31 research outputs found

    KONSEP AL-ISHLAH DALAM AL-QUR-AN

    Get PDF
    Secara garis besar term atau lafadz iṣlāḥ dalam al-quran memiliki pengertian perdamaian dengan berbagai variannya sesuai konteks pembicaraan atau permasalahan yang dibicarakan masing-masing ayat terkait dengan iṣlāḥ.Kata aṣliḥū terambil dari kata aṣlaḥa yang asalnya adalah ṣaluḥa sebagai antonim dari kata fasada (rusak).Dengan demikian kata ṣaluḥa berarti tiadanya atau terhentinya kerusakan atau diraihnya manfaat, sedangkan iṣlāḥ adalah upaya menghentikan kerusakan atau meningkatnya kualitas sesuatu sehingga manfaatnya lebih banyak.Iṣlāḥ dimaknai perdamaian dalam konteks konflik yakni, perintah mendamaikan dua orang yang berkonflik harus dengan cara yang adil dan tidak memihak salah satu pihak yang berkonflik.Iṣlāḥ juga digunakan al-quran dalam kaitannya untuk mendamaikan rumah tangga sehingga terhindar dari konflik keluarga.Iṣlāḥ dimaknai upaya menciptakan perdamaian dengan mencegah terjadinya konflik sehingga kedua belah pihak tidak terlibat perselisihan, termasuk di dalamnya mengupayakan mencari solusi yang bisa menguntungkan kedua pihak yang hendak berkonflik, serta mempererat ukhuwah islamiyah

    Pencemaran Nama Baik dalam Tinjauan Mazhab Fikih

    Get PDF
    Pokok masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pencemaran nama baik dalam tinjauan mazhab fikih, Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif, dengan pengambilan data dengan menggunakan metode library research, pendekatan nyang digunakan yaitu normatif dengan mengkaji al-Qur’an dan hadist sebagai landasan hukum Islam sedangkan sumber data primer berupa al-Quran dan hadist sedangkan data sekunder buku-buku jurnal, dengan penarikan kesimpulan deduktif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Pencemaran nama baik dalam hukum Islam dilarang karena kehormatan dan nama baik menjadi hak seseorang atau hak asasi manusia yang dapat memiliki kehormatan dan nama baik. Salah satu prinsip maqashid syariah adalah menjaga kehormatan satu sama lain yang diajarkan oleh agama untuk tidak menyebarkan berita bohong, memfitnah, menghina, dan merendahkan satu sama lain. Pendapat para Imam Mazhab terhadap pencemaran nama baik dengan beberapa jenis perbuatan seperti memfitnah, menuduh zina, menghina, mencela dan sebagainya. Hukuman yang dapat dikenakan berupa hukuman pokok berupa dera sebanyak delapan puluh kali (80) untuk tuduhan zina dan hukuman ta’zir untuk delik dalinnya. Mara imam mazhab menegakkan hukuman bagi pelaku pencemaran nama baik termasuk kepada Jarimah Ta’zir penjara yang kurun waktu lamanya diserahkan kepada Hakim yang diiberi wewenang.Pokok masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pencemaran nama baik dalam tinjauan mazhab fikih, Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif, dengan pengambilan data dengan menggunakan metode library research, pendekatan nyang digunakan yaitu normatif dengan mengkaji al-Qur’an dan hadist sebagai landasan hukum Islam sedangkan sumber data primer berupa al-Quran dan hadist sedangkan data sekunder buku-buku jurnal, dengan penarikan kesimpulan deduktif. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa Pencemaran nama baik dalam hukum Islam dilarang karena kehormatan dan nama baik menjadi hak seseorang atau hak asasi manusia yang dapat memiliki kehormatan dan nama baik. Salah satu prinsip maqashid syariah adalah menjaga kehormatan satu sama lain yang diajarkan oleh agama untuk tidak menyebarkan berita bohong, memfitnah, menghina, dan merendahkan satu sama lain. Pendapat para Imam Mazhab terhadap pencemaran nama baik dengan beberapa jenis perbuatan seperti memfitnah, menuduh zina, menghina, mencela dan sebagainya. Hukuman yang dapat dikenakan berupa hukuman pokok berupa dera sebanyak delapan puluh kali (80) untuk tuduhan zina dan hukuman ta’zir untuk delik dalinnya. Mara imam mazhab menegakkan hukuman bagi pelaku pencemaran nama baik termasuk kepada Jarimah Ta’zir penjara yang kurun waktu lamanya diserahkan kepada Hakim yang diiberi wewenang

