16 research outputs found

    PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP RAMAH LINGKUNGAN UNTUK KEBERLANJUTAN SUMBERDAYA LAUT

    Get PDF
    Abstract         Environmentally friendly and sustainable fishing does not only involve fishing gear but also the fish resources used and the fishing actors themselves, especially fishermen. It is very unwise if knowledge about environmentally friendly and sustainable fisheries is only known by intellectuals, but fishermen who are directly involved every day need to be explanation the impact of fishing. The method used is the delivery of material theoretically and interactive discussions to fishermen. The results of counseling on environmentally friendly capture fisheries management for the sustainability of marine resources show that catching demersal fish that are not yet catchable is not a cause for concern. However, limiting the number of fish that are not yet suitable for catching, keeping the environment clean by not throwing garbage into the sea, and dividing fishing areas according to the fishing gear used are wise efforts for the sustainability of marine resources.   Keywords: Aluni Hamlet, Bottom Longline, Community Service, Environmentally Friendly  Capture Fisheries, Overfishing  Abstrak Perikanan tangkap yang ramah lingkungan dan berkelanjutan tidak saja melibatkan alat tangkap, tetapi juga sumberdaya ikan yang dimanfaatkan serta pelaku perikanan itu sendiri, terutama nelayan. Sangatlah tidak bijaksana jika pengetahuan tentang perikanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan hanya diketahui oleh kaum intelektual, namun nelayan yang setiap hari berkecimpungan secara langsung perlu diberikan penjelasan menyangkut dampak dari perikanan tangkap. Metode yang digunakan yaitu penyampaian materi secara teoritis dan diskusi interaktif kepada nelayan. Hasil Penyuluhan pengelolaan perikanan tangkap ramah lingkungan untuk keberlanjutan sumberdaya laut menunjukan bahwa Penangkapan ikan demersal yang belum layak tangkap tidak perlu dikhawatirkan. Namun pembatasan jumlah ikan yang belum layak tangkap, menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah ke laut serta membagi wilayah penangkapan sesuai dengan alat tangkap yang dipakai merupakan upaya yang bijaksana untuk keberlangsungan sumberdaya laut.  Kata Kunci: Dusun Aluni, Overfishing, Pengabdian, Perikanan tangkap ramah lingkungan, Rawai dasa

    Selektivitas Pancing Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Selar (Selar crumenopthalmus) di Perairan Selat Seram

    Get PDF
    Gear selectivity is an important part of controlling the size of fish that are suitable for catching so that fish resources are maintained. The size of the hook is one of the factors that affect the selectivity of the fishing line. The purpose of this study is to analyze the selectivity of fishing lines on the results of catching Selar crumenopthalmus. Fish sampling was carried out by following a series of fishing operations by fishermen using hook sizes no. 17 and 18. The Holt method was used to analyze and calculate the selectivity of hook size operated by fishermen on  the total length of the fish line. Size distribution of the total length of hook no. 17 in the middle-class size 16.5 cm – 22.5 cm and hook no. 18 in the middle-size class 16.5 cm – 20.5 cm. The distribution of length sizes on both hooks tends to be normally distributed and the proportion of large lengths is higher on hook no. 17. The 50% and optimal (100%) chance of being caught for hook size no. 17 is 18.3 and 20.1 cm, respectively. while the size of hook no. 18 is 167 cm and 18 cm. It is recommended to use hook size for trevally resources in the Seram Strait waters is hook no. 17

    Variabilitas musiman terhadap hasil tangkapan Tuna Madidihang (Thunnus albacares): Seasonal variability of catch results of madidihang tuna (Thunnus albacares)

    Get PDF
    Fishermen in North Buru often depend on seasonal changes in tuna madidihang abundance to plan their fishing operations. However, a more comprehensive understanding of how this seasonal variability affects catches and its implications for fisheries management is still an important research subject. The research was conducted in Wailihang Village, Waplau District, North Buru Regency, between October and December 2022. The observational method was used for this study, where available and precise time series data owned by the Indonesian Community and Fisheries Foundation (MDPI) was collected. The collected data is the number of catch productions (kg) and the total length of fish (cm) from each haul. Yellowfin tuna production tends to fluctuate, with the highest catch (CPUE) occurring in September (63.8%) and the lowest in June (34.2%). The west season and east seasons have a total catch of 556 fish (45.42%), with 382 fish (31.21%) caught during the east season and 174 fish (14.22%) caught during the west season. The distribution of fish length varies in the east season compared to the west season. The west season catches more fish, but they are generally small-sized, while during the east season, large fish dominate, with the highest presentation (38.67%)

    SELEKSI TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN PELAGIS KECIL YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DI PERAIRAN KOTA AMBON

