19 research outputs found

    Site Index Prediction of Smallholder Plantations of Kayu Bawang (Disoxylum Mollissimum Blume) in Bengkulu Province

    Full text link
    Kayu bawang (Dysoxylum mollissimum Blume) has been planted almost in all districts of Bengkulu Province, Indonesia, but yet no study has been conducted to analyze the site quality of this species. This paper studies the site quality of Dysoxylum mollissimum Blume of smallholder plantations by establishing 32 permanent sample plots (PSPs) distributed in six districts of Bengkulu Province and measured periodically from 2006 to 2012. Site quality was determined by phytocentric method which used stand dominant height as a indicator. The result shows that the best model for dominant height growth of Dysoxylum mollissimum Blume in Bengkulu Province was the Schumacher model expressed by the equation: Ln Ho = (3.06 + ai) – 2.05/A (R2 = 96.5%, Absolute Mean Residual (AMRES) = 0.82 and Average Percentage Difference (APD) =5.03%). The relevant site equation for this species derived from the dominant height growth model was: Ln Si = Ln H0 – 2.05 (1/12-1/A) for an index age of 12 years. Based on this equation, the sites were classified into 5 classes having an equal range of 3 m i.e. SI 850 m above sea level on andosol soil type. Adversely, the best site (site class V) was found at lowland areas with an altitude of < 300 m above sea level and on ultisol soil type

    Pengaturan Kerapatan Tegakan Bambang Berdasarkan Hubungan antara Diameter Batang dan Tajuk

    Full text link

    Model Penduga Volume Pohon Kayu Bawang (Disoxylum Molliscimum Burm F.) Di Provinsi Bengkulu

    Full text link
    Model penduga volume pohon jenis kayu bawang (Disoxylum molliscimum) pada hutan rakyat di Bengkulu Utara disusun berdasarkan data dari 96 pohon sampel, 66 pohon sampel digunakan dalam penyusunan model dan 30 sampel pohon lainnya digunakan dalam validasi model. Penyusunan model bertujuan untuk pendugaan hasil hutan tanaman yang lebih baik dalam upaya mencapai pengelolaan hutan yang efektif. Model penduga volume disusun dalam 5 bentuk persamaan regresi dengan diameter dan tinggi pohon sebagai peubah bebas. Model terbaik diperoleh berdasarkan kriteria uji statistik dalam penyusunan dan validasi model, yaitu koefisien determinasi (R 2), akar rata-rata kuadrat simpangan (RMSE), simpangan rata-rata (SR), dan simpangan agregat (SA). Berdasarkan criteria tersebut, model penduga volume kayu bawang terbaik adalah V = 0,0001027 D2,317 H0,239 dengan nilai R 2 = 95,58%, RMSE = 0,0386, SR = 9,16% dan SA= 0.09%

    Sustainable Improvement of Profit Strategy Through Synergy Profit Sharing with Investor, Case Study: The Establishment of Cassiavera Factory from CV Kerinci Agro

    No full text
    The world demand for spices and herbs has soared for use food preservation, food flavoring, aromatherapy, beverages, personal hygiene product, industrial chemicals, pharmaceutical, and feeds. According Food and Organization of The United State, Indonesia as the world leader of the cinnamon with produces 63.4 thousand metric tons of cinnamon average between 1999 to 2001 the contrary the small holders and the farmers in cinnamon plantation are difficult to get bargaining position and receive more profit. This problem can be solve by maximize the value of cinnamon with modernization of cinnamon processing, the author uses three combine method analyses the case: first feasibility study analysis with variable such as IRR, NPV, ROI and Payback Period to determine project. The second is strategic business to determine the best corporate strategy, and the last analysis is risk analysis to determine the risk of the business. The business solution show that feasibility study analysis result IRR of 72.60%, NPV IDR 12,271,128,366, ROI 262.61% and Payback Period 1.57 years. The second analysis is business strategy show that CV Kerinci Agro strategy is cost leadership and become reference to determine the new business strategy. The risk analysis shows that delayed project, fluctuation prices and bad reputation are the main issue risks to run the project. The end result of the final project show the project accepted with marketing, production, and finance aspect. Strategy business require from cost leadership to differential. Analysis risk shows that delayed project, fluctuation prices and bad reputation are main issue risk. The farmer cinnamon will receive 4%-8% in synergy swap share. The author has recommended implementation plan: 1) Training Program.2) Organic Certification. 3) Mitigation risks: Hedging option, standard operational. Keyword: Feasibility Study, Business Strategy, and Analysis Ris

    Pengaruh Arang Kompos dan Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Bibit Kayu Bawang

    Full text link
    Kayu bawang (Dysoxylum amorooides) merupakan salah satu jenis pohon lokal di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu yang potensial dikembangkan untuk hutan tanaman kayu pertukangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan arang kompos pada media dan pemberian naungan terhadap pertumbuhan bibit kayu bawang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan splitplot dengan intensitas cahaya sebagai petak utama dan persentase arang kompos sebagai anak petak. Faktor intensitas cahaya terdiri atas 4 taraf: 9.057 lux, 7.363 lux, 6.607 lux dan 5.697 lux. Perlakuan penambahan arang kompos pada media tanam terdiri atas 5 taraf : 0%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian arang kompos dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter bibit kayu bawang umur 3 bulan di persemaian. Pada perlakuan penambahan arang kompos 40%, peningkatan pertumbuhan tinggi dan diameter masing-masing sebesar 65,5% dan 46,6% dibandingkan dengan pertumbuhan bibit pada media tanpa arang kompos. Pertumbuhan tinggi dan diameter bibit terbaik ditunjukkan oleh perlakuan intensitas cahaya 7.363 lux tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan intensitas cahaya 9.057 lux

    Pengaruh Periode dan Ruang Simpan terhadap Perkecambahan Benih Kayu Bawang

    Full text link
    Kayu bawang (Disoxylum amorooides, Miq.) merupakan salah satu jenis potensial di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu,namun demikian viabilitas benihnya dapat mengalami penurunan yang sangat cepat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh periode dan ruang simpan terhadap perkecambahan benih kayu bawang dan dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Perlak:uan terdiri atas lima taraf periode simpan yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4 minggu dan dua taraf ruang simpan yaitu lemari es dan ruang suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas kayu bawang menurun secara nyata seiring lamanya periode simpan. Daya berkecambah menurun 55,5 % setelah penyimpanan selama 4 minggu tetapi kecepatan berkecambah meningkat sebesar 9,1 hari. Penyimpanan benih di refrigerator meningkatkan daya berkecambah sebesar 5,8 % dibandingkan dengan ruang suhu kamar tetapi terjadi penurunan kecepatan berkecambah sebesar 1,5 hari
    corecore