1,670 research outputs found

    Three-dimensional simulations of non-stationary accretion by remnant black holes of compact object mergers

    Full text link
    (abridged) Three-dimensional hydrodynamic simulations with an Eulerian PPM code are presented for the time-dependent evolution of accretion tori around nonrotating and rotating stellar-mass black holes (BHs), using a pseudo-Newtonian gravitational potential to approximate the effects of general relativity. The initial configurations are assumed to be remnants of binary neutron star (NS) or NS+BH mergers and consist of a 4 solar mass BH with varied spin, girded by a torus with a mass between 0.01 and 0.2 solar masses. The evolution of tori without and with physical shear viscosity is simulated, using a realistic equation of state and following the energy loss and lepton number change due to neutrino emission by a neutrino-trapping scheme. The time-dependent efficiency of converting rest-mass energy to neutrinos is found to reach 10 percent, the efficiency of converting neutrino energy into a pair-photon fireball by neutrino annihilation can reach several percent. The rate of the latter process declines with time much less steeply than the total neutrino luminosity, because the ongoing protonization of the torus ensures a rather stable product of neutrino and antineutrino luminosities. The neutrino emission increases steeply with higher viscosity, larger torus mass, and larger BH spin in corotation with the torus. For rotation rates as expected for post-merger BHs (a > 0.5) and reasonable values of the alpha viscosity (alpha ~ 0.1), the considered tori release sufficient energy in neutrinos to account for the energetics of the well-localized short gamma-ray bursts recently detected by Hete and Swift, if collimation is invoked as predicted by hydrodynamic jet simulations.Comment: 23 pages, 15 figures (high resolution available upon request), accepted by Astron. Astrophys. Significantly shortened with respect to first versio

    Utilization of Poly(methyl Methacrylate) Rejection Blended with Acrylonitrile Butadiene Styrene Resins and the Effect on Product Properties

    Full text link
    PMMA is one of the main raw materials for the injection molding process in the lens industries. Since this process requires extremely careful techniques to obtain lens with the best quality, it leads to a high rate of product rejection. These rejected products do not only pose an issue for the industrial environment and require storage space, their price also falls significantly. Among the solutions to this problem is to reuse the rejected products as substitute materials for the manufacture of another product's part such as lamp holders. This process reuses rejected PMMA-containing products in the ABS base polymer industries so as to generate PMMA-containing products with better physical properties. In this experiment, 10 to 40 % (w/w) of rejected PMMA was blended with ABS resins. The monomer content in the ABS resins was analyzed by NMR. Moreover, the mechanical, thermal, and morphological properties of the blended products were also examined. The NMR analysis showed that the resin contained 21.6 % butadiene monomer, in which its value was higher than the value required for materials with high-impact class application. The blend of resins and rejected PMMA (10-30% w/w) could increase the tensile strength value and decrease Izod impact strength and elongation percentage. The morphological analysis showed that this increased PMMA content may also result in widespread brittle areas. Since the blend was designed without compatibilizers, the DSC analysis indicated that the resulting blend in any ratios was not completely miscible. It was revealed that ABS resins containing 10% PMMA was the best blend for the polymer engineering application and this blend still had adequate properties and elastomer content required

    Pengaruh Proses Equal Channel Angular Pressing (Ecap) Terhadap Kekerasan Aluminium 1050 Pada Penampang Melintang Dan Memanjang Sampel

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh proses equal channel angular pressing (ECAP) terhadap kekerasan aluminium 1050 pada penampang melintang dan memanjang sampel. Batang aluminium 1050 dengan ukuran 9,5mm x 9,5mm x 70mm dilewatkan pada cetakan ECAP dengan sudut alur cetakan 90o dan sudut busur 90o. Kekerasan bahan sebelum dan sesudah proses ECAP diperiksa dan dibandingkan. Hasilnya menunjukkan bahwa setelah proses ECAP, kekerasan rata-rata aluminium 1050 pada penampang melintang sampel (bidang X) meningkat 38%, dan pada penampang memanjang sampel (bidang X) meningkat 39%, tidak menunjukkan perbedaan yang besar dengan selisih 1%, dan cukup merata.Kata kunci : aluminium, Al 1050, ECAP, kekerasan, penampang melintang, penampang memanjang.PENDAHULUANAluminium merupakan logam yang lunak dengan tampilan menarik, ringan, tahan korosi, mempunyai daya hantar panas dan daya hantar listrik yang relatif tinggi, dan mudah dibentuk serta cadangannya dikerak bumi melimpah melebihi cadangan besi (Fe). Aluminium murni mempunyai kekuatan dan sifat mekanis yang rendah. Kekuatan aluminium murni tidak dapat ditingkatkan dengan proses perlakuan panas (heat treatment, age hardening) (TALAT Lecture 2202, 1994 ; Surdia dan Sato, 1995 ; Callister, 2000).Salah satu USAha untuk meningkatkan kekuatan aluminium murni adalah dengan proses pengerjaan dingin (cold working) berupa pengerasan regang dilanjutkan dengan perlakuan panas (heat treatment). Tetapi cara ini kurang memuaskan bila tujuan utama adalah untuk menaikkan kekuatan bahan. Pada perkembangan selanjutnya, peningkatan nyata dari aluminium dapat dicapai dengan penambahan unsur-unsur paduan kedalam aluminium. Unsur paduan tersebut dapat berupa tembaga (Cu), mangan (Mn), silikon (Si), magnesium (Mg), seng (Zn) dan lain-lain. Kekuatan aluminium paduan ini dapat dinaikkan lagi dengan pengerasan regang atau perlakuan panas. Sifat-sifat lainnya seperti mampu cor dan mampu mesin juga bertambah baik, akan tetapi teknik ini menurunkan ketahanan korosi, kontrol kehomogenan komposisi yang sulit, harga menjadi mahal dan peningkatan biaya daur ulang (TALAT Lecture 2202, 1994 ; Surdia da