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2021 melalui survei pada nelayan perikanan pelagis kecil di kota Ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pendapat nelayan teknologi penangkapan ikan skala kecil di wilayah Kota Ambon tergolong sangat ramah lingkungan dan cukup berkelanjutan. Dari tujuh (7) kriteria teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan, kriteria selektivitas skornya sangat rendah yaitu 59,57%, sedangkan dari lima (5) kriteria teknologi penangkapan berkelanjutan, kriteria investasinya rendah dengan skor 65,50%. . Hasil analisis AHP menunjukkan terdapat tiga alternatif pilihan prioritas utama teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan, yaitu selektivitas tinggi dengan skor 0,343, kualitas tangkapan tinggi 0,238, dan penerimaan sosial 0,135. Hasil analisis ini memiliki rasio inkonsistensi sebesar 0,05 (<0,1). Dua prioritas dalam pilihan teknologi berkelanjutan adalah teknologi tangkap yang menerapkan prinsip ramah lingkungan (0,333), dan aspek hukum (0,333). Rasio inkonsistensi dari analisis ini adalah 0,000 (<0,1). Secara keseluruhan, prioritas teknologi penangkapan ikan pelagis kecil yang ramah lingkungan berkelanjutan di Kota Ambon adalah pancing ulur 0,445, jaring insang hanyut 0,247, purse seine 0,171, bagan 0,089, dan jaring pantai 0,049

    Karakteristik Ikan Pelagis Kecil Yang Dipasarkan Di Pasar Arumbai, Kota Ambon

    Get PDF
    Small pelagic fish play a crucial role in the marine food chain and have significant economic value, yet information about them remains scarce. This research aims to map the origin and characteristics of small pelagic fish marketed at Arumbai Market in Ambon City. The study was conducted over six months, from May to October 2023, at Arumbai Market. The research utilized survey methods and interviews, and the data were analyzed descriptively. Observations were made on the quantity and size structure of four dominant fish species from five different fish landing locations: Hila, Tulehu, Laha, Hitu, and Latuhalat. The results of this research revealed variations in the composition of dominant small pelagic fish species sold, from the highest to the lowest, namely Decapterus sp, Rastreligger sp, Selar sp, and Auxis sp. The contribution of the five fish landing locations is as follows: Hila (31%), Hitu (24%), Tulehu (18%), Laha (15%), and Latuhalat (12%). Differences in the composition of the quantity and size marketed are suspected to be due to variations in seasons, fishing tools, and capture areas

    SELEKTIVITAS BUBU BUTON DI PERAIRAN DESA WAKAL, KABUPATEN MALUKU TENGAH

    Get PDF
    Nelayan di Perairan Desa Wakal menggunakan alat tangkap bubu untuk menangkap ikan karang. Bubu terbuat dari anyaman bambu dengan celah-celah berukuran kecil berbentuk hexagonal. Konstruksi ukuran mata bubu masih belum efektif untuk meloloskan ikan-ikan yang belum layak tangkap sehingga sangat mempengaruhi kelangsungan sumberdaya ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat selektivitas alat tangkap bubu dengan melihat komposisi hasil tangkapan. Pengumpulan data dilakukan dengan uji coba penangkapan menggunakan 4 unit bubu buton yang dipasangcover net sebanyak 20 kali ulangan. Penelitian dilakukan pada bulan September-Desember 2016 di Desa Wakal, Kabupaten Maluku Tengah. Jumlah total hasil tangkapan bubu sebanyak 353 ekor yang terdiri dari 63 spesies dan 22 famili. Komposisi ikan dominan adalah pada famili Achanthuridae, Scaridae, Holocentridae, Serranidae dan Lethrinidae. Presentasi ikan yang layak tangkap sebesar 76.34% dan tidak layak tangkap sebesar 23.66%. Kurva selektivitasberdasarkan fungsi logistik menunjukkan bahwa peluang tertangkap ikan pada ukuran tinggi tubuh 9.5-19.5 cm, sedangkan ukuran ikan yang mampu meloloskan diri mempunyai tinggi tubuh sebesar 3.5-7.5 cm. Bubu yang digunakan nelayan tidak selektif terhadap jenis dan ukuran.Kata kunci: bubu, desa wakal, ikan karang, selektivitas

    UPAYA MENJAGA KESINAMBUNGAN PERIKANAN TUNA MADIDIHANG DI DESA TULEHU, KABUPATEN MALUKU TENGAH

    Get PDF
    Yellowfin tuna is the leading prima donna in the capture fisheries sector in Maluku Province with a total national contribution of the two foreign exchange earners. The increase in production volume has not been able to meet the increasing demand for regional and global markets. This has led to an increase in fishing intensity in almost all Indonesian waters. Especially in Maluku. The increasing intensity of fishing causes yellowfin tuna to experience fishing pressure which can result in a decrease in stock size, both individual size and population size. The method used is the delivery of theoretical material and interactive discussions to fishermen. The results of the counseling on efforts to maintain the sustainability of the yellowfin tuna fisheries show that the community understands the importance of the availability of catch data both in the number and size of fish caught. The community must also participate in efforts to limit the number of fish caught because it is a wise thing to provide opportunities for fish to reproduce. This counseling is a very relevant suggestion to the condition of the available yellowfin tuna fishery resource

