21 research outputs found

    Efek Pemupukan N Dan Defoliasi Terhadap Komponen Pertumbuhan Dan Hasil Jagung (Zea Mays L.) Kultivar Makmur I PadaSistem Tanam Single Row

    Get PDF
    Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh interaksi dosis pupuk nitrogen (N) dengan perlakuan defoliasi terhadap komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.)Kultivar Makmur I. Metode penelitian  dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan empat ulangan. Faktor I adalah pemberian pupuk N, terdiri dari 2 taraf : n1 (pemberian dosis pupuk 350 kg/ha Urea) dan n2 (pemberian dosis pupuk 450 kg/ha Urea), faktor II adalah defoliasi, terdiri dari 3 taraf : d0 (tanpa defoliasi), d1 (defoliasi dengan memotong 3 helai daun bawah), dan d2 (defoliasi dengan memotong 4 helai daun bawah).Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara perlakuan pemupukan N dan defoliasi terhadap komponen pertumbuhan, komponen hasil dan hasil jagung (Zea Mays L.).Perlakuan pemberian dosis pupuk 350 kg/ha Urea lebih memberikan pengaruh daripada pemberian dosis pupuk 450 kg/ha Urea.Perlakuan defoliasi pada pemotongan empat daun menunjukkan nilai rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan defoliasi pada pemotongan tiga daun dan tanpa defoliasi.Kata kunci : Pemupukan, Defoliasi, Kultiva

    Pengaruh Tinggi Genangan Air dan Macam Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil, Serapan Unsur Hara N, P dan K Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Kultivar Invari 10

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh tinggi genangan air dan macam pupuk organik pada pertumbuhan, hasil dan serapan unsur hara N, P dan K pada  tanaman padi (Oryza sativa. L) Kultivar Inpari 10, (2) tinggi genangan air berapa dan macam pupuk organik yang terbaik terhadap pertumbuhan,produksi dan serapan hara N, P dan K pada tanaman Padi (Oryza sativa. L) Kultivar Inpari 10 dan (3) hubungan antara serapan hara N, P dan K dengan produksi padi (Oryza sativa. L) Kultivar Inpari 10. Penelitian  dilaksanakan di Desa Tolengas, Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang. Percobaan dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2012.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian terdiri atas sembilan kombinasi perlakuan tinggi genangan air dan macam pupuk organik yang diulang 3 kali. Kombinasi perlakuan: A (500 kg Petroganik/ha, tinggi genangan air 0 cm), B (500 kg Petroganik/ha, tinggi genangan air 4 cm), C (500 kg Petroganik/ha, tinggi genangan 8 cm), D (500 kg Kujang/ha, tinggi genangan 0 cm), E (500 kg Kujang/ha, tinggi genangan air 4 cm), F (500 kg Kujang/ha, tinggi genangan air 8 cm), G (500 kg ABG BIOS/ha, tinggi genangan air 0 cm), H (500 kg ABG BIOS/ha, tinggi genangan air 4 cm), dan I (500 kg ABG BIOS/ha, tinggi genangan air 8 cm),Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) kombinasi perlakuan tinggi genangan air dan macam pupuk organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, komponen hasil, hasil, serapan hara N, P dan K pada tanaman padi (Oryza sativa L) Kultivar Inpari 10, (2) tinggi genangan air 0 cm (macak-macak) yang dikombinasikan dengan pupuk organik petroganik memberikan jumlah anakan produktif, jumlah gabah per malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot gabah per pot, serta serapan N dan P terbaik, dan (3) terdapat hubungan positif yang signifikan antara serapan N, P dan K dengan bobot kering panen per pot

