26 research outputs found

    Kebergantungan Nilai Indeks Bias Medium pada Panjang Gelombang Model Sellmeier

    Full text link
    Persamaan yang menyatakan kebergantungan indeks bias suatu medium terhadap panjang gelombang (dispersi), mula-mula dinyatakan oleh Augustin Louis Cauchy pada tahun 1836, yang kemudian dikenal dengan model dispersi indeks bias Cauchy. Model dispersi indeks bias Cauchy ini didasarkan pada data hasil eksperimen (secara empiris), dan persamaan dispersi indeks bias Cauchy pada dasarnya merupakan persamaan polinom. Salah satu kajian tentang dispersi indeks bias secara teoritis dikemukakan oleh Wilhelm Sellmeier tahun 1871, yang kemudian dikenal dengan Persamaan Sellmeier. Persamaan Sellmeier merupakan persamaan yang menyatakan keterkaitan indeks bias bahan dielektrik transparan dengan panjang gelombang optis yang melalui bahan dielektrik tersebut. Selmeier menggunakan beberapa pendekatanpendekatan tentang elektron-elektron dalam medium, yang pertama adalah anggapan bahwa elektron-elektron medium terikat pada intinya masing-masing oleh suatu yang berkelakuan sebagai gaya pemulih. Kedua, anggapan bahwa elektron yang mengalami percepatan (karena pengaruh gaya luar) juga mengalami redaman radiasi (damping radiation) dengan gaya yang sebanding dengan besar kecepatan electron. Dan elektron dengan spesifikasi yang dinyatakan dalam model pendekatan tersebut, dalam interaksinya dengan gelombang EM yang datang padanya mengalami gaya yang dapat dinyatakan dengan persamaan : F e E exp( i t) o = - w Melalui pendekatan interaksi elektron dengan medium telah diperoleh persamaan dispersi indeks bias suatu medium yang kemudian dikenal dengan Persamaan Sellmeier. Pada Persamaan Sellmeier dapat ditunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan polynomial akan diperoleh persamaan dispersi indeks bias Cauchy

    Penentuan Panjang Gelombang Berbagai Filter Warna pada Lampu TL dan Wolfram dengan Spektrometer Kisi Difraksi untuk Menunjang Eksperimen Efekfotolistrik

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian untuk menentukan nilai panjang gelombang berbagai filter warna dengan menggunakan percobaan kisi difraksi. Dipilih percobaan kisi difraksi karena variabel kesalahannya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan eksperimen lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu siswa sekolah menengah/mahasiswa dalam melakukan eksperimen efekfotolistrik, sehingga dapat menghasilkan nilai konstanta Planck yang cukup baik (paling tidak mempunyai orde yang sama yaitu 10-34) dengan menggunakan panjang gelombang filter warna. Hasil penelitian adalah nilai panjang gelombang dari 3 filter warna (merah jingga dan hijau) dari sumber cahaya lampu TL dan wolfram, karena filter warna lainnya seperti biru dan ungu tidak tampat hasil difraksinya pada teleskop spectrometer meski telah menggunakan lampu dengan daya 100 watt. Nilai panjang gelombang filter merah untuk lampu TL 6.4024x10-7 m dan lampu wolfram 6.4968x10-7 m, filter jingga untuk lampu TL 6.2065x10-7 m dan lampu wolfram 6.2936x10-7 m, filter hijau untuk lampu TL 5.3280x10-7 m dan lampu folfram 5.0738x10-7 m. Dan setelah diujicobakan pada eksperimen efekfotolistrik, untuk lampu TL diperoleh nilai konstanta Planck 5,1797x10-34 Js dan untuk lampu wolfram 4,5443x10-34 Js. Dengan demikian panjang gelombang filter warna merah, jingga dan hijau yang diperoleh masih belum tepat sesuai harapan, hal ini disebabkan karena ada beberapa nilai panjang gelombang yang tidak terdeteksi pada teleskop spectrometer. Namun demikian nilai panjang gelombang tersebut masih dapat digunakan untuk digunakan dalam eksperimen efekfotolistrik karena nilai konstanta Planck yang diperoleh masih dalam orde 10-34

    Pembuatan Modul Eksperimen Sains Bilingual untuk Siswa Sekolah Dasar Pokok Bahasan Udara, Listrik, Energi dan Perubahannya

