bobot Importance of how sebesar /0,9. Dengan adanya rancangan perbaikan ini diharapkan Papaya Fresh Gallery ini dapat memperbaiki kualitas layanannya sehingga dapat mempertahankan pelanggannya bahkan meningkatkan jumlahnya di tengah persaingan yang ketat
    corecore