8 research outputs found

    Keanekaragaman Spesies Gastropoda di Zona Intertidal Negeri Tial, Maluku Tengah

    Get PDF
    Gastropoda memiliki peranan penting dalam rantai makanan di ekosistem laut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengalanisa keanekaragaman spesies gastropoda pada zona intertidal Negeri Tial, Maluku Tengah. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2023, dengan menggunakan metode transek garis. Data gastropoda dikoleksi pada 11 transek. Sebanyak 22 spesies gastropoda ditemukan dalam penelitian ini dan dikelompokan dalam 17 genera, 12 famili dan 6 ordo. Spesies Tenguella granulata memiliki kepadatan dan kemimpahan tertinggi (masing- masing 0,75 ind/m2 dan 13176 individu) Morula uva, Cypraea tigris, dan Mauritia arabica memiliki kepadatan dan kelimpahan terendah. Nilai indeks keragaman spesies gastropoda termasuk kategori sedang, indeks kerserasian spesies berada dalam kategori stabil dan indeks dominasi spesies gastropoda termasuk dalam kategori rendah. Hasil penelitian ini menyediakan data tentang daftar spesies gastropoda pada perairan negeri Tial

    Pengaruh Perubahan Gradien Suhu dan Salinitas terhadap Struktur Komunitas Fitoplankton di Perairan Teluk Ambon

    Get PDF
    Primary production in the marine ecosystem depends on the presence of phytoplankton. The presence of phytoplankton is controlled by physical parameters such as salinity and temperature. In order to understand the impact of change of salinity and temperature on the community structure of phytoplankton, especially their abundance and diversity in the waters of Ambon bay, water samples were collected in May and July 2021 at 13 stations and in the layer of 0-10 meters and temperature and salinity were measured simultaneously. Thirty-seven species of phytoplankton were found. The highest number of species were in division Bacillariophyceae (97%), Fragilariophyceae (2%) and Dinophyceae (1%). The most diverse genus was Chaetoceros (8 species). Phytoplankton density ranged from 285 to 302.698 cells.m-3 during sampling I and 292-614.069 cells.m-3 during sampling II.   Odontella sinensis and Coscinodiscus radiatus were the highest phytoplankton density during sampling I and II, respectively. Diversity index (Simpson’s diversity index) was maximum at station 1 (sampling I) and station 9 (sampling II). Temperature and salinity show positive and negative correlation, respectively with phytoplankton density. This indicates that changed in salinity and temperature gradient have impact on the community structure of phytoplankton. As phytoplankton plays a key role for the life in marine ecosystem and also indicator for waters quality, it is important to study in depth how the effect of climate change on its community structure either in semi-closed or open ocean.  Produksi primer di ekosistem laut dipengaruhi oleh keberadaan fitoplankton dan keberadaan fitoplankton dipengeruhi oleh parameter fisika seperti salinitas dan suhu. Untuk mengetahui dampak dari perubahan salinitas dan suhe terhadap struktur komunitas fitoplankton, terutama kepadatan dan keragaman jenisnya di perairan Teluk Ambon, maka sampel air diambil pada bulan Mei dan Juli 2021 di 13 stasiun penelitian pada lapisan kedalaman 0-10 meter. Suhu dan salinitas diukur secara bersamaan dengan menggunakan CTD. Tiga puluh tujuh spesies fitoplankton ditemukan dan spesies dari devisi Bacillariophyceae ditemukan dalam jumlah yang tertinggi (97%), Fragilariophyceae (2%) dan Dinophyceae (1%). Genus dengan jumlah spesies terbanyak adalah Chaetoceros (8 species). Kepadatan fitoplankton berkisar antara 285 sampai 302.698 sels.m-3 saat sampling I dan 292-614.069 sels.m-3 selama sampling II.  Pada sampling I, Odontella sinensis dijumpai dalam jumlah yang banyak sedangkan pada sampling II spesies Coscinodiscus radiatus yang dijumpai dalam jumlah yang banyak. Indeks diversitas (index diversitas Simpson) tertinggi di stasion 1 (sampling I) dan stasion 9 (sampling II). Suhu berkorelasi positif dengan kepadatan fitoplankton sedangkan salinitas berkorelasi negative dengan kepadatan fitoplankton. Hal ini menunjukan bahwa perubahan gradien salinitas dan suhu di perairan Teluk Ambon berpengaruh bagi kedapatan fitoplankton. Sebagai unsur penting untuk menunjang kehidupan organisma lain dan juga indicator kesuburan ekositem laut, maka sangat penting untuk melakukan penelitian secara berkelanjutan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap struktur komunitas fitoplankton baik di perairan semi-tertutup maupun di perairan terbuka

