3 research outputs found

    Perancangan Sistem Pengendalian Level dan Temperatur Boiler pada Boiler Drum And Heat Exchanger QAD Model BDT921

    Get PDF
    Boiler Drum and Heat Exchanger QADModelBDT 921 merupakan simulator yang berfungsi menyerupai proses yang sebenarnya. Alat ini digunakan untuk mendapatkan desain sistem kontrol dalam bentuk digital, hal ini disebabkan sinyal yang real berbentuk sinyal analog. Desain kontrol digital membutuhkan pemodelan matematis dari sistem yang didesain. Algoritma kontrol yang digunakan dalam kendali boiler ini adalah algoritma PID dan kendali on-off. Sistem kendali PI digunakan untuk mengendalikan ketinggian permukaan cairan pada boiler drum sehingga proses transfer panas berlangsung dengan optimal. Pemodelan dinamika proses dilakukan dengan menyusun neraca massa dan neraca energi. Perancangan kendali PI dilakukan dengan menentukan parameter Kp dan Ki. Penalaan parameter kendali dilakukan dengan metode Root Locus dan beberapa macam tuning. Overshoot dan Perubahan ketinggian level karena pembebanan terkecil dimiliki oleh unjuk kerja pengendalian dengan metode Ziegler-Nichols. Metode Ziegler-Nichols memiliki nilai Kp = 31,03 dan Ki = 0,94. Kontrol dua posisi (on-off) digunakan pada pengendalian temperatur untuk mengendalikan heater tetap pada rentang 40 - 60°C

    Analisis Energi dan Emisi CO2 Rencana Bus Listrik di YOGYAKARTA Studi Kasus Trans Jogja

    Full text link
    Sektor transportasi memiliki proporsi konsumsi energi terbesar kedua di Indonesia setelah sektor rumah tangga. Berdasarkan Indonesia Energy Outlook 2017, konsumsi energi sektor transportasi mencapai 31% dari total kebutuhan dan meningkat 5,2% per tahunnya dalam kurun waktu 2010-2015. Yogyakarta sebagai kota pelajar dan tujuan wisata mendorong perbaikan sistem transportasi umum untuk menekan jumlah penggunaan kendaraan pribadi. Kendaraan listrik merupakan salah satu cara mengatasi ketergantungan bahan bakar berbasis minyak bumi sekaligus dapat menjadi solusi transportasi umum ramah lingkungan dan rendah emisi. Analisis konsumsi energi pada bus listrik dilakukan dengan menggunakan bus Trans Jogja jalur 3B untuk mendapatkan parameter berkendara yang sesuai, dari hasil analisis tersebut dapat ditentukan bus yang memerlukan konsumsi energi dan emisi CO2 paling sedikit. Melalui hasil penelitian diperoleh siklus berkendara Trans Jogja jalur 3B memiliki jarak 36.818 m, waktu tempuh 5.391 s, dan rerata kecepatan 24,5 km/jam. Berdasarkan pemodelan perhitungan energi tiap lampu lalu lintas, diperoleh konsumsi energi bus listrik sebesar 1,35 kWh/km sedangkan bus konvensional membutuhkan 2,74 kWh/km. Emisi yang dihasilkan dalam satu siklus berkendara bus listrik berdasarkan pemodelan pasokan energi tahun 2025 dan 2050 adalah sebesar 22,13 kgCO2 dan 19,78 kgCO2 sedangkan pada bus konvensional sebesar 26,94 kgCO2
    corecore