2 research outputs found
Hubungan antara Konsumsi Air Tanah dengan Kejadian Dental Fluorosis pada Penduduk Usia 8-15 Tahun di Daerah Tanah Berkapur (Studi di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas)
Dental fluorosis adalah penyakit pada pertumbuhan dan perkembangan gigi yang mengakibatkan gigi mengalami bercak dan rapuh. Penyebab dental fluorosis adalah toksisitas fluorida kronis karena konsumsi air dengan kadar fluorida tinggi dalam periode tumbuh kembang gigi. Salah satu jenis air dengan kadar fluorida tinggi adalah air tanah di daerah tanah berkapur. Desa Darmakradenan adalah daerah tanah berkapur dengan air tanah yang memiliki kandungan fluorida 1,9 mg/ L. Sebagian besar penduduk desa mengonsumsi air tanah sebagai air minum. Struktur tanah dan jenis konsumsi air menyebabkan penduduk Darmakradenan memiliki risiko mengalami dental fluorosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi air tanah dengan kejadian dental fluorosis. Metode penelitian adalah observasional analitik dengan pendeketan cross sectional. Populasi penelitian adalah penduduk berusia 8-15 tahun di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Responden penelitian dipilih menggunakan purposive sampling dengan jumlah 90 orang. Responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu yang mengonsumsi air tanah dan air minum isi ulang. Pemeriksaan status dental fluorosis menggunakan Indeks Dean. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi air tanah dengan kejadian dental fluorosis (p < 0,05, CC = 0,277). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara konsumsi air tanah di daerah tanah berkapur dengan kejadian dental fluorosis
HUBUNGAN DENTAL FLUOROSIS DENGAN SOCIO EMOTIONAL WELLBEING PADA ANAK USIA 8-15 TAHUN DI DAERAH TANAH BERKAPUR (STUDI DI DESA DARMAKRADENAN KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS)
Dental fluorosis adalah gangguan pada gigi yang mengakibatkan gigi mengalami tampilan bernoda dan rapuh karena toksisitas fluorida kronis. Dental fluorosis berakibat negatif terhadap psikis karena dapat menurunkan nilai persepsi diri terkait penampilan dan kualitas hidup seseorang dengan menurunkan nilai estetika gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dental fluorosis dengan socio emotional wellbeing pada penduduk di pemukiman tanah berkapur Desa Darmakradenan. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 90 orang berusia 8-15 tahun yang dipilih dengan metode purposive sampling. Responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu dental fluorosis dan normal (tidak dental fluorosis). Pemeriksaan status dental fluorosis menggunakan Indeks Dean dan dan socio emotional wellbeing diukur menggunakan kuesioner COHIP-SF 19. Uji Mann-Whitney U memperlihatkan hasil bahwa terdapat hubungan dental fluorosis dengan socio emotional wellbeing dengan nilai p = 0,033 (p < 0,05). Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan bermakna antara dental fluorosis dengan socio emotional wellbeing.Dental fluorosis is a dental disorder that results in teeth experiencing a stained and brittle appearance due to chronic fluoride toxicity. Dental fluorosis has a negative psychological impact because it can reduce the value of self-perception regarding a person's appearance and quality of life by reducing the aesthetic value of teeth. This study aims to determine the relationship between dental fluorosis and socio emotional wellbeing in karst area population of Darmakradenan Village. The research used a cross sectional approach. The number of respondents was 90 people aged 8-15 years who were selected using the purposive sampling method. Respondents were divided into 2 groups, namely dental fluorosis and normal (no dental fluorosis). Dental fluorosis status was examined using the Dean Index and socio emotional wellbeing was measured using the COHIP-SF 19 questionnaire. The Mann-Whitney U test showed that there was a relationship between dental fluorosis and socio emotional wellbeing with a value of p = 0.033 (p < 0.05). The conclusion of this research is that there is a significant relationship between dental fluorosis and socio emotional wellbeing