    Analisis Biaya Pemasaran Sebagai Salah Satu Alat Untuk Pengendalian Biaya Komersial (Studi Pada PT Pangan Lestari Finna Malang 2012)

    Full text link
    This study is based on the problem how to control the costs faced by many companies. The use of marketing cost analysis aimed to determine how effective the company\u27s marketing strength with the release of the allocation of marketing costs and also to determine how much control companies in managing marketing costs. This research is a descriptive study with a research object PT Pangan Lestari Finna Malang. Products manufactured by the company are of many kinds and also in selling a product costs needed to support the success of these products until sold. The higher the number of products sold higher the cost to be incurred by the company

    Penanganan Permasalahan Tawuran Remaja Melalui Pusat Pengembangan Remaja (Ppr) Di Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur

    Get PDF
    Tawuran yang sering dilakukan pada sekelompok remaja seolah sudah tidak lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan asing lagi ditelinga kita. Di kelurahan Cipinang Besar Utara, tawuran seolah olah dianggap hal yang biasa dan dilakukan secara rutin, terutama pada malam minggu. Kekerasan sudah dianggap sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakukan oleh para remaja. Hal ini seolah menjadi bukti nyata bahwa remaja leluasa melakukan hal-hal yang bersifat anarkis. Tentu saja perilaku buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian atau tawuran itu sendiri, tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat secara langsung. Pelayanan kepada remaja dapat di lakukan dengan merespon keinginan positif bagi generasi bangsa Indonesia di masa mendatang. Khusus untuk penerapan konsep pengembangan pelayanan positif bagi remaja, Pusat Pengembangan Remaja (PPR) sebagai salah satu media pelayanan sosial bagi remaja yang memiliki orientasi kedepan yang mampu memberikan berbagai menu pilihan bagi para remaja, khususnya yang merasa kesulitan dan memiliki hambatan dalam mengakses pelayanan sosial lainya. Hambatan sosial yang dimiliki para remaja ini di dasari pada beberapa masalah sosial yang selama ini menjadi landasan pelayanan seperti kemiskinan, keterlantaran, serta permasalahan psikologis di lingkungan rumah dan sebagainya. Tujuan penyediaan menu layanan ini, agar PPR tidak lagi terjebak pada pelayanan konvensional dengan menerima sasaran dari remaja yang hanya putus sekolah saja

    Pemberdayaan Anak Jalanan Melalui Program Score Dalam Mencegah Penyebaran Hiv/aids

    Full text link
    Beberapa anak jalanan dapat ditemukan di Jakarta Timur, khususnya di Jatinegara, Prumpung, dan Pulogadung. Anak-anak jalanan ini beresiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS karena dekat dengan narkoba (khususnya jarum suntik) dan Pekerja Seksual Komersial. Salah satu jalan untuk mencegahnya adalah melalui program SCORE (Soccer For Chlidren On the Road Empowerment) yaitu program pemberdayaan Anjal dalam mencegah penularan HIV/AIDS melalui konsep sepak bola. Program ini digagas oleh Yayasan Rumah Kita (eRka). Pekerja sosial yayasan eRka, menjangkau anak-anak jalanan melalui program pelatihan HIV/AIDS, selain itu juga mengembangkan rumah Score, pendampingan, pembentukan dan pelatihan untuk peer educatur, klinik soccer, pelatihan keterampilan dan sistem rujukan serta malam renungan HIV/ AIDS sebagai bagian dari refleksi pencegahan HIV/AIDS
    • …
    corecore