20 research outputs found

    Brand strategy in higher education; before and during pandemic COVID-19

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic which began to spread at the end of 2019 had an impact on many aspects of life. Educational institutions are faced with new challenges that force leaders to change and take strategic steps, including in managing the university brand. This study focuses on two things, namely the branding strategy that is implemented before and during the pandemic. Using a qualitative approach, this study resulted in two discussions, namely: 1) the branding strategy implemented at UIN Maulana Malik Ibrahim Malang before the pandemic began with an analysis of the segments to be served, gradually UIN Malang determined the national, regional and international levels. Then proceed with building campus positioning, strengthening differentiation and communicating well to stakeholders. 2). The university's branding strategy during the pandemic begins by analyzing the needs of primary stakeholders (students) and the urgent matters that should be given to them. Trying to communicate the positioning of the campus, the university values that must be conveyed to students, strengthen and be more creative in creating differentiation, especially in the digital field. Doing creative digital promotions. Offers convenience, modern and attractive digitization, but remains strong in the university's positioning

    The role of independence and effectiveness of internal audit to good university governance

    Get PDF
    Purpose: This study aims at providing an empirical evidence of the effectiveness of the Internal Audit (IA) as a mediating variable in the association of IA independence and Good University Governance (GUG). Methodology/approach: A quantitative research using survey methods was carried out by applying Wrap PLS software for the data processing. The primary data were in the form of questionnaires, which were distributed to IA unit members from 58 state Islamic higher education institutions in Indonesia. There are 107 questionnaires that are accepted and processed. Findings: The results show that independence does not influence GUG directly. However, the effectiveness of IA proved the capability of mediating the relationship between IA independence and GUG. Internal auditors in higher education institutions are still unable to fully maintain their independence. It happened because, apart from being an auditor, lecturers act as auditees in their capacity as educators. Practical implications: For policymakers, the results of this research can be used as an input or a basis for establishing new regulations, especially regarding IA in Higher Education. For State Islamic Higher Education, this study provides recommendations for the need to increase the independence and effectiveness of the IA because it can support the achievement of GUG. Originality/value: This study uses IA objects in state Islamic universities throughout Indonesia. This research model is different from previous research by placing IA effectiveness in the relationship between IA independence and GUG

    Auditor internal dan good university governance dalam bingkai teori agensi Islam (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Buku ini menunjukkan peran penting keberadaan auditor internal/ Satuan Pengawasan Internal (SPI) dalam pencapaian Good University Governance (GUG) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Oleh karena itu SPI harus memperoleh dukungan dari seluruh civitas akademika terutama pimpinan PTKIN untuk pencapaian tujuan Lembaga. Independensi dan efektivitas SPI diperlukan dan dapat tercapai jika ada dukungan baik secara kebijakan maupun anggaran pendukung yang sesuai. Kompetensi anggota SPI juga harus ditingkatkan agar dapat menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dengan lebih baik lagi. SPI sebagai pengawas digunakan sebagai monitoring cost dan bonding cost berdasarkan teori agensi, yang menyebutkan adanya perbedaan kepentingan dan informasi dari pemilik dan agen. Teori agensi Islam membahas lebih dalam dengan menyertakan keberadaan Allah dalam setiap tindakan

    Green public procurement di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Buku ini membahas menganai pengadaan barang dan jasa ramah lingkungan (green public procurement) yang dilaksanakan di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN). Sejak ditetapkannya sustainability development goals(SDGs) secara global, Indonesia mendukungnya dengan mengeluarkan beberapa aturan yang salah satunya membahas mengenai green public procurement (GPP). Apa itu pengadaan barang dan jasa (PBJ), tahapan PBJ, green public procurement, PTKIN, aturan GPP dan bagaimana implementasinya di PTKIN akan dibahas lebih lanjut dalam buku ini

    Green public procurement di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (sertifikat hak cipta)