    EXECUTION OF AUCTION ON MORTGAGE RIGHTS FOR PRODUCTIVE FINANCING DUE TO DEFAULT BECAUSE OF PANDEMIC IMPACT AT BANK SULSELBAR SHARIA MAROS BRANCH : ANALYSIS OF ISLAMIC LAW

    Get PDF
    Every financial transaction in Sharia Banking is required to include a guarantee. This thing is to save the bank funds when customer does a default. The Sharia Bank based on Law number 4 of 1996 concerning the Mortgage rights have the rights to confiscate customer guarantees that have matured and there is no good willingness to pay. However, in practice, banks cannot carry out execution practices to make sales directly. Banks have to go through a long formal procedure to withdraw funds from the customer guarantees, and often encounter various kinds of obstacles. Researchers use two data sources, namely a primary data and secondary data. Methods of data collection, researchers conducted interviews and documentation observations. Data analysis by following the steps namely data display, data reduction, data editing, data analysis, and drawing conclusions. Testing of the validity of data in this research is triangulation of data sources and triangulation of methods

    IMPLEMENTATION OF THE AL-TAISĪR CONCEPT IN JAMAK PRAYER FOR MEDICAL PERSONNEL PERFORMING SURGICAL OPERATIONS

    Get PDF
    Islamic law is based on strong and flexible principles that are suitable for every country, people, time, and era. There are three principles in Islamic law. First, it is not burdensome and removes difficulties. Second, maintaining the benefit of all human beings. The third is the comprehensive realization of justice. There are many forms of eliminating hardship and difficulty. Among them are in the aspect of worship, in the realm of muamalah and uqūbah (sanctions). In the aspect of worship, for example, the permissibility of qasar prayer, tayamum and iftar for travelers and sick people. A situation that is also related to this is the condition of medical personnel when performing surgical operations that require a short time to carry out. It is not uncommon for this to coincide with the time of prayer until it is close to the time limit. Sometimes, the surgery goes beyond the set prayer time, even entering the next prayer time. This research was conducted using a theological-normative approach or shar'ī approach presented qualitatively. Primary data sources come from verses of the Qur'an, the Prophet's hadith. Secondary data is obtained from various sources, namely literature that studies the concept of al-taisīr, scientific journal articles, print and online media. The data are analyzed by deductive method

    Kajian Akhlak Rasulullah dalam Meningkatkan Kinerja Entitas Bisnis pada CV. Sulawesi Herba Nusantara di Kabupaten Soppeng

    Get PDF
    This study aims to determine how the study of the morals of the prophet Muhammad. In improving the performance of Islamic business entities on CV. Sulawesi Herba Nusantara in Soppeng Regency. This type of research is qualitative using a theological-normative, phenomenological and Islamic economic approach. The results showed that CV. Sulawesi Herba Nusantara has four performances, namely; material performance, mental performance, spiritual performance, and fraternity performance. The morality of the Messenger of Allah. in improving company performance, namely: Shiddiq: constructing the value of admitting mistakes, being responsible, and committed, having an impact on material performance. Tabligh: constructing the value of discussing together, solving problems in a good way, and criticism and suggestions as a means of evaluation, has an impact on mental performance. Amanah: constructs the value of responsibility and trust, has an impact on mental performance. Fathanah: constructing spirituality through the value of a good attitude, being educated and performing prayers, has an impact on spiritual performance. Al-samahah: constructing the value of deliberation related to mental performance and Islamic philanthropic values ​​and creating jobs, having an impact on the performance of brotherhood. The implication of this research is to make business entities aware of the importance of applying the morals of the Prophet Muhammad in their operation

