6 research outputs found

    PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JERUK DI KELOMPOK TANI SION DESA OELBUBUK TIMOR TENGAH SELATAN

    Get PDF
    Abstrak Kelompok Tani Sion merupakan salah satu kelompok yang membudidayakan empat jenis tanam jeruk yaitu jeruk keprok SoE (JKS), jeruk hikson, jeruk siam, dan jeruk nipis. Berbagai jenis OPT yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jeruk diantaranya Phtytopthora sp., Diplodia sp, virus triteza, Scirtotfrips citri, Diaprina citri, lalat buah. Masalah lain yang dihadapi oleh mitra adalah tidak memberikan pupuk bagi tanaman. PKM ini bertujuan untuk membimbing, membina, dan memberdayakan petani mengelola hama penyakit jeruk ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk hayati dan biopestisida. Menjawab permasalahan petani metode yang digunakan adalah yaitu penyuluhan dan pelatihan, adobsi dan introduksi teknologi (demplot dan percobaan terapan teknologi yang murah dan ekonomis serta ramah lingkungan); dan pemberdayaan anggota kelompok tani melalui pendampingan dan evaluasi oleh tim pelaksana. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa sebanyak 40% anggota kelompok tani mengenal jenis hama dan penyakit pada jeruk, 70% anggota kelompok dapat membuat pupuk hayati tricokompos, pupuk organik cair, dan pestisida nabati. Sebanyak 60% petani mengaplikasikan tricokompos pada tanaman jeruk dan beberapa jenis tanaman lainnya seperti cabai.   Abstract The Sion Farmers Group is one of the groups that cultivate four species of citrus, namely Soe Mandarin, hikson oranges, Siamese oranges, and limes.  Various species of pests and dieases that affect the growth and development of citrus include Phytopthora sp., Diplodia sp., Triteza virus, Scirtotfrips citri, Diaporina citri and fruit flies.  Another problem faced by parteners is not providing fertilizer for plants. This community partnership program aims to guide, foster, and empower farmers to manage environmentally friendly citrus pests using biological fertilizers and biopesticides. Answering farmers’ problems, the methods used are counseling and training, adoption and introduction of technology (demonstrations and experiments on the applications of cheap and economical technology as well as environmentally friendly); and emprowerment of farmer group members through mentoring and evaluation by the implementing team. The results of the implementation showed that as many as 40% of farmer group members knew the species of pests and diaseases in citrus, 70% of group members could make tricocompost biofertilizer, liquid organic fertilizer, and botanical pesticides. As many as 60% of farmers apply tricocompost on citrus plants and several other species of plants such as chili

    [Eksplorasi Jamur Endofit Asal Tanaman Cendana Santalum album L. di Sekitar Universitas Nusa Cendana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur] : Review

    Get PDF
    Cendana merupakan tanaman endemik asal NTT dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena merupakan penghasil minyak atsiri dan merupakan hasil hutan bukan kayu yang potensial di NTT. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan mengoleksi jamur endofit yang berada di dalam jaringan tanaman cendana di sekitaran Universitas Nusa Cendana. Pada penelitian ini, dilakukan eksplorasi terhadap jamur endofit pada daun dan batang tanaman cendana. Sampel tanaman cendana diambil dari Universitas Nusa Cendana dan penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana pada bulan Oktober hingga Desember 2021. Dipilih lima tanaman cendana sehat atau yang tidak bergejala penyakit dari lokasi tersebut untuk diambil daun dan batangnya. Penilitan ini dilakukan dengan mengisolasi sampel daun dan batang tanaman cendana sehat yang telah dipotong dan disterilkan pada media PDA. Apabila terdapat jamur yang tumbuh, dilakukan permurnian terhadap jamur yang terlihat berbeda secara makroskopis. Dari penelitian ini, diperoleh delapan isolat jamur endofit, terdiri dari genus Aspergillus, Gliocladium, Phoma, dan Trichoderma

    [Eksplorasi Jamur Endofit Asal Tanaman Cendana Santalum album L. di Sekitar Universitas Nusa Cendana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur] : Review

    Get PDF
    Cendana merupakan tanaman endemik asal NTT dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena merupakan penghasil minyak atsiri dan merupakan hasil hutan bukan kayu yang potensial di NTT. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi dan mengoleksi jamur endofit yang berada di dalam jaringan tanaman cendana di sekitaran Universitas Nusa Cendana. Pada penelitian ini, dilakukan eksplorasi terhadap jamur endofit pada daun dan batang tanaman cendana. Sampel tanaman cendana diambil dari Universitas Nusa Cendana dan penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana pada bulan Oktober hingga Desember 2021. Dipilih lima tanaman cendana sehat atau yang tidak bergejala penyakit dari lokasi tersebut untuk diambil daun dan batangnya. Penilitan ini dilakukan dengan mengisolasi sampel daun dan batang tanaman cendana sehat yang telah dipotong dan disterilkan pada media PDA. Apabila terdapat jamur yang tumbuh, dilakukan permurnian terhadap jamur yang terlihat berbeda secara makroskopis. Dari penelitian ini, diperoleh delapan isolat jamur endofit, terdiri dari genus Aspergillus, Gliocladium, Phoma, dan Trichoderma

