45 research outputs found
PERSPEKTIF REMAJA TENTANG PERNIKAHAN DINI (STUDY KASUS DI SMA NEGERI 04 KOTA BENGKULU)
Penelitian ini menggambarkan fenomena pernikahan dini di kalangan remaja yang kompleks dengan prilaku pergaulan bebas remaja yang berujung pada pernikahan dini. Dengan mengetahui perspektif remaja tentang pernikahan dini di SMA Negeri 04 Kota Bengkulu, melalui penilaian dan tangapan remaja tentang pernikahan dini serta strategi dari para remaja dalam menghindari pernikahan dini, akan di bahas dan di analisi secara seksama berdasarkan teori dan keadaan lapangan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif melalui observasi, wawancara, dan angket dalam pengumpulan data kepada 30 responden yang berumur 16-18 tahun yang berstatus sebagai siswa-siswi di SMA Negeri 04 Kota Bengkulu. Hasil penelitian mengenai penilaian dan tanggapan remaja pernikahan dini merupakan suatu kondisi atau kejadian yang tidak baik, tidak wajar dan sangat menghawatirkan, yang berdampak pada kehilangannya masa depan remaja dalam proses pembentukan jati diri akibat pergaulan bebas yang mencoreng nama keluarga yang membuat orang tua terpaksa menikahkan anaknya, yang secara tidak langsung pernikahan dini ini juga telah menjadi keputusan terakhir dari orang tua dalam menangani masalah yang telah diperbuat anaknya, maka dalam menghindari terjadinya pernikahan dini akibat pergaulan bebas, para remaja menanggapi dan menyarankan, agar para remaja lebih menumbuhkan pemikiran-pemikiran secara rasional yakni menanamkan nilai-nilai agama, berfikir positif, memberi batasan-batasan dalam pergaulan dan berpacaran, memikirkan pendidikan demi kesuksesan masa depan dan menjadikan pacar sebagai pemotivasi belajar, agar tidak terjerumus dalam pernikahan dini
PEREMPUAN DAN INTERNET DALAM PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA
In addressing the problem of poverty, the media also has a very important role. Inaddition, with media, especially the internet, we can find out information about theweather and the sea and fishing information globally accessible. Further explained thatthe resources of this example is FIGIS (fisheries global information system) that provides arange of statistical information such as fisheries, fish distribution maps by species, issueand topic of the actual fisheries, aquaculture, marine fisheries, and fishing technology. Thedata is available anytime and anywhere needed. Based on the background is exactly theservice activities based on this urgent research to be conducted. The activity goal is toprovide knowledge for women and families of fishermen on the media, especially theInternet and equip the women and families of fishermen to learn new media like theinternet. The target audience of the utilization of the internet is for girls and coastal fishingfamilies who live in the city of Bengkulu Malabero coastal areas totaling 10 people whohave a product that can be sold in the market. The activities are lectures, discussions andsimulations use the internet with the ultimate goal the establishment of a blog that can beused to sell their products.Keywords: Internet, women, economics, blogs, informatio
PENGELOLAAN HUTAN KONSERVASI DESA BAGI RESISTENSI MASYARAKAT DESA LADANG PALEMBANG KECAMATAN LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG (STUDI KASUS: DESA LADANG PALEMBANG KECAMATAN LEBONG UTARA KABUPATEN LEBONG PROPINSI BENGKULU)
Penelitian ini berjudul “Pengelolaan Hutan Konservasi Desa bagi Resistensi Masyarakat Desa Ladang Palembang Kecamatan Lebong Utara Kabupaten Lebong”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bagaimana masyarakat desa Ladang Palembang mengelola Hutan Konservasi Desa?.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pengelolaan hutan konservasi oleh masyarakat Desa Ladang Palembang, dalam rangka menjaga kelestarian habitat dan ekosistem hutan sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat disekitarnya.Latar belakang pengambilan tema ini adalah melihat masih banyaknya masalah sosial terutama upaya pemenuhan kebutuhan keluarga khususnya masyarakat yang berada disekitar kawasan hutan (tepian hutan), sehingga membutuhkan peran masyarakat dan strategi pemberdayaan untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah usaha masyarakat desa Ladang Palembang menjalankan Program Pengelolaan Hutan Konservasi Desa.Informan penelitian ini adalah anggota kelompok tani penghijauan, perangkat desa dan masyarakat desa Ladang Palembang. Penelitian ini dikatakan sebagai penelitian deskriptif,teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisa kualitatif. Diketahui hasil penelitian menunjukan bahwa pengelolaan hutan meliputi perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan berjalan dengan baik meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa Ladang Palembang dan sekitarnya, dalam melakukan rehabilitasi kawasan hutan masyarakat menggunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh masyarakat desa Ladang Palembang
