5 research outputs found
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SHOOTING METODE DRILL DAN SIRKUIT TERHADAP KETEPATAN SHOOTING KEGAWANG DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PADA SISWA PUTRA SSB PERMATA UTAMA JATI SUKOHARJO USIA 14 -16 TAHUN, TAHUN 2022
ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui Perbedaan Pengaruh Latihan Metode Drill Dan Sirkuit Terhadap Ketepatan shoting Kegawang Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra SSB Permata Utama Jati Sukoharjo Usia 14 -16 Tahun, Tahun 2022, dan jika ada perbedaan maka untuk mengetahui mana yang lebih baik antara Latihan Shooting Metode Drill Dan Sirkuit Terhadap Ketepatan Shooting Kegawang Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra SSB Permata Utama Jati Sukoharjo Usia 14 -16 Tahun, Tahun 2022.
Sampel penelitian adalah Siswa Putra SSB Permata Utama Jati Sukoharjo Usia 14 -16 Tahun dengan jumlah 30 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Variabel penelitian ini yaitu hasil kemampuan dengan Latihan Metode Drill Dan Sirkuit sebagai variabel bebas serta hasil kemampuan variabel terikat. Rancangan penelitian menggunakan pretest-posttest design. Tes untuk mengetahui kemampuan menggunakan tes kemampuan menggunakan petunjuk pelaksanaan tes dari Nur Hasan (2001: 157). Metode analisis data penelitian menggunakan rumus t-test yang diperhitungkan menggunakan rumus pendek.
Hasil analisis data maka simpulan diperoleh: (1) Ada Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Drill Dan Sirkuit Terhadap Kemampuan Shooting kegawang Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra SSB Permata Utama Jati Sukoharjo Usia 14 -16 Tahun, Tahun 2022. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan tes akhir masing-masing kelompok yaitu thitung = 3.263 lebih besar dari pada ttabel = 2,145 dengan taraf signifikasi 5%. (2) Latihan kegawang metode Drill lebih baik pengaruhnya dari pada metode Sirkuit Terhadap Kemampuan kegawang Dalam Permainan Sepakbola Pada Siswa Putra SSB Permata Utama Jati Sukoharjo Usia 14 -16 Tahun, Tahun 2022. Berdasarkan persentase peningkatan kemampuan kegawang dalam permainan Sepak Bola menunjukkan bahwa kelompok 2 (kelompok yang mendapat Drill) adalah 21 > 1 (kelompok yang mendapat perlakuan dengan Latihan Sirkuit) adalah 16.340% .
Kata Kunci : Latihan Sirkuit, Latihan Drill, Ketepatan Bola, Sepakbol
PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP BOLABASKET ( Studi Eksperimen Praktik Padat dan Terdistribusi Pada Mahasiswa Putra Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta )
Memasukkan bola ke dalam keranjang merupakan salah satu tolok ukur
keberhasilan dalam memainkan bolabasket yang amat penting, karena menjadi
penentu menang kalahnya pertandingan yang dialami oleh suatu tim. Ada
beberapa cara memasukkan bolabasket ke dalam keranjang yang diantaranya
adalah tembakan lay up, lemparan bebas, menembak di tempat, jump shot yang
perlu dipelajari dan dikuasai bila ingin menjadi penembak bolabasket yang
handal.
Bolabasket adalah suatu permainan yang dimainkan secara tim yang setiap
tim terdiri dari 5 orang sehingga diperlukan suatu kerjasama tim dan keterampilan
dari masing-masing individu yang mana di dalamnya terkandung beberapa unsur
kondisi fisik yang harus diperlukan dalam permainan bolabasket seperti kekuatan,
daya tahan, koordinasi, keseimbangan, daya ledak, dan lain-lain. Selain unsur
kondisi fisik, seorang pemain bolabasket juga harus menguasai berbagai teknik
dasar dalam bermain bolabasket seperti menembak, menggiring, merayah, pivot.
Cara memasukkan bolabasket ke keranjang memiliki tingkat kerumitan dan
kompleksitas yang berbeda-beda, baik dari keterampilan yang mudah sampai
keterampilan yang semakin sulit, dan dari keterampilan yang sederhana sampai
pada keterampilan yang kompleks. Dipandang dari tingkat kesulitan dan
kompleksitas, tembakan lay up memiliki tingkat kesulitan dan kompleksitas yang tinggi karena mencakup unsur-unsur; koordinasi mata tangan dan kaki, timing,
tempo, irama langkah, keseimbangan dinamis dan akurasi.