    Full text link
    Sains dan teknologi merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan teknologi dikarenakan perkembangan sains, dan beberapa perkembangan sains diperlukan teknologi. Maka sains perlu dikenalkan sejak dini, yaitu sejak anak duduk di sekolah dasar (SD). Mengingat pada kurikulum 2013 sistem pembelajaran berpusat pada peserta didik dan diharapkan siswa diarahkan agar dapat menemukan sendiri. Dengan demikian pada pembelajaran sains diperlukan media eksperimen, dan apabila media eksperimennya telah tersedia maka masih belum cukup bila tidak disertakan dengan modul pembelajarannya. Dan mengantisipasi kebutuhan penguasaan bahasa Inggris, dirasa perlu untuk menyertakan bahasa Inggris dalam membuat modul media pembelajaran sains. Hasil modul eksperimen yang dibuat telah diujicobakan ke SD Dapena Surabaya, SDK Stellamaris Surabaya dan SD Kristen Kanaan Banjarmasin. Hasil uji coba secara umum mengatakan bahwa Modul eksperimen ini dapat diterima dengan baik oleh Siswa maupun oleh Guru SD. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah pernyataan dari Siswa, karena yang akan bersentuhan secara langsung dan berkepentingan sangat besar akan modul eksperimen ini adalah Siswa. 6% hingga 16% siswa menyatakan bahwa modul eksperimen yang telah dibuat adalah kurang baik. Untuk itu pada perbaikan modul eksperimen mendatang perlu mencermati penyataan siswa tersebu

    Pembuatan Modul Petunjuk Praktikum Fisika pada Eksperimen Franck-Hertz

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian untuk menunjukkan bahwa energi elektron suatu atom itu terkuantisasi, memahami kurva Franck-Hertz dari peristiwa penyerahan energi yang tidak kontinyu oleh elektron bebas kepada atom Mercury dan menentukan energi eksitasi atom Mercury serta menentukan panjang gelombang foton yang dipancarkan. Dalam penelitian ini telah dibuktikan bahwa energi elektron dalam atom itu terkuantisasi Kenyataan ini mendukung teori atom Bohr. Kurva yang terbentuk sangat mirip dengan kurva hasil percobaan Franc-Hertz yang sebenarnya, perbedaan yang ada adalah suhu uap Mercury dalam percobaan ini hanya 1300 C sedangkan aslinya adalah 1800 C. Energi eksitasi yang diperoleh dari percobaan ini adalah 5 eV dan panjang gelombang foton yang dapat diukur dari percobaan ini adalah 2486,25 A0

    Kebergantungan Nilai Indeks Bias Medium Pada Panjang Gelombang Model Sellmeier

    Get PDF
    Persamaan yang menyatakan kebergantungan indeks bias suatu medium terhadap panjang gelombang (dispersi), mula-mula dinyatakan oleh Augustin Louis Cauchy pada tahun 1836, yang kemudian dikenal dengan model dispersi indeks bias Cauchy. Model dispersi indeks bias Cauchy ini didasarkan pada data hasil eksperimen (secara empiris), dan persamaan dispersi indeks bias Cauchy pada dasarnya merupakan persamaan polinom. Salah satu kajian tentang dispersi indeks bias secara teoritis dikemukakan oleh Wilhelm Sellmeier tahun 1871, yang kemudian dikenal dengan Persamaan Sellmeier. Persamaan Sellmeier merupakan persamaan yang menyatakan keterkaitan indeks bias bahan dielektrik transparan dengan panjang gelombang optis yang melalui bahan dielektrik tersebut. Selmeier menggunakan beberapa pendekatanpendekatan tentang elektron-elektron dalam medium, yang pertama adalah anggapan bahwa elektron-elektron medium terikat pada intinya masing-masing oleh suatu yang berkelakuan sebagai gaya pemulih. Kedua, anggapan bahwa elektron yang mengalami percepatan (karena pengaruh gaya luar) juga mengalami redaman radiasi (damping radiation) dengan gaya yang sebanding dengan besar kecepatan electron. Dan elektron dengan spesifikasi yang dinyatakan dalam model pendekatan tersebut, dalam interaksinya dengan gelombang EM yang datang padanya mengalami gaya yang dapat dinyatakan dengan persamaan : F e E exp( i t) o = - w Melalui pendekatan interaksi elektron dengan medium telah diperoleh persamaan dispersi indeks bias suatu medium yang kemudian dikenal dengan Persamaan Sellmeier. Pada Persamaan Sellmeier dapat ditunjukkan bahwa dengan menggunakan pendekatan polynomial akan diperoleh persamaan dispersi indeks bias Cauchy

    Media Pembelajaran Berbasis Komputer untuk Menunjukkan Terjadinya Superposisi Gelombang

    Full text link
    Ada beberapa fenomena Fisika yang tidak mudah diamati secara langsung, diantaranya adalah fenomena perpaduan dua gelombang. Dipihak lain, konsep Fisika akan lebih mudah dipahami jika mengetahui secara baik tentang terjadinya fenomena tersebut. Oleh karena itu telah diupayakan suatu media yang membantu memvisualisasi fenomena tersebut melalui penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perancangan atau pengembangan media pembelajaran. Hasil penelitian berupa Compact Disc (CD) pembelajaran yang memuat animasi tentang superposisi gelombang. Inti dari CD ini adalah tayangan video tentang gelombang yang merambat pada tali (diantaranya percobaan Melde). Hasil penelitian telah diujicobakan ke mahasiswa prodi pendidikan Fisika UKWMS dan siswa SMA. Dari mahasiswa yang diambil sebagai sampel, 100% menyatakan program menarik karena melalui komputer dan lebih mudah mengingat karena adanya animasi, 100% menyatakan program dapat mempercepat pemahaman dan 90% dapat dipelajari sendiri, 100% menyatakan tidak ada kesulitan dalam membuka dam mengoperasikan program. Dan dari siswa yang diambil sebagai sampel, 100% menyatakan program menarik karena melalui komputer dan lebih mudah mengingat karena adanya animasi, 90% menyatakan program dapat mempercepat pemahaman, dan dapat dipelajari sendiri. 100% menyatakan tampilan program cukup menarik, 100% menyatakan tidak ada kesulitan dalam membuka dan mengoperasikan program. Dengan demikian, Program Media Pembelajaran Fisika Berbasis Komputer Sub Pokok Bahasan Superposisi Gelombang yang telah dibuat dapat dikatakan baik

    PELATIHAN PRAKTIKUM FLUIDA STATIS SECARA HANDS ON DALAM MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK SMA PASCA COVID-19

    Get PDF
    Abstrak: Keterampilan proses sains (KPS) merupakan salah satu aspek penting yang dibutuhkan oleh peserta didik saat ini. Berdasarkan hasil kajian, KPS peserta didik SMP pasca COVID-19 rendah pada beberapa indikator. Oleh sebab itu perlu adanya kegiatan yang dapat melatihkan KPS yaitu dengan memberikan layanan praktikum fluida statis berupa praktikum pipa hare secara hands on yang digunakan untuk melatih KPS peserta didik pasca COVID-19. Metode pengabdian ini yaitu ceramah dan eksperimen dengan 3 tahapan: tahap persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Peserta dalam pengabdian ini yaitu peserta didik kelas XI SMA Swasta di Surabaya dengan jumlah sebanyak 329 orang. Hasil kegiatan menunjukkan adanya antusias peserta didik dalam merangkai alat, mengambil data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Hal ini yang dapat dilakukan dalam melatih KPS peserta didik dengan melakukan praktikum secara langsung. Selain itu, 91,58% peserta didik menyatakan bahwa pelatihan praktikum pipa hare sangat menarik dan membuat peserta didik mengingat kembali cara untuk melakukan praktikum dan mengambil data yang baik dan benar.Abstract: Science process skills (SPS) are one of the crucial aspects required by students nowadays. Based on the study results, the SPS of junior high school students post COVID-19 are low in several indicators. Therefore, there is a need for activities that can train SPS, which is achieved by providing a hands-on static fluid laboratory service in the form of a ā€œpipa hareā€ experiment, aimed at enhancing the SPS of students post COVID-19. This engagement method involves lectures and experiments with 3 stages: preparation, execution, and evaluation. The participants in this service were 329 eleventh-grade students from a private high school in Surabaya. The results of the activity indicate the enthusiasm of the students in assembling equipment, collecting data, analyzing data, and drawing conclusions. These activities contribute to training the SPS of students through direct practical experience. Additionally, 91.58% of the students expressed that the hare pipe experiment training was highly engaging and helped them recall the proper procedures for conducting the experiment and collecting accurate data

    Development of an inquiry-based module with scientific equipment to facilitate primary school students learning the force concept

    Get PDF
    Recently, science, technology, engineering and mathematics (STEM) applications have become more demanding, promoting students' interest in science from an early age. Science class in primary school needs more attention to attract studentsā€™ interest. This study aims to develop an inquiry- based module with scientific equipment for the primary school level to optimize science learning at the primary school level. The development process used a 4-D (define, design, develop and   disseminate) model. The developed module and   equipment cover the topics of forces and include four experiments, i.e., exploring friction in inclined planes, exploring the mechanical advantage of a pulley, observing magnetic force   and exploring static equilibrium in a lever. The modules and   scientific equipment are distributed to some schools in Indonesia that lack practical work facilities. The inquiry-based modules and scientific equipment are implemented in classes at four primary schools in Indonesia. In this study, the students' response to the implementation of inquiry-based modules and scientific equipment in the class is also investigated. Overall, the average of the   students' responses is 3.37 (out of 4.00). It means students respond positively to the learning activity and the supporting module. Active learning with an inquiry approach is feasible to attract students' interest in science

    Penentuan Panjang Gelombang Berbagai Filter Warna pada Lampu TL dan Wolfram dengan Spektrometer Kisi Difraksi untuk Menunjang Eksperimen Efekfotolistrik

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian untuk menentukan nilai panjang gelombang berbagai filter warna dengan menggunakan percobaan kisi difraksi. Dipilih percobaan kisi difraksi karena variabel kesalahannya relatif lebih sedikit dibandingkan dengan eksperimen lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu siswa sekolah menengah/mahasiswa dalam melakukan eksperimen efekfotolistrik, sehingga dapat menghasilkan nilai konstanta Planck yang cukup baik (paling tidak mempunyai orde yang sama yaitu 10-34) dengan menggunakan panjang gelombang filter warna. Hasil penelitian adalah nilai panjang gelombang dari 3 filter warna (merah jingga dan hijau) dari sumber cahaya lampu TL dan wolfram, karena filter warna lainnya seperti biru dan ungu tidak tampat hasil difraksinya pada teleskop spectrometer meski telah menggunakan lampu dengan daya 100 watt. Nilai panjang gelombang filter merah untuk lampu TL 6.4024x10-7 m dan lampu wolfram 6.4968x10-7 m, filter jingga untuk lampu TL 6.2065x10-7 m dan lampu wolfram 6.2936x10-7 m, filter hijau untuk lampu TL 5.3280x10-7 m dan lampu folfram 5.0738x10-7 m. Dan setelah diujicobakan pada eksperimen efekfotolistrik, untuk lampu TL diperoleh nilai konstanta Planck 5,1797x10-34 Js dan untuk lampu wolfram 4,5443x10-34 Js. Dengan demikian panjang gelombang filter warna merah, jingga dan hijau yang diperoleh masih belum tepat sesuai harapan, hal ini disebabkan karena ada beberapa nilai panjang gelombang yang tidak terdeteksi pada teleskop spectrometer. Namun demikian nilai panjang gelombang tersebut masih dapat digunakan untuk digunakan dalam eksperimen efekfotolistrik karena nilai konstanta Planck yang diperoleh masih dalam orde 10-34

    Pembuatan Modul Eksperimen Sains Bilingual untuk Siswa Sekolah Dasar Pokok Bahasan Udara, Listrik, Energi dan Perubahannya

    Get PDF
    Sains dan teknologi merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan teknologi dikarenakan perkembangan sains, dan beberapa perkembangan sains diperlukan teknologi. Maka sains perlu dikenalkan sejak dini, yaitu sejak anak duduk di sekolah dasar (SD). Mengingat pada kurikulum 2013 sistem pembelajaran berpusat pada peserta didik dan diharapkan siswa diarahkan agar dapat menemukan sendiri. Dengan demikian pada pembelajaran sains diperlukan media eksperimen, dan apabila media eksperimennya telah tersedia maka masih belum cukup bila tidak disertakan dengan modul pembelajarannya. Dan mengantisipasi kebutuhan penguasaan bahasa Inggris, dirasa perlu untuk menyertakan bahasa Inggris dalam membuat modul media pembelajaran sains. Hasil modul eksperimen yang dibuat telah diujicobakan ke SD Dapena Surabaya, SDK Stellamaris Surabaya dan SD Kristen Kanaan Banjarmasin. Hasil uji coba secara umum mengatakan bahwa Modul eksperimen ini dapat diterima dengan baik oleh Siswa maupun oleh Guru SD. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah pernyataan dari Siswa, karena yang akan bersentuhan secara langsung dan berkepentingan sangat besar akan modul eksperimen ini adalah Siswa. 6% hingga 16% siswa menyatakan bahwa modul eksperimen yang telah dibuat adalah kurang baik. Untuk itu pada perbaikan modul eksperimen mendatang perlu mencermati penyataan siswa tersebu
    corecore