    Get PDF
    Buku ini membahas menganai pengadaan barang dan jasa ramah lingkungan (green public procurement) yang dilaksanakan di perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN). Sejak ditetapkannya sustainability development goals(SDGs) secara global, Indonesia mendukungnya dengan mengeluarkan beberapa aturan yang salah satunya membahas mengenai green public procurement (GPP). Apa itu pengadaan barang dan jasa (PBJ), tahapan PBJ, green public procurement, PTKIN, aturan GPP dan bagaimana implementasinya di PTKIN akan dibahas lebih lanjut dalam buku ini

    Peran gaya kepemimpinan dan kemampuan berinovasi dalam implementasi green public procurement di perguruan tinggi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris, pertama, peran kemampuan berinovasi sebagai variabel mediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap green public procurement (GPP) di PTKIN (Perguruan Tinge Keagamaan Islam Negeri). Kedua, implementasi GPP di PTKIN. Ketiga, peran gaya kepemimpinan dan kemampuan berinovasi dalam kesuksesan penerapan GPP di PTKIN. Terakhir, kendala sera solusi dalam penerapan GPP di PTKIN. Teori RBV digunakan untuk menganalisis hasil penelitian ini. Metode mix method dilakukan, that awal dilakukan metodę kuantitatif untuk menjawab tujuan pertama selanjutnya diperdalam dengan metodę kualitatif sesuai tujuan kedua, ketiga dań keempat. Aplikasi Minitab dan Smart PLS digunakan untuk membantu analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berinovasi berhasil memediasi pengaruh gaya kepemimpinan transformatif terhadap GPP, namun tidak berhasil memediasi gaya kepemimpinan transaksional terhadap GPP. Implementasi GPP di PTKIN maschi beragam ada yang sudah maksimal namun masih ada juga yang baru memulai. Gaya kepemimpinan dan kemampuan berinovasi memang diperlukan untuk suksesnya GPP di PTKIN. Terdapat beberapa kendala dan solusi yang telah dipaparkan dalem penelitian ini. Hasil penelitian ini memberikan implikasi baik teoritis maupun praktis. Regulator, PTKIN dan peneliti selanjutnya juga menerima kontribusi dari penelitian ini

    Peran gaya kepemimpinan dan kemampuan berinovasi dalam implementasi green public procurement di perguruan tinggi

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris, pertama, peran kemampuan berinovasi sebagai variabel mediasi pengaruh gaya kepemimpinan terhadap green public procurement (GPP) di PTKIN (Perguruan Tinge Keagamaan Islam Negeri). Kedua, implementasi GPP di PTKIN. Ketiga, peran gaya kepemimpinan dan kemampuan berinovasi dalam kesuksesan penerapan GPP di PTKIN. Terakhir, kendala sera solusi dalam penerapan GPP di PTKIN. Teori RBV digunakan untuk menganalisis hasil penelitian ini. Metode mix method dilakukan, that awal dilakukan metodę kuantitatif untuk menjawab tujuan pertama selanjutnya diperdalam dengan metodę kualitatif sesuai tujuan kedua, ketiga dań keempat. Aplikasi Minitab dan Smart PLS digunakan untuk membantu analisis data kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berinovasi berhasil memediasi pengaruh gaya kepemimpinan transformatif terhadap GPP, namun tidak berhasil memediasi gaya kepemimpinan transaksional terhadap GPP. Implementasi GPP di PTKIN maschi beragam ada yang sudah maksimal namun masih ada juga yang baru memulai. Gaya kepemimpinan dan kemampuan berinovasi memang diperlukan untuk suksesnya GPP di PTKIN. Terdapat beberapa kendala dan solusi yang telah dipaparkan dalem penelitian ini. Hasil penelitian ini memberikan implikasi baik teoritis maupun praktis. Regulator, PTKIN dan peneliti selanjutnya juga menerima kontribusi dari penelitian ini

    Pelatihan swakriya dengan pemanfaatan barang bekas menjadi benda fungsional sebagai upaya kemandirian ekonomi