    HASIL TANGKAPAN BOTTOM GILL NET BERDASARKAN WAKTU PENANGKAPAN DI PERAIRAN DUSUN SERI PULAU AMBON

    Get PDF
    Hasil tangkapan jaring insang dasar di Dusun Seri Pulau Ambon belum pernah dilaporkan. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis hasil tangkapan bottom gill net berdasarkan waktu penangkapan yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan cara eksperimental fishing dan wawancara. Data dianalisis secara deskriptif dengan bantuan program Exel. Hasil analisa menunjukkan bahwa Jumlah hasil tangkapan umum waktu penangkapan pagi dan malam sebanyak 96 dan 173 individu, jenis hasil tangkapan umum waktu penangkapan pagi dan malam sebanyak 91 dan 158 individu, dan ukuran pada waktu penangkapan pagi dan malam berkisar antara 29.2 cm dan 29 cm.  Jumlah hasil tangkapan dominan waktu penangkapan pagi dan malam sebanyak 63 dan 91 individu, jenis hasil tangkapan dominan yakni Priachantusteyunus sp,  Priacanthus sp, Chirocentrus sp dan Abudefduf sp. Dengan rata-rata ukuran tubuh berturut-turut  17.05 cm, 23.10 cm, 18.10 cm dan 14.65 cm

    TINGKAH LAKU IKAN BUBARA (Caranx ignobilis) TERHADAP LAMA WAKTU PERENDAMAN UMPAN

    Get PDF
    Umpan merupakan faktor penting pada perikanan pancing. Pemahaman tingkah laku dan respon makan ikan menjadi bagian penting untuk mengetahui efektivitas penggunaan umpan. Tujuan penelitian yaitu mendeskripsikani pola reaksi ikan kuwe (C ignobilis) terhadap perlakuan umpan, dan menganalisis pengaruh lama waktu perendaman umpan dan waktu pengamatan terhadap respon C ignobilis. Penelitian dilakukan dengan metode percobaan. Umpan yang digunakan adalah potongan daging ikan cakalang. Sampel ikan C ignobilis sebanyak 5 ekor (TL 29-30 cm). Data penelitian meliputi waktu respons makan ikan terhadap umpan masing-masing adalah umpan tidak di rendam, umpan direndam 1 jam dan (C) umpan direndam 2 jam yang dilakukan secara acak pada pagi hari (jam 07.30-09.30) dan malam hari (jam 21.00-23.00). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga fase dalam proses C ignobilis memangsa umpan meliputi fase appearance, approach, dan attack. Respons makan C ignobilis terhadap potongan umpan cakalang secara parsial pada pagi hari dan malam hari tidak berbeda (P>0,05). Terdapat perbedaan respons makan C ignobilis lebih cepat pada kondisi waktu pagi hari dibandingkan pada malam hari (P<0,05)

    Perbedaan Hasil Dan Lokasi Penangkapan Ikan Dengan Alat Tangkap Bottom Gill Net Di Perairan Negeri Wassu, Kabupaten Maluku Tengah

    Get PDF
    Perairan Negeri Wassu, Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan april sampai juni 2021. Tujuan penelitian yaitu megetahui jumlah jenis ukuran dan komposisi hasil tangkapan dan meganalisis perbedaan hasil tangkapan pada lokasi berbatu dan berpasir. Hasil tangkapan pada kedua lokasi sebanyak 302 ekor dimana total hasil tangkapan pada lokasi berbatu sebanyak 198 ekor yang terdiri dari 14 spesies dengan jenis ikan yang dominan tertangkap yaitu ikan Sepatu (Pempheris Mangula) sebanyak 83 ekor atau 41,9 %, sedangkan pada lokasi berpasir sebanyak 104 ekor yang terdiri dari 9 spesies dengan jenis ikan yang dominan tertangkap yaitu Gora (Lutjanus Campechanus) sebanyak 37 ekor atau 35,6%. Hasil analisis perbedaan hasil tangkapan menyatakan bahwa terdapat perbedaan jenis hasil tangkapan pada kedua lokasi berdasarkan jumlah jenis hasil tangkapn dengan jumlah hasil tangkapan di lokasi berbatu (Lokasi A) sebanyak 198 ekor dan lokasi berpasir (Lokasi B) sebanyak 104 eko
    corecore