    PENGARUH JARAK TANAM DAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Jarak Tanam dan pemberian Pupuk Kandang Ayam terhadap pertumbuhan dan hasil Ubi jalar (Ipomoea batatas L.). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial di ulang 3 kali. Perlakuan yang diuji adalah Faktor ke 1 Adalah Jarak Tanam (J), terdiri dari Tiga taraf: j1 = Jarak Tanam 70 cm x 40 cm, j2 = Jarak Tanam 70 cm x 30 cm dan j3 = Jarak Tanam 70 cm x 20 cm.  Faktor ke 2 adalah Pupuk Kandang Ayam (K), terdiri dari empat taraf: k0 = Pupuk Kandang Ayam 0 t/ha, k1 = 20 t/ha, k2 = 15 t/ha, dan k3 = 10 t/ha.  Perbedaan rata-rata perlakuan diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi dari pemberian jarak tanam dan pupuk kandang ayam terhadap bobot ubi per Tanaman. Pengaruh mandiri jarak tanam dan pupuk kandang ayam tidak memberikan pengaruh baik pada variabel ubi ekonomis, panjang sulur umur 5 minggu setelah tanam (mst), 6 mst, dan 7 mst, jumlah sulur umur 5 mst, 6 mst dan, 7 mst, dan jumlah daun 5, mst dan 6mst, tetapi faktor J taraf j1 memberikan pengaruh terhadap jumlah daun pada tanaman ubi jalar umur 7mst. Pengaruh mandiri dari kedua faktor tersebut berpengaruh pula terhadap ubi ekonimis, diameter ubi dan bobot ubi per Petak.Kata Kunci: Jarak Tanam, Pupuk Kandang Ayam, Ubi Jala

    PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KULTIVAR INPARI 30 TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS PUPUK ANORGANIK PADA SISTEM TANAM YANG BERBEDA

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian dosis pupuk anorganik dan system tanam, pengaruh mandiri dosis pupuk anorganik dan pengaruh mandiri system tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah BP3K Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka. Pada bulan Maret sampai Juli 2016. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan. Rancanganlingkungan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Perlakuan yang diuji terdiri dari dua factor yaitu: factor ke-1 dosis pupuk anorganik (P): p1= Dosis 200 kg Urea/ hektar + 100 kg NPK/ hektar, p2= Dosis 250 kg Urea/ hektar + 150 kg NPK/ hektar, p3= Dosis 300 kg Urea/ hektar + 200 kg NPK/ hektar. Factor ke-2 sistem tanam (T): t1= Sistem  tanam legowo 2:1, t2 = Sistem tanam tegel. Perbedaan pengaruh perlakuan di uji dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%

    Variasi Karakter Agronomi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Kultivar Maja Cipanas Akibat Pemberian Pupuk Kalium Dan Biofosfat di Lahan Vertisol

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai dosis pupuk kalium dan biofosfat, serta mengetahui dosis terbaik pemupukan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) kultivar Maja Cipanas. Percobaan dilaksanakan di Desa Tolengas Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Percobaan telah dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2016 sampai bulan Januari tahun 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan yang diuji adalah Faktor ke 1 adalah Pupuk Kalium (K), terdiri dari tiga taraf: s1 (100 kg/ha), s2 (200 kg/ha) dan s3 (300 kg/ha). Faktor ke 2 adalah Biofosfat (B), terdiri dari tiga taraf: b1 (100 kg/ha), b2 (200 kg/ha) dan b3 (300 kg/ha). Perbedaan perlakuan diuji lanjut dengan mengunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan pupuk kalium dan biofosfat tidak memberikan pengaruh interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Pupuk kalium dengan dosis 200 kg/ha memberikan pengaruh baik terhadap tinggi tanaman 5 mst, jumlah anakan, diameter umbi dan bobot umbi kering. Penggunaan biofosfat dengan dosis 200 kg/ha memberikan pengaruh baik terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun 5 dan 7 mst serta bobot umbi kering

    PENGARUH PENGATURAN FAKTOR LINGKUNGAN TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI PADA KONDISI JENUH AIR

    Get PDF
    Kedelai merupakan salah satu komoditas pertanian terpenting di Indonesia. Kedelai merupakan tanaman yang sangat sensitive terhadap perubahan lingkungan tumbuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengaturan lingkungan tumbuh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada kndisi jenuh air. Faktor lingkungan tumbuh yang dicoba dalam penelitian ini adalah pengaturan jarak tanam dan metode aplikasi pemupukan. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Hasil penelitian menunjukkan interkasi cara pemupukan dan jarak tanam terjadi pada jumlah bintil akar efektif. Kata Kunci : faktor lingkungan, metode pemupukan, jarak tanam, jenuh ai

    Pelatihan Perbanyakan Trichoderma Sp. Lokal Sebagai Agen Hayati di Desa Palabuan Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka

    No full text
    Permasalahan petani di Desa Palabuan adalah rendahnya kualitas tanah akibat intensifnya pengolahan lahan serta gangguan OPT yang tidak pernah habis. Salah satu peningkatan pengetahuan yang dapat diberikan pada petani adalah bagaimana meningkatkan kesehatan tanah dengan menggunakan jamur lokal yang bersifat salah satunya adalah dengan penambahan Trichoderma Sp yang mampu menghambat perkembangan penyakit akar gada melalui mekanisme kompetisi, antibiosis maupun parasitisme. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat desa Palabuan khususnya petani bagaimana cara perbanyakan Trichoderma sp. dengan media limbah Jerami padi yang juga banyak di masyarakat sehingga pertanian masyarakat di desa Palabuhan dapat lebih terintegrasi dengan berbagai pemanfaatan bahan organik alam yang tersedia untuk kembali dijadikan input yang menguntungkan dalam kegiatan budidaya tanaman organik. Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Palabuan, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka pada bulan April dan Mei 2022. Kegiatan ini meliputi persiapan dan perencanaan program di minggu pertama dan kedua, sosialisasi dan penyuluhan mengenai peran, keuntungan dan pembuatan serta pemancingan biakan Trichoderma sp di minggu ketiga sampai keempat, pelaksanaan pembuatan trikompos pada minggu selanjutnya, monitoring atau pengamatan kembali pada minggu selanjutnya. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini bahwa masyarakat Palabuan khususnya anggota kelompok tani dalam mengikuti penyuluhan/ cermah dan demonstrasi pembuatan isolat Trichoderma Sp dan pengolahan jerami padi sebagai bahan pembawa memiliki antusias sangat tinggi. Para anggota kelompok tani mendapatkan pengetahuan teknologi tepat guna dalam memanfaatkan limbah jerami padi dan kotoran ternak dengan penggunaan jamur Trichoderma sp dan sudah mampu mempraktekannya

    EFEK KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN APLIKASI DOSIS NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CAISIM (Brassica juncea L)

    No full text
    Kandungan gizi caisim yang tinggi khususnya vitamin dan mineral sangat baik utuk kesehatan. Peningkatan hasil tanaman Caisim berpengaruh dengan media dan pemberian pupuk yang tepat.  Penelitian bertujuan untuk menganalisis efek komposisi media tanam dan dosis NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Caisim (Brassica juncea L.). Tempat penelitian dilaksanakan Kabupaten Kuningan mulai bulan Juli 2019 sampai bulan April 2019. Metode penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola Faktorial diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama adalah komposisi media tanam (M) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan, m1 (tanah+sekam); m2 (tanah+pupuk kandang); m3 (tanah+pupuk kandang+sekam). Aplikasi pupuk NPK n2 (3 gram) per tanaman dan komposisi media tanam m3 (tanah+pupuk kandang+sekam) dan perlakuan kedua pupuk NPK (N) yang terdiri dari tiga taraf yaitu n1 (2 gram); n2 (3 gram); n3 (4 gram). Faktor kedua adalah. Hasil penelitihan menunjukkan pengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar,  volume akar dan indeks luas daun,dan bobot segar Caisim

    PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KULTIVAR INPARI 30 AKIBAT PEMBERIAN BERBAGAI MIKROORGANISME LOKAL PADA SISTEM TANAM YANG BERBEDA

    No full text
    Padi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Permintaan padi setiap tahun meningkat. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi permintaan padi yaitu perbaikan teknik budidaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pemberian macam MOL dan sistem tanam, serta mengetahui pengaruh mandiri perlakuan macam MOL dan sistem tanam. Penelitian dilaksanakan di lahan Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Maja Kabupaten Majalengka. Pelaksanaan percobaan dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2016. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen di lapangan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial. Terdiri dari dua faktor yang diuji yaitu: Pertama macam MOL (M), terdiri dari empat taraf perlakuan m1 = tanpa MOL, m2 = MOL bonggol pisang, m3 = MOL buah-buahan, dan m4 = MOL Urin kelinci. Kedua Sistem tanam (T), terdiri dari dua taraf perlakuan, t1 = Legowo 2:1, t2 = Tegel (25 cm x 25 cm). Perbedaan rata-rata perlakuan diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan Interaksi pemberian macam MOL dan sistem tanam terjadi pada variabel panjang malai. MOL buah-buahan berpengaruh baik terhadap komponen hasil dan hasil tanaman padi. Penggunaan sistem tanam berpengaruh terhadap variabel jumlah daun umur 40 hst dan 60 hst, jumlah anakan umur 40 hst, dan bobot ubinan.Kata kunci : Padi; Mikroorganisme Lokal; Sistem Tana
    corecore