1,368 research outputs found

    Pengendalian Diri Salah Satu Keterampilan Kecerdasan Emosional Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sejak Dini

    Full text link
    Learning process at school is a complex process and comprehensive. Many people said that someone has to have high Intelligence Quotient (IQ) in order to gain high achievement since intelligence is potential asset which is making easier to study and produce optimum high learning achievement.As a matter of fact, in studying and learning process at school, some of the students cannot attain learning achievement equivalent with the Intelligence Quotient. There are some students with high Intelligence Quotient but the learning achievements are low. In the other hand, there are some students with low Intelligence Quotient can attain high learning achievement. Therefore, Intelligence Quotient is not the only factor which is deciding someone\u27s success. Another factor which influences someone\u27s success is Emotional Intelligence (EI). Emotional Intellegence is someone\u27s ability to manage his/her emotional life with intelligence, keep the appropriateness of emotion and its expression through self-consciousness\u27 skill, self-control, self-motivation, emphatic, and social skill

    Tindak Tutur Guru Terhadap Siswa Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Di SMA Negeri 6 Banjarmasin (Speech Acts of Teachers Toward Students in Implementations of 2013 Curriculum at SMA Negeri 6 Banjarmasin)

    Full text link
    Tindak Tutur Guru terhadap Siswa dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 6Banjarmasin. Penelitian mengkaji tindak tutur yang digunakan guru dalam mengajar di SMA Negeri6 Banjarmasin sebagai implementasi dari kurikulum 2013. Rumusan masalah dalam penelitian ini adatiga, yaitu (1) Bagaimana wujud tindak tutur? (2) Bagaimana fungsi tindak tutur? dan (3) Bagaimanakarakteristik tindak tutur yang digunakan guru terhadap siswa dalam implementasi kurikulum 2013 diSMA Negeri 6 Banjarmasin. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metodedeskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindak tutur guru selama mengajardalam kelas di SMA Negeri 6 Banjarmasin. Wujud tindak tutur yang digunakan guru terhadap siswadalam implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 6 Banjarmasin berjumlah lima klasifikasi, yaiturepresentatif, komisif, direktif, ekspresif, dan deklaratif. Fungsi tindak tutur yang digunakan guruterhadap siswa dalam implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 6 Banjarmasin berjumlah lima,yaitu tukar menukar informasi faktual, informasi intelektual, sikap moral, meyakinkan/memengaruhi,dan sarana sosialisasi. Karakteristik tindak tutur yang digunakan guru terhadap siswa dalam114implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 6 Banjarmasin terlihat dari tiga ranah kompetensi, yaitusikap, pengetahuan, dan keterampilan.Kata

    Pengaruh Paparan Bising Mesin terhadap Gangguan Pendengaran Sensorineural pada Pekerja di Bagian Produksi PT Alas Kusuma Kabupaten Kuburaya Tahun 2013

    Full text link
    Latar Belakang: Bising adalah suara yang mengganggu danmembahayakan kesehatan. Gangguan pendengaran akibat kebisingan diindustri menempati urutan pertama dalam daftar penyakit akibat kerja didunia. Industri yang dapat menimbulkan kebisingan adalah industriplywood. PT Alas Kusuma adalah industri plywood lokal yang memilikikebisingan tinggi di ruangan produksi sehingga dapat menyebabkangangguan pendengaran sensorineural pada karyawan. Tujuan: Penelitianini bertujuan mengetahui pengaruh intensitas kebisingan dan massa kerjaterhadap gangguan pendengaran sensorineural. Metode: Penelitian inimerupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlahsampel 62 karyawan. Cara pengambilan sampel menggunakan totalsampling. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur intensitas kebisingan,anamnesis, pemeriksaan fisik telinga dan pemeriksaan pendengaran.Analisis data dengan tekhnik chi-square. Hasil: Uji satatistik menunjukkanintensitas kebisingan memiliki pengaruh yang bermakna (p=0,004)terhadap gangguan pendengaran sensorineural dan massa kerja tidakmemiliki pengaruh yang bermakna (p=0,088) terhadap gangguanpendengaran sensorineural. Kesimpulan: Intensitas kebisingan memilikipengaruh yang bermakna terhadap gangguan pendengaran sensorineuraltetapi tidak ada pengaruh yang bermakna antara massa kerja dilingkungan bising dengan gangguan pendengaran sensorineural

    Implementasi Program Bimbingan Dan Konseling Bagi Pengembangan Self-esteem Anak Usia Sd/mi

    Full text link
    Self-esteem is an important component and should be present in a child. With the self-esteem in children, the spirit of enthusiasm and self motivation in children will present itself. Improve self-esteem in children ought to be used as an early reflection of the parents, because many things can happen when children feel powerless or inferior. In addition to the family, school is the child\u27s immediate environment. For that schools have to provide personal guidance programs, social services are administered by the guidance and counseling program. School elements are closely associated with the development of self-esteem of children is especially homeroom teacher. Given the importance of self-esteem in the optimization of child development, for it in this article will be described in detail discussion on the matter