ANALISIS PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP)DALAM UPAYA KESEJAHTERAAN ANGGOTA KELOMPOK (STUDI KASUS GABUNGAN KELOMPOKTANI DESA TANJUNGTEBAT KECAMATAN BUNGA MAS BENGKULU SELATAN)
Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan usaha agribisnis pedesaan PUAP dalam upaya kesejahteraan anggota kelompok. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pemberdayaan pengembangan usaha agribisnis pedesaan PUAP dalam upaya kesejahteraan anggota kelompok. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data dikumpulkan dengan tehnik observasi, wawancara dan dukumentasi. Informan adalah anggota kelompok tani yang terbagabung dalam Gapoktan yang ditentukan secara purposisive sebanyak 20 orang. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif. Dinas pertanian melalui Gapoktan kabupaten Bengkulu selatan telah melaksanakan pemberdayaan pengembangan usaha agribisnis pedesaan PUAP kepada kelompok tani dengan baik, hal ini terlihat dari proses pemberdayaan kegiatan dalam mengembangakan usahanya, sebagian besar informan berusaha mengembangakan usaha yang dimilikinya, yang di bantu melalui pemberian dana pinjaman bergulir (modal usaha) dalam membuka usaha secara mandiri, dan dilakukan pendampingan kepada anggota kelompok tani dalam mengelolah usahanya. Pemberdayaan yang telah dilakukan oleh dinas pertanian melalui program PUAP berdampak pada kesejahteraan anggota kelompok tani. Terlihat dalam pemenuhan kebutuhan sandang keluarga informan tanpa masalah, kebutuhan pemenuhan pendidikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan pengembangan usaha agribisnis pedesaan berjalan dengan baik sesuai dengan indikator keberhasilan kerja sesuai pada tahapn proses pemberdayaan 80% para informan dapat mengembangkan usahanya dengan baik. Dan adapun rekomendasi dari peneliti agar pemberdayaan yang dilakukan oleh dinas pertanian tetap terus berjalan dan para petani tidak hanya selalu menerima tetapi memberikan ide pemikiran yang lebih baik
ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KOTA BENGKULU DALAM PENANGANAN ANAK JALANAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan penanganan anak jalanan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bengkulu terhadap anak jalanan di Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pada umumnya penelitian jenis ini berbentuk studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bengkulu. Teknik pengambilan informan pada penelitian ini melaui teknik Purposive Sampling atau disebut juga judgemental sampling atau sampel pertimbangan bertujuan, yaitu teknik penentuan informan yang tidak didasarkan atas strata atau pedoman. Penentuan kriteria informan pada penelitian ini terdiri dari: 1) Informan pangkal, 2) informan pokok. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa maraknya anak jalanan di Kota Bengkulu disebabkan masih kurangnya tindakan pemerintah terhadap anak jalanan. Tindakan anak jalanan yang ada belum dapat memberikan solusi bagi anak untuk keluar dari jalanan, hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor diantaranya: 1). Faktor Internal: a) Anak jalanan: Rendahnya pemahaman resiko saat berada di jalan, Pengaruh lingkungan, teman bergaul, mereka ada yang ikutikutan, Kecenderungan putus sekolah, merasa mudah memperoleh uang daripada sekolah. b) Keluarga: Pendidikan rata-rata sekolah dasar, Tingkat keterampilan/ pengetahuan yang kurang/ terbatas, Rumah rata-rata menyewa, Pekerjaan yang tidak tetap, Keluarganya kurang mampu. 2). Faktor Eksternal: Belum ada tindakan Pemerintah yang nyata dalam penanganan anak jalanan, Belum ada kebijakan berupa aturan formal “ Peraturan Daerah “ tentang perlindungan anak jalanan, Kurangnya Organisasi Sosial dan Relawan Sosial yang peduli penanganan anak jalanan,Kurangnya penguatan program pemberdayaan bagi keluarga anak jalanan Kurangnya pemahaman masyarakat akan masalah anakjalanan