Agar dapat melakukan tembakan lay up yang baik diperlukan upaya
pelatihan yang sistematis, kontinyu, progresivitas dari seorang mahasiswa dan
pembinaan yang terarah dengan jelas. Sebagai tuntutan bentuk pembinaan yang
terarah dengan jelas tampak pada penyusunan program yang sistematis, pemilihan
metode latihan yang tepat, pelaksanaan yang intensif dan evaluasi kegiatan yang
syahih dari pembina atau pelatih.
Pembina atau pelatih yang professional harus memenuhi tuntutan secara
ideal, namun adanya keterbatasan manusia tidak setiap pembina atau pelatih dapat
mewujudkan tuntutan ideal. Adanya keraguan atau kebimbangan pengaturan
mana yang tepat untuk melatih teknik tertentu akan mengganggu pencapaian
tujuan yang diinginkan. Demikian juga dalam melatih tembakan lay up, pembina
atau pelatih tidak bisa menjawab secara tegas pengaturan mana yang sesuai baik
menggunakan pelatihan berurutan atau pelatihan terus menerus.
Mahasiswa Putra Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta dalam
melakukan tembakan lay up sering kurang maksimal sehingga banyak peluang
untuk menciptakan point terbuang dengan percuma dan juga sering terjadi
kesulitan dalam melakukan tembakan lay up. Seringnya pemain bolabasket gagal
dalam melakukan tembakan lay up hendaknya perlu dicari dan ditelusuri faktor-
faktor penyebabnya.
Tembakan lay up adalah tembakan yang sangat penting
(
mendasar
)
dalam
permainan bolabasket. Tembakan lay up merupakan teknik dasar dalam
permainan bolabasket namun sulit dipelajari, lebih-lebih untuk mahasiswa yang
belum terampil. Upaya meningkatkan kemampuan tembakan lay up harus
dilakukan latihan dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang baik dan
tepat. Karenanya perlu dirancang sebuah pendekatan pembelajaran yang sesuai
supaya mahasiswa mudah mempelajarinya, mengelola mahasiswa dan mengemas
pendekatan pembelajaran dengan bahan ajar secara menarik yang bisa
merangsang minat belajar mahasiswa dan mahasiswa tidak merasa jenuh. Agar
pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan dapat dirancang dengan baik,
terlebih dahulu perlu dikaji faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tembakan lay
up bolabasket perlu ditelusuri faktor penyebabnya. Dimana faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil tembakan lay up bolabasket diperlukan unsur-unsur kondisi
fisik seperti: kekuatan, kecepatan, kelenturan, keseimbangan, ketepatan, daya
tahan, kelincahan, dan koordinasi.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengajar Mata Kuliah Bolabasket,
keberhasilan pembelajaran lay up bolabasket rata-rata kurang dari lima puluh
persen. Banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti materi
perkuliahan. Banyak faktor yang menjadi penyebab ketidakberhasilan mahasiswa
dalam menempuh mata kuliah tersebut, diantaranya adalah kemampuan fisik
mahasiswa yang belum optimal, serta pendekatan latihan yang tidak sesuai
dengan cabang olahraga bolabasket.
Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara penyajian materi pembelajaran
yang dilakukan secara sistematis untuk mendorong tercapainya tujuan pengajaran
dalam suatu proses membuat orang belajar atau manipulasi lingkungan. Dalam
pendekatan pembelajaran tembakan lay up bolabasket ada beberapa macam
pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu praktik padat dan terdistribusi.
Pendekatan pembelajaran praktik padat dan terdistribusi merupakan bentuk
pembelajaran yang menekankan pada pengulangan giliran praktik. Dari kedua
pendekatan pembelajaran tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dan
masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga belum diketahui
tingkat efektifitasnya terhadap hasil tembakan lay up bolabasket. Hal ini karena,
satu pendekatan pembelajaran dapat dikuasai tidak hanya dipengaruhi oleh latihan
saja, tetapi faktor individu sangat dominan menentukan berhasil dan tidaknya
suatu hasil pembelajaran dikuasai.