    Perubahan Struktur Agraria di Hulu DAS Cidanau Kabupaten Serang Provinsi Banten

    Get PDF
    The course of peasant\u27s history in Indonesia was colored by superlocal power domination in the form of which vary from time to time depending on the political interest and economical regime of the ruling class. The agrarian politics which oriented betting on the strong had complex impact towards rural community that caused productivity of agricultural, forestry and economic growth. But the agrarian politic capitalist that caused disparity of land of property, disparity of agrarian structure and peasant marginalization. The capitalization of agrarian resouces was due to depesanitation process systematically occurred over level system ( rule of laws and policy of regulation), level organization and caused the ruling government had failed to create the objective of institutional for prosperity at large and people\u27s welfare. The agrarian politics was failured to peasant empowerment economic aspects and conducive agrarian resources for sustainability development

    Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana Suap dalam Tindak Pidana Korupsi

    Full text link
    The eradication of corruption could not be easy as assumed generally to do because of the system of government so far never priores the transparency and reliability vertically on primordialism which use the recruitment system, mutation and promotion on the base of nepotism to family, same of ethnic, and motion of political repayment

    Religious Math Character sebagai Solusi untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika dan Karakter Pelajar di Indonesia

    Full text link
    Pendidikan yang berkualitas adalah salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pembangunan suatu negara dan merupakan salah satu dari 17 sasaran Sustainable Developmet Goals (SDGs). Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah Indonesia. Berdasarkan data dari Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2012 menyatakan bahwa kemampuan matematika siswa berusia 15 tahun di Indonesia berada di peringkat 63 dari 64 negara dengan skor rata – rata 375. Hal ini menunjukan bahwa, masih rendahya kualitas pendidikan matematika di Indonesia.Tidak hanya kualitas pendidikan matematika di Indonesia. Kecerdasan emosional peserta didik di Indonesia juga masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan maraknya masalah – masalah millenial seperti, seks bebas, narkoba, dan kenakalan remaja lainnya. Contohnya, di daerah Ngajuk, dari data Unit PPA tahun 2018 tercatat ada 55 kasus kenakalan remaja dan tahun 2017 hanya 36 kasus atau naik hampir 50%. Selain itu, berdasarkan data KPAI tawuran pelajar di Indonesia pada tahun 2018 meningkat sekitar 1,1% dibandingkan tahun 2017. Berdasarkan pernyataan di atas, maka diperlukan solusi yang tepat guna meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dan karakter peserta didik  di Indonesia. Solusi tersebut adalah religious math character. Religious math character merupakan sebuah strategi membelajarkan matematika dengan menanamkan nilai-nilai agama dalam pembelajarannya. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran matematika ini menggunakan model pembelajaran pemaknaan. Bedasarkan hasil kajian pustaka, penggunaan strategi pembelajaran matematika berbasis religious math character ini mampu meningkatkan hasil belajar matematika sekaligus etika moral peserta didik melalui langkah – langkah pembelajaran bermakna. Melalui strategi ini pembelajaran matematika lebih bermakna karena mengaitkan konsep bukan hafalan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika sekaligus karakter peserta didik di Indonesia

    Palatabilitas Beberapa Hijauan Pakan pada Kelinci

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui palatabilitas beberapa hijauan pakan ternak yang banyak dijumpai sebagai pakan kelinci. Untuk mengetahui palatabilitas hijauan pakan pada kelinci dilakukan 2 (dua)tahapan percobaan, yaitu (1) pilihan pakan bebas (free choice feeding) dan (2) jumlah pakan yang dimakan secara sukarela (voluntary feed intake). Hijauan pakan yang dicoba pada tahap 1 adalah rumput Cynodon spp., Calopo (Calopogonium mucunoides), Glirisidia (Glirisidia sepium), pucuk daun ubi (Manihot utilisima), dan alang-alang (Imperata cylindrica). Tahap pertama: sepuluh ekor kelinci dewasa dikandangkan secara individu. Setiap kandang disediakan 5 jenis hijauan pakan tersebut di atas dengan jumlah yang diketahu dan tersedia tidak terbatas. Setiap hari ditimbang sisa pakan sehingga diketahui jumlah yang dikonsumsi. Konsumsi pakan per hari dikonversikan bahan kering. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, air bersih disediakan sepanjang waktu. Pengamatan dilakukan selama 10 hari. Tahap kedua: hijauan bahan pakan yang digunakan adalah 3 (tiga) jenis hijauan pakan yang paling disukai. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Latin Square Crossover Experiment dengan efek periode dan jumlah segi empat. Sembilan ekor kelinci dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap ekor dalam kelompok diberi hijauan tertentu selama 1 minggu, kemudian diberi hijauan yang lain pada minggu berikutnya dan seterusnya sampai 3 minggu. dan variabel yang diamati adalah rerata jumlah bahan kering yang dikonsumsi dengan cara seperti pada tahap pertama. Percobaan tahap pertama dengan memberikan pilihan pakan secara bebas nilai rata-rata konsumsi bahan kering per hari dari 10 ekor kelinci adalah rumput cynodon 37,493 + 1,591 g, legum calopo 17,8 + 3,5 g, daun singkong 14,5 + 1,5 g, alang-alang 12,2 + 2,9 g, dan glirisidia 9,6 + 1,4 g. Tahap kedua dengan percobaan konsumsi pakan secara sukarela dari 3 hijauanyang paling disukai pada tahap pertama menghasilkan konsumsi bahan kering rata-rata berbeda nyata antara pakan yang satu dengan yang lain. Rata-rata konsumsi bahan kering per hari masing-masing pakan adalah rumput cynodon 56,2 g, legum calopo 33,9 g, dan daun singkong 9,1 g
    • …
    corecore