    Konsep al-Ḍarūrah Tentang Vaksin Astrazeneca Perspektif Majelis Ulama Indonesia

    Get PDF
    This study aims to comprehensively describe the general overview of al-ḍarūrah and the AstraZeneca vaccine, examine the analysis of fiqh principles regarding al-ḍarūrah in the use of the AstraZeneca vaccine by the MUI, and analyze the MUI fatwa Number 14 of 2021 concerning the Law on the Use of the Covid-19 Vaccine Product. AstraZeneca. This study uses a qualitative-descriptive research method with library research techniques. The results showed that al-ḍarūrah is a condition that threatens human life or part of its body. Al-ḍarūrah referred to in the use of the AstraZeneca vaccine is that there is an urgent need condition (al-ḥājah al-syar'iyyah) that occupies the condition of al-ḍarūrah. This is in line with the fiqh rule "al-ḥājah al-'āmmah wa al-khāssah tanzīlu manzilah al-ḍarūrah" namely general and special needs occupy the position of al-ḍarūrah. The MUI fatwa regarding the use of AstraZeneca's Covid-19 vaccine on the grounds of urgent need that occupies the position of al-ḍarūrah, can be categorized as al-ḍarūrah for treatment, where the Covid-19 vaccine of AstraZeneca product is in accordance with awābiṭ al-ḍarūrah, namely: first, al-arrah arūrah really happens instantly, not waiting for a deliberate al-ḍarūrah; second, there is no other solution except to violate the prohibition; and third, based on reliable expert testimony that there are no drugs other than those that are forbidden

    Kedudukan Taklik Talak dalam Pernikahan Perspektif Mazhab Zahiri dan Kompilasi Hukum Islam

    Get PDF
    Pokok masalah pada penelitian ini adalah terkait kedudukan taklik talak dalam pernikahan perspektif mazhab al-zahiriyyah dan kompilasi hukum islam. Pokok-pokok masalah itu dibagi menjadi beberapa sub bagian masalah atau pertanyaan penelitian yaitu: 1). Bagaimana eksistensi taklik talak dalam pernikahan? 2.) Bagaimana taklik talak sebagai alasan perceraian? 3)Bagaimana kedudukan taklik talak dalam pernikahan menurut Mazhab Al- Z{>a>>hiri>yah dan Kompilasi Hukum Islam (KHI)?. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan  penelitian ini adalah pustaka (Library Research) yaitu penelitian yang menggunakan objek kajian yang sumber datanya terdapat diperpustakaan. Jenis penelitian. Penelitian ini menggunakan metode normatife kemudian dalam pengumpulan data penulis menggunakan kutipan langsung adalah metode pengutipan secara langsung suatu pendapat atau tulisan tanpa merubah, atau sama persis dengan aslinya. Kutipan tidak langsung adalah adalah metode pengutipan dimana penulis mengutip suatu tulisan atau pendapat yang telah kita formulisasikan dalam susunan kata yang baru, namun dengan maksud yang sama.  Berdasarkan penelitian ini maka hasilnya menunjukkan bahwa, jumhur ulama berbeda pendapat mengenai taklik talak. Para ulama mazhab az-zahiriyyah berpendapat bahwa taklik talak yang mengandung sumpah (qasami) tidak mengakibatkan jatuhnya talak. Perjanjian taklik talak tidak waiib diucapakan akan tetapi setelah diucapkan maka tidak dapat dicabut atau dibatalkan. Dalam Kompilasi Hukum Islam kedudukan taklik talak sebagai suatu perjanjian dalam pernikahan yang dapat dijadikan suatu alasan untuk melakukan cerai gugat kepada pihak suami yang diajukan ke Pengadilan Agama.Kata kunci: Taklik Talak, Mazhab Az-zahiriyyah, Hukum Isla
    corecore