STIGMA MASYARAKAT TERHADAP KELUARGA PELAKU PEMBUNUHAN ( STUDI KASUS PADA KELUARGA PELAKU PEMBUNUHAN DI KECAMATAN PADANG GUCI HULU KABUPATEN KAUR PROVINSI BENGKULU )
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perlakuan khusus kepada para keluarga pelaku pembunuhan oleh masyarakat di Kecamatan Padang Guci hulu. Perlakuan ini dapat berupa diskriminasi terhadap keluarga yang anggota keluraganya melakukan tindak kejahatan pembunuhan yang hukuman, dan pemberian label kepada anggota keluarga pelaku pembunuhan. Penelitian ini bersifat deskriptif kulitatif, dimana studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya dilapangan studinya. Fokus utama penelitian adalah mencari komponen-komponen stigma pada masyarakat Kecamatan Padang Guci Hulu untuk kemudian dideskripsikan didalam penelitian ini. Adapun komponen-komponen tersebut antara lain: Labeling, Streotyping, Sparation, Statust Lost/ Discrimination. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memang ada pemberian stigma yang diberikan masyarakat kecamatan Padang guci Hulu kepada anggota keluarga pelaku pembunuhan. Ini terbukti dari ditemukannya komponen-komponen stigma didalam wawancara dan pengamatan. Bahkan stigma yang diberikan kepada keluarga pelaku pembunuhan telah sampai kepada tindakan kekerasan yang sudah termasuk kepada tindakan Kriminal (pengrusakan harta benda). Dan masyarakat menganggap tindakan kekerasan ini wajar dan pantas didapatkan oleh keluarga pelaku pembunuhan
PENGETAHUAN KARYAWAN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI PADA DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL PROVINSI BENGKULU
Penelitian ini berjudul: “Tingkat Pengetahuan Karyawan Tentang Tugas Pokok dan Fungsi pada Dinas Kesejahte raan S osial P r ovins i Ben gkulu”. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok jabatan yang langsung memproses sumberdaya menjadi suatu hasil yang ditetapkan ogranisasi. Oleh karena itu ketrampilan teknis dari pemegang jabatan fungsional, yang apabila ditarik lebih luas merupakan hasil pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Namun kenyataan pelaksanaan tugas pejabat fungsional di Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Bengkulu belum seperti yagn diharapkan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengetahuan karyawan tentang Tugas Pokok dan Fungsi pada Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Bengkulu Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif yang bertujuan memberikan gambaran suatu gejala sosial tertentu; sudah ada informasi mengenai gejala sosial seperti yang dimaksud dalam permasalahan penelitian, namun dirasa belum memadai. Metode pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan sasaran penelitian adalah seluruh pejabat fungsional yang ada di Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Bengkulu. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan karyawan tentang tugas pokok dan fungsi pada dinas kesejahteraan sosial Provinsi Bengkulu belum berjalan dengan baik. Seperti kurangnya pelaksanaan tugas dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi pegawai sebagaimana mestinya, sesuai dengan Tupoksi yang ada di Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Bengkulu. Latar belakang pendidikan sebagai pejabat fungsional berperan dalam pelaksanaan tugas sesuai Tupoksi, karena uraian tugas yang ada tidak diikuti dengan kompetensi yang memadai dan pelatihan yang kurang telah mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan tugas pejabat fungsional
FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH PADA MASYARAKAT TERPENCIL ( Studi Pada Desa Talang Sawah Kec. Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
penyebab anak putus masyarakat miskin di Kabupaten Kepahiang. Selain hal tersebut
penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kesejahteraan sosial tentang pentingnya pendidikan bagi
anak, selanjutnya sebagai literatur untuk menambah informasi pada penelitian yang
lebih lanjut, bagi siapa pun atau lembaga mana pun yang bertanggung jawab atau
setidaknya untuk mengurangi, bahkan kalau dapat menghapuskan fenomena anak