Penentuan dan penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat dalam proses
belajar mengajar sangat penting dengan situasi belajar. Dikatakan penting karena
semakin tepat pendekatan pembelajaran yang digunakan maka akan semakin
efektif untuk mencapai tujuan belajar. Pertimbangan dalam menentukan dan
menerapkan pendekatan pembelajaran tentu harus memperhatikan dalam kondisi
bagaimana dan dimana proses belajar mengajar dilaksanakan serta bagaimana
karakteristik dari materi perkuliahan.
Hal yang tidak kalah pentingnya yang juga mempengaruhi keberhasilan
dalam melakukan tembakan lompat adalah faktor pemain. Perbedaan kemampuan
terutama terjadi karena kualitas fisik yang berbeda
(
Sugiyanto, 1988:353
)
. Faktor lain yang perlu dicermati dari potensi mahasiswa, yaitu kemampuan untuk
menyadari posisi dan gerakan yang telah dilakukan. Mahasiswa yang dapat
menyadari posisi dan gerakan tembakan lay up yang telah dilakukan akan
cenderung untuk dapat mengoreksi gerakan sendiri yang sekaligus dapat
mengontrol secara tertutup dan penting dilakukan ketika di lapangan permaianan
atau pertandingan. Tinggi rendahnya kemampuan untuk merasakan dan
menyadari gerakan sendiri ini akan berpengaruh pada keberhasilan dalam
menguasai teknik tertentu.
Oleh karena adanya keraguan pembina atau pelatih dan belum adanya
jawaban yang jelas melalui hasil penelitian dalam pengaturan pelatihan berurutan
atau pelatihan terus menerus untuk peningkatan tembakan lay up dan pengaruh
dari kesadaran akan posisi dan gerakan tubuh yang biasa disebut persepsi
kinestetik, maka muncul gagasan dari peneliti untuk mengkaji lebih mendalam
tentang penerapan pelatihan berurutan, pelatihan terus menerus dalam kaitannya
dengan tingkat persepsi kinestetik untuk meningkatkan gerakan tembakan lay up
bolabasket. Dengan demikian dapat dikatakan persepsi kinestetik yang baik
adalah suatu persyaratan dalam usaha mencapai prestasi maksimal bagi seseorang
dalam latihan tembakan lay up bolabasket. Perbedaan persepsi kinestetik dapat
dibedakan menjadi dua yaitu persepsi kinestetik tinggi serta persepsi kinestetik
rendah. Perbedaan persepsi kinestetik yang ada pada pemain bolabasket harus
menjadi pertimbangan sebagai suatu faktor yang menentukan dalam gerakan
tembakan lay up bolabasket. Perbedaan pemain bolabasket dalam hal persepsi
kinestetik akan menjadi pertimbangan yang sangat penting dalam menentukan metode latihan yang sesuai dengan karakter dari masing-masing pemain sehingga
bisa mencapai hasil latihan yang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan di atas, maka
penelitian ini berjudul “Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan
Persepsi Kinestetik Terhadap Hasil Tembakan Lay Up Bolabasket
(
Studi
Eksperimen Praktik Padat dan Terdistribusi Pada Mahasiswa Putra Jurusan
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta
)
”
PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SIDE KICK DRILL DAN VERTICAL KICK DRILL TERHADAP KECEPATAN RENANG 100 METER GAYA BEBAS PADA ATLET RENANG ELITE SWIMMING CLUB SOLO
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya pengaruh metode latihan drill side kick dan vertical kick terhadap kecepatan renang 100 meter gaya bebas pada atlet Perkumpulan Renang Elite Swimming Club Solo Tahun 2022. (2). Untuk mengetahui seberapa besar efektifitas metode latihan drill side kick dan vertical kick terhadap kecepatan renang 100 meter gaya bebas pada atlet Perkumpulan Renang Elite Swimming Club Solo.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen pretest dan post-test. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan drill side kick dan vertical kick terhadap kecepatan renang 100 meter gaya bebas. Subyek penelitian ini adalah atlet Perkumpulan Renang Elite Swimming Club Solo Tahun 2022 yang berjumlah 20 atlet dengan metode total sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes kecepatan renang 100 meter gaya bebas. Analisis data menggunakan uji prasyarat analisis data (uji normalitas dan uji homogenitas) dan uji perbedaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Hasil perhitungan untuk pretest dari kelompok A dan kelompok B senilai -3,397 dan t-tabel = -1,833. Sehingga nilai t-hitung lebih kecil ( < ) dari t-tabel, yang berarti bahwa ha diterima. 2) Hasil perhitungan data prosentase peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas pada kelompok A sebesar 1% (00:10:02), sedangkan untuk kelompok B prosentase peningkatan renang 100 meter gaya bebas sebesar 0% (00:04:47). Yang berarti metode latihan side kick drill lebih baik pengaruhnya dari pada metode latihan vertical kick drill terhadap peningkatan kecepatan renang 100 meter gaya bebas pada atlet renang perkumpulan renang Elite Swimming Club Solo
