6 research outputs found

    EDUKASI TEKNOLOGI PENGAWETAN PENGGUNAAN BTP DAN PENGEMASAN PANGAN UNTUK MEMPERPANJANG MASA SIMPAN PRODUK OLAHAN PANGAN DI UMKM PAYAKUMBUH

    Get PDF
    Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) produk olahan pangan yang menjadi oleh-oleh khas daerah dituntut untuk memiliki daya saing tinggi. Peningkatan nilai jual dan daya saing dapat dilakukan melalui perbaikan kemasan dan label produk serta peningkatan umur simpan dengan tetap menjaga mutu dan keamanan pangan. Akan tetapi, pada umumnya UMKM hanya lebih fokus pada harga dan cita rasa produk serta sering mengabaikan faktor keamanan pangan.  Untuk itu, kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada pelaku UMKM di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat tentang pentingnya.  Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan metode demontrasi dan penyuluhan dengan memberikan materi tentang: (1) jenis dan karakteristik bahan pangan, penurunan mutu dan faktor-faktor yang menjadi penyebab kerusakannya, (2) pengawetan produk pangan dan penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) yang tepat sesuai persyaratan keamanan pangan produk pangan olahan UMKM, dan (3) teknik pengemasan dan pelabelan pangan.  Dalam penyuluhan ini, peserta diajarkan juga cara menghitung penggunaan BTP sesuai peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).   Luaran hasil kegiatan pengabdian ini berupa peningkatan pemahaman dan pengetahuan peserta yang terlihat adanya peningkatan rata-rata nilai pre-test dan post-test peserta.  Peningkatan pemahaman ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan pelaku UMKM di Kota Payakumbuh dalam menghasilkan produk makanan dan minuman oleh-oleh khas payakumbuh yang bernilai jual tinggi dan dapat menjadi produk unggulan di kota Payakumbuh

    SOSIALISASI MEREK KEPADA KELOMPOK WANITA TANI BAROKAH SEBAGAI NILAI TAMBAH PRODUK

    Get PDF
    Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) adalah salah satu bentuk usaha yang memiliki peran penting pada perekonomian Indonesia. Salah satu aset yang dimiliki oleh badan usaha adalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang terdiri dari Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri terdiri atas paten, merek, desain industri, rahasia dagang dan desain tata letak sirkuit terpadu. Sebagai suatu aset maka perlu adanya perlindungan hukum atas HKI yang dimiliki oleh badan usaha. Pada kenyataannya masih sedikit UMKM yang paham dan telah mendaftarkan HKI yang dimilikinya.Untuk membantu meningkatkan nilai tambah dan diversifikasi produk olahan singkong maka dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Benteng Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor dengan sasaran Kelompok Wanita Tani Barokah dengan salah satu topiknya adalah sosialiasi merek sebagai salah satu HKI. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode demonstrasi pembentukan Cassava Strip Pastry sosialisasi tentang merek sebagai usaha untuk meningkatkan nilai tambah produk olahan singkong. Dari kegiatan ini Kelompok Wanita Tani Barokah mendapatkan pengetahuan baru tentang pembuatan Cassava Strip Pastry dan pentingnya merek bagi produk yang telah dihasilkan. Dengan kegiatan ini diharapkan meningkatkan nilai tambah dari produk olahan singkong yang telah dihasilkan dan menjadi usaha yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi warga Desa Benteng

    Development Strategy for a Quality Management System of Gayo Coffee Agro-Industry Using Soft Systems Methodology

    Get PDF
    The potential of Gayo coffee production in Aceh Province, Indonesia, has not been thoroughly well optimized, especially the low quality of coffee products and an inadequate quality management. Resulting in a demand of a holistic mapping problem system to elaborate the problem and discover the root and the most suitable solution. This article explains the development strategy for quality management system of Gayo coffee agro-industry using Soft Systems Methodology (SSM) approach. The SSM approach is able to provide solutions for unstructured problems. In this case, it is recommended to initiate an improvement from the farmers and exporters regarding the planning, controlling, and improving the quality under a control of local government, research institutions, and universities. Building a union and tools for the quality observation, control, and improvement is highly needed with a continuous process to achieve a sustainable improvement

