4 research outputs found

    Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Fisika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik SMA Negeri 1 Bajeng

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik di SMA Negeri 1 Bajeng melalui pendekatan saintifik dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan tahap merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA 6 di SMA Negeri 1 Bajeng yang terdiri dari 34 peserta didik, dengan komposisi 26 perempuan dan 8 laki-laki. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif fisika yang telah divalidasi. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan berpikir kreatif fisika peserta didik kelas X IPA 6 SMA Negeri 1 Bajeng pada siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari persentase skor pada siklus 1 adalah 52,4% dengan kategori cukup menjadi 61% dengan kategori baik pada siklus II. Adapun hasil analisis untuk setiap indikator kemampuan berpikir kreatif fisika menunjukkan bahwa indikator yang paling menonjol adalah menemukan sebab-sebab dengan rata-rata persentasenya yaitu 62,35% untuk siklus I dan sebanyak 74% untuk siklus II dan indikator yang paling rendah adalah menanyakan (bertanya) rata-rata persentase yaitu 29,4% untuk siklus I dan 45,9% untuk siklus II, namun secara keseluruhan capaian indikator berpikir kreatif peserta didik tetap mengalami penigkatan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas X IPA 6 SMA Negeri 1 Bajeng melalui penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran fisika mengalami peningkatan

    Sq Garden Street Child sebagai Upaya Penanaman Akhlakul Karimah pada Anak Jalanan di Kota Makassar

    Full text link
    Ajaran islam bersumber dari Al-Qur\u27an dan As-Sunnah sehingga pemeluknya dapat mengetahui hal yang seharusnya dikerjakan, tetapi berdasarkan realita yang terjadi banyak penyimpangan yang dilakukan oleh pemeluknya seperti oleh anak jalanan. Anak jalanan merupakan salah satu permasalahan yang memerlukan perhatian yang sangat besar. Kurangnya pemberdayaan anak jalanan tersebut membuat anak jalanan di kota Makassar semakin bertambah begitupun dengan angka kriminalitas yang terjadi, hal ini di karenakan pergaulan yang tidak sehat pada lingkungan anak. SQ Garden street Child adalah taman kecerdasan spiritual anak jalanan yang didalamnya anak jalanan akan diajarkan tentang ilmu keagamaan dengan menggunakan pendekatan emosional, sehingga adanya SQ Garden street Child akan mempengaruhi perkembangan karakter anak jalanan khususnya di kota Makassar dan diharapkan anak jalanan sebagai generasi muda islam kebanggaan bangsa dalam kehidupannya selalu dilandasi dengan karakter akhlakul karimah

    Psoriasis vulgaris patient with psoriatic arthritis managed with interleukin-17A inhibitor:Balancing benefits and adverse effects

    No full text
    Psoriasis vulgaris is a significant health problem and up to 30% of the patients are most likely to develop psoriatic arthritis. Secukinumab, an interleukin-17A (IL-17A) inhibitor, is used to treat patients with moderate-to-severe plaques associated with psoriatic arthritis. The aim of this case report was to highlight the efficacy of secukinumab treatment in a patient with both psoriasis vulgaris and psoriatic arthritis focusing the how to balance the benefits and adverse effects. A 36-year-old female came to Dr. Zainoel Abidin Hospital, Banda Aceh, Indonesia with chief complaint of itchy and scaly red plaques almost all over the body. The patient also experienced pain in both knees, both ankle joints and index finger as well as thumb in the right hand in the last year. The patient was diagnosed with psoriasis vulgaris and psoriatic arthritis, then treated with phototherapy and 15 mg of oral methotrexate each week for four weeks. Due to no improvement of the initial treatment, the patient received emollient and secukinumab at a dose of 300 mg/week subcutaneously for five weeks. The lesions began to disappear and the joint pain began to relieve. Secukinumab therapy was continued with a dose of 300 mg/month for six months. However, after six months, the patient complained of acnes appeared on the face. Therefore, the maintenance dose of secukinumab was decreased to 150 mg/month. After the reduced maintenance therapy was given, the patient came back with no complained of acnes. The erythematous plaques on trunk, back, arms and legs have subsided, as well as the joint pain. This case highlights that in a moderate-to-severe psoriasis associated with psoriatic arthritis, secukinumab is highly effective. However, since the potential adverse effects, education and regular follow-up are needed to analyze the success of the treatment and to be able to manage the adverse effects
    corecore