    Komposisi Spesies dan Kelimpahan Gastropoda Laut di Zona Intertidal Negeri Halong, Ambon, Indonesia

    Get PDF
    Gastropoda memiliki keragaman spesies yang tinggi dan dapat ditemukan di seluruah bagian lautan di dunia. Keragaman gastropoda dapat dijadikan sebagai indikator penilaian kesehatan lingkungan laut. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang komposisi spesies, kepadatan ekologi, kelimpahan serta keragaman spesies gastropoda di zona intertidal Negeri Halong. Penelitian dilaksanakan di zona intertidal negeri Halong pada April 2022. Metode sampling yang diterapkan adalah transek garis. Sebanyak 24 spesies dari 632 individu gastropoda yang ditemukan di zona intertidal Negeri Halong. Keragaman dan keserasian spesies gastropoda tergolong sedang, dan tidak ada dominansi spesies tertentu dalam komunitas. Spesies gastropoda yang ditemukan dalam penelitian ini termasuk spesies yang predominan antara lain: Clypeomorus battilaeriformis, Nerita ocelata, Nassarius niger, Nerita chamaeleon, Oppomorus funiculatus, dan Nerita undata. Kata kunci: Gastropoda, keragaman spesies, zona intertidal, Halong. &nbsp

    KOMPOSISI JENIS MANGROVE DI DUSUN DOKYAR, DESA KAIBOBU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

    Get PDF
    Abstract Background : Mangrove is a complex ecosystem that is unique and has a large enough carrying capacity for the surrounding environment. Mangrove ecosystems have ecological and economic functions. The ecological function is to protect the coastline, habitat, feeding ground, spawning ground and nursery ground for aquatic biota as well as controlling the microclimate. Meanwhile, its economic function is to produce raw materials for charcoal and medicines. Mangrove ecosystems have high biological productivity, but about 5% are consumed directly by terrestrial animals, and as much as 95% as debris from litter or leaf fall. In the Dokyar Hamlet area of Kaibobu Village, the mangrove forest ecosystem plays a very important role in maintaining the environmental balance in the area, because it is close to the villages. This area has unspoiled mangrove forests. However, there is no information regarding the types of mangroves in Dokyar Hamlet, Kaibobu Village, so it is necessary to conduct research on an identification of mangrove species found in the waters of Dokyar Hamlet, Kaibobu Village. Methods: This research was conducted in October 2020 with a sampling location taking place in Dokyar Hamlet, Kaibobu Village, Kairatu District, West Seram Regency, Maluku. The observation method used in the research and the sampling of mangroves used the line transect method, while the identification of mangroves was by observing the roots, stems, leaves, flowers and fruits. Results: Mangrove found 7 species from 6 genera: Bruguiera gimnorrhiza, Ceriops tagal, Nypa fruticans, Rhizophora apiculata, Rhizhopora mucronata, Sonneratia alba and Xylocarpus granatum Conclusion: The results of research in the mangrove ecosystem area of Dokyar Hamlet, Kaibobu Village, found 7 mangrove species belonging to 6 genera. Keywords: ecosystem, identification, mangrove

    Kemelimpahan dan Distribusi Ukuran Strombus Luhuanus Pada Perairan Pantai Berbatu Negeri Oma, Kabupaten Maluku Tengah