    Get PDF
    Swakriya atau yang sering kita kenal dengan DIY (do it yourself) memungkinkan seseorang untuk membuat atau memodifikasi sesuatu sendiri dengan bahan yang ada di sekitarnya. Banyak industri kreatif saat ini memanfaatkan barang bekas sebagai benda yang bernilai jual tinggi karena bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Bahkan swakriya berkembang dalam berbagai pelatihan membuat kreasi kerajinan, daur ulang hingga produk rumah tangga (handmade). Sehingga tujuan pelatihan swakriya di kelurahan Kebonsari untuk mengembangkan produk ekonomi kreatif dari barang bekas menjadi benda fungsional. Metode kaji yang digunakan adalah PAR (Participatory Action Research) yang dimulai dari analisis permasalahan dan kebutuhan di wilayah kelurahan kebonsari, kemudian merencanakan pelatihan sebagai upaya kemandirian ekonomi, setelah itu melakukan tindakan berupa pelatihan swakriya dari barang bekas menjadi benda fungsional, dan tahap akhirnya yaitu evaluasi dan refleksi. Produk akhir dari pelatihan ini adalah rak dari kardus bekas, jilbab jumput, dan vas bunga. Produk tersebut nantinya sebagai modal usaha masyarakat kelurahan kebonsari

    Implementation of green public procurement in higher education institutions

    Get PDF
    Purpose: This study attempts to present the Implementation of green public procurement (GPP) along with obstacles and solutions in Higher Education Institutions (HEIs) Design/methodology/approach: The method employed is a qualitative approach using interview discussions supported by documentation on the website of three HEIs. Ten stakeholders, including procurement staff, participated in the study, providing diverse perspectives. The research takes place from October 2023 until January 2024, with the research locus in the three HEIs in Indonesia. Findings: GPP is directed to support green campus programs, including sanitation and infrastructure, waste management, water saving, transportation with low emissions, renewable energy, and education and research. Leadership style, ability to innovate, and support from all academics in higher education determine the success of implementing GPP. Obstacles in implementing the GPP consist of regulatory, resource, and provider constraints that meet the requirements of the GPP. The solution that can be given to overcome these obstacles is to create strict regulations regarding the Implementation of GPP, create environmentally friendly procurement plans, make energy-saving and resource-saving movements, and look for providers that comply with GPP. Research implications: This research provides implications for the practice of green public Procurement in higher education governance. Originality/value: This ground-breaking empirical study concentrates on GPP in State Islamic Higher Education Institutions (SI-HEIs)

    Penguatan resilient pedagogy pada guru pos PAUD untuk optimalisasi tumbuh kembang anak usia dini

    Get PDF
    Anak usia dini memasuki masa golden age (masa emas) merupakan masa tumbuh kembang anak yang pesat dengan berbagai potensi awal yang dimiliki. Oleh karena itu, pada masa ini membutuhkan optimalisasi peran orangtua, guru dan lingkungan sekitar untuk mendukung melejitnya tumbuh kembang anak. Diantara cara yang bisa dilakukan adalah memberikan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada anak usia dini, seperti yang sudah dilakukan Pos PAUD Kelinci kelurahan Samaan Kota Malang. Pos PAUD Kelinci. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendampingi para guru Pos PAUD Kelinci memiliki kesadaran dan pemahaman pengajaran yang tangguh (relisient pedagogy), memahami tugas perkembangan anak serta optimalisasi potensi anak usia dini. Adapun kegiatan pengabdian dilaksanakan melalui metode Participatory Action Research (PAR) dengan 5 tahap, yakni: need assessment, merencanakan, pelatihan, evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian dan pendampingan adalah guru-guru Pos PAUD Kelinci. Hasil kegiatan pengabdian adalah terbangunnya kesadaran dalam meningkatkan kualitas pengajaran dengan memperhatikan tugas perkembangan anak usia dini yang dibuktikan dengan tersusunnya modul tumbuh kembang anak usia dini berdasarkan tugas perkembangannya
    corecore