    Inventory of Pests on Local Potato Plants from Soe in South Central East District, Province of East Nusa Tenggara

    Get PDF
    Sub-districts Kie and Fatumnasi are two sub-districts in mainland West Timor that cultivate local potatoes from Soe. This germplasm needs to be preserved and developed to diversify non-rice alternative food. One of the main obstacles in cultivating potatoes is the presence of pests, but so far there have been no reports of pests on local potato plants from Soe from the two sub-districts, so this research needs to be done. This study aimed at an inventory of important pests on local potato plants from Soe as a database for early detection to prevent the occurrence of explosive pests. This research was conducted on potato plantations in Fatuulan Village, Ayofanu Village, Nunleu Village, and Nenas Village. The method used is a purpose survey at a specified sample point. A sampling of insect pests is done by direct observation and insect nets. The pests found were put in a killing bottle or 70% alcohol, collected, and identified. Observation variables include the type of pest, symptoms of pest attack, and morphological characteristics of the stadia found. The data obtained were analyzed descriptively. The results showed that five species of pests damaged local potatoes from Soe. The five pests were Spodoptera litura, Henosepilachna vigintioctomaculata, Liriomyza sp, Phthorimaea operculella, and Nezara viridula. The identification results showed that in Kie District there were three pest species, namely S. litura, H. vigintioctomaculata, and Liriomyza sp. Meanwhile, in Fatumnasi District, there were four types of pests, namely H. vigintioctomaculata, Liriomyza sp, P. operculella, and N. viridulaKecamatan Kie dan Fatumnasi merupakan dua kecamatan di daratan Timor Barat yang membudidayakan kentang lokal asal Soe. Plasma nutfah ini perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai upaya diversifikasi pangan alternatif non beras. Salah satu kendala utama dalam membudidayakan kentang adanya serangan hama, namun sampai saat ini belum ada laporan tentang hama pada tanaman kentang lokal asal Soe dari dua kecamtan tersebut sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi hama penting pada tanaman kentang lokal asal Soe sebagai data base dalam rangka deteksi dini untuk mencegah terjadinya eksplosif hama. Penelitian ini dilakukan pada pertanaman kentang di Desa Fatuulan, Desa Ayofanu, Desa Nunleu, dan Desa Nenas. Metode yang digunakan adalah survei purpose pada titik sampel yang ditentukan. Pengambilan sampel serangga hama dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan jaring serangga. Stadia hama yang ditemukan dimasukkan ke dalam killing botol atau alcohol 70%, dikoleksi dan indentifikasi. Peubah Pengamatan meliputi jenis hama, gejala serangan hama, dan karakteristik morfologi stadia yang ditemukan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima species hama yang merusak kentang lokal asal Soe. Kelima jenis hama tersebut adalah Spodoptera litura, Henosepilachna vigintioctomaculata, Liriomyza sp, Phthorimaea operculella, Nezara viridula. Hasil indentifikasi menunjukkan bahwa di Kecamatan Kie terdapat tiga spesies hama yaitu S. litura, H. vigintioctomaculata, dan Liriomyza sp. Sedangkan di Kecamatan Fatumnasi, terdapat empat jenis hama yaitu H. vigintioctomaculata, Liriomyza sp, P. operculella, dan N. viridula

    Identification of purple blotch pathogen of shallot by PCR using specific primer for Alternaria genus

    No full text
    <p>Purple blotch (<i>Alternaria porri</i>), having symptom similar to stemphylium blight (<i>Stemphylium vesicarium</i>), is one of the important diseases that significantly lowered shallot yield in Indonesia. However, stemphylium blight has never been reported. Purple blotch pathogens from farmers’ crops in Bantul and experimental crop in Centre of Innovative Agricultural Technology Universitas Gadjah Mada (CIAT-UGM) Sleman Regencies were identified to observe whether <i>Stemphylium</i> sp. was found with <i>A. porri</i>. Thirteen isolates obtained showed variability in colony texture, colour and pigmentation. DNA fingerprinting through Polymerase Chain Reaction of BOX and Enterobacterial Repetitive Intergenic Consensus region dispersed those isolates into two main groups. Identification using Alternaria-specific primers, Dir1ITSAlt/Inv1ITSAlt revealed that 10 isolates were <i>Stemphylium</i> sp. and 3 isolates were <i>Alternaria</i> sp. <i>A. porri</i> was only identified from CIAT-UGM. This finding emphasise that the Alternaria-specific primer was able to amplify <i>Stemphylium</i> sp. Besides, stemphylium blight disease may have been occurred in farmers’ crops in Bantul.</p
    corecore