    Get PDF
    Strombus luhuanus dikenal sebagai strawberry conch merupakan salah satu spesies dari filum moluska laut yang bersifat tropicopolitan dan tergolong dalam famili Strombidae. Spesies ini dikenal oleh masyarakat Maluku dengan nama bia jala dan merupakan salah satu spesies moluska konsumsi yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir di Maluku termasuk negeri Oma sebagai salah satu sumber protein hewani. Intensitas pemanfaatan akhir-akhir ini semakin tinggi dimana setiap orang mengumpulkan sebanyak 100-150 individu. Hal ini akan mengakibatkan menurunnya sumber daya siput jala dan terjadinya degradasi habitat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji kelimpahan dan distribusi ukuran dari S. luhuanus. Sampling dilakukan mulai dari bulan Januari sampai Maret 2018 dengan menggunakan metode acak sederhana. Pengukuran geometri cangkang yang meliputi panjang, lebar dan tebal bibir dilakukan dengan menggunakan vernier caliper ketelitian 0.01mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemelimpahan spesies ini sebesar 468 individu selama periode observasi dimana kemelimpahan individu jantan lebih tinggi dari betina sebesar 51.49% dari total populasi. Seks ratio siput jantan dan betina adalah 1:0.9. Nilai rerata panjang cangkang yang ditemukan yaitu 40.71 mm, lebar cangkang 22.00 mm dan tebal bibir cangkang 2.07 mm. Individu betina memiliki dimensi cangkang yang lebih tinggi dari jantan. Ukuran tebal bibir mengindikasikan populasi siput yang ditemukan didominasi oleh fase juvenil pada bulan Januari dan Februari sedangkan pada bulan Maret kehadiran kedua fase ini hampir sama. Hal ini berarti, S.luhuanus sementara berada dalam fase pertumbuhan. Kata Kunci: moluska, strombus, dimensi cangkang, kemelimpahan

    A partial analysis of ocean health index based on clean waters and biodiversity goals in Ambon and Baguala bays, Maluku

    Get PDF
    It is important to maintain a healthy marine ecosystem to support eco-friendly and sustainable fishery development. Implementation of Ocean Health Index (OHI) started globally in 2012, and it has been strongly recommended to be conducted at all levels: locally, nationally, and regionally. Indonesia has modified OHI for its national assessment, which it’s called Indeks Kesehatan Laut Indonesia (IKLI).  IKLI has been estimated since 2020 and introduction applied at the sub-national level. This study is an attempt to implement IKLI in Maluku province with the main objective is to estimate score of a partial IKLI, based on clean waters (goal no. 9) and biodiversity (goal no. 10). Samples were taken from Ambon and Baguala Bays between June and September 2022. For clean water goals, the parameters used were concentration of phosphate, nitrate, silicate, dissolved oxygen (DO), pH, and the number of ports that implemented green principles. The parameters of water quality of silicate, DO and pH in those two bays are within the range of government-mandated standards, except for nitrate and phosphate concentrations which are not. For the biodiversity goal, the parameters used are the species composition of mangrove, seagrass, fish, and coral. The IKLI biodiversity score was low due to the high level of human activity pressure at the two selected study sites. This study demonstrates the applicability of the IKLI in a partial analysis, and its usefulness in highlighting existing data and knowledge gaps. The study suggests that a comprehensive IKLI assessment should be conducted in Maluku Province. Meanwhile to improve the national-level IKLI assessment, actions should   prioritize improving water quality management, expanding marine protected areas, and monitoring coastal ecosystems, especially those heavily affected by human activities. Keywords Archipelago nutrient OHI IKLI Maluk