Kata Kunci : Side Kick Drill, Vertical Kick Drill, Kecepatan Renang 100 Meter Gaya Beba
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAYA KUPU-KUPU MAHASISWA S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PELAMPUNG BOTOL DI UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA TAHUN 2018
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar teknik dasar gaya kupu-kupu mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga menggunakan modifikasi alat pelampung botol di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta tahun 2018.           Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua Siklus, dengan tiap Siklus terdiri atas Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi, dan Refleksi. Objek penelitian terdiri dari mahasiswa semester 6B berjumlah 32 siswa. Sumber data berasal dari mahasiswa. Pengumpulan data dengan tes ketrampilan teknik dasar gaya kupu (Psikomotor), Observasi pengamatan sikap mahasiswa (Afektif ) dan pengetahuan mahasiswa (Kognitif). Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif dengan prosentase.           Pada penelitian Pra Siklus didapatkan hasil pencapaian belajar mahasiswa Aspek Psikomotor 26%, Aspek Afektif 65% dan Aspek Kognitif 63%. Pada hasil belajar gaya kupu-kupu Siklus I pencapaian hasil belajar Aspek Psikomotor meningkat menjadi 43%, Aspek Afektif meningkat menjadi 69% dan Aspek Kognitif meningkat menjadi 68%. Pada Siklus II terjadi peningkatan pencapaian hasil belajar pada Aspek Psikomotor meningkat menjadi 62%, Aspek Afektif meningkat menjadi 76% dan Aspek Kognitif meningkat menjadi 70%.            Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa : Penerapan metode pembelajaran melalui modifikasi alat pelampung botol dapat meningkatkan hasil belajar gaya kupu-kupu pada mahasiswa S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Tahun 2018
PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI KINESTETIK TERHADAP HASIL TEMBAKAN LAY UP BOLABASKET
The Difference Effect of Learning Approach and Kinestetik Perception Toward Lay Up Shoot Result of Basketball (Experimental Study of Massed Practice and Distributed Practice to Male of Sport and Health Education of Teaching and Learning Faculty of Surakarta Tunas Pembangunan University). Thesis. Surakarta. Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University, August 2010. This research aims to find out: (1) the difference between the effect of massed practice and distributed practice to the basketball lay up shoot result, (2) the difference of the basketball lay up shoot result between male students with high and low kinestetik perception, (3) the interaction effect between the learning approaches and kinestetik perception to the basketball lay up shoot result. This research employed an experimental method with 2 x 2 factorial design. The population of the research in the study were the male of Sport and Health Education of Teaching and Learning Faculty of Surakarta Tunas Pembangunan University, as many as 60 students. The sampling technique was purposive random sampling. ANOVA was used to analyzing data, the data analysis prerequisite test was done using the sample normality test (Lilliefors test with α = 0.05%) and variance homogeneity test (Bartlett test with α = 0.05%). Based on the result of the analysis, conclusions are drawn as follows: (1) There is a difference massed practice and distributed practice to the basketball lay up shoot result. The effect of learning approach distributed practice is better than that learning approach massed practice, (2) there is a difference to the basketball lay up shoot result between the male students with high and low kinestetik perception. The effect to the basketball lay up shoot result between the students with high kinestetik perception is better then the one with low kinestetik perception, (3) there is a effect of interaction between learning approach with kinestetik perception to the basketball lay up shoot result. The students with high kinestetik perception has according if it is learning approach distributed practice. While the students with low kinestetik perception has according if it is learning approach massed practice