    PENERAPAN KEMASAN DAN LABEL UNTUK PRODUK OLAHAN SINGKONG DI KELOMPOK TANI BAROKAH

    Get PDF
    Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada pelaku UMKM di Kelompok Tani Barokah tentang pentingnya peranan kemasan dan desain label kemasan dalam peningkatan nilai jual produk olahan singkong. Selama ini, produk yang dihasilkan masih belum memaksimalkan fungsi kemasan.  Sehingga manfaat kemasan yang dapat melindungi produk, dapat memperpanjang umur simpan ataupun dapat meningkatkan nilai jualnya belum diperoleh secara optimal.  Oleh karena itu perlu diberikan pemahaman kepada pelaku UMKM di Kelompok Tani Barokah bahwa kemasan yang baik dan menarik dapat meningkatkan nilai jual produk. Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan metode demontrasi dan penyuluhan yang meliputi: (1) memberikan pemahaman tentang jenis dan karakteristik kemasan pangan serta fungsinya dalam melindungi produk pangan, (2) memberikan informasi tentang pentingnya label pangan yang benar sesuai peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan menarik.  Dalam penyuluhan, penggunaan kemasan dan label pangan ini diaplikasikan pada produk diversifikasi olahan singkong Cassava Strip Pastry.   Luaran hasil kegiatan pengabdian ini berupa peningkatan pemahaman dan pengetahuan peserta tentang tentang kemasan dan label pangan.  Hal ini terlihat pada peningkatan nilai post-test hingga 60 %.  Diharapkan peningkatan pemahaman ini akan meningkatkan kemampuan pelaku UMKM di Kelompok Tani Barokah dalam menghasilkan produk olahan singkong bernilai jual tinggi sehingga dapat menjadi produk unggulan di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor

    SUBSTITUSI TEPUNG PISANG NANGKA DALAM PEMBUATAN SNACK BAR UNTUK MENINGKATKAN KANDUNGAN GIZI DAN HARGA JUAL: Banana Jackfruit Flour Substitution in Making Snack Bars to Increase Nutritional Content and Selling Price

    Get PDF
    Snack bars are snacks that can be consumed as ready-to-eat snacks, usually made from various nuts. In this study, banana jackfruit flour (Musa Pardisiaca) was used as the basic ingredient by utilizing local jackfruit banana flour from Subang, West Java. The purpose of this research is to make snack bar products by utilizing banana flour which can increase the selling price. Research activities start from the processing and packaging of snack bars to calculating product selling prices. This newly developed snack bar is made with jackfruit banana flour, honey, butter, chocolate, oats, peanuts, banana chips, sugar and eggs, has a sweet, crunchy and fragrant taste. The high calorie and fiber source of this banana jackfruit flour-based snack bar was well received by all panelists and has a pleasant sensory quality. These results indicate that banana jackfruit flour-based snack bars can be marketed as nutritious and delicious snacks. With this research, it is hoped that it can make snack bar products that have better nutritional content and can utilize banana flour, increase sales value and can expand the market for banana jackfruit flour, snack bars, and other diversified products that are not only sold in local markets but also through modern markets and online markets ABSTRAK Snack bar merupakan makanan ringan yang dapat dikonsumsi sebagai camilan ready to eat, biasanya terbuat dari berbagai kacang-kacangan. Pada penelitian kali ini menggunakan bahan dasar tepung pisang nangka (Musa Pardisiaca) dengan memanfaatkan tepung pisang nangka lokal asal Subang, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat produk snack bar dengan memanfaatkan tepung pisang yang dapat meningkatkan harga jual. Kegiatan penelitian dimulai dari pengolahan dan pengemasan snack bar hingga menghitung harga jual produk. Snack bar yang baru dikembangkan ini dibuat dengan tepung pisang nangka, madu, mentega, cokelat, oat, kacang tanah, keripik pisang, gula, dan telur, memiliki rasa yang manis, renyah, dan wangi. Sumber kalori dan serat yang tinggi dari snack bar berbahan dasar tepung pisang nangka ini diterima dengan baik oleh semua panelis dan memiliki kualitas sensorik yang menyenangkan. Hasil ini menunjukkan bahwa snack bar berbahan dasar tepung pisang nangka dapat dipasarkan sebagai makanan bergizi dan makanan ringan yang lezat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat produk snack bar yang memiliki kandungan gizi yang lebih baik serta dapat memanfaatkan tepung pisang, meningkatkan nilai jual dan dapat memperluas pasar tepung pisang nangka, snack bar, dan produk diversifikasi lainnya yang tidak hanya dijual di pasar lokal tetapi juga melalui pasar modern dan pasar online
    corecore