    DIVERSITAS KOMUNITAS GASTROPODA DI ZONA INTERTIDAL DESA RUTONG, PULAU AMBON, MALUKU

    Get PDF
    Moluska merupakan salah satu biota laut yang umumnya dijumpai hidup di zona intertidal, yang didominansi oleh gastropoda. Masyarakat Desa Rutong sudah sejak lama memanfaatkan sumberdaya moluska khususnya gastropoda dan bivalvia untuk dikonsumsi. Aktivitas pemanfaatan gastropoda secara terus-menerus oleh masyarakat Desa Rutong serta tekanan lingkungan menyebabkan terjadi penurunan potensi sumberdaya moluska pada perairan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis, menganalisa kepadatan ekologi, frekuensi kehadiran, serta indeks-indeks ekologi komunitas gastropoda. Sampling dilakukan pada bulan November 2020 di zona intertidal Desa Rutong dengan periode waktu 2 minggu sekali dengan menggunakan metode transek garis. Gastropoda yang ditemukan di zona intertidal Desa Rutong terdiri atas 23 spesies yang dikelompokan dalam 3 ordo, 13 famili dan 16 genus. Kepadatan ekologi tertinggi dimiliki oleh spesies Columbella scripta (4.00 ind./m2). Nerita patula memiliki kelimpahan dan frekuensi kehadiran tertinggi (masing-masing 9.3 x 103 individu dan 18.30%) dan Nerita maxima memiliki nilai kelimpahan terendah (100 individu). Indeks keragaman Shannon-Wiener (H`) yang diperoleh dalaman penelitian ini sebesar H` = 2.46, nilai indeks keserasian (e) = 0.78, dan nilai indeks dominansi (D) jenis = 0.12

    Diversity of Marine Gastropoda at Intertidal Zone of Ambon Island: Keragaman spesies gastropoda di zona intertidal Pulau Ambon

    No full text
    Intertidal zone support high diversity of marine organisms including marine gastropods. Many species of marine gastropods were consumed by local communities in Maluku province. Lack of study on marine gastropod species diversities in Ambon Island and unpublished yet. The research on marine gastropods in Ambon Island was conducted with the objectives are to determine species composition, to analyze an ecological density, Shannon-Wiener diversity indices (H`), Pileou’s evenness indices (J’) and Simpson dominance indices (D). Sampling was conducted in intertidal zone around Ambon Island at five sampling stations during spring low tide at daytime on December to February 2022. Sampling was done by applying transect line methods. A total of 81 species of marine gastropods found in this research. Species composition and ecological density varies between sampling stations. Similarity index varied from 3.62% to 34.12%. Shannon-Wiener diversity index (H`) varied between H = 2.10 and H` = 2.84. Pielou’s evenness index (J`) ranged from J`= 0.65 to J = 78. Simpson dominance index (D) varied from D = 0.11 to D = 0.22. There were 9 to17 rare species of marine gastropods which contributed to species diversity, while there were 9-17 common species which contributed to species dominance of marine gastropod communities around intertidal zone of Ambon Island.Zona intertidal mensupport keragaman spesies organisme laut yang cukup tinggi termasuk spesies gastropoda laut. Sebagian besar spesies gastropoda laut ini dikonsumsi oleh masyarakat khususnya masyarakat yang hidup pada daerah pesisir di Provinsi Maluku. Penelitian tentang keragaman spesies gastropoda khususnya di Pulau Ambon masih sangat terbatas dan belum banyak dipublikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan komposisi spesies, densitas ekologi, kelimpahan, indeks keragaman spesies, indeks keserasian dan indeks dominansi spesies gastropoda. Penelitian dilakukan di zona intertidal Pulau Ambon pada lima lokasi sampling. Sampling dilakukan pada bulan Desember-Februari 2022 pada saat air surut di siang hari. Pengambilan sampel gastropoda menggunakan metode transek garis. Ada sekitar 81 spesies gastropoda laut ditemukan dalam penelitian ini.  Jumlah spesies dan densitas ekologi bervariasi berdasarkan lokasi sampling. Indeks similaritas dari komunitas gastropoda yang ditemukan dalam penelitian ini bervariasi antara 3.62% dan 34.12%. Indeks keragaman spesies (H`) bervariasi antara H = 2,52 dan H` = 2.995. Indeks keserasian (evenness index-J) berkisar antara J = 0,74 dan J = 0,82. Indeks dominansi Simpson (D) berkisar antara 0,09-0,14. Ada sekitar 5-10 spesies gastropoda kategori jarang yang ditemukan pada areaal penelitian ini memberikan sumbangan terhadap keragaman spesies dari komunitas gastropoda yang ditemukan. Sebaliknya ada sebanyak 9-17 spesies kategori umum yang memberikan  sumbangan terhadap dominansi spesies gastropoda
    corecore