2 research outputs found

    Pengetahuan Multidisiplin sebagai Landasan Pembelajaran Teori Musik di Perguruan Tinggi.

    Get PDF
    Penelitian kepustakaan ini mengkaji tentang perlunya pembelajaran Teori Dasar Musik dan Teori Musik Tonal dikembangkan secara multi-disiplin (sejarah, semiotika, fisika, dan matematika), agar mahasiswa Jurusan Seni Musik memperoleh pengetahuan yang komprehensif dan setingkat lebih tinggi dari siswa sekolah menengah atas. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Melalui telaah literatur, ditemukan adanya hubungan yang sangat kuat antara notasi musik dengan ilmu fisika, matematika. Simbol-simbol musik merepre-setasikan fenomena-fenomena fisika dan matematika, seperti simbol not berdasarkan sumbu vertikal menunjukan identitas nada; sedang-kan not pada sumbu horizontal menunjukkan posisi relatif dalam bing-kai ritmiknya yang berkembang dengan simbol-simbol dalam struktur irama, dan melodi yang sangat kompleks. Pada kajian fisika bunyi ter-dapat 3 parameter yang terkait dengan penotasian musik dan matema-tika. Selain itu resonansi menghasilkan struktur overtone series dan timbre. Pada kajian matematika, berdasarkan tetractys dari Pythagoras kemudian dikembangkan struktur overtone series

    PENERAPAN EAR TRAINING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEKA NADA PADA ANGGOTA EKSTRAKURIKULER PADUAN SUARA SMA NEGERI 1 MARGAASIH

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan kemampuan peka nada yang selalu muncul selama peneliti melatih ekstrakurikuler paduan suara di SMA Negeri 1 Margaasih sejak tahun 2016. Hal ini menarik peneliti untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut yakni dengan menerapkan ear training untuk meningkatkan kemampuan peka nada pada anggota ekstrakurikuler paduan suara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal anggota, rancangan materi pelatihan ear training, tahapan pelatihan ear training, dan hasil penerapan ear training. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dalam penyajian datanya. Model penelitian tindakan kelas yang digunakan ialah model dari Kurt Lewin yang terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dalam satu siklusnya. Objek yang diteliti pada penelitian ini sebanyak 4 partisipan yang bersedia untuk diteliti dari 33 anggota ekstrakurikuler paduan suara SMA Negeri 1 Margaasih. Pada hasil pelatihan siklus 1, kemampuan peka nada partisipan meningkat. Partisipan sudah mampu menyanyikan tangga nada dan interval dengan baik. Namun ada permasalahan lain yang peneliti temukan yakni teknik produksi suara yang belum dikuasai oleh partisipan. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan perbaikan pada siklus 2 yaitu melatih teknik bernyanyi. Hasil pelatihan siklus 2 menunjukkan bahwa partisipan telah menguasai teknik bernyanyi yang baik dan mampu bernyanyi secara paduan suara. Hal ini membuktikan bahwa ear training dapat meningkatkan kemampuan peka nada pada anggota paduan suara.Kata Kunci: Peka nada, ear training, produksi suara, paduan suar
    corecore