putus sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan pendekatan penelitian deskriptif analisis. Pendekatan penelitian ini
menggunakan beberapa tehnik yaitu wawancara mendalam (in-depth-interview),
observasi, dan catatan lapangan. Pendekatan penelitian ini dengan cara memilih
orang-orang yang dapat mewakili dan memberikan keterangan atas permasalahan
anak putus sekolah pada tingkat SD, SMP, SMP beserta orang tua anak yang putus
sekolah. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan anak putus sekolah pada masyarakat miskin di antaranya adalah ; 1)
Ekonomi keluarga yaitu dengan ekonomi keluarga kurang (miskin) menyebabkan
anak putus sekolah dan selain itu karena ekonomi kurang orang tua juga terpaksa
menikahkan anak perempuannya demi mengurangi beban keluarga, di samping kultur
masyarakat setempat yang beranggapan bahwa pendidikan bagi perempuan tidak
terlalu penting. Di samping itu hasil penelitian ini menunjukkan ada faktor lain
seperti ; a) lingkungan pergaulan, b) perhatian orang tua, c) hubungan orang tua dan
anak, serta d) jarak sekolah dengan tempat tinggal yang relatif jauh. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa 6 responden putus sekolah karena faktor utama dari
ekonomi yang kurang, 4 responden putus sekolah karena hubungan orang tua yang
kurang harmonis, 2 responden putus sekolah disebabkan oleh lingkungan pergaulan
dan 3 responden lainnya putus sekolah dikarenakan oleh jarak tempat tinggal yang
jauh dengan sekolah
MEKANISME PROGRAM PELATIHAN SEPEDA MOTOR DI BALAI LATIHAN KERJA BENGKULU (Studi Kasus Balai Latihan Kerja Bengkulu)
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui mekanisme program pelatihan sepeda motor di Balai Latihan Kerja serta
hambatan-hambatan yang timbul dalam proses pelatihan tersebut. Penelitian ini
menggunakan teknik non random yaitu purposive (bertujuan), dengan kriteria antara
lain informan pangkal yang berjumlah 7 orang yang merupakan pihak Balai Latihan
Kerja Bengkulu dan informan pokok yang berjumlah 10 orang yang merupakan
peserta program pelatihan sepeda motor di Balai Latihan Kerja angkatan 2008.
Sumber yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa mekanisme program pelatihan sepeda motor dimulai dari ketentuan rekrutmen,
persiapan pelatihan, proses pelatihan, pengendalian pelatihan, evaluasi akhir pelatihan
dan pelaporan pelatihan. Rekrutmen yaitu proses mencari, menemukan, dan menarik
para peserta. Persiapan pelatihan mencakup pendataan peralatan pelatihan dan
penyusunan daftar bahan pelatihan oleh Instruktur. Proses pelatihan berupa kegiatan
pelatihan teori dan praktek. Pengendalian pelatihan mencakup kegiatan pemantauan
dan pendampingan dalam proses pelatihan. Evaluasi akhir pelatihan merupakan
tingkat keberhasilan yang dicapai. Pelaporan pelatihan yaitu berupa laporan
rekapitulasi pelaksanaan kegiatan. Selanjutnya hambatan yang ditemui pada
pelaksanaan program pelatihan sepeda motor di Balai Latihan Kerja yaitu tidak
adanya kegiatan pemantauan pada saat proses pelatihan, tidak adanya kegiatan
pemagangan pada program pelatihan sepeda motor, dan tidak adanya pembinaan
lanjutan kepada para lulusan
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN ( Study kasus di Desa Taba Renah Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah )
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai partisipasi masyarakat dalam
program pembangunan infrastruktur pedesaan (PPIP) di Desa Taba Renah Kecamatan Pagar Jati Kabupaten Bengkulu Tengah. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi, dan penelitian kepustakaan. Teknik analisa data yang digunakan peneliti adalah dengan analisa kualitatif. Bentuk dan kriteria partisipasi yang digunakan meliputi keterlibatan masyarakat dalam mengidentifikasi masalah dan sumberdaya yang dimiliki, keterlibatan masyarakat untuk berpikir tentang masalah yang mereka hadapi dan cara mengatasinya, keterlibatan masyarakat dalam melaksanakan program yang sudah direncanakan dan keterlibatan masyarakat dengan adanya pengawasan terhadap program pembangunan infrastruktur yang telah dilaksanakan. Penelitian menghasilkan informasi partisipasi masyarakat Desa Taba Renah dalam program pembangunan infrastruktur pedesaan adalah partisipasi tenaga, pikiran dan uang. Partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat adalah atas kemauaan sendiri tanpa ada paksaan dari pihak lain