47 research outputs found
Perancangan Model Sistem Pembelian Tiket Kereta Api Berbasis Komputer
This paper discusses the design and implementation of ticketing train system use magnetic card as medium transaction base on computer network. System controlled by computer programming. This device consist of five modules, that is computer, barcode reader, magnetic card reader, printer and electronic door. So it can help the process purchasing ticket in the train stations area for the future
PERANCANGAN MODEL SISTEM PEMBELIAN TIKET KERETA API BERBASIS KOMPUTER
This paper discusses the design and implementation of ticketing train system use magnetic card as medium transaction base on computer network. System controlled by computer programming. This device consist of five modules, that is computer, barcode reader, magnetic card reader, printer and electronic door. So it can help the process purchasing ticket in the train stations area for the future
PERANCANGAN MODEL SISTEM PEMBELIAN TIKET KERETA API BERBASIS KOMPUTER
This paper discusses the design and implementation of ticketing train system use magnetic card as medium transaction base on computer network. System controlled by computer programming. This device consist of five modules, that is computer, barcode reader, magnetic card reader, printer and electronic door. So it can help the process purchasing ticket in the train stations area for the future
Alat Bantu Perwasitan pada Pertandingan Taekwondo
Scoring machine is a device to help the referees scoring in a Tae Kwon Do tournament and solve scoring problem (real time).Three corner referees score the match using the push button provided. The score will come out if two or more referees pushed the same buttons in 2 seconds. The result will be automatically shown in scoring board
Pemanfaatan Web Cam Dengan Metoda Principal Components Untuk Sistem Presensi Karyawan Pada Komputer
This paper discuss about the applied of webcam on a presention system to verified an image of human face based on his/herself training images. This system was the biometric system because the system used some of human bodies as an object to verified. The method that used in this system was Principal Components Analysis (PCA) which can reduce the complexity of an face image into a simple set of weight. PCA used only a few of training images to verified an unknown image so it can reduce the time that waste to train the training images. The concept that used in this verification method is to compared the weight of training images with the weight of test image
Sistem Pemantauan Inkubator Bayi Menggunakan Jaringan Wifi dan Berbasis Database
Inkubator bayi sangat berperan penting untuk menjaga suhu tubuh bayi baru lahir khususnya bagi bayi prematur. Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang dari 37 minggu dan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram. Inkubator bayi yang dirancang memiliki ukuran ruang panjang 70 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 60 cm. Sistem dari inkubator bayi ini akan secara otomatis menyalakan atau mematikan kipas, heater atau humidifier sesuai dengan batas suhu dan kelembaban yang telah diatur. Batas kelembaban udara di dalam inkubator bayi adalah sebesar 40% sampai 60%. Batas suhu inkubator bayi diatur sesuai dengan umur dan berat badan bayi. Pengaturan batas suhu inkubator bayi dapat diatur pada sebuah Graphical User Interface (GUI). Pada GUI, pengguna dapat mengisi dan menampilkan biodata bayi, aktivitas bayi, tingkat bilirubin bayi dan batas suhu inkubator yang diinginkan. Data-data tersebut disimpan pada tabel-tabel yang berada pada sebuah basis data. GUI juga dapat menampilkan suhu dan kelembaban inkubator bayi dalam bentuk grafik. Pemantauan bayi dapat dilakukan secara wireless. Terdapat sebuah alat pemantau yang akan berbunyi apabila bayi menangis. Sistem ini memiliki database yang dapat menyimpan data suhu-kelembaban ruang inkubator, suhu tubuh, counter suara, biodata, aktivitas, bilirubin dan pengaturan temperatur inkubator. Juga dapat memberikan informasi mengenai suhu-kelembaban inkubator dan suhu tubuh bayi pada LCD dan GUI dan dapat menyimpan record aktivitas yang dilakukan bayi, serta menyimpan record nilai bilirubin bayi dan menyalakan lampu secara otomatis sesuai dengan nilai bilirubin yang diÂ-input
Efusi Pleura Unilateral pada penderita Sindroma Hiperstimulasi Ovarium dalam Program Fertilisasi Invitro (Laporan Kasus)
Tujuan: Melaporkan kasus efusi pleura unilateral pada penderita
OHSS.
Rancangan/rumusan data: Laporan kasus.
Tempat: Klinik fertilitas rumah sakit rujukan tersier.
Hasil: Seorang wanita usia 32 tahun yang menderita OHSS. Faktor
risiko pada kasus ini adalah ovarium polikistik, usia 4300 pg/mL. Saat
diketahui respons ovarium yang berlebih, dilakukan penurunan dosis
FSH. Terjadi efusi pleura unilateral dan asites minimal 11 hari pasca
penyuntikan r-hCG, sehingga perlu dilakukan perawatan intensif dan
pemasangan water-sealed drainage (WSD). Dilakukan pemberian albumin
intravena yang disesuaikan dengan perkembangan kadar albumin
darah harian. Setelah dirawat selama 15 hari pasien dipulangkan
dalam keadaan baik.
Kesimpulan: Pada kasus ini telah dilakukan monitoring stimulasi
secara hormonal dan ultrasonografi serta upaya-upaya pencegahan lain.
Namun demikian, OHSS tetap terjadi sehingga diperlukan kombinasi
terapi suportif dan bedah.
[Maj Obstet Ginekol Indones 2007; 31-3: 174-9]
Kata kunci: fertilisasi invitro, sindroma hiperstimulasi ovarium,
efusi pleura unilatera