26 research outputs found

    PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) TAMBAHAN LATEKS TERHADAP SIFAT MARSHALL

    Get PDF
    Salah satu fungsi dari lapisan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) adalah sebagai lapisan penutup (kedap air) untuk mencegah masuknya air kedalam campuran aspal, yang dapat merusak struktur aspal. Resapan air yang berasal dari limpasan air hujan maupun luapan air selokan dapat masuk kedalam aspal, bila lapisan permukaannya tidak sangat kedap. Oleh karenanya perlu campuran AC-WC yang kedap air, yang dapat diperoleh dengan berbagai modifikasi. Salah satu modifikasi tersebut adalah tambahan lateks dalam campuran AC-WC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari jumlah tumbukan dengan tambahan bahan lateks terhadap campuran AC-WC dilihat dari sifat Marshall. Penelitian ini dilakukan dengan membuat rancangan benda uji standar di laboratorium, dilanjutkan dengan pencarian nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Nilai KAO ditambahkan lateks 2% dengan jumlah tumbukan 2x75, 2x100, 2x125 dan 2x150. Hasil dari jumlah tumbukan untuk benda uji tersebut dilakukan uji Marshall untuk mengetahui sifat Marshal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan jumlah tumbukan 2x75, 2x100, 2x125 dan 2x150 menghasilkan stabiltas berurutan sebesar 2027 kg, 1751 kg, 1672 kg dan 1760 kg. Nilai flow yang dihasilkan beurutan sebesar 3,3 mm, 1,9 mm, 1,6 mm dan 1,3 mm. Hasil penelitian tersebut menujukkan bahwa dengan jumlah tumbukan lebih dari 2x75 semua benda uji campuran AC-WC dengan tambahan lateks 2% dari KAO tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010.  

    PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) TAMBAHAN LATEKS TERHADAP SIFAT MARSHALL

    Get PDF
    Salah satu fungsi dari lapisan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) adalah sebagai lapisan penutup (kedap air) untuk mencegah masuknya air kedalam campuran aspal, yang dapat merusak struktur aspal. Resapan air yang berasal dari limpasan air hujan maupun luapan air selokan dapat masuk kedalam aspal, bila lapisan permukaannya tidak sangat kedap. Oleh karenanya perlu campuran AC-WC yang kedap air, yang dapat diperoleh dengan berbagai modifikasi. Salah satu modifikasi tersebut adalah tambahan lateks dalam campuran AC-WC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari jumlah tumbukan dengan tambahan bahan lateks terhadap campuran AC-WC dilihat dari sifat Marshall. Penelitian ini dilakukan dengan membuat rancangan benda uji standar di laboratorium, dilanjutkan dengan pencarian nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Nilai KAO ditambahkan lateks 2% dengan jumlah tumbukan 2x75, 2x100, 2x125 dan 2x150. Hasil dari jumlah tumbukan untuk benda uji tersebut dilakukan uji Marshall untuk mengetahui sifat Marshal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan jumlah tumbukan 2x75, 2x100, 2x125 dan 2x150 menghasilkan stabiltas berurutan sebesar 2027 kg, 1751 kg, 1672 kg dan 1760 kg. Nilai flow yang dihasilkan beurutan sebesar 3,3 mm, 1,9 mm, 1,6 mm dan 1,3 mm. Hasil penelitian tersebut menujukkan bahwa dengan jumlah tumbukan lebih dari 2x75 semua benda uji campuran AC-WC dengan tambahan lateks 2% dari KAO tidak memenuhi spesifikasi Bina Marga 2010

    ANALISA DAMPAK LALULINTAS AKIBAT KETERBATASAN LAHAN PADA RUANG PARKIR PASAR IKAN PUSONG KOTA LHOKSEUMAWE

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik parkir pada badan jalan, juga untuk menganalisis dampak aktivitas parkir terhadap kinerja lalulintas, serta untuk alternatif upaya pengendalian parkir di sekitar Pasar Ikan Pusong Kota Lhokseumawe. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini merupakan survei jumlah kendaraan meliputi jumlah kendaraan ringan, kendaraan berat, dan sepeda motor. Pedoman yang digunakan adalah Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (PKJI) dan Penataan parkir dan pola pengkajiannya mengacu pada Pedoman Teknis Penyelengaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1996 dengan variabel penelitiannya adalah survei keluar masuknya kendaraan, volume lalulintas, hambatan samping dan kecepatan kendaraan. Pengamatan dilakukan selama 7 hari dengan durasi 12 jam per hari. Hasil analisis kinerja ruas jalan didapatkan bahwa volume lalulintas tertinggi yang ada di ruas jalan sekitar Pasar ikan Pusong pada jalan Gudang Baru yaitu 658,40 skr/jam, sedangkan pada jalan Perniagaan yaitu 987,20 skr/jam dengan indeks tingkat pelayanan berada pada kategori B. Dengan demikian dapat disimpulkan dengan analisis uji korelasi bahwa parkir pada badan jalan Gudang Baru yang paling berpengaruh yaitu volume parkir, sedangkan pada jalan Perniagaan yang paling berpengaruh yaitu volume parkir dan akumulasi parkir

    Analisis Pelayanan Prima Instansi Pemerintah Studi: Kantor Camat Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara

    Get PDF
    The Lhoksukon sub-district office is a government agency that provides services to the community. Good service must be supported by professional, responsible, and competent employees, able to understand and carry out their main duties and functions in accordance with the given field. - Move in and take care of letters of recommendation. The reason is that some people who take care of incoming and outgoing letters of recommendation complain that they have to wait a few days to get a letter at the Lhokukon sub-district office. The approach used by the author in this study uses a descriptive qualitative research approach. The first step in optimizing public services at the Lhoksukon District Office is to utilize technology, namely the use of social media as a forum for managing incoming and outgoing letters and letters of recommendation. This is intended so that the services provided by the apparatus are maximized and can reduce management time to be faster, moreover the costs needed by the community will be more efficient, one of which is the cost of looting transportation between villages and community homes to the Lhoksukon Sub-District Office, North Aceh Regency. Barriers to the implementation of public services in Lhoksukon District, among others, residents do not understand population administration, lack of village employees, low Human Resources (HR), lack of adequate facilities and infrastructure, lack of electronic devices, because of public service standards

    Analysis Reducing Slum Settlement by Road Improvement (A Case Study: Jawa Lama Village Village, Lhokseumawe, Aceh-Indonesia)

    Get PDF
    a slum will cause many problems for many cities. The urbanization factor is one of the causes of slums due to the limited urban housing area. In general, there are seven slum indicators that can determine the quality of residential areas, one of which is physical infrastructure. Infrastructure conditions are interrelated with residential development. This study analyzes seven indicators of slums in Jawa Lama Village, Lhokseumawe, Aceh-Indonesia. In this study, the research team used data surveys with field tracking and field documentation from city roads. Documented data includes field photos and regional mapping that shows the location of the study. Data that has been collected can be used to determine urban facilities and infrastructure that are very influential for slums in the study area

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU BAGUK KECAMATAN PULAU BANYAK

    Get PDF
    Pantai Pulau Baguk merupakan salah satu destinasi bahari yang cukup tua  di Kecamatan Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil yang merupakan salah satu unggulan yang arus di kelola dengan baik. Akan tetapi masih banyak permasalahan yang arus di selesaikan oleh Pemerintah Daerah seperti kuranganya faasilitas yang bisa membuat para wisatawan lokal dan wisatawan asing kurang menikmati suasanya disaat berada dilokasi pantai. Dari penelilitian ini dilakukan untuk menganalisis Implementasi Kebijakan Pemda Kabupaten Aceh Singkil dalam pengembangan fasillitas objek wisata di Pantai Pulau Baguk Kecamatan Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil penelitian ini menggunakan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data dilakukan observasi, wawncara dan dekomentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan model analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Pengembangan Pariwisata di Pantai Pulau Baguk Kecamatan Pulau Banyak di Kabupaten Aceh Singkil masih banyak pariwisata di Pantai Pulau Baguk kekurang dana untuk melakukan pengembangan pariwisata dan juga sumber daya manusia yang terbatas dalam melakukan pengembangan pariwisata kemudian pihak dari pemerintah setempat kurang merespon keluhan dan masukan yang diberikan oleh dari pihak pengurus pariwisata di Pantai Pulau Baguk. Oleh karena itu pengembangan yang dilakukan oleh dari Pantai Pulau Baguk hanya memanfaatkan Dana Desa sebagai proses pengembangan pariwisata di Pantai Pulau Baguk Kecamaan Pulau Banyak. Untuk menjadikan wisata Pulau Baguk sebagai wisata yang maju dan terfavorit bagi para pengunjung baik itu pengunjung lokal maupun pengunjung luar pemerintah setempat harus mendukung penuh dan memberikan masukkan serta dana atau anggaran ke Pantai Pulau Baguk supaya proses pengembangannya lebih cepat dan baik serta fasilitas dan sarana prasana di panti itu akan lebih baik dan lebih manarik sehingga membuat para pengunjung lebih nyaaman dan tenang di saat melakukan liburan ke Pantai Pulau Baguk  kemudian Pantai Pulau Baguk lebih indan dan lebih mempersona

    STRATEGI PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR JALAN DI KABUPATEN ACEH UTARA

    Get PDF
    Jalan raya merupakan salah satu sektor untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang pada dasarnya merupakan sektor utama yang menghubungkan berbagai macam aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya. Ketersediaan jalan yang baik dan stabil berpengaruh terhadap kelancaran lalulintas. Pengelolaan yang baik serta pemeliharaan jalan yang terus menerus mampu mempertahankan umur rencana jalan. Mengingat dana yang sangat terbatas yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara setiap tahunnya untuk pemeliharaan jalan, maka perlu dilakukan skala prioritas pelaksanaan pemeliharaan jalan yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui urutan prioritas penanganan pemeliharaan jalan, berdasarkan data survei yang dianalisis dengan skala Likert. Parameter yang diperhitungkan meliputi kondisi permukaan jalan, lalulintas harian rata-rata, kapasitas jalan dan tingkat pelayanan jalan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan pengumpulan data di lapangan. Selanjutnya melakukan analisa data untuk dapat mengetahui nilai urutan prioritas berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jalan jalan di kabupaten Aceh Utara, skala prioritas pemeliharaan jalan dilakukan berdasarkan kondisi permukaan jalan dan lalulintas harian rata-rata. Urutan dari skala prioritas pemeliharaan jalan adalah ruas jalan Krueng Mane - Sawang 14 poin (1), ruas jalan Sawang - Riseh Tunong 11 poin (2), ruas jalan Mane Tunong - Pinto Makmur 10 poin (3), ruast jalan Kuta Meuligo - Blang Reuleung 9 poin (4), ruas jalan Menasah Pulo - Teupin Reuseup 8 poin (5), dan ruas jalan Krueng Mane - Bungkah 7 poin (6). Urutan 1-3 masuk dalam peningkatan jalan dan urutan 4-6 merupakan pemeliharaan berkala

    STRATEGI PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR JALAN DI KABUPATEN ACEH UTARA

    Get PDF
    Ketersediaan jalan yang baik dan stabil berpengaruh terhadap kelancaran lalulintas. Pengelolaan yang baik serta pemeliharaan jalan yang terus menerus mampu mempertahankan umur rencana jalan. Mengingat dana yang sangat terbatas yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara setiap tahunnya untuk pemeliharaan jalan, maka perlu dilakukan skala prioritas pelaksanaan pemeliharaan jalan yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui urutan prioritas penanganan pemeliharaan jalan, berdasarkan data survei yang dianalisis dengan skala Likert. Parameter yang diperhitungkan meliputi kondisi permukaan jalan, lalulintas harian rata-rata, kapasitas jalan dan tingkat pelayanan jalan, dilakukan dengan metode survei dan pengumpulan data di lapangan. Analisa data untuk dapat mengetahui nilai urutan prioritas berdasarkan parameter yang telah ditentukan. Skala prioritas pemeliharaan jalan dilakukan berdasarkan kondisi permukaan jalan dan lalulintas harian rata-rata. Urutan dari skala prioritas pemeliharaan jalan adalah ruas jalan Krueng Mane-Sawang 14 poin (1), ruas jalan Sawang-Riseh Tunong 11 poin (2), ruas jalan Mane Tunong-Pinto Makmur 10 poin (3), ruast jalan Kuta Meuligo-Blang Reuleung 9 poin (4), ruas jalan Menasah Pulo-Teupin Reuseup 8 poin (5), dan ruas jalan Krueng Mane-Bungkah 7 poin (6). Urutan 1-3 masuk dalam peningkatan jalan dan urutan 4-6 merupakan pemeliharaan berkala

    Biaya Preservasi Jalan Akibat Truk Dengan Beban Berlebih Di Jalan Pesisir Timur Provinsi Aceh

    Full text link
    Aceh province heavily relies on the road transportation to support its economic development. Freight movement carried out by land transport (mostly on road) is more than 95% in this province. This condition is even worsened by trucks which tend to carry overload. This study is conducted to evaluate pavement performance in the east corridor of roads in the Aceh Province caused by overloading trucks, using the AASHTO method. The pavement preservation cost analysis is based on the pavement design life of 10 years. The results show that the preservation costs for 2-axle colt truck is Rp. Rp. 847/ton-km, for 2-axle engkel truck is Rp. 1,377/ton-km, for 3-axle tronton truck is Rp. 789/ton-km, and for 3-axle intercooler truck is Rp. 1,086/ton-km

    KARAKTERISTIK CAMPURAN PERKERASAN SEMI LENTUR YANG DITINJAU DARI UJI DURABILITAS

    Get PDF
    Perkerasan semi lentur adalah perkerasan yang dirancang dengan gradasi terbuka yang memiliki rongga udara (air void) yang kemudian diisi dengan mortar semen, dengan modulus mendekati perkerasan kaku namun memiliki kelenturan. Perkerasan semi lentur memiliki stabilitas yang tinggi untuk memikul beban lalulintas, oleh karena itu perkerasan semi lentur merupakan jenis perkerasan jalan yang sangat baik untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan durabilitas perkerasan semi lentur dengan pengujian durabilitas. Penelitian ini dilakukan dengan mempersiapkan benda uji aspal porus dengan gradasi aspal yang terbuka (OGA) sehingga mempunyai rongga yang besar yang dapat diisi dengan mortar Benda uji aspal porus dibuat sebanyak 3 buah berbentuk slinder dengan ukuran diameter 4”(10 cm) dan tinggi 3”(7.5 cm) yang kemudian di uji Marshall. Hasil dari kadar rongga pada pengujian ini adalah 25.31%. Selanjutnya dilakukan pencampuran terhadap mortar yang kemudian dituangkan pada benda uji. Kemudian masing-masing benda uji di rendam pada waterbath selama 30 menit dan 24 jam dengan suhu 60°C. Selanjutnya dilakukan pengujian Marshall untuk mengetahui stabilitas. Dari hasil penelitian ini telah didapatkan nilai IKS pada perkerasan semi lentur sebesar 80%. Hasil dari pengujian durabilitas pada perkerasan semi lentur telah memenuhi syarat dari Bina Marga dengan nilai IKS minimum 75%. Maka perkerasan semi lentur tahan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh air.Kata Kunci : Perkerasan Semi Lentur, Aspal Porus, OGAPerkerasan semi lentur adalah perkerasan yang dirancang dengan gradasi terbuka yang memiliki rongga udara (air void) yang kemudian diisi dengan mortar semen, dengan modulus mendekati perkerasan kaku namun memiliki kelenturan. Perkerasan semi lentur memiliki stabilitas yang tinggi untuk memikul beban lalulintas, oleh karena itu perkerasan semi lentur merupakan jenis perkerasan jalan yang sangat baik untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan durabilitas perkerasan semi lentur dengan pengujian durabilitas. Penelitian ini dilakukan dengan mempersiapkan benda uji aspal porus dengan gradasi aspal yang terbuka (OGA) sehingga mempunyai rongga yang besar yang dapat diisi dengan mortar Benda uji aspal porus dibuat sebanyak 3 buah berbentuk slinder dengan ukuran diameter 4”(10 cm) dan tinggi 3”(7.5 cm) yang kemudian di uji Marshall. Hasil dari kadar rongga pada pengujian ini adalah 25.31%. Selanjutnya dilakukan pencampuran terhadap mortar yang kemudian dituangkan pada benda uji. Kemudian masing-masing benda uji di rendam pada waterbath selama 30 menit dan 24 jam dengan suhu 60°C. Selanjutnya dilakukan pengujian Marshall untuk mengetahui stabilitas. Dari hasil penelitian ini telah didapatkan nilai IKS pada perkerasan semi lentur sebesar 80%. Hasil dari pengujian durabilitas pada perkerasan semi lentur telah memenuhi syarat dari Bina Marga dengan nilai IKS minimum 75%. Maka perkerasan semi lentur tahan terhadap kerusakan yang ditimbulkan oleh pengaruh air.Kata Kunci : Perkerasan Semi Lentur, Aspal